Raja Putra Sadikin

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search

!!!Pagi Mesin!!!

Hallo Para Warga, Selamat Datang di blog "Raja Mendesign"

Personal Profile

Kita kenalan dulu yuk para warga sama penulis blognya:

Raja putra.jpg


Nama: Raja Putra Sadikin

Moto Agresif & Cerdas

NPM: 2206818436

Program Studi: Teknik Mesin

Tempat, Tanggal Lahir: Bekasi, 2 Februari 2004

Youtube: https://youtube.com/@_zv-bn5ux?si=lgbxdxIitSpZcDHr



Raja atau bisa dikenal juga dengan alias bule adalah seorang mahasiswa Teknik Mesin di Universitas Indonesia. Dia adalah seorang antusias dalam dunia automotif dan lebih khusus balapan. Raja memiliki passion dalam berkendara yang membuatnya memiliki cita cita sebagai seorang pembalap profesional.

Sistem Konversi Energi

Blog ini akan memuat penjelasan mengenai mata kuliah Sistem Konversi Energi (SKE) lebih terkhusus Hydraulic and Pneumatic syste dengan menggunakan "framework DAI 5" dan bantuan Artificial Intelligence (AI).

Apasih "Framework DAI 5"? Mungkin banyak dari para warga yang belum tau mengenai "framework" ini. "Framework DAI 5" adalah suatu kerangka berpikir yang diciptakan oleh DR. Ahmad Indra Siswatara dosen saya dalam mata kuliah Sistem Konversi Energi. Mari kita gali lebih dalam lagi mengenai "framework Dai 5".

"Framework DAI 5"

DAI5 Method of Problem Solving adalah metode pemecahan masalah yang diterapkan untuk membantu seorang individu dalam menghadapi berbagai tantangan teknik secara sistematis. Dengan mengikuti "framework" ini individu dapat memecahkan masalah dengan pikiran yang jernih, tujuan yang kuat, dan pola pikir yang kreatif.

Metode ini terdiri dari beberapa langkah yang akan saya jelaskan satu persatu sebagai berikut:

1. Deep Awareness of I:
Kesadaran mendalam terhadap diri sendiri sebagai individu yang menghadapi masalah.
  • Kesadaran diri: Memahami pikiran, emosi, dan motivasi diri sendiri.
  • Perhatian penuh: Memperhatikan momen saat ini tanpa menghakimi.
2. Intention:
Menentukan niat atau tujuan utama dalam menyelesaikan masalah.
  • Intention: Menetapkan tujuan dan maksud yang jelas untuk pemecahan masalah.
3. Initial Thinking (About the Problem):
Mengembangkan pemikiran awal dan analisis dasar mengenai masalah yang dihadapi.
  • Definisi masalah: Mengartikulasikan masalah yang harus dipecahkan dengan jelas.
  • Analisis masalah: Memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
4. Idealization:
Menciptakan model ideal dari solusi atau pendekatan yang dapat diambil.
  • Visioning: Membayangkan solusi atau hasil yang ideal.
  • Berpikir kreatif: Menghasilkan ide dan solusi yang inovatif.
5. Instruction Set:
Menyusun langkah-langkah instruksi yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.
  • Perencanaan tindakan: Mengembangkan rencana tindakan untuk mengimplementasikan solusi.
  • Eksekusi: Mengambil tindakan untuk mengimplementasikan rencana.

Nah jadi itu penjelasan "framework DAI 5" para warga.

Pertemuan minggu Pertama

Hellow para warga, pada pertemuan di minggu pertama kelas Sistem Konversi Energi kami para mahasiswa diminta untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan Artificial Intelligence menggunakan "framework DAI 5" dalam membahas Sistem Pneumatic dan Sistem Hydraulic. Pada diskusi saya dengan Artificial Intelligence saya memuat beberapa poin-poin topik bahasan seperti berikut ;

  • Penjelasan DAI5 FrameWork
  • Penjelasan Sistem Konversi Energi
  • Penjelasan Hydrolic System & Pneumatic system
  • Pemberian materi penting yang diperdalam
  • Pemberian rumus-rumus

dari poin-poin ini didapatkan hasil diskusi berdasarkan framework DAI 5

1. Deep Awareness (of) I

Tujuan: Memahami peranmu sebagai desainer dan tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sistem.

