Fadhli Ihsan

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Fadhli Ihsan


Data Diri

Nama : Fadhli Ihsan
Tempat/Tanggal Lahir : Rawang Pariaman/ 19 Mei 1995
Daerah Asal : Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat
NPM : 1906433612
Jurusan : Magister Teknik Mesin
Peminatan : Perancangan dan Manufaktur Produk



Perkenalan Singkat

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mengawali postingan ini izinkan saya melakukan perkenalan singkat terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Fadhli Ihsan yang biasa dipanggil dengan panggilan Ali. Saya merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara yang dilahirkan 24 tahun yang lalu disebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Barat yang bernama Kota Pariaman. Bagi keluarga saya, terutama Orangtua saya pendidikan formal berupakan hal penting setelah pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti karena dengan menjalani pendidikan formal akan menambah wawasan akan dunia dan membentuk pola pikir baru. Selain ilmu dunia, ilmu akhirat dalam bentuk ajaran agama juga penting sebagaimana kata Buya Hamka "Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri".


Kemampuan Penulis dalam Bidang Komputasi Teknik

Pendidikan formal di bidang keteknikan pertama kali saya jalani di bangku perkuliahan, yaitu saat saya kuliah Sarjana di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat. Selain pendidikan formal, saya juga mempelajari bidang keteknikan secara otodidak karena semenjak SD saya sudah memiliki ketertarikan di dunia keteknikan namun dalam hal kreatifitas yang belakangan disebut dengan DIY (Do It Yourself). Dibangku perkuliahan saya mulai mempelajari ilmu-ilmu keteknikan seperti Termondinamika, Perpindahan Panas, Statika Struktur, Dinamika Partikel, dll. Dalam hal operasi hitung mulai saya pelajari semenjak semester 1 pada matakuliah Kalkulus dan berlanjut dengan matakuliah Matematika Teknik dan terakhir matakuliah Metoda Numerik. Pada matakuliah Metoda Numerik dipelajari cara-cara mudah dalam melakukan operasi hitung dari permasalahan keteknikan, namun di sini yang saya pelajari hanya operasi hitung yang dilakukan secara manual di atas kertas menggunakan alat bantu kalkulator scientific .

Salah satu operasi hitung yang pernah saya lakukan secara komputerisasi yaitu menghitung nilai-nilai penting pada saat melakukan uji tarik material, seperti; kekuatan tarik, kekuatan luluh, dan fraktur menggunakan Microsoft Excel. Selain operasi hitung, saya juga pernah melakukan pemrograman arduino menggunakan komputer untuk membuat suatu alat pengisi botol otomatis sesuai dengan volume yang ditentukan, dimana pada project tersebut saya menggunakan 4 komponen utama yaitu arduino, flowmeter, katup selenoid, dan pompa. Berdasarkan pengalaman-pengalaman saya tersebut saya merasa sangat awam dengan Komputasi Teknik yang menggunakan aplikasi seperti CFDSOF, Ansys, Matlab, dll sehingga saya sangat perlu belajar lebih untuk dapat memahami Komputasi Teknik ini.


Peranan Komputasi Teknik

Ilmu Komputasi Teknik sangat diperlukan saat ini, mengingat banyaknya hitung-hitungan yang dilakukan dalam dunia keteknikan baik itu dalam bidang konstruksi, perpindahan panas, pergerakan fluida, dll. Jika hitungan itu dilakukan secara manual, ada kalanya akan terjadi kesalahan baik itu karna faktor ketelitian, keakurantan, kelelahan, dll yang akan sangat merugikan bahkan bisa berakibat menjadi bencana. Sehingga sangat penting bagi engineer dan calon-calon engineer saat ini termasuk saya pribadi mempelajari dan memahami bidang Komputasi Teknik ini agar dapat melakukan tugas di bidang keteknikan dengan lebih baik lagi dan akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi engineer yang menguasi Komputasi Teknik tersebut.


Tugas Pertemuan 1 (Senin, 3 Februari 2020): Resume Perkuliahan

Komputasi Teknik adalah ilmu yang mempelajari tentang metode-metode menyelesaikan persamaan matematis khususnya di bidang keteknikan secara komputerisasi, sehingga penyelesaian persamaan dapat dilakukan dalam waktu yang relatif cepat dan hasil yang lebih akurat jika dibandingkan dengan cara manual.


