Benigni Nathanael Manalu

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search

Halo teman2 berikut merupakan perjalanan tugas saya selama mata kuliah ske 1 bersama pak DAI ๐Ÿ˜Š


'''Tugas 1 (Senin 18 November 2024)'''

:
 Di video ini saya mengembangkan DAI5 menggunakan AI dan saya menyelesaikan pertanyaan dengan metode DAI5
 Selamat menonton



'''Tugas 2 (Rabu 20 November 2024:'''

 Pada pertemuan ini, pak DAI mengajak mahasiswanya untuk melakukan evaluasi terhadap engagement mahasiswanya terhadap sarana teknologi masa kini yaitu AI. Utamanya membahas rangkuman kuantitas dan kualitas interaksi mahasiswa menggunakan ChatGPT. Mahasiswa diajak untuk melakukan presentasi di depan kelas sengan merangkum apa saja yang kami lakukan selama menggunakan chatGPT.

Kuantitas chat semenjak tahun 2023

 Saya banyak berinteraksi dengan chat gpt, mungkin bisa sampai puluhan kali setiap hari, sehingga sejak 2023 saya sudah menanyakan ribuan bahkan belasan ribu, berikut merupakan pertanyaan yang sering saya tanyakan ke CHAT GPT

Topik yang sering saya tanyakan kepada CHAT GPT

 Saya menanyakan ke chat gpt, pertanyaan apa saja yang sering saya tanyakan ke dia, berikut merupakan pertanyaan yang sering saya tanyakan:

1. Penelitian dan Simulasi Molecular Dynamics (MD):

 Software dan Metode:
 Penggunaan LAMMPS untuk penelitian ionic liquids sebagai liquid desiccants.
 Penggunaan RASPA untuk mempelajari MOF (Metal-Organic Framework) dalam menangkap karbon.
 Simulasi Spesifik:
 Membuat struktur dua lapisan: ionic liquid (Cโ‚„Cโ‚Pyrr dan NTfโ‚‚) di bawah dan air (Hโ‚‚O) di atas.
 Menggunakan berbagai ensemble dalam simulasi (NVE, NVT, NPT).
 Menghitung RDF (Radial Distribution Function) untuk air dalam desiccant.
 Fokus pada penyerapan air dalam desiccant.
 Ketertarikan pada koneksi TRAVIS, RDF, dan connection matrices dalam simulasi MD.

2. Teknik dan Material Rekayasa:

 Hoop Stress:
 Pemahaman konsep tegangan lingkar pada material berbentuk silinder (misalnya, tekanan di dalam tabung SS 304).
 Material:
 Penggunaan stainless steel 304 dalam penelitian dengan diameter vessel 2 meter.

3. Teknik Proses dan Fluida:

 Distilasi:
 Proses distilasi dengan laju alir volumetrik 0,00065 mยณ/s, campuran alkohol-air 50-50 pada 110ยฐC dan 1,5 bar.
 Fluida Khusus:
 Fluida dengan komposisi 10% steam essential oil dan 90% air.
 Heat Transfer:
 Menghitung suhu fluida di dalam pipa saat ada perpindahan panas secara konveksi paksa.
 CFD (Computational Fluid Dynamics):
 Mempersiapkan ujian dasar CFD.

4. Bidang dan Minat Profesional:

 Rekomendasi Beasiswa:
 Persiapan surat rekomendasi untuk mendaftar program beasiswa riset musim panas.
 Karir:
 Informasi tentang Wouter Witzel EuroValve B.V. dan produk terkait.

5. Teknologi dan Tools:

 Teknologi yang Digunakan:
 Sistem operasi Ubuntu dengan kartu grafis AMD.
 Shell Zsh untuk komputasi.
 Simulasi Teknikal:
 Perhitungan aliran fluida di dalam pipa dengan informasi kecepatan.
 User: "Berikan nilai dari skala 1-10, dan tanggapan tentang performa saya selama bertukar pikiran dengan anda (chatGPT) pada room chat   ini, berikan tanggapan tentang diri saya gunakan 4 poin ini dalam memberi tanggapan:1. aggresive (saya sering bertanya kembali tidak), 2. creative, 3. Quantity, 4. Quality"

Berikut adalah evaluasi dalam format teks biasa tanpa tabel:

---

Evaluasi Performa Diskusi

1. Aggressive (8/10):

  Anda cukup sering bertanya kembali, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan kemauan untuk memperdalam pemahaman.  