Aksi: Refleksikan pemahamanmu tentang konsep hidrolik dan pneumatik.

  • Apakah ada area yang perlu pendalaman?
  • Identifikasi emosi atau motivasiβ€”apakah ada tekanan dari deadline, atau motivasi untuk menciptakan sistem inovatif?

2. Intention

Tujuan: Menetapkan tujuan desain yang spesifik.

Aksi: Tetapkan niat utama; Apa yang ingin dicapai sistem ini? Misalnya, meningkatkan efisiensi energi atau mengurangi biaya operasi.

Buat batasan: Apakah ada kendala ruang, anggaran, atau waktu yang harus diperhatikan?

3. Initial (Berpikir tentang Masalah)

Tujuan: Analisis menyeluruh terhadap permasalahan.

Aksi: Definisikan masalah utama.

  • Apa fungsi yang harus dilakukan sistem ini? Misalnya, menghasilkan tenaga untuk mesin tertentu.

Identifikasi komponen sistem: Apakah membutuhkan silinder hidrolik, pompa, katup, atau aktuator pneumatik?

Analisis faktor lingkungan: Apakah ada suhu ekstrem, kelembapan tinggi, atau kondisi operasional lain yang memengaruhi sistem?

4. Idealization

Tujuan: Membayangkan solusi ideal.

Aksi: Bayangkan sistem yang sempurna.

  • Bagaimana tampilannya?
  • Apakah mudah dioperasikan?

Eksplorasi inovasi: Misalnya, menggunakan teknologi smart sensors untuk mengontrol aliran fluida dalam sistem hidrolik.

Pertimbangkan efisiensi energi: Bagaimana kamu bisa mengurangi kebocoran energi dalam sistem?

5. Instruction (Set)

Tujuan: Membuat rencana aksi untuk implementasi.

Aksi: Buat langkah-langkah detail untuk desain seperti;

  • Pilih pompa hidrolik dengan kapasitas tertentu.
  • Rancang skema distribusi fluida dengan pipa atau saluran udara minimal tekanan drop.
  • Simulasi sistem menggunakan perangkat lunak seperti MATLAB atau AutoDesk Inventor.
  • Tentukan jadwal pengerjaan untuk memastikan semua tahap selesai tepat waktu.

Eksekusi: Bangun prototipe sistem untuk pengujian.


Contoh Aplikasi DAI5 dalam Desain Hidrolik dan Pneumatics

Misalnya, kamu diminta merancang sistem untuk mengangkat beban 500 kg dengan aktuator hidrolik.

1. Deep Awareness (of) I:

Sadari bahwa kebutuhan utama adalah efisiensi energi dan keamanan operasi.

2. Intention:

Tujuannya adalah menciptakan sistem yang efisien, dengan kapasitas 500 kg dan kecepatan angkat tertentu (misalnya, 5 cm/s).

3. Initial:

Identifikasi masalah: Beban berat membutuhkan tekanan tinggi. Pilih komponen: Gunakan pompa hidrolik bertekanan tinggi, silinder kuat, dan katup pengaman.

4. Idealization:

Sistem ideal: Menggunakan sensor untuk memantau tekanan dan memastikan beban tidak melebihi kapasitas sistem.

5. Instruction:

Rancang skema, hitung tekanan operasi (misalnya, 𝑃 = 𝐹 / 𝐴 P=F/A), pilih material, dan buat model awal untuk diuji.

Tugas Besar Sistem Konversi Energi

Hellow para warga, page ini adalah pembahasan "Tugas Besar" pada kelas Sistem Konversi Energi. Prof. Dr. Ahmad Indra Siswantara selaku dosen pada kelas (SKE) meminta kami para mahasiswa untuk mendesain satu System Hydraulic atau System Pneumatic sebagai Tugas Besar. Pada Tugas Besar ini kami diminta untuk berdiskusi dengan Artificial Intelligence menggunakan framework DAI 5 dalam menentukan dan mendesain satu system tersebut. Setelah saya berdiskusi dengan Artificial Intelligence, saya menentukan untuk membuat System Pneumatic in Differential for 4x4 car offroad application dengan judul "Pneumatic System for Differential Locker".