Dalam Komputasi Teknik terdapat 3 komponen utama, yaitu:

1. Input; sebagai masukan/keadaan awal terhadap situasi yang ingin dikaji

2. Proses; kegiatan pengolahan input menggunakan tools yang ada di dalam sistem komputerisasi untuk mendapatkan hasil kajian

3. Output; Hasil akhir dari suatu kajian yang didapatkan berdasarkan kondisi awal (input)


Tujuan kita mempelajari Komputasi Teknik pada semester genap T.A 2019/2020 ini yaitu untuk:

1. Memahami prisip-prinsip dan konsep-konsep Komputasi Teknik seperti error, accurate, precission, dll

2. Setelah paham akan prinsip dan konsep tersebut agar dapat menerapkannya dalam menyelasaikan persamaan matematis khususnya di bidang keteknikan

3. Mengenal tingkatan diri sendiri sehingga dapat menyadari tingkat kemampuan saat ini dan berusaha dengan giat untuk meningkatkannya ke tingkatan yang lebih tinggi agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.


Dalam mempelajari Komputasi Teknik sendiri juga terdapat 3 komponen utama sebagaimana Komputasi Teknik itu sendiri, yaitu; input, process, dan output. Input disini yaitu para mahasiswa yang ingin belajar Komputasi Teknik dengan pemahaman terbatas termasuk saya sendiri yang kemudian akan berproses mempelajari ilmu Komputasi Teknik secara mendalam dengan bimbingan Bapak Dr. Ahmad Indra Siswantara agar didapatkan output berupa pemahaman yang harusnya lebih banyak dan baik lagi dibandingkan pemahaan saat masuk sebagai input. Hal ini harus dicapai agar kita para mahasiswa menjadi manusia beruntung karena kita hari ini harus lebih baik daripada hari kemaren.


Dengan mempelajari Komputasi Teknik saya sangat berharap dapat meningatkan kemampuan saya di bidang Komputasi Teknik sehingga saya dapat menyelesaikan masalah-masalah keteknikan yang saya hadapi dengan lebih mudah dan juga dapat saya bagikan kepada sesama.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Tugas Pertemuan 2 (Senin, 10 Februari 2020): Sinopsis Skripsi Original dan Sinopsis Skripsi yang Dikembangakan Menggunakan Ilmu Komputasi Teknik

Judul Tugas Akhir: Karakteristik Korosi TNTZ dan Ti6Al4V ELI dalam Cairan Modifikasi Air Liur Buatan (Artificial Saliva) pada Temperatur Fluktuatif


Sinopsis Skripsi Original


Penggunaan kawat gigi saat ini meningkat seiring peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut. Kawat gigi yang umum digunakan sekarang menggunakan matrial stainless steel, namun masih menimbulkan beberapa efek samping seperti alergi dan infeksi. Oleh karena itu kemudian dikembangkan kawat gigi dengan material titanium karna titanium memiliki sifat biokompatibilitas terhadap jaringan hidup yang baik dibandingkan materia-material lainnya. Untuk saat ini jenis titanium yang digunakan yaitu Ti6Al4V ELI yang umumnya digunakan untuk bidang konstruksi terutama konstruksi aerospace sedangkan titanium yang umumnya digunakan untuk bidang medis yaitu TNTZ namun belum diaplikasikan pada kawat gigi. Oleh Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik korosi dari TNTZ agar dapat dibandingkan dengan karakteristik korosi Ti6Al4V ELI sehingga didapatkan kesimpulan apakah TNTZ lebih baik dari Ti6Al4V ELI dalam hal karakterisitik korosi untuk dapat digunakan sebagai material alternatif kawat gigi yang sekarang menggunakan material titaniun Ti6Al4V ELI.

Sinopsis Skripsi yang Dikembangkan Menggunakan Ilmu Komputasi Teknik


Penelitian laju korosi pada Titanium jenis TNTZ dan Ti6Al4V ELI untuk aplikasi orthodontic yang telah dilakukan sebelumnya dapat ditingkatkan objek pembahasannya. Penelitian sebelumnya hanya mengaji laju korosi pada masing-masing sampel dan bagaimana pengaruhnya terhadap nilai kekerasan bahan. Penelitian ini dapat dikaji lagi pembahasannya dengan objek kajian kapan sampel tersebut akan habis oleh korosi menggunakan metode pengukuan peluruhan sehingga dapat diketahui durasi sampel tersebut akan habis terdegradasi oleh proses korosi.