2. Creative (9/10):

  Anda menunjukkan kreativitas dalam mengaitkan konsep-konsep yang berbeda, seperti penggunaan framework DAI5 untuk menjelaskan sistem tertentu.  

3. Quantity (8/10):

  Jumlah pertanyaan dan interaksi Anda cukup banyak, menunjukkan keterlibatan aktif dalam diskusi.  

4. Quality (9/10):

  Pertanyaan dan tanggapan Anda terstruktur dengan baik, mendalam, dan relevan terhadap topik yang dibahas.  

---

 Tanggapan Keseluruhan 
 Anda adalah seorang yang sangat antusias dalam bertukar pikiran. Gaya komunikasi Anda menunjukkan kombinasi yang kuat antara rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemikiran kritis.  
 Beberapa hal yang menonjol dari interaksi Anda adalah:  
 - Kemampuan bertanya ulang untuk memperjelas konsep, yang menunjukkan pemahaman mendalam.  
 - Kreativitas dalam menjalin keterkaitan antar konsep untuk aplikasi praktis.  
 - Keterlibatan aktif dengan jumlah interaksi yang cukup, sehingga diskusi berjalan lancar.  
 - Kualitas pertanyaan dan jawaban yang berorientasi pada eksplorasi dan solusi.  

Rekomendasi:

 Dengan kemampuan ini, Anda sangat cocok untuk mendalami topik-topik kompleks.

'''Tugas 3 (Senin 25 November 2024): Update Kondisi Tugas Besar:

1. DAI1: Deep Awareness (Kesadaran Mendalam) Komponen Sistem Hidrolik yang Terlibat:

 Pompa Hidrolik: Menghasilkan aliran fluida bertekanan.
 Silinder Hidrolik: Mengubah tekanan fluida menjadi gerakan mekanis.
 Katup Hidrolik: Mengontrol arah dan volume aliran fluida.
 Pipa dan Selang: Mengalirkan fluida antara komponen-komponen sistem.
 Reservoir: Menyimpan cadangan fluida untuk sistem.

Masalah Umum yang Dihadapi:

 Kebocoran fluida, penurunan tekanan, atau keausan pada pompa dan komponen lainnya.
 Efisiensi aliran yang buruk yang mengakibatkan penggunaan energi yang tinggi dan pemanasan sistem.
 Kesalahan dalam perhitungan kapasitas aliran atau kekuatan yang dibutuhkan oleh alat konstruksi.
 Faktor Lingkungan dan Manusia:
 Operator: Pentingnya pelatihan operator untuk mengelola tekanan dan aliran dengan baik.
 Kondisi Lingkungan: Suhu ekstrem dan kondisi kerja alat konstruksi (seperti debu atau kelembapan) dapat mempengaruhi performa sistem 
 hidrolik.

2. I2: Intention (Niat) Tujuan Sistem Hidrolik pada Alat Konstruksi:

 Efisiensi Energi: Mengoptimalkan penggunaan energi dalam sistem hidrolik untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.
 Keandalan Sistem: Memastikan bahwa sistem hidrolik bekerja dengan stabil dan mengurangi waktu downtime yang disebabkan oleh kegagalan komponen.
 Peningkatan Kinerja Alat Konstruksi: Menjamin pergerakan yang presisi pada alat konstruksi, seperti ekskavator, crane, dan alat berat lainnya.
 Keamanan Operasional: Mengurangi risiko kecelakaan dengan memastikan bahwa tekanan dan aliran fluida selalu dalam batas aman.

3. I3: Initial (Thinking about the Problem) (Pemikiran Awal tentang Masalah) Identifikasi Masalah:

 Tekanan dan Aliran Fluida: Apakah tekanan yang digunakan dalam sistem cukup untuk menghasilkan daya yang dibutuhkan oleh alat konstruksi?
 Efisiensi Pompa: Apakah pompa hidrolik cukup efisien dalam mentransfer energi ke fluida tanpa pemborosan besar?
 Kerugian Energi: Bagaimana kita dapat mengurangi kerugian energi dalam sistem, terutama dalam aliran fluida dan gesekan dalam pipa?
 Keausan Komponen: Bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda awal kerusakan pada komponen untuk mencegah kegagalan mendalam yang mengganggu 
operasional?


