Pradipa Anargya Ramadian
