Candra Steven
Contents
4 September 2019
Perkenalkan nama saya Candra Steven. Saya lahir di Jakarta, 21 Januari 1999.
Pada tanggal 4 September 2019, Bapak Dai (Dr. Ahmad Indra) melontarkan sebuah pertanyaan kepada kami sebagai mahasiswa teknik mesin yaitu "Mengapa kita harus mempelajari kalkulus?" Pertanyaan ini sontak memberi tamparan kepada saya. Selama ini saya secara membuta mempelajari apa yang diajarkan kepada saya. Namun, setelah menyelemai diri sendiri, saya sadar bahwa kalkulus merupakan satu bagian yang sangat penting untuk menghitung bagian kecil dari fungsi yang akan kita temukan dalam persoalan engineering.
Setelah membicarakan tentang fungsi kalkulus dalam dunia keteknikan, Bapak Dai memperkenalkan kita kepada metode numerik dan bahasa pemrograman khususnya Python.
TUGAS 1 METODE NUMERIK
Tugas: pelajari memrogram, membuat algoritma (dalam flowchart/kata-kata), menulis programnya
Tugas pertama yaitu membuat coding untuk fungsi (x^2-1)/(x-1) untuk x=1 merupakan tugas yang akan menceburkan kita ke dalam dunia pemrograman. Saya memiliki dasar sedikit tentang pemrograman sehingga saya dapat mengerjakan tugas ini. Namun, tugas pertama ini sudah cukup sulit untuk dikerjakan. Saya pun dan beberapa teman memutar otak untuk mengerjakan tugas ini namun kita hanya menemukan jalan buntu. Setelah beberapa selang waktu, saya menemukan jawaban dengan bantuan beberapa teman saya dan didapatkan hasil coding untuk tugas pertama sebagai berikut
Algoritma dari coding yang telah saya buat adalah sebagai berikut
Algoritma tersebut berfungsi hanya untuk x=1
Untuk variabel x tidak hanya 1 dapat menggunakan program sebagai berikut
11 September 2019
Bapak Dai memberitahu kami tentang kecerdasan. Bapak Dai berkata kepada kita bahwa orang cerdas tidak berkerjaka dengan otak tetapi dengan hati. Jika seorang yang cerdas hanya menggunakan otak, tidak ada bedanya seorang yang cerdas dengan komputer. Hanya saja otak kita tidak memiliki kekuatan sekuat komputer. Seorang manusia sebaiknya berpikir dengan perasaan. Perasaan yang membedakan manusia dengan komputer. Selain itu, kita sedang berada di masa industry 4.0 dimana di masa ini, teknologi menjadi sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka dari itu, menurut pak Dai, industry 5.0 adalah Pancasila. Hal ini disebabkan karena kita harus mengendalikan teknologi dengan berlandaskan Pancasila. Jangan sampai teknologi mengendalikan kita.
Selain itu, pak Dai dan pak Radon juga mengajarkan kami tentang python. Materi python yang diajarkan kepada kami adalah tuples dan list. Hal ini sangat berguna ketika ingin menghitung matriks. Apa yang telah kami dapatkan adalah sebagai berikut
18 September 2019
Pak Dai dan Pak Radon memberikan kami sebuah kuis untuk membuat deret Fibonacci dengan Python pada pekan lalu. Kami pun mengerjakan kuis tersebut dengan antusias namun kami menghadapi kesulitan dalam mengerjakan kuis tersebut. Pak Radon pun memberikan kami sebuah soal yang lebih mudah untuk dikerjakan. Kuis yang kami hadapi dengan sulit tersebut pun menjadi kuis yang kami kerjakan di rumah. Hasil dari kuis tersebut adalah sebagai berikut
25 September 2019
Pada tanggal 25 September 2019, pak Dai membahas tentang pemodelan. Namun, metode pembahasan kali ini berbeda dengan yang biasanya. Pembahasan kali ini menggunakan sistem komentar di post dan mengedit di post yang telah dibuat oleh pak Dai.
Berdasarkan apa yang telah dibahas bersama di kolom post dan kolom komentar.