Konsep-Konsep Komputasi

Presisi

Presisi menggambarkan keseragaman dan pengulangan pada hasil suatu pengukuran. Presisi merupakan derajat keunggulan, pada performa dari suatu operasi atau teknik yang digunakan untuk mendapatkan hasil. Presisi mengukur tingkat yang mana hasilnya mendekati satu sama lain, yaitu ketika pengukuran berkelompok atau berkerumun bersama-sama. Oleh karena itu, semakin tinggi level presisi semakin kecil variasi antar pengukuran. Contohnya: presisi adalah ketika satu titik yang sama ditembak, lagi dan lagi, yang mana titik yang tepat bukan hal yang penting


Akurat

Dengan istilah ‘akurasi’, kita memaksudkan derajat pemenuhan terhadap pengukuran standar, yaitu yang mana menjangkau pengukuran aktual mendekati ukuran standar, yaitu tepat sasaran. Akurasi mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama dengan membandingkannya terhadap nilai absolut. Oleh karena itu, semakin mendekati ukurannya, semakin tinggi level akurasi. Hal itu tegantung secara utama pada caranya; data dikumpulkan.


Perbedaan antara presisi dan akurat

AKURASI.jpg

Perbedaan antara akurasi dan presisi bisa digambarkan secara jelas seperti di bawah ini:

1. Level kecocokkan antara pengukuran aktual dan pengukuran absolut disebut akurasi. Tingkat keberagaman yang terletak pada nilai beberapa pengukuran dari factor yang sma disebut presisi.

2. Akurasi menggambarkan kedekatan dari pengukuran dengan pengukuran aktual. Di sisi lain, presisi menunjukan kedekatan dari masing-masing pengukuran dengan yang lain.

3. Akurasi adalah derajat kesesuaian, yaitu tingkat yang mana pengukuran adalah tepat ketika dibandingkan dengan nilai absolut. Sementara, presisi adalah derajat reprodusibilitas, yang mana menjelaskan konsistensi dari pengukuran.

4. Akurasi berdasar pada faktor tunggal, sedangkan presisi berdasarkan pada lebih dari satu faktor.

5. Akurasi adalah pengukuran perkiraan statikal sementara presisi adalah pengukuran keberagaman statistical.

6. Akurasi berfokus pada kesalahan sistematik, yakti kesalahan yang diakibatkan oleh masalah pada peralatan. Sebaliknya, presisi terkait dengan kesalahan acak, yang mana terjadi secara periodic tanpa pola yang dikenali.

Untuk pemahaman lebih jelas tentang perbedaan antara akurasi dan presisi dapat dilihat pada video di link berikut ini: [1]


Error

Error bukan merupakan “kesalahan” melainkan perbedaan antara nilai yang terukur dengan nilai sebenarnya.

Error dapat disebabakan oleh berbagai faktor seperti kesalahan dalam menentukan angka penting, kesalahan penghitungan alat, factor kelelahan, dan factor lingkungan. Secara garis besar error dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:

Kesalahan sistematis (systematic error) cenderung menggeser semua pengukuran secara sistematis, sehingga dalam perjalanan dari sejumlah pengukuran, nilai rata-rata secara konstan bergeser atau bervariasi dalam cara yang dapat diprediksi. Penyebabnya dapat diketahui ataupun tidak diketahui, tetapi harus selalu dikoreksi ketika muncul. Misalnya, tidak ada alat ukur yang dapat dikalibrasi sempurna, sehingga ketika sekelompok pengukuran berbeda secara sistematis dari nilai standar acuan, penyesuaian nilai-nilai harus dilakukan. Kesalahan sistematis dapat diperbaiki hanya ketika “nilai sebenarnya” (seperti nilai yang diberikan untuk kalibrasi atau spesimen referensi) diketahui. Misalnya kalibrasi jarum timbangan yang secara sistematis memiliki kesalahan simpangan 100 gram.

Kesalahan acak (random error) adalah komponen dari kesalahan total (total error) yang dalam perjalanan dari sejumlah pengukuran, bervariasi dalam cara yang tak terduga. Karena itu tidak mungkin untuk mengoreksi kesalahan acak. Kesalahan acak dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti:

1. Kurangnya kepekaan (sensitivitas) peralatan: Sebuah alat mungkin tidak mampu merespon atau menunjukkan perubahan dalam beberapa kuantitas yang terlalu kecil atau pengamat mungkin tidak dapat membedakan perubahan tersebut.

2. Kebisingan (noise) dalam pengukuran: kebisingan adalah gangguan asing yang tak terduga atau acak dan tidak bisa sepenuhnya dihitung.

3. Definisi tidak tepat: Sulit untuk menentukan persis dimensi sebuah obyek. Sebagai contoh, sulit untuk menentukan panjang belalang. Dua orang mungkin dapat memilih dua titik awal dan akhir yang berbeda.


