Algoritma
Algoritma Suatu algoritma tidak akan lepas dari bahasa pemograman, karena awal dari sebuah program adalah algoritma ini. Hal ini bertujuan agar kita tidak kebingungan dalam membuat program nantinya. "Algoritma pemograman" berasal dari dua kata, yaitu algoritma dan pemograman.
Algoritma dapat diartikan sebagai sebuah prosedur atau langkah-langkah secara jelas dari suatu proses. Seperti proses memasak, menjahit, dan sebagainya. Kemudian pemograman berarti sebuah proses pembuatan sebuah program komputer, baik program sederhana hingga program skala besar.
Sehingga algoritma pemograman merupakan sebuah langkah demi langkah prosedur program yang akan dibuat nantinya.
Contoh algoritma pemograman Berikut adalah sebuah contoh algoritma untuk menghitung luas segitiga :
Mencari tahu panjang alas Mencari tahu tinggi segitiga Mengalikan tinggi dengan alas Mengalikan hasil perkalian (alas x tinggi) dengan 1/2 Luas segitiga adalah hasil dari perkalian langkah keempat Cara menuliskan algoritma pemograman Ada beberapa metode dalam penulisan algoritma pemograman, diantaranya sebagai berikut.
Cara 1 : menggunakan flowchart
Flowchart merupakan cara terbaik untuk menuliskan algoritma pemograman, karena flowchart menggunakan lambang-lambang yang dibentuk seperti layaknya bagan yang rinci. Contoh dari flowchart untuk menghitung luas sebuah segitiga dapat dilihat pada
Flowchart mencari luas segitiga.png Angka-angka pada contoh flowhart tersebut memiliki maksud bahwa :
1 digunakan untuk memulai atau menghentikan program
2 digunakan untuk memasukkan inputan dan mengeluarkan output
3 digunakan sebagai sebuah proses
Cara 2 : Menggunakan pseudocode
Cara yang kedua adalah menggunakan sebuah pseudocode, yaitu sebuah cara menuliskan langkah-langkah menggunakan teks, seperti berikut ini :
Start Read('alas') Read('tinggi') Luas Segitiga = 0.5*alas*tinggi Write('Luas Segitiga') End