Model adalah perwakilan dari sebuah nilai atau sistem yang berfungsi untuk menyederhanakan kondisi awalnya menjadi lebih mudah untuk dilakukan perhitungan dengan pendekatan matematis. Hasil dari pemodelan tidak dapat dijadikan hasil akhir, dikarenakan adanya banyak asumsi-asumsi ideal yang digunakan.
2 Oktober 2019
Pada pertemuan ini, kelas diisi oleh bang Edo. Bang Edo merupakan seorang alumni S1 DTM UI dan sekarang sedang menempuh S2. Bang Edo pun bercerita mengapa kita perlu belajar dan menggunakan python dan bukan bahasa pemrograman lain. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan python kita lebih mengerti suatu alasan dalam pengerjaan programming, sedangkan di matlab semua fungsi sudah ada dan kita hanya tinggal menggunakan fungsi tersebut untuk menegerjakan dan tidak menggunakan logika pengerjaan. Bang Edo pun mengajarkan kami tentang bagaimana cara membuat pemodelan dengan menggunakan python.
9 Oktober 2019
Pada pertemuan ini, pak Dai kembali membahas tentang pemodelan. Dalam pemodelan, kita mengasumsikan bahwa suatu benda yang dimodelkan adalah kontinuum. Dari asumsi tersebut, kita bisa mendapatkan sebuah persamaan diferensial.
16 Oktober 2019
Pada pertemuan ini, kami dikejutkan dengan sebuah kuis dadakan. Kuis bagian kedua meminta kami untuk membahas coding dari soal pada halaman 55 soal nomor 6 dan halaman 263 soal nomor 2.
Coding untuk soal pertama adalah sebagai berikut
Coding untuk soal kedua adalah sebagai berikut
UTS Metode Numerik
Soal 3A
g=float(input('Percepatan gravitasi adalah: ')) m1=float(input('Berat massa 1 adalah: ')) m2=float(input('Berat massa 2 adalah: ')) m3=float(input('Berat massa 3 adalah: ')) h=float(input('Ketinggian bidang miring adalah: ')) s=float(input('Panjang bidang miring adalah: ')) sin=h/s cos=((s**2-h**2)**(0.5))/s tan=sin/cos t1=m1*g*sin t2=(m1+m2)*g*sin t3=(m1+m2+m3)*g*sin m4=(m1+m2+m3)*sin print ('Tegangan tali pertama adalah ',t1) print ('Tegangan tali kedua adalah ',t2) print ('Tegangan tali ketiga adalah ',t3) print ('Massa 4 agar setimbang adalah ',m4)
Soal 3B
F = 100 m = 10 g = float (input("Percepatan gravitasi adalah: ")) miu = float (input("Koefisien gesek adalah: ")) Cd = float (input("Koefisien drag adalah: ")) v0 = float (input("Kecepatan awal :")) vf = float (input("Kecepatan akhir :")) Ff = m*g*miu Fd = (Cd*v0**(3/2)) a2 = (F-Fd-Ff/m) def dtdtv(t, y): return((m)/(F - m*g*miu - Cd*v0**(3/2))) t = 0 h = 0.01 def rungekutta(v0, t0, vf, h): n = (int)((vf - v0)/h) t = t0 for i in range(1, n + 1): k1 = h * dtdtv(v0, t) k2 = h * dtdtv(v0 + 0.5 * h, t + 0.5 * k1) k3 = h * dtdtv(v0 + 0.5 * h, t + 0.5 * k2) k4 = h * dtdtv(v0 + h, t + k3) t = t + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) v0 = v0 + h return t tf = rungekutta(v0, t, vf, h) print('Waktu yang dibutuhkan hingga mencapai top speed adalah',tf)
Video Muhasabah
Soal Individu
F = 100 m = 10 g = float (input("Percepatan gravitasi adalah: ")) miu = float (input("Koefisien gesek adalah: ")) Cd = float (input("Koefisien drag adalah: ")) v0 = float (input("Kecepatan awal :")) vf = float (input("Kecepatan akhir :")) Ff = m*g*miu Fd = (Cd*v0**(3/2)) a2 = (F-Fd-Ff/m) def dtdtv(t, y): return((m)/(F - m*g*miu - Cd*v0**(3/2))) t = 0 h = 0.01 def rungekutta(v0, t0, vf, h): n = (int)((vf - v0)/h) t = t0 for i in range(1, n + 1): k1 = h * dtdtv(v0, t) k2 = h * dtdtv(v0 + 0.5 * h, t + 0.5 * k1) k3 = h * dtdtv(v0 + 0.5 * h, t + 0.5 * k2) k4 = h * dtdtv(v0 + h, t + k3) t = t + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) v0 = v0 + h return t tf = rungekutta(v0, t, vf, h) print('Waktu yang dibutuhkan hingga mencapai top speed adalah',tf)
6 November 2019
Pak Dai membahas sekilas tentang UTS. Pak Dai berpesan bahwa kita sebagai mahasiswa harus paham betul langkah untuk merumuskan masalah hingga menyelesaikannya. Penyelesaian masalah dimulai dengan mengetahui masalah. Mengetahui masalah bukan hanya diketahui saja masalahnya kemudian memasukkan kedalam persamaan yang sudah ada. Pekerjaan itu merupakan pekerjaan operator. Sebagai mahasiswa kita harus bisa memodelkan masalah menjadi suatu persamaan bukan hanya menyocokkan rumus yang sudah ada dengan kasus kita. Kasusnya sama seperti UTS. Ketika kita membeli mobil, kita akan diberikan spesifikasi berupa daya dan torsi mesin mobilnya meski tidak diberi tahu di soal sehingga hal ini dapat membantu kita menyelesaikan masalah.
13 November 2019
Pada kesempatan ini, pak Radon mengajarkan cara menentukan persamaan garis dari sebuah data dengan excel. Berdasarkan persamaan garis yang telah didapat, kita akan dapat melakukan optimasi. Optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk mengoptimalkan sesuatu hal yang sudah ada, ataupun merancang dan membuat sesuatu secara optimal.
20 November 2019
Pada pertemuan ini, kami dikenalkan dengan software baru yaitu CFDSOF yang dikembangkan langsung oleh CCIT FTUI. CFDSOF adalah software yang dapat mensimulasikan aliran fluida sama seperti ansys dan inventor. Kami diajarkan untuk mensimulasikan aliran fluida pada model mobil yang telah diberikan oleh asisten dosen yaitu bang Edo dan bang Timo. Setelah selesai mempelajari software baru ini, kami diberikan tugas untuk mencari sudut optimal pada sebuah airfoil.
27 November 2019
Pertemuan ini diisi dengan pak Dai mengadakan kuis dadakan. Kuis dadakan ini bertujuan untuk mereview secara keseluruhan pelajaran yang telah didapat selama hampir 1 semester ini belajar bersama pak Dai. Kuis dapat dilaksanakan dengan lancar. Setelah kuis selesai, masih tersisa 30 menit. 30 menit tersebut dimanfaatkan oleh pak Dai untuk presentasi hasil optimasi dari airfoil yang telah disimulasi dengan CFDSOF. Banyak dari kelas kami yang belum menyelesaikan tugas tersebut dikarenakan kendala baik dengan CFDSOF maupun dengan optimasinya.
4 Desember 2019
Hari ini diadakan presentasi melanjutkan yang belum sempat presentasi. Beberapa kelompok maju, namun tidak semuanya kebagian. Kelompok saya salah satunya.
11 Desember 2019
Di kelas, kita mulai perkuliahan dengan pak Dai memberikan kisi-kisi UAS. Pak Dai memberikan tugas sebelum UAS untuk menjadi acuan untuk pak Dai menilai kami masing-masing yaitu muhasabah diri. Muhasabah tentu harus dibuat dengan kejujuran karena muhasabah menurut pak Dai berarti bercermin agar ketika kita membaca muhasabah kita, kita akan tergerak untuk menjadi lebih baik lagi. Setelah pak Dai memberi kisi-kisi UAS, kita melanjutkan sedikit materi yaitu ANN atau Artificial Neural Network. ANN ini sesuai dengan namanya terinspirasi dari sistem saraf manusia dimana elemen-elemen kecil yang saling bekerja sama melakukan kalkulasi yang besar.