Resume 2 Titin
RESUME 2
Tanggal : 11 Februari 2019
Waktu : 08.00 – 10.00 WIB
Ditulis oleh : Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi (1806268793)
Dosen : Dr. Ahmad Indra (DAI)
Pemodelan (Modeling)
Pada pertemuan kedua dijelaskan mengenai menggunakan akal untuk memaknai konsep yang akan selesaikan. Diharapkan pada kuliah komputasi teknik untuk dapat paham dan mengerti secara jelas masalah yang akan dipecahkan. Hal ini sama dengan dalam menghadapi rumus diharapkan agar tidak untuk dihafal tetapi dimengerti dan dimaknai, seperti seseorang yang sedang menyelam semakin dalam maka orang tersebut akan mengetahui lautan lebih dalam. Mechanical adalah suatu ilmu yang melingkupi ilmu Teknik Sipil, Teknik Elektro, dll. Ilmu mekanika yang kita dalami adalah ilmu yang mempelajari gerak laku atau behavior sebuah benda atau material. Secara bahasa mekanika dorongan atau tarikan disebut dengan force atau gaya. Mekanika bisa berbentuk nonfisikal dan fisikal (gaya bekerja pada sebuah materi atau benda). Dalam permodelan ada yang disebut dengan no persepsi, persepsi dan akal (rasio). dikatakan no persepsi yaitu seperti benda, persepsi yaitu mahkluk hidup (hewan, tumbuhan, manusia).
Komputasi teknik adalah pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan permasalahan teknik dengan permodelan. Misalnya jika seseorang ingin membuat jembatan, maka dibuatlah permodelan jembatannya. Tetapi dalam komputasi teknik permodelannya bukan secara fisik melainkan menggunakan numerik. Pemodelan itu adalah model yang berarti sebuah simplifikasi atau penyederhanaan dari suatu sistem yang rumit. Dalam menggunakan persepsi berhubungan dengan sense tetapi tidak menggunakan pemikiran atau akal. Jika dilihat kembali, orang jaman dahulu kala sudah menggunakan akal dalam bertindak dan menetukan keputusan. Sedangkan dijaman sekarang banyak dikatakan tidak memiliki akal sehat atau dapat diartikan sebagai tidak dapat berpikir secara rasional menggunakan akal dalam bertindak dan menyelesaikan suatu permasalahan. Banyak orang/manusia yang lupa bahwa hanya Tuhan yang memiliki kekuasaan tentang infinte tersebut. Manusia hanya bisa sampai pada finite jika mampu menggunakan akal dalam berpikir dan hanya Tuhan yang bisa sampai pada infinite. Untuk mencapai finite maka manusia harus menggunakan akal, akal menentukan pilihan dalam penyelesaian permasalah.
Pada jaman dahulu akal disebut dengan tali dimana pada jaman dahulu tali digunakan untuk mengikat hewan peliharaannya agar tidak kabur. Sama halnya manusia menggunakan akal agar perbikiran menurut akal-akal manusiawi diikat menggunakan tali tersebut. Orang yang mampu menggunakan akal dalam berpikir adalah manusia yang beragama. Sehingga dengan menggunakan akal artinya kita diikat untuk tidak keluar dari koridor kebaikan dan selalu berada diajaran Tuhan. Hal ini sama dengan yang akan kita pelajarai dan gunakan dalam ilmu pegetahuan. Diharapkan dengan pelajaran termodinamika dan pelajaran lainnya nanti kita berlatih menggunakan akal, sehingga betul-betul terjaga dari pikiran-pikiran yang melampaui batas.
Berikut terdapat contoh permasalahan dalam bidang permodelan dengan memodelkan sebuah pondasi rumah panggung. Dilakukan analisis terkait ukuran, material dan geometri yang baik. Dimana harus menghasilkan desain yang kokoh, kuat dengan memiliki integrasi, tahan lama dan ekonomis. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan pemodelan dengan menggunakan EES untuk menganalisis strukturnya secara sederhana.
Dengan gambaran di atas maka adapun tugas yang akan diselesaikan adalah sebagai berikut:
a. Geometri rumah panggung
b. Analisa bahan dan biaya rumah panggung
Dalam penyelesaian suatu masalah harus dilakukan pemikiran awal atau analisis agar tau masalah yang akan dikerjakan. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang harus dicari kebenarannya. Menurut Pak Dai “semuanya masih bersifat hipotesis kecuali kitab suci, dimana kitab suci adalah the truly of thesis atau tesis yang sebenarnya”. Tesis adalah sesuatu yang sudah dibuktikan dengan percobaan dan eksperimen. Salah satu soal yang menunjukan ketakberhinggaan tersebut adalah sebagai berikut :
Seberapa pun besarnya pangkat atau penjumlahan yang ada akan tidak berpengaruh, sesuatu yang dibagi 0 adalah sesuatu angka yang sangat besar dan tang berhingga (infinite) yang disebut dengan Tuhan.
Komputasi teknik bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi (existing) atau memperkiraan desain kita apakah baik (prediksi). Komputasi juga dapat digunakan untuk memahami konsep-konsep, dengan mempelajari gaya-gaya tertentu dengan simulasi. Tetapi tetap tidak bisa menghilangkan proses eksperimen dan komputasi teknik digunakan untuk membantu. Komputasi teknik bisa digunakan untuk memahami ilmu dan mengembangkan ilmu. Ujung-ujungnya dalam komputasi teknik untuk lebih mengetahui dan memahami diri sendiri.
Untuk mendapatkan intuisi dalam menggunakan komputer dalam komputasi teknik, agar terlatih logiknya maka menggunakan program yang simple yang disebut dengan EES (engineering Equation Solver). Semakin sederhana suatu model maka semakin baik. Tujuan dari suatu model adalah untuk mempelajari sebuah behavior untuk mempermudah dipelajari. Seseorang yang ingin membuat permodelan harus memiliki pengetahuan dan teori awalnya agar paham. Karena yang melakukan komputasi teknik bukan operator tetapi analis. Dalam melakukan simulasi harus dapat menjelaskan maksudnya dan tujuan dari model yang akan dibuat. Sebuah software yang dikatakan mampu mempresentasikan persoalan belum tentu untuk persoalan lain bisa menghasilkan solusi bergantung pada brainware. Sense yang paling betul adalah dengan menggunakan akal dimana terjadi proses judgement yaitu untuk mengetahui benar atau salah.