Difference between revisions of "Momen inersia luasan penampang"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Created page with " == Pengertian Momen Inersia == Pada Hukum Newton 1 Dikatakan “Benda Yang Bergerak Akan Cenderung Bergerak Dan Benda Yang Diam Akan Cenderung Diam”. Nah, InersiaAdalah K...")
 
(Pengertian Momen Inersia)
Line 10: Line 10:
 
• Letak Sumbu Putar
 
• Letak Sumbu Putar
 
• Jarak Ke Sumbu Putar Benda (Lengan Momen).
 
• Jarak Ke Sumbu Putar Benda (Lengan Momen).
 +
 +
Momen inersia dari suatu luasan merupakan konsep abstrak dalam ilmu kekuatan material. Konsep ini bukanlah merupakan sifat dari luasan, tetapi lebih merupakan besaran matematis murni. Momen inersia luasan merupakan konsep yang sangat penting di dalam mempelajari kekuatan material.
 +
Perhatikan luasan bidang A pada gbr.1, nyatakan X-X dan Y-Y sebagai sumbu persegi-panjang pada luasan. Luasan A dibagi menjadi luasan kecil-kecil (dinyatakan dengan a). Koordinat a adalah jarak terhadap sumbu x dan y. Suatu momen inersia harus selalu dihitung terhadap sumbu tertentu. Pada gbr.1, jika kita mempunyai momen inersia terhadap sumbu X-X dinyatakan dengan Ix, atau terhadap sumbu Y-Y dinyatakan dengan Iy. Momen inersia luasan dinyatakan sebagai jumlah semua luasan kecil-kecil, masing-masing dikalikan dengan kwadrat jarak (lengan momen) dari sumbu yang digunakan sebagai acuan.
 +
 +
[[File:inersialuasan.jpg]]
 +
Gambar 1. Inersia Luasan
 +
 +
Maka, sebagaimana ditunjukkan pada gbr.1, momen inersia terhadap sumbu X-X adalah jumlah dari perkalian masing-masing luasan a dan kwadrat dari panjang lengan momen y, atau:
 +
 +
  [[File:ix.jpg]] ..... (1)
 +
 +
Dengan cara yang sama, momen inersia terhadap sumbu Y-Y adalah:
 +
 +
  [[File:iy.jpg]] ..... (2)
 +
 +
Pernyataan matematis pada persamaan (1) dan (2) sering disebut momen kedua (second moment) dari luasan, karena masing-masing luasan kecil, jika dikalikan dengan lengan momen, memberikan momen luas (atau momen pertama luasan). Pernyataan momen inersia luasan sesungguhnya kurang tepat karena bidang luasan tidak mempunyai tebal, sehingga tidak mempunyai massa atau inersia. Tetapi, konsep momen inersia luasan akan digunakan untuk menjelaskan kekuatan suatu bahan terhadap gaya yang bekerja. Karena momen inersia adalah luasan dikalikan kwadrat jarak, maka satuan SI adalah mm4 atau m4. Momen inersia selalu berharga positif. Besaran momen inersia adalah diukur dari kemampuan suatu penampang luasan terhadap tahanan tekuk (buckling) atau lentur (bending). Jadi jika dua buah balok terbuat dari bahan yang sama tetapi mempunyai luas penampang yang berbeda, maka balok yang memiliki luas penampang lebih besar akan mempunyai nilai momen inersia lebih besar sehingga mempunyai ketahanan terhadap bending yang juga lebih besar. Akan tetapi, balok dengan dengan momen inersia lebih besar tidak selalu mempunyai luas penampang yang lebih besar. Distribusi luasan relative terhadap sumbu acuan juga akan menentukan besar momen inersia.
 +
  
  
 
bersambung...
 
bersambung...

