Kinematika
Pada saat saya masih duduk di bangku SMA, saya mempelajari mata pelajaran fisika bersama guru saya, tepatnya guru les saya. Guru les saya bernama kak rhino, beliau menjelaskan tentang bab Kinematika dan Dinamika. Pada saat beliau menjelaskan materi tersebut, beliau memberikan rumus-rumus yang umum digunakan pada materi tersebut, akan tetapi terkadang saya bertanya darimana rumus-rumus tersebut berasal. Lalu, kak rhino menjelaskan materi tersebut, dan seingat saya, beliu mengatakan bahwa rumus paling dasar dari mencari percepatan, kecepatan, dan jarak adalah konsep dari turunan dan juga integral.
Kinematika adalah cabang dari mekanika klasik yang membahas gerak benda dan sistem benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Kimeatika berasal dari Bahasa Yunani kinema, yang artinya gerakan. Contoh kinematika yaitu benda jatuh bebas, gerak seorang penerjun payung, gerak mobil dalam balapan mobil, gerak sebutir peluru yang ditembakkan oleh pemburu, dan lain-lain. Kinematika gerak dibagi menjadi dua jenis, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan 0, sedangkan gerak lurus berubah peraturan adalah gerak lurus dengan percepatan tertentu.
Kinematika berbeda dengan dinamika, dimana kinematika tidak membahas tentang gaya yang menyebabkan terjadinya gerak.
Pak Radon mengajarkan kepada kami bahwa selisih dari dua jarak (x1-x0) adalah integral dari fungsi kecepatan terhadap waktu dari waktu awal hingga waktu akhir (dari t0 hingga t1), dan selisih dari dua kecepatan (v1-v0) adalah integral dari fungsi percepatan terhadap waktu dari waktu awal hingga waktu akhir (dari t0 hingga t1).
Dari sini kita mendapatkan pandangan bahwa fungsi jarak terhadap waktu dapat diturunkan menjadi fungsi kecepatan terhadap waktu, dan dapat diturunkan lagi menjadi fungsi percepatan terhadap waktu.