Riki Ardiansyah Tugas Menghitung RAB Rumah
Riki Ardiansyah
1806244515
Urutan dalam menghitung RAB rumah ialah:
1. Mempersiapkan Gambar Kerja
Gambar kerja yang dibuat oleh arsitek tidak hanya berguna untuk mengurus perizinan atau surat perjanjian saja. Gambar kerja juga bisa dipakai untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan ukuran material bangunan.
Dengan demikian kita akan lebih mudah untuk menghitung volume pekerjaan maupun spesifikasi material bangunan. Selain itu jangan lupa untuk mengecek harga material ke toko bangunan terdekat dan juga rate upah pekerja sesuai lokasi proyek Anda.
2. Menghitung Volume Pekerjaan
Berikutnya adalah menghitung volume pekerjaan. Hal ini berlaku untuk semua jenis proyek, termasuk bila Anda sedang mencari cara menghitung RAB pondasi ataupun cara menghitung RAB jalan aspal.
Rumusnya adalah dengan menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan, seperti per m2, m3 atau per unit. Nantinya volume pekerjaan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan. Dengan begitu diperoleh jumlah biaya pekerjaan.
3. Menentukan Harga Satuan Pekerjaan
Cara menghitung RAB saluran drainase, rumah atau bangunan selanjutnya adalah dengan membuat harga satuan pekerjaan. Untuk hal ini bisa dipisah menjadi harga upah dan material.
Misal, harga satuan pekerjaan per tahun 2017 untuk pekerjaan pengecatan dinding adalah Rp 8.500 per m2. Lalu pekerjaan pemasangan plafon Rp 24.000 per m2 dan pekerjaan rangka atap Rp 92.000 per m2. Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan ini adalah peningkatan harga jika pekerjaan belum dimulai. Maka susunlah dengan mempertimbangkan faktor tersebut.
4. Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
Langkah selanjutnya adalah dengan mengalikan volume dan harga satuan kerja. Maka akan diperoleh jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan.
Misalnya, untuk pembuatan pondasi batu kali dengan volume 10 m3 ditentukan harga satuan sebesar Rp 400.000. Maka perhitungannya adalah dengan mengalikan 10 m3 x Rp 400.000 = Rp 4.000.000.
5. Rekapitulasi
Cara menghitung RAB yang terakhir adalah dengan membuat rekapitulasi. Rekapitulasi adalah jumlah total masing-masing sub pekerjaan, mulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, pekerjaan beton dan lain sebagainya. Sub pekerjaan tersebut diuraikan lagi lebih rinci dan setiap pekerjaan ditotalkan sehingga diperoleh jumlah total biaya pekerjaan.
Anda juga bisa memasukkan biaya tambahan dan pajak saat menghitung biaya rekapitulasi. Sebagai contoh silakan simak contoh tabel di bawah ini.
Rumus Menghitung RAB
Sebenarnya ada cara alternatif untuk menghitung Rencana Anggaran Biaya. Simak rumus menghitung RAB berikut ini:
RAB Rumah/Bangunan = Luas Bangunan x Harga per m2 Bangunan
Contoh:
Anda akan membangun kamar dengan ukuran 6m x 6m. Setelah mencari informasi mengenai harga untuk membangun bangunan diketahui bahwa dibutuhkan biaya Rp 2.500.000 per m2. Maka total biaya yang diperlukan:
Luas bangunan = 6 x 6 = 36 m2
RAB bangunan = 36 x 2.500.000 = Rp 90.000.000
Menghitung RAB bangunan dengan rumus di atas memang tergolong sederhana. Akan tetapi ada kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda ketahui.
Kelebihan
- Data yang dibutuhkan tidak banyak. Cocok jika Anda ingin menghitung RAB dengan cepat.
- Dapat diterapkan oleh orang awam.
Kekurangan
- Tingkat ketelitian jauh di bawah sistem analisa harga satuan pekerjaan.
- Tidak dapat dijadikan patokan untuk menghitung kebutuhan material dan tenaga bangunan.
- Tidak dapat dipakai sebagai dasar perjanjian kontrak kerja proyek konstruksi