Progress Tugas Merancang - Mohammad Fadhil Dwinanda

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search

Tugas Merancang Kelompok 14


Minggu 1 (18 - 24 September 2019)


Pada bimbingan pertama, kelompok kami dijelaskan mengenai konsep dari Power Recovery Turbine (PRT) yang dipakai pada Zero Energy Building (ZEB). ZEB sendiri adalah bangunan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan sendiri energi yang dibutuhkannya. Power Recovery Turbine dipakai untuk memanfaatkan kemnbali heat waste yang terbuang dan berpotensi menjadi polutan. PRT memanfaatkan kembali heat waste yang masih memiliki entalpi dan nantinya akan menggerakkan generator dan menghasilkan power. Dari dua konsep tersebut, kami diberikan ide untuk membuat PRT tetapi dengan bentuk turbin yang non - konvensional, yaitu dengan bentuk Archimedes Screw. Turbin ini disebut dengan Archimedes Wind Turbine (AWT). AWT adalah turbin yang mengombinasikan turbin impuls dan turbin reaksi.

Minggu 2 (25 September - 1 Oktober 2019)


Pada bimbingan kedua, kami diarahkan untuk membuat terlebih dahulu model Archimedes Wind Turbine dari material yang sederhana terlebih dahulu. Kami memutuskan untuk membuatnya dari kertas yang dipotong menjadi lingkaran dan kemudian dilipat sampai berbentuk Archimedes Screw. Kemudian, axis yang digunakan adalah sedotan dan dihubungkan dengan bladenya menggunakan penjepit kertas. Archimedes Wind Turbine sederhana kami ini bisa berputar, namun belum terlalu baik, sehingga kedepannya akan kami sempurnakan lagi. Pembuatan model AWT sederhana ini bertujuan agar kami nantinya sudah mempunyai "feel" untuk merancang AWT pada program - program CAD ataupun nantinya pada saat memanufakturnya.

Selain itu, kami juga mempelajari jurnal - jurnal yang berhubungan dengan wind turbine, yang berjudul Conical Roll-Twist-Bending Process for Fabrication of Metallic Archimedes Spiral Blade Used in Small Wind Power Generator, Design and Analysis of Archimedes Aero-Foil Wind Turbine Blade for Light and Moderate Wind Speeds, dan Conical Roll-Twist-Bending Process for Fabrication of Metallic Archimedes Spiral Blade Used in Small Wind Power Generator. kami ditugasi untuk membaca dan merangkum jurnal - jurnal tersebut. Selain itu, kami juga mencari jurnal - jurnal lain yang berhubungan.

Minggu 3 (2 Oktober - 9 Oktober 2019)


Pada minggu ini, kami membahas bersama - sama mengenai pengaplikasian AWT pada gas buang. Dari hasil pembahasan kami, kami mendapat beberapa ide, antara lain : pada gas buang sepeda motor, AC pada industri, kompor, septic tank, dan pembuangan air wudhu. Dari beberapa ide tersebut, kami masih menimbang - nimbang dan memperkirakan ide mana yang lebih bisa terealisasi. Selain itu, kami membahas ide yang akan digunakan dengan kelompok lain dan juga dengan Pak Dai.

Minggu 4 (10 Oktober - 17 Oktober 2019)


Pada minggu ini, kami mempelajari cara mendesain AWT pada aplikasi Autodesk Solidworks dan Inventor. Setelah berhasil membuatnya pada aplikasi CAD tersebut, kami mensimulasikan bagaimana AWT tersebut akan bekerja pada aplikasi ANSYS. Untuk mengoperasikan ANSYS tersebut, kami dibantu dengan mahasiswa - mahasiswa bimbingan Pak Dai.

Minggu 5 dan 6 (18 Oktober - 29 Oktober 2019)


Pada minggu ini, kelompok kami sudah membagi tugas kepada masing - masing kelompoknya. Saya mendapat bagian Control System dan Braking. Kedua sistem ini saling melengkapi. Brake system akan bekerja menghentikan turbin jika putaran per menitnya sudah melewati batas aman. Control system yang digunakan akan memakai Arduino.

Brakesystem.jpg

Pada turbin, ada dua jenis brake system, yaitu electrical dan mechanical.

Pada electrical brake system, brake system mengambil dan menyimpan tenaga dari generator. Dengan menggunakan brake system ini, kecepatan turbin akan menurun, dan menjaga turbin tetap berputar pada kecepatan normal walaupun kecepatan angin yang tinggi tanpa menggunakan energi yang terlalu banyak.

Untuk mechanical brake system, ada dua jenis braking system, yaitu drum dan disc brake system. Mechanical brake system berguna pada saat maintenance atau perbaikan dan juga pada saat emergensi, dimana angin bertiup terlalu kencang. Mechanical brake system hanya bisa dipakai ketika putaran dari turbin sudah berkurang. Jika dipakai untuk menghentikan putaran turbin dari maksimal hingga berhenti total, akan ada resiko kerusakan, bahkan bisa terbakar.