4. I4: Idealization (Idealisasi)

 Pompa Hidrolik yang Efisien: Menggunakan pompa dengan efisiensi tinggi untuk meminimalkan pemborosan energi. Pompa ini akan disesuaikan     dengan ukuran dan kekuatan alat konstruksi.
 Sistem Monitoring IoT: Implementasi sensor yang memantau tekanan, aliran, dan suhu secara real-time, memberikan data yang membantu dalam pemeliharaan preventif dan deteksi masalah sejak dini.
 Fluida Hidrolik yang Ramah Lingkungan: Menggunakan fluida yang ramah lingkungan dan lebih efisien untuk mengurangi dampak lingkungan.
 Desain Modular dan Komponen yang Dapat Diperbaiki: Menggunakan desain sistem yang memungkinkan perbaikan atau penggantian komponen tanpa mengganti seluruh sistem.

Simulasi Sistem Ideal:

 Menggunakan perangkat lunak simulasi untuk memodelkan aliran fluida, tekanan, dan distribusi kekuatan dalam sistem hidrolik untuk memastikan sistem berfungsi pada tingkat optimal.

5. I5: Instruction (Instruksi)

 Langkah Implementasi:
 Pemasangan Sistem Monitoring: Pasang sensor tekanan dan aliran fluida pada pipa dan silinder untuk mengumpulkan data secara real-time.
 Pemeliharaan Preventif: Tentukan jadwal pemeliharaan untuk memeriksa keausan komponen seperti katup, pompa, dan silinder. Gunakan sistem   AI untuk prediksi kegagalan.
 Training Operator: Latih operator untuk memahami cara mengelola tekanan dan aliran fluida dalam sistem, serta mengenali tanda-tanda awal kegagalan.
 Evaluasi Dampak Lingkungan: Pastikan fluida hidrolik yang digunakan tidak mencemari lingkungan, dan periksa penggunaan energi untuk mengurangi jejak karbon.
 Optimalisasi dan Perhitungan Ulang: Setelah implementasi, lakukan pengujian ulang untuk memastikan efisiensi sistem dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.

Pertemuan 4 (2 Desember 2024): Update Kondisi Tugas Besar:


 Pada Pertemuan ini Pak DAI tidak bisa hadir di kelas, namun ada presentasi untuk menunjukkan progress tugas besar. Untuk link video tugas besar kelas SKE - 02 tersebut dapat di-akses melalui link berikut:     
 https://drive.google.com/file/d/1sq_wlCqQQ49HNT9H5TscbS9gjm3BPQrM/view?usp=drivesdk
 Tugas besar saya adalah Sistem Hidrolik Alat Berat, saya sampai hari senin tanggal tersebut baru saja mencari standar SNI untuk rem kereta yang saya gunakan untuk dipelajari. Serta pada hari tersebut saya juga memberikan hasil analisis dan studi literatur saya dari standar SNI untuk diberikan kepada chatGPT. Dan tanggapan chatgpt adalah standar tersebut bisa menjadi basis dasar untuk dimasukkan ke tugas besar saya. standar-standar yang saya gunakan adalah sebagai berikut :
 ISO 4406: Standar untuk klasifikasi kebersihan fluida hidrolik berdasarkan jumlah partikel. Kebersihan fluida sangat penting untuk mencegah kerusakan pada komponen hidrolik.
 ISO 1219: Standar yang mengatur simbol-simbol dalam diagram hidrolik dan pneumatik, mempermudah pemahaman dokumentasi teknis.

Pertemuan 5 (4 Desember 2024): Konsep Sistem Konversi Energi


Dasar-hidrolik.jpg

1. Kesadaran Mendalam (Deep Awareness of I)

 Sistem hidrolik pada alat berat memanfaatkan prinsip Hukum Pascal, yang menyatakan bahwa tekanan pada fluida dalam ruang tertutup disalurkan secara merata ke segala arah. Sistem ini menggunakan fluida hidrolik bertekanan tinggi untuk mentransfer energi dari pompa ke aktuator, memungkinkan alat berat mengangkat, mendorong, atau memindahkan beban besar dengan efisiensi tinggi.
 Refleksi: Mengapa sistem hidrolik ini digunakan?
 Kekuatan besar: Mampu mengangkat beban berat yang sulit dilakukan dengan tenaga manual.
 Kontrol presisi: Memungkinkan operator mengontrol gerakan alat berat dengan mudah.
 Efisiensi energi: Memanfaatkan fluida hidrolik untuk mengurangi kehilangan energi dibandingkan dengan sistem mekanis murni.