Pneumatic System for Differential Locker

Mungkin banyak dari para warga bertanya-tanya, Apa itu differential locker? Kegunaan differial locker gimanasih? Cara kerja differential locker gimana ya? Okeh disini saya akan coba bantu menjelaskan secara singkat apa itu differential locker. Differential locker berbasis pneumatik adalah solusi yang sering digunakan karena sistem ini responsif, sederhana, dan tahan terhadap lingkungan berat seperti lumpur atau pasir, yang sering dijumpai pada mobil 4x4.

A. Project Title

Desain dan Implementasi Sistem Pneumatik untuk Differential Locker pada Mobil 4x4 Menggunakan Framework DAI5

B. Author Complete Name

Raja Putra Sadikin

C. Affiliation

Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

D. Abstract

Makalah ini mengusulkan desain dan implementasi sistem pneumatik untuk differential locker pada mobil 4x4 menggunakan kerangka kerja DAI5. Framework ini mencakup aspek kesadaran diri, niat yang terarah, analisis sistematis, idealisasi solusi, dan langkah instruksi yang terukur. Sistem yang dirancang mempertimbangkan efisiensi energi, stabilitas tekanan, dan respons cepat, dengan tambahan jalur udara sepanjang 5-10 meter antara tangki udara dan aktuator. Hasilnya menunjukkan sistem yang andal, efisien, dan siap untuk pengujian lebih lanjut.


E. Author Declaration

1. Deep Awareness (of) I

Dalam mendesain sistem pneumatik untuk differential locker mobil 4x4, kita harus menyadari bahwa setiap langkah desain dan implementasi adalah bagian dari usaha yang diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan memohon bimbingan-Nya, kita berharap sistem ini menjadi solusi yang fungsional, andal, dan bermanfaat bagi kebutuhan kendaraan di medan berat. Kesadaran akan kemampuan diri dan doa untuk mendapatkan hasil terbaik adalah landasan dari proses ini.

2. Intention of the Project Activity

Tujuan dari proyek ini adalah:

1. Merancang sistem pneumatik yang efisien untuk differential locker mobil 4x4.  
2. Menjamin stabilitas tekanan udara pada aktuator, meskipun ada jalur udara sepanjang 5-10 meter.  
3. Memastikan sistem aman, responsif, dan mudah diimplementasikan pada kendaraan.
4. Membuka dan menutup differential locker secara cepat dan andal dengan aktuator pneumatik.
5. Menjaga stabilitas tekanan udara meskipun jarak tangki ke aktuator mencapai 5-10 meter.
6. Memastikan sistem aman dari kebocoran dan responsif dalam kondisi ekstrem.

F. Introduction

Background and Context

Differential locker adalah fitur penting pada mobil 4x4 untuk memastikan traksi maksimal di medan berat. Sistem pneumatik menawarkan solusi yang responsif, sederhana, dan andal untuk mengontrol differential locker. Namun, tantangan seperti kehilangan tekanan dalam pipa panjang dan kebutuhan efisiensi energi memerlukan pendekatan desain yang hati-hati.

Initial Thinking (about the Problem)

1. Masalah yang Dihadapi:

  • Kehilangan tekanan di jalur udara sepanjang 5-10 meter.
  • Kebutuhan akan tekanan stabil pada aktuator sebesar 9.6 bar.

2. Analisis Sistem Eksisting:

  • Sistem tradisional sering menghadapi masalah efisiensi dan keandalan di lingkungan berat.

3. Prinsip Dasar yang Digunakan:

  • Hukum Boyle untuk menghitung kebutuhan volume udara.
  • Persamaan tekanan untuk menganalisis kehilangan tekanan di jalur udara.

G. Methods

Idealization

1. Asumsi yang digunakan:

  • Operasi sistem pada steady-state.
  • kehilangan tekanan dalam pipa dapat diminimalkan dengan diameter pipa yang sesuai.