Revision as of 06:23, 29 March 2019

Pengertian Momen Inersia

Pada Hukum Newton 1 Dikatakan “Benda Yang Bergerak Akan Cenderung Bergerak Dan Benda Yang Diam Akan Cenderung Diam”. Nah, InersiaAdalah Kecenderungan Benda Untuk Mempertahankan Keadaanya (Tetap Diam Atau Bergerak). Inersia Disebut Juga Dengan Kelembaman Suatu Benda. Oleh Karena Itu Hukum Newton 1 Disebut Juga Dengan Hukum Inersia Atau Hukum Kelembaman. Contoh, Benda Yang Susah Bergerak Disebut Memiliki Inersia Yang Besar. Bumi Yang Selalu Dalam Keadaan Rotasi Disebut Memiliki Insersia Rotasi. Momen Atau Momen Gaya Adalah Hasil Kali Antara Gaya Dengan Momen Lengannya. Jadi Momen Inersia Adalah Ukuran Kecenderungan Atau Kelembaman Suatu Benda Untuk Berotasi Pada Porosnya. Besarnya Momen Inersia Suatu Benda Dipengaruhi Oleh Beberapa Faktor, Seperti: • Massa Benda • Bentuk Benda (Geometri) • Letak Sumbu Putar • Jarak Ke Sumbu Putar Benda (Lengan Momen).

Momen inersia dari suatu luasan merupakan konsep abstrak dalam ilmu kekuatan material. Konsep ini bukanlah merupakan sifat dari luasan, tetapi lebih merupakan besaran matematis murni. Momen inersia luasan merupakan konsep yang sangat penting di dalam mempelajari kekuatan material. Perhatikan luasan bidang A pada gbr.1, nyatakan X-X dan Y-Y sebagai sumbu persegi-panjang pada luasan. Luasan A dibagi menjadi luasan kecil-kecil (dinyatakan dengan a). Koordinat a adalah jarak terhadap sumbu x dan y. Suatu momen inersia harus selalu dihitung terhadap sumbu tertentu. Pada gbr.1, jika kita mempunyai momen inersia terhadap sumbu X-X dinyatakan dengan Ix, atau terhadap sumbu Y-Y dinyatakan dengan Iy. Momen inersia luasan dinyatakan sebagai jumlah semua luasan kecil-kecil, masing-masing dikalikan dengan kwadrat jarak (lengan momen) dari sumbu yang digunakan sebagai acuan.

Inersialuasan.jpg Gambar 1. Inersia Luasan

Maka, sebagaimana ditunjukkan pada gbr.1, momen inersia terhadap sumbu X-X adalah jumlah dari perkalian masing-masing luasan a dan kwadrat dari panjang lengan momen y, atau:

 Ix.jpg ..... (1)

Dengan cara yang sama, momen inersia terhadap sumbu Y-Y adalah:

 Iy.jpg ..... (2)

Pernyataan matematis pada persamaan (1) dan (2) sering disebut momen kedua (second moment) dari luasan, karena masing-masing luasan kecil, jika dikalikan dengan lengan momen, memberikan momen luas (atau momen pertama luasan). Pernyataan momen inersia luasan sesungguhnya kurang tepat karena bidang luasan tidak mempunyai tebal, sehingga tidak mempunyai massa atau inersia. Tetapi, konsep momen inersia luasan akan digunakan untuk menjelaskan kekuatan suatu bahan terhadap gaya yang bekerja. Karena momen inersia adalah luasan dikalikan kwadrat jarak, maka satuan SI adalah mm4 atau m4. Momen inersia selalu berharga positif. Besaran momen inersia adalah diukur dari kemampuan suatu penampang luasan terhadap tahanan tekuk (buckling) atau lentur (bending). Jadi jika dua buah balok terbuat dari bahan yang sama tetapi mempunyai luas penampang yang berbeda, maka balok yang memiliki luas penampang lebih besar akan mempunyai nilai momen inersia lebih besar sehingga mempunyai ketahanan terhadap bending yang juga lebih besar. Akan tetapi, balok dengan dengan momen inersia lebih besar tidak selalu mempunyai luas penampang yang lebih besar. Distribusi luasan relative terhadap sumbu acuan juga akan menentukan besar momen inersia.


bersambung...