Pemodelan Matematis Project Skripsi

Judul Skripsi: Karakteristik Korosi TNTZ dan Ti6Al4V ELI dalam Cairan Modifikasi Air Liur Buatan ( Artificial Saliva) pada Temperatur Fluktuatif

Karakteristik korosi dari material uji difokuskan pada pengukuran laju korosinya. Laju korosi matrial uji dilakukan dengan metode pengujian korosi Immersion Test dengan dilakukan fluktuasi temperature

Pengukuran laju korosi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Weight Loss yang akan dijelaskan pada gambar berikut:

Slide4.JPG Slide5.JPG


Quis 1

Pada pertemuan kuliah kali ini kami mendapatkan quis dengan soal sebagai berikut:

1. Tuliskan persamaan matematika teknik lanjut yang anda ketahui!

2. Maksa fisik dari persamaan tersenut!

3. Langkah penyelesaian dari persamaan tersebut!

4. Terapkan kemampuan analisis untuk menyusun pemodelan komputasi untuk project skripsi anda!

5. Jelaskan metoda yang digunakan untuk menyelsaikan metoda tersebut!


Q1.jpeg

Q2.jpeg


Extend Abstract

Judul Skripsi: Karakteristik Korosi TNTZ dan Ti6Al4V ELI dalam Cairan Modifikasi Air Liur Buatan ( Artificial Saliva) pada Temperatur Fluktuatif


Kawat gigi yang dipasang pada area mulut rentan mengalami korosi karena kawat gigi akan berperan sebagai sebagai katoda dan anoda serta air liur sebagai lingkungan korosifnya. Saat ini telah banyak dikembangkan logam-logam paduan yang dapat digunakan sebagai material kawat gigi, namun masih perlu penelitian lebih lanjut terhadap material tersebut sebelum ditetapkan sebagai material alternatif kawat gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik korosi pada material TNTZ aging treatment (AT), TNTZ solution treatment (ST), dan Ti6Al4V ELI pada temperature fluktuatif. Uji korosi dilakukan dengan metode Immersion Test dan penghitungan laju korosi menggunakan metode Weight Loss. Pengujian korosi menggunakan media korosif air liur buatan (Artificial Saliva) yang temperaturnya dikondisikan berfluktuasi pada 10 derajat celcius dan 50 derajat celcius dengan memvariasikan frekuensi fluktuasi temperatur guna mengetahui material mana yang lebih cocok digunakan sebagai kawat gigi ditinjau dari laju korosinya. Selain penghitungan laju korosi juga dilakukan pengukuran nilai kekerasan material uji guna mengetahui bagaimana pengaruh laju korosi terhadap kekerasan sampel uji. Hasil penelitian menunjukan bahwa TNTZ ST memiliki laju korosi terendah pada setiap variasinya dimana pada variasi 1 siklus didapatkan laju korosi sebesar 0.0003 mmpy, 3 siklus 0.0006 mmpy, dan 7 siklus 0.0010 mmpy dengan penurunan nilai kekerasan mencapai 26 VHN. Kemudian diikuti oleh TNTZ AT dengan laju korosi pada variasi 1 siklus sebesar 0.0007 mmpy, 3 siklus 0.0010 mmpy, dan 7 siklus 0.0016 mmpy dengan penurunan nilai kekerasan mencapai 42.8 VHN. Laju korosi tertinggi terjadi pada Ti6Al4V ELI dengan nilai laju korosi pada variasi 1 siklus sebesar 0.0010 mmpy, 3 siklus 0.0014 mmpy, dan 7 siklus 0.0023 mmpy mengalami penurunan kekerasan tertinggi mencapai 77.2 VHN. Berdasarkan penelitian ini maka akan dilakukan penelitian lanjutan tentang penghitungan waktu material uji habis menggunakan metode penghitungan waktu luruh sehingga nantinya diharapkan akan didapat hasil yang dapat dibandingkan dengan pengujian yang telah dilakukan apakah hasilnya linier atau tidak.


Konsumsi Kalori Harian

Pengertian Kalori Kalori adalah suatu unit pengukuran untuk menyatakan jumlah energi dalam makanan. Saat kita makan atau minum, kita memberi energi (kalori) pada tubuh kita. Tubuh kemudian memakai energi tersebut sebagai bahan bakar untuk berbagai aktivitas kita. Semakin banyak aktivitas yang kita lakukan, semakin banyak energi atau kalori yang terpakai. Jumlah kalori dalam suatu makanan biasanya ditulis dalam satuan “kilokalori” atau “kkal”. Sebagai contoh, 500 kalori akan ditulis sebagai 500 kkal. Selain dalam kkal, kalori juga dapat ditulis dalam satuan “kilojoules” atau “kJ”. 1 kJ setara dengan 0,239 kalori.