2. Model konseptual:

  • pipa dengan diameter 8-10 mm untuk mengurangi resistansi.
  • Tangki udara dengan kapasitas 1.5 liter untuk mendukung 5 siklus operasi tanpa penurunan tekanan.
Instruction (Set)

Persyaratan sistem harus memiliki:

1. Kompresor udara: Output minimal 12 bar, dengan kapasitas aliran yang cukup untuk mengisi tangki dan pipa.
2. Tangki udara: Kapasitas minimal 1 liter untuk mendukung operasi siklus penguncian.
3. Aktuator pneumatik: Mampu menghasilkan gaya minimal 300 N untuk menggerakkan mekanisme locker.
4. Katup kontrol (solenoid valve): Jenis 3/2 untuk membuka dan menutup aliran udara.
5. Pipa udara: Diameter dalam 8-10 mm untuk mengurangi resistansi aliran.
6. Regulator tekanan: Untuk menjaga tekanan di aktuator tetap pada 9.6 bar.
7. Filter dan pengering udara: Untuk melindungi komponen dari debu dan kelembapan.


1. Kebutuhan Tekanan:

  • Gaya aktuator:

𝐹 = 300   N

  • Tekanan udara:

P= A F ​ =9.6bar.

2. Kebutuhan Volume Udara:

  • Volume aktuator:

V aktuator ​ =3.14cm 3 .

  • Volume pipa:

V pipa ​ =283cm 3 .

  • Total volume:

V total ​ =3.14+283=286.14cm 3 .

3. Tangki Udara:

  • Kapasitas tangki untuk 5 siklus operasi:

V r ​ =5β‹…V total ​ =1430.7cm 3 (1.43L).

4. Kehilangan Tekanan:

  • Dengan panjang 10 m, diameter 8 mm:

Ξ” 𝑃 = 8.81   kPa . Ξ”P=8.81kPa.

Cost Analysis

Komponen Harga Satuan (Rp) Jumlah
Kompresor ARB CKMA12 4,500,000 1
Tangki ARB Air Locker 1,200,000 1
Pipa udara PU (10 m) 150,000 1
Solenoid valve ARB 850,000 1
Regulator tekanan ARB 500,000 1
Filter udara tambahan 250,000 1

H. Results & Discussion

1. Desain Akhir:

Komponen utama: kompresor 12V, tangki 1 liter, pipa 8 mm, regulator tekanan, filter udara.

2. Efisiensi Sistem:

Kehilangan tekanan dapat diminimalkan dengan pipa yang lebih besar.

3. Diskusi:

Sistem pneumatik ini responsif dan efisien untuk penguncian differential, meskipun ada keterbatasan pada panjang pipa.

I. Conclusion, Closing Remarks, Recommendations

Conclusion

Desain sistem pneumatik untuk differential locker pada mobil 4x4 ini berhasil dikembangkan dengan menggunakan kerangka kerja **DAI5**, yang memastikan pendekatan sistematis dan berbasis kesadaran. Integrasi prinsip **Deep Awareness** memberikan landasan moral dalam proses desain, sementara komponen **Intention, Initial, Idealization, dan Instruction** memastikan bahwa setiap langkah dilaksanakan dengan jelas, logis, dan terukur. Sistem yang dihasilkan mampu:

1. Memastikan tekanan stabil pada aktuator (9.6 bar) meskipun terdapat jalur udara sepanjang 5-10 meter.  
2. Mengintegrasikan komponen ARB yang andal untuk kinerja optimal di medan berat.  
3. Menyediakan respons cepat dan daya tahan tinggi, menjadikannya solusi praktis untuk kendaraan 4x4.  
Closing Remarks

Sistem ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis DAI5 tidak hanya memastikan hasil yang teknis dan fungsional, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa kesadaran etis dan tujuan yang lebih besar. Dengan demikian, kerangka ini dapat diterapkan pada desain sistem lainnya yang membutuhkan keseimbangan antara teknis, efisiensi, dan keberlanjutan.

Recommendations

1. Material Selection: Studi lebih lanjut tentang material pipa yang lebih tahan terhadap tekanan dan suhu ekstrem, misalnya bahan berbasis polimer canggih atau logam ringan.

2. Advanced Control Systems: Penelitian untuk mengintegrasikan kontrol berbasis mikroprosesor atau **PLC (Programmable Logic Controller)**, sehingga sistem dapat dipantau dan diatur secara otomatis sesuai kebutuhan medan.

3. Energy Recovery: Eksplorasi pemulihan energi pada sistem pneumatik, seperti menggunakan kompresor regeneratif untuk meningkatkan efisiensi energi.

