Pondasi rumah panggung

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search

Rumah Panggung adalah rumah yang lantainya tidak menempal pada tanah. Ketinggian rumah panggung (jarak ke tanah) bervariasi dari 50 cm - 200 cm, Tujuan pembangunan rumah dengan model rumah panggung bisa beragam, antara lain untuk menghindari banjir, pendirian rumah di daerah rawa (sehingga tidak perlu menimbun), atau untuk menghindari binatang masuk kerumah. Bahkan, kolong rumah dapat dijadikan tempat untuk interaksi sosial dan memelihara ternak.


Pondasi rumah panggung, biasanya berupa pondasi setempat (pondasi umpak). Dalam pengerjaan pondasi, langkah-langkah yang dilakukan antara lain penggalian tanah pondasi, penulangan pondasi, pekerjaan bekisting, dan pengecoran.

Rumah panggung memiliki tiang-tiang sebagai penopangnya, tiang tersebut biasanya terbuat dari kayu, dan didudukkan diatas pondasi setempat yang terbuat dari beton. Pondasi ini yang berpengaruh untuk menopang beban bangunan diatasnya.

Pondasi harus mampu menahan beban – beban yang bekerja diantaranya adalah : 1. Beban horizontal/beban geser, seperti beban akibat gaya tekan tanah, perpindahan beban akibat gaya angin pada dinding. 2. Beban mati, seperti berat sendiri struktur bangunan 3. Beban hidup, yaitu beban orang/pengguna 4. Gaya gempa 5. Gaya angkat air tanah 6. Momen dan Torsi Kemudian beban bangunan tersebut diteruskan oleh pondasi ke tanah dasar. Untuk itu perlu dipastikan tanah memiliki daya dukung untuk menahan beban bangunan tersebut. Pada pembahasan ini, penulis hanya memperhitungkan beban mati, yakni berat struktur bangunan.


Dengan demikian, sebelumnya perlu dilakukan perhitungan jumlah tiang pondasi yang diperlukan untuk menopang beban struktur bangunan. n=P/(P x) Dimana: n = jumlah tiang pondasi yang diperlukan P = total beban struktur bangunan Px = daya dukung 1 tiang Daya Dukung satu tiang (Px) = Tekanan beton yang diijinkan (σa) x Luas penampang tiang (A) Tekanan beton yang diijinkan (σa) berkaitan dengan mutu beton, sebagai contoh beton K-250 memiliki kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2. Sehingga, setelah diketahui berat total struktur bangunan, mutu beton, luas penampang pondasi maka kita dapat mengetahui jumlah optimum tiang pondasi yang diperlukan.