Kebutuhan Kalori Manusia Cara menghitung kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda, karena akan dihitung berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. Kalori yang dibutuhkan oleh laki-laki berbeda dengan perempuan meskipun berada pada rentang usia yang sama. Dua orang yang kembar sekalipun akan memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, tergantung pada keadaan fisik dan aktivitasnya sehari-hari. Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengkonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengkonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengkonsumsi minimal 1800 kalori per hari. Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:


• Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.

• Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.

• Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.

• Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.

• Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.

Penghitungan Konsumsi Kalori Harian Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:


• Rumus Harris-Benedict: rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.

• Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.

• Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.

• Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.

• Rumus WHO (World Health Organization): berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.


Pada perkuliahan hari Senin tanggal 2 Maret 2020 dilakukan pembahasan mengenai panerapan ilmu komputasi teknik untuk menyelesaikan permasalah keteknikan yang difokuskan pada Tugas Akhir Skripsi yang sudah dilakukan saat pendidian Sarjana. Untuk memudahkan pemahaman mengenai penerapan ilmu komputasi, maka dilakukan proses komputasi untuk menghitung komsu energi harian. Konsumsi energi harian saya dapat dilihat pada tabel berikut:

L.jpg

Rule of Thumb untuk Analisa Secara Komputasi

Dalam melakukan analisa secara komputasi, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar analisa dapat dilakukan secara sistematis, yaitu:


1. Initial Thinking

Initial think ini bertujuan untuk mencari tahu keadaan awal dari permasalahan yang dimiliki sehingga dengan melakukan initial thinking dapat dilihat gambaran awal dari suatu permasalahan dan menjadi lebih fokus terhdap keadaan tersebut.

2. Menyusun model matematis

Menyusun model matematis bertujuan untuk menemukan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan permasalahan yang dimiliki untuk dapat dibuatkan model matematisnya yang berupa rumus atau persamaan matematis.

3. Membuat Model

Membuat model matematis ini merupakan langkah lanjutan dari penyusunan model matematis. Pada tahapan membuat model matematis ini akan dilakukan pemilihan rumus matematis yang sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga model matematis berupa rumus atau persamaan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

4. Simulasi

Tahapan simulasi ini bertujuan untuk menjalankan atau mengeksekusi model matematis yang telah dibuat agar didapatan gambaran dari permasalahan yang telah dimodelkan.

5. Verifikasi

Verifikasi bertujuan untuk memeriksa apakah model matematis yang telah dibuat telah terhindar dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, terutamakesalahan dalam pemodelan matematis yang telah dilakukan.

6. Validasi

Validasi dilakukan untuk menguji tingkat keaktualan pemodelan dan hasil simulasi yang telah dilakukan. Proses validasi ini dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi yang telah dilakukan dengan referensi baik itu berupa teori ataupun percobaan-percobaan sebelumnya.

7. Result and Discussion

Pada tahapan ini dilakukan dokumentasi terhadap hasil dari pemodelan dan simulasi yang dilakukan untuk selanjutnya dilakukan diskusi guna mengetahui hal-hal yang tampak jelas maupun yang tidak terlihat selama melakukan pemodelan dan simulasi.



Ujian Tengah Semester

Video Review Pembelajaran


Laporan Optimasi Energi

Berdasarkan perkuliahan yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2020, maka dilakukan suatu pentabelan optimasi energi harian yang dilakukan dalam satu minggu terhitung dari tanggal 16 Maret 2020 sampai dengan 22 Maret 2020. Berikut tabel hasil optimasi energi yang telah dilakukan:


Tabel Konsumsi Energi Harian

FADHLIUTS1.JPG

Tabel Konsumsi Energi Satu Minggu

FADHLIUTS2.JPG


Grafik Konsumsi Energi Harian dan Biaya Pemenuhan Energi

FADHLIUTS3.JPG


Draft Paper Project Komputasi Teknik

FADHLIPAPER1.JPG

FADHLIPAPER2.JPG

FADHLIPAPER3.JPG

FADHLIPAPER4.JPG


QUIS OSCILASI SISTEM 1 DIMENSI


Resume Perkuliahan 27 April 2020

Sebagai engineer kita harus mengerti konsep komputasi teknik, jangan sampai kita hanya bisa menggunakan software-software engineering sementara kita tidak tau darimana dan bagaimana software tersebut bekerja berdasarkan konsep komputasi teknik.


UJIAN AKHIR SEMESTER

FI1.JPG


FI2.JPG


FI3.JPG