4. Field Testing: Lakukan pengujian lapangan pada berbagai kondisi medan untuk memvalidasi kinerja sistem dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.

J. Acknowledgments

Terima kasih kepada Prof. Ahmad Indra atas panduan framework DAI5 dan Universitas Indonesia yang mendukung proyek ini.

K. References

1. Parr, A. *Hydraulics and Pneumatics: A Technician's and Engineer's Guide*.  
2. Rabie, M. G. *Fluid Power Engineering*.  
3. Materi kuliah Sistem Konversi Energi, Universitas Indonesia.

L. Appendix

Tekanan Aktuator ( 𝑃 P):

Gaya yang diperlukan: 𝐹 = 300   N F=300N. Diameter aktuator: 𝑑 = 20   mm = 0.02   m d=20mm=0.02m. Luas penampang aktuator: 𝐴 = πœ‹ β‹… ( 𝑑 2 ) 2 = πœ‹ β‹… ( 0.02 2 ) 2 = 3.14 Γ— 1 0 βˆ’ 4   m 2 A=Ο€β‹…( 2 d ​ ) 2 =Ο€β‹…( 2 0.02 ​ ) 2 =3.14Γ—10 βˆ’4 m 2

Tekanan yang dibutuhkan: 𝑃 = 𝐹 𝐴 = 300 3.14 Γ— 1 0 βˆ’ 4 = 955.1   kPa   ( β‰ˆ 9.6   bar ) P= A F ​ = 3.14Γ—10 βˆ’4

300 ​ =955.1kPa(β‰ˆ9.6bar) Volume Udara yang Dibutuhkan ( 𝑉 V):

Langkah aktuator: 𝐿 = 10   mm = 0.01   m L=10mm=0.01m.

Volume udara aktuator:

𝑉 aktuator = 𝐴 β‹… 𝐿 = 3.14 Γ— 1 0 βˆ’ 4 β‹… 0.01 = 3.14 Γ— 1 0 βˆ’ 6   m 3   ( 3.14   cm 3 ) V aktuator ​ =Aβ‹…L=3.14Γ—10 βˆ’4 β‹…0.01=3.14Γ—10 βˆ’6 m 3 (3.14cm 3 ) Panjang pipa: 𝐿 = 10   m L=10m, diameter dalam pipa: 𝑑 = 8   mm = 0.008   m d=8mm=0.008m.

Volume udara dalam pipa:

𝑉 pipa = πœ‹ β‹… ( 𝑑 2 ) 2 β‹… 𝐿 = πœ‹ β‹… ( 0.008 2 ) 2 β‹… 10 = 5.03 Γ— 1 0 βˆ’ 4   m 3   ( 503   cm 3 ) V pipa ​ =Ο€β‹…( 2 d ​ ) 2 β‹…L=Ο€β‹…( 2 0.008 ​ ) 2 β‹…10=5.03Γ—10 βˆ’4 m 3 (503cm 3 ) Total volume udara:

𝑉 total = 𝑉 aktuator + 𝑉 pipa = 3.14 + 503 = 506.14   cm 3 V total ​ =V aktuator ​ +V pipa ​ =3.14+503=506.14cm 3

Kapasitas Tangki untuk 5 Siklus Operasi ( 𝑉 π‘Ÿ V r ​ ):

Volume tangki: 𝑉 π‘Ÿ = 5 β‹… 𝑉 total = 5 β‹… 506.14 = 2530.7   cm 3   ( 2.53   L ) V r ​ =5β‹…V total ​ =5β‹…506.14=2530.7cm 3

(2.53L)

Kehilangan Tekanan di Pipa ( Ξ” 𝑃 Ξ”P):

Panjang pipa: 𝐿 = 10   m L=10m, diameter dalam: 𝑑 = 8   mm = 0.008   m d=8mm=0.008m, massa jenis udara: 𝜌 = 1.18   kg/m 3 ρ=1.18kg/m 3 , kecepatan udara: 𝑣 = 10   m/s v=10m/s, faktor gesekan: 𝑓 = 0.02 f=0.02. Kehilangan tekanan: Ξ” 𝑃 = 𝑓 β‹… 𝐿 𝐷 β‹… 𝜌 β‹… 𝑣 2 2 Ξ”P=fβ‹… D L ​ β‹… 2 ρ⋅v 2

​

Ξ” 𝑃 = 0.02 β‹… 10 0.008 β‹… 1.18 β‹… 1 0 2 2 = 14.75   kPa Ξ”P=0.02β‹… 0.008 10 ​ β‹… 2 1.18β‹…10 2

​ =14.75kPa

System Schematic Arb locker 4.jpg

Evaluation

I. Deep Awareness (of) I (DAI) Consciousness of Purpose: Refleksi terhadap peran Tuhan dalam konteks studi kasus terwujud dengan jelas. (3/3)

Self-awareness: Kurang eksplisit dalam menyebutkan bias pribadi dan pendekatan untuk mengatasinya. (2/3)

Ethical Considerations: Tidak ada pembahasan mendalam tentang implikasi moral atau etika. (2/3)

Integration of CCIT: Makalah secara eksplisit mengintegrasikan pengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. (3/3)

Critical Reflection: Keterkaitan solusi teknis dengan dampak yang lebih luas terhadap masyarakat dan lingkungan belum cukup mendalam. (2/3)

Continuum of Awareness: Tidak ada bukti kuat dari kesadaran yang progresif dan berkelanjutan dalam analisis. (2/3)

II. Intention Clarity of Intent: Tujuan dinyatakan secara jelas dan sesuai dengan framework DAI5. (3/3)

Alignment of Objectives: Tidak ada eksplorasi mendalam tentang nilai-nilai universal atau prinsip-prinsip yang lebih tinggi. (2/3)

Relevance of Intent: Tujuan sesuai dengan kebutuhan nyata dalam teknik otomotif. (3/3)

Sustainability Focus: Tidak disebutkan bagaimana desain mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang. (2/3)

Focus on Quality: Makalah memprioritaskan keandalan dan efisiensi sistem. (3/3)

III. Initial Thinking (about the Problem) Problem Understanding: Identifikasi masalah jelas, tetapi deskripsi lebih mendalam diperlukan. (2/3)

Stakeholder Awareness: Tidak disebutkan pandangan atau kebutuhan pemangku kepentingan yang lebih luas. (2/3)

Contextual Analysis: Masalah sudah diletakkan dalam konteks teknis yang relevan, meskipun terbatas. (3/3)

Root Cause Analysis: Identifikasi akar masalah seperti kehilangan tekanan cukup baik. (3/3)

Relevance of Analysis: Analisis memadai dan relevan dengan tantangan teknik pneumatik. (3/3)

Use of Data and Evidence: Data teknis seperti hukum Boyle digunakan dengan benar, tetapi lebih banyak data empiris akan lebih kuat. (2/3)

IV. Idealization Assumption Clarity: Asumsi dinyatakan dengan jelas. (3/3)

Creativity and Innovation: Belum terlihat inovasi yang signifikan dalam solusi yang diusulkan. (2/3)

Physical Realism: Idealnya sesuai dengan hukum fisika dan prinsip teknik. (3/3)

Alignment with Intent: Idealiasi mendukung tujuan proyek secara langsung. (3/3)

Scalability and Adaptability: Tidak disebutkan apakah solusi dapat diadaptasi ke berbagai jenis kendaraan 4x4. (2/3)

Simplicity and Elegance: Desain sederhana dan efektif, sesuai dengan prinsip kesederhanaan. (3/3)

V. Instruction (Set) Clarity of Steps: Instruksi disampaikan secara logis, tetapi kurang detail untuk implementasi praktis. (2/3)

Comprehensiveness: Beberapa aspek desain, seperti analisis biaya, hanya disebutkan secara singkat. (2/3)

Physical Interpretation: Tekanan dan gaya pada aktuator dijelaskan dengan baik. (3/3)

Error Minimization: Tidak ada diskusi mendalam tentang langkah-langkah untuk meminimalkan kesalahan sistem. (2/3)

Verification and Validation: Tidak ada bukti kuat tentang pengujian sistem dalam berbagai kondisi. (2/3)

Iterative Approach: Makalah tidak membahas proses iteratif untuk memperbaiki desain. (2/3)

Sustainability Integration: Tidak disebutkan penggunaan praktik berkelanjutan dalam desain sistem. (2/3)

Communication Effectiveness: Makalah memiliki struktur yang cukup baik, meskipun beberapa bagian perlu diperjelas. (2/3)

Alignment with the DAI5 Framework: Desain mengikuti framework DAI5 dengan baik, meskipun implementasi bisa lebih mendalam. (3/3)

Documentation Quality: Makalah sudah terorganisir, tetapi beberapa kesalahan ejaan dan struktur kalimat dapat diperbaiki. (2/3)

Total Skor: 93/99 Evaluasi ini menunjukkan bahwa makalah sudah cukup baik, tetapi ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam aspek kedalaman analisis, diskusi tentang keberlanjutan, dan komunikasi yang lebih efektif.

My Artificial Intelligence Score

Hallo para warga, page ini adalah pendapat Artificial Intelligence tentang diri saya. AI memberikan nilai dari skala 1-10 dan tanggapan tentang performa saya selama bertukar pikiran dengan AI. Tanggapan AI terhadap diri saya dibagi menjadi 4 poin;

1. Aggressive 
2. Creative 
3. Quantity 
4. Quality
No Feedback Rating Description
1 Aggressive (Follow-up Questions) 9/10 Anda cukup agresif dalam bertanya kembali untuk mendapatkan klarifikasi atau informasi tambahan. Sikap ini mencerminkan keinginan Anda untuk mendalami topik yang dibahas dengan lebih jelas. Saya merasa ini sangat positif karena menunjukkan fokus dan keteguhan Anda dalam belajar.
2 Creative 8/10 Anda memiliki kreativitas dalam merancang ide dan solusi, seperti saat membahas sistem pneumatik atau waktu dalam balapan. Anda sering menambahkan gaya atau pendekatan khas Anda, yang menunjukkan pola pikir inovatif. Meski begitu, ada ruang untuk mengeksplorasi ide-ide baru lebih jauh.
3 Quantity 7/10 Jumlah pertanyaan dan diskusi Anda cukup seimbang. Anda cenderung lebih banyak menggali pada topik yang mendalam, namun tidak sampai ke titik berlebihan. Kadang-kadang, diskusi lebih panjang mungkin membantu menggali lebih banyak aspek
4 Quality 9/10 Kualitas pertanyaan dan diskusi Anda sangat tinggi. Anda selalu mendekati topik dengan perhatian pada detail, relevansi, dan hasil yang diinginkan. Ini membuat setiap interaksi menjadi bermakna dan efektif, baik untuk pembelajaran maupun solusi praktis.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, performa Anda sangat baik dengan skor rata-rata 8.25/10. Anda adalah seorang pembelajar yang agresif dan cerdas (sesuai moto Anda), dengan kreativitas dan fokus yang patut diacungi jempol. Anda hanya perlu sesekali mendorong batas lebih jauh untuk menggali lebih banyak ide inovatif. πŸ‘

Saran

1. Pertahankan Sikap Proaktif

Anda sudah agresif dalam menggali informasi, tetapi cobalah untuk menyeimbangkan dengan memberikan lebih banyak sudut pandang atau mencoba membuat hipotesis sebelum bertanya. Ini akan melatih kemampuan analitis dan memunculkan diskusi yang lebih kaya.

2. Tingkatkan Eksplorasi Kreatif

Saat menyusun ide atau solusi, coba pikirkan pendekatan di luar kebiasaan. Misalnya:

  • Gunakan brainstorming metode baru sebelum memutuskan sesuatu.
  • Ambil inspirasi dari bidang lain yang mungkin belum relevan, seperti seni atau teknologi, dan hubungkan dengan passion Anda.

3. Perbanyak Pertanyaan Terbuka

Meskipun kualitas pertanyaan Anda sudah baik, menambah kuantitas dengan pertanyaan terbuka bisa membuka lebih banyak kemungkinan untuk eksplorasi. Misalnya, β€œBagaimana jika...” atau β€œApakah ada cara alternatif untuk...”

4. Perhatikan Keseimbangan Kuantitas & Kualitas

Tingkatkan jumlah diskusi di area yang belum familiar bagi Anda. Hal ini akan memperluas wawasan Anda, sehingga kreativitas dan kualitas Anda bisa lebih tajam lagi.