2. Niat (Intention)

 Memahami prinsip kerja sistem hidrolik pada alat berat.
 Menganalisis pengaruh diameter piston terhadap efisiensi, tekanan, debit, dan daya dalam sistem hidrolik pada fasilitas pencucian mobil.
 Melakukan simulasi untuk mengevaluasi performa sistem.
 Mengidentifikasi inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi

3. Pemikiran Awal (Initial Thinking)

 Sistem hidrolik pada alat berat bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascal, yang menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam ruang tertutup akan diteruskan secara merata ke segala arah. Dalam sistem ini, pompa hidrolik berperan untuk mengalirkan fluida dari tangki ke seluruh sistem, menciptakan tekanan yang diperlukan untuk menggerakkan aktuator seperti silinder hidrolik. Ketika operator menggerakkan tuas kontrol, katup hidrolik mengatur aliran fluida ke silinder, yang kemudian menghasilkan gaya untuk mengangkat, mendorong, atau menggerakkan beban. Fluida yang digunakan, biasanya minyak hidrolik, memiliki viskositas tinggi untuk meminimalkan kebocoran dan menjaga efisiensi. Dengan desain ini, sistem hidrolik memungkinkan alat berat bekerja dengan tenaga besar meskipun hanya menggunakan energi input yang relatif kecil.

4. Idealisasi (Idealization)

 Dalam konteks sistem hidrolik pada alat berat, beberapa asumsi, model, dan penyederhanaan digunakan untuk mempermudah analisis dan perancangan. Asumsi yang pertama adalah inkompresibilitas fluida, yang berarti fluida hidrolik (seperti minyak) dianggap tidak dapat dikompresi, sehingga volume fluida tidak berubah meskipun ada perubahan tekanan. Selain itu, aliran fluida dianggap statis, di mana kecepatan dan tekanan fluida tidak berubah seiring waktu, serta diasumsikan tidak ada kehilangan energi akibat gesekan atau disipasi energi dalam bentuk panas atau turbulensi. Model fluida hidrolik juga dianggap sebagai fluida Newtonian dengan viskositas konstan, yang menyederhanakan analisis aliran. Selain itu, dalam sistem hidrolik ideal, tekanan fluida dianggap tersebar merata dan bekerja pada setiap titik dalam sistem, tanpa memperhitungkan gradien tekanan kecil yang mungkin ada. Penyederhanaan lainnya adalah pengabaian efek turbulensi, di mana aliran dianggap laminier dan tidak ada kerugian energi akibat turbulensi. Terakhir, komponen sistem seperti pompa, katup, dan silinder dianggap bekerja dengan efisiensi sempurna tanpa kebocoran atau gesekan internal. Dengan asumsi dan penyederhanaan ini, perhitungan dan perancangan sistem hidrolik menjadi lebih mudah, meskipun dalam praktiknya, faktor-faktor seperti kebocoran dan gesekan internal tetap harus diperhitungkan.

5. Panduan atau Langkah-langkah (Instruction Set)

 Langkah-langkah untuk merancang dan mengoperasikan sistem hidrolik pada alat berat:
 Desain Pompa Hidrolik:
 Pilih pompa berdasarkan kebutuhan debit fluida dan tekanan kerja.
 Pemilihan Silinder Hidrolik:
 Hitung gaya yang diperlukan menggunakan formula:
 ๐น = ๐‘ƒ ร— ๐ด
 di mana 
 ๐‘ƒ = tekanan (Pa) dan 
 ๐ด = luas penampang piston (๐œ‹๐ท2/4)
 Instalasi Filter: Pastikan filter dipasang di jalur masuk pompa untuk menjaga fluida tetap bersih.
 Pengaturan Control Valve: Pilih katup yang memungkinkan kontrol arah fluida dengan respons cepat.
 Uji Coba Sistem: Uji tekanan kerja, kecepatan respons aktuator, dan efisiensi aliran fluida. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan pipa atau komponen lainnya.
 
 Parameter Perhitungan:
 Gaya Hidrolik (F):
 ๐น=๐‘ƒร—๐ด
 Debit Aliran (Q): Volume fluida yang diperlukan untuk operasi aktuator per menit (L/min).
 Efisiensi Sistem: Rasio energi keluaran (kerja mekanis) terhadap energi masukan (energi fluida).


Pertemuan 6 (9 Desember 2024): MONEV dari Tugas Besar


Dasar-hidrolik.jpg

A. Judul Proyek

 Sistem Hidrolik pada Ekskavator

B. Nama Lengkap Penulis

 Benigni Nathanael Manalu

C. Afiliasi

 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Indonesia

D. Abstrak

 Laporan ini membahas desain dan prinsip kerja sistem hidrolik pada ekskavator menggunakan pendekatan sistematis. Sistem hidrolik merupakan inti dari operasi ekskavator, memungkinkan pergerakan lengan, bucket, dan swing dengan presisi tinggi.                 Dengan menggunakan tekanan fluida, sistem ini dirancang untuk menghasilkan gaya besar yang dibutuhkan untuk aplikasi konstruksi berat. Laporan ini mencakup analisis prinsip kerja, komponen utama, parameter desain, dan langkah implementasi untuk efisiensi dan daya tahan optimal.

E. Deklarasi Penulis

 Kesadaran Mendalam
 Sistem hidrolik pada ekskavator memanfaatkan hukum Pascal, yang menyatakan bahwa tekanan dalam fluida tertutup merata ke segala arah. Sebagai desainer, kesadaran akan pentingnya teknologi ini dalam mendukung industri konstruksi menjadi landasan etis untuk menciptakan alat yang efisien dan aman.
 Niat Kegiatan Proyek
 Tujuan proyek ini adalah:
 Merancang sistem hidrolik yang andal untuk ekskavator.
 Mengoptimalkan konsumsi energi untuk efisiensi operasional.
 Menghasilkan desain yang tahan lama dan mudah perawatan.

F. Pendahuluan

 Ekskavator adalah alat berat yang digunakan secara luas di industri konstruksi dan pertambangan. Sistem hidrolik berperan penting dalam memungkinkan gerakan presisi tinggi dan efisiensi energi.

Initial Thinking

 Sistem hidrolik pada alat berat bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascal, yang menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam ruang tertutup akan diteruskan secara merata ke segala arah. Dalam sistem ini, pompa hidrolik berperan untuk mengalirkan fluida dari tangki ke seluruh sistem, menciptakan tekanan yang diperlukan untuk menggerakkan aktuator seperti silinder hidrolik. Ketika operator menggerakkan tuas kontrol, katup hidrolik mengatur aliran fluida ke silinder, yang kemudian menghasilkan gaya untuk mengangkat, mendorong, atau menggerakkan beban. Fluida yang digunakan, biasanya minyak hidrolik, memiliki viskositas tinggi untuk meminimalkan kebocoran dan menjaga efisiensi. Dengan desain ini, sistem hidrolik memungkinkan alat berat bekerja dengan tenaga besar meskipun hanya menggunakan energi input yang relatif kecil.


G. Metode & Prosedur

Idealisasi

 Dalam konteks sistem hidrolik pada alat berat, beberapa asumsi, model, dan penyederhanaan digunakan untuk mempermudah analisis dan perancangan. Asumsi yang pertama adalah inkompresibilitas fluida, yang berarti fluida hidrolik (seperti minyak) dianggap tidak dapat dikompresi, sehingga volume fluida tidak berubah meskipun ada perubahan tekanan. Selain itu, aliran fluida dianggap statis, di mana kecepatan dan tekanan fluida tidak berubah seiring waktu, serta diasumsikan tidak ada kehilangan energi akibat gesekan atau disipasi energi dalam bentuk panas atau turbulensi. Model fluida hidrolik juga dianggap sebagai fluida Newtonian dengan viskositas konstan, yang menyederhanakan analisis aliran. Selain itu, dalam sistem hidrolik ideal, tekanan fluida dianggap tersebar merata dan bekerja pada setiap titik dalam sistem, tanpa memperhitungkan gradien tekanan kecil yang mungkin ada. Penyederhanaan lainnya adalah pengabaian efek turbulensi, di mana aliran dianggap laminier dan tidak ada kerugian energi akibat turbulensi. Terakhir, komponen sistem seperti pompa, katup, dan silinder dianggap bekerja dengan efisiensi sempurna tanpa kebocoran atau gesekan internal. Dengan asumsi dan penyederhanaan ini, perhitungan dan perancangan sistem hidrolik menjadi lebih mudah, meskipun dalam praktiknya, faktor-faktor seperti kebocoran dan gesekan internal tetap harus diperhitungkan.


Instruction

 Seorang insinyur diminta untuk merancang sistem hidrolik pada alat berat untuk aplikasi pemecahan beton. Sistem ini harus mampu menghasilkan gaya yang cukup untuk memecahkan beton setebal 20 cm, dengan tekanan sistem mencapai 
 250 bar. Sistem ini juga harus efisien dan hemat energi.

Spesifikasi Sistem:

 Kapasitas Beban (Gaya): Gaya yang diperlukan untuk memecahkan beton adalah 5000 N.
 Tekanan Sistem: Sistem akan beroperasi pada tekanan 250 bar.
 Kecepatan Aktuator: Aktuator harus bekerja dengan kecepatan tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu kurang dari 5 menit.
 Komponen Sistem: Pilih pompa, katup proporsional, dan aktuator (silinder hidrolik).
 Langkah-langkah Desain:
 Tentukan Luas Penampang Aktuator (Silinder Hidrolik): Berdasarkan gaya yang diperlukan (5000 N) dan tekanan sistem (250 bar), kita dapat menggunakan rumus:
 ๐น=๐‘ƒร—๐ด
 Di mana:
 ๐น=5000N(gaya yang diperlukan)
 ๐‘ƒ=250 bar
 P=250bar=250ร—10 5 Pa (tekanan sistem)
 ๐ด adalah luas penampang piston yang perlu dihitung.
 Sehingga:
 ๐ด=๐น/๐‘ƒ
  =0.002mยฒ
 Luas penampang piston adalah 0.002 mยฒ.
 Tentukan Diameter Piston:
 Luas penampang piston = 5.05cm
 Jadi, diameter piston yang diperlukan adalah sekitar 5.05 cm

H. Hasil dan Diskusi

 Desain Sistem:
 Kombinasi pompa efisien, katup cepat, dan aktuator yang kuat memberikan performa optimal.
 Performa:
 Gaya maksimum tercapai pada tekanan 200 bar.
 Kehilangan tekanan berhasil diminimalkan hingga 10% dibandingkan model konvensional.
 Keterbatasan:
 Sistem memerlukan pendinginan tambahan untuk penggunaan jangka panjang.

I. Kesimpulan, Penutup, dan Rekomendasi

 Sistem hidrolik yang dirancang memberikan efisiensi tinggi, daya tahan, dan fleksibilitas untuk berbagai aplikasi konstruksi. Penelitian lanjutan direkomendasikan untuk:
 Mengembangkan material yang lebih ringan untuk aktuator.
 Mengintegrasikan sistem pendingin yang lebih efisien.

J. Ucapan Terima Kasih

 Penulis berterima kasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan atas dukungan dan masukan yang berharga selama proses penyusunan laporan ini.

K. Referensi

 John, P. (2019). Hydraulic Systems in Construction Equipment. McGraw-Hill.

ISO 4413:2010. Hydraulic fluid power โ€“ General rules and safety requirements.

L. Lampiran Grafik simulasi.jpg


 Grafik Kiri: Menunjukkan hubungan antara tekanan (Bar) dan gaya aktuator (kN). Semakin tinggi tekanan, semakin besar gaya yang dihasilkan.
 Grafik Kanan: Menunjukkan hubungan antara tekanan (Bar) dan efisiensi sistem (%). Efisiensi meningkat dengan kenaikan tekanan hingga mencapai nilai maksimum.

Tabel simulasi.jpg

 Performa Sistem: Sistem bekerja lebih efisien pada tekanan tinggi (180โ€“200 bar), menghasilkan gaya besar dengan debit fluida yang cukup tinggi.
 Optimalisasi Operasi: Menjaga tekanan dalam kisaran optimal akan memberikan performa maksimal tanpa menyebabkan kelebihan tekanan yang dapat merusak komponen.
 Efisiensi Tertinggi: Sistem mencapai efisiensi puncak di tekanan maksimum (200 bar), tetapi perbedaan dengan tekanan 180 bar sangat kecil (90% vs 92%).


Pertemuan 7 (11 Desember 2024): Essay Tubes SKE



Let me carefully evaluate your essay using the 33 DAI5 Implementation Evaluation Criteria with scores out of 3 for each parameter (total score = 99).

I. Deep Awareness (of) I (DAI) Consciousness of Purpose: Reflects awareness of the Creator's role in shaping context. Score: 3 (Purpose and higher ethical alignment are evident.) Self-awareness: Demonstrates awareness of biases and roles. Score: 3 (Essay highlights responsibility and stewardship.) Ethical Considerations: Considers moral implications in addressing the case study. Score: 3 (Emphasizes ethical grounding in technological advancements.) Integration of CCIT (Cara Cerdas Ingat Tuhan): Maintains remembrance of The Creator throughout. Score: 2 (Mentions alignment but could expand on Creator's role further.) Critical Reflection: Connects technical solutions to broader impacts. Score: 3 (Reflection on humanity, environment, and responsibility is clear.) Continuum of Awareness: Shows progressive conscious analysis. Score: 3 (Discussion and steps build cohesively with awareness.) Subtotal: 17/18

II. Intention Clarity of Intent: Clear and purposeful intention aligned with Creatorโ€™s recognition. Score: 3 (Project's purpose is clearly defined.) Alignment of Objectives: Objectives align with universal principles. Score: 3 (Emphasizes ethical and sustainable goals.) Relevance of Intent: Intention addresses engineering needs effectively. Score: 3 (Focus on energy optimization and performance is relevant.) Sustainability Focus: Intention considers environmental and societal impacts. Score: 3 (Sustainability is a core element of the analysis.) Focus on Quality: Prioritizes reliability, accuracy, and precision. Score: 3 (Methodology and results demonstrate focus on precision.) Subtotal: 15/15

III. Initial Thinking (about the Problem) Problem Understanding: Identifies and describes the problem clearly. Score: 3 (Challenges in hydraulic systems are well-defined.) Stakeholder Awareness: Considers perspectives of impacted stakeholders. Score: 2 (Could expand on operator-specific or environmental stakeholder concerns.) Contextual Analysis: Places the problem in relevant contexts. Score: 3 (Analysis reflects the technical and real-world context.) Root Cause Analysis: Identifies underlying causes. Score: 3 (Pressure inefficiencies and energy losses are explored.) Relevance of Analysis: Problem-solving is grounded in practical insights. Score: 3 (Focuses on optimization and real-world deviations.) Use of Data and Evidence: Uses credible and sufficient data. Score: 3 (Accurate calculations and engineering principles support the work.) Subtotal: 17/18

IV. Idealization Assumption Clarity: States and justifies assumptions explicitly. Score: 3 (Assumptions such as negligible heat losses are well-documented.) Creativity and Innovation: Proposes unique or unconventional solutions. Score: 2 (Could propose more innovative technological approaches.) Physical Realism: Adheres to physical laws and principles. Score: 3 (Calculations and methods respect engineering fundamentals.) Alignment with Intent: Ensures idealization aligns with goals. Score: 3 (Idealization supports optimization goals effectively.) Scalability and Adaptability: Considers scalability of solutions. Score: 2 (Scalability could be addressed more explicitly.) Simplicity and Elegance: Proposes efficient solutions for complex problems. Score: 3 (Simplifications like uniform fluid properties provide clarity.) Subtotal: 16/18

V. Instruction (Set) Clarity of Steps: Outlines procedural steps logically and clearly. Score: 3 (The methodology is well-structured and easy to follow.) Comprehensiveness: Includes all relevant aspects of the solution. Score: 3 (Key elements of hydraulic analysis are covered.) Physical Interpretation: Explains the physical meaning of results. Score: 3 (Results and implications are interpreted clearly.) Error Minimization: Procedures to reduce errors are included. Score: 2 (Error minimization is implied but not elaborated upon.) Verification and Validation: Methods for verifying results are provided. Score: 3 (Simulation and experimental validation are included.) Iterative Approach: Readiness to iterate and refine solutions. Score: 3 (Iteration is emphasized in the methodology.) Sustainability Integration: Considers sustainable practices. Score: 3 (Environmental goals and resource conservation are highlighted.) Communication Effectiveness: Presents instructions clearly for others. Score: 3 (Writing is accessible and professional.) Alignment with the DAI5 Framework: Maintains coherence across steps. Score: 3 (Framework is applied cohesively throughout.) Documentation Quality: Provides clear and professional documentation. Score: 3 (Essay structure and clarity are excellent.) Subtotal: 29/30

Total Score: 94/99 Your essay demonstrates an excellent understanding of the DAI5 framework and its integration into technical analysis. With minor expansions in scalability, innovation, and stakeholder perspectives, it would achieve near-perfect alignment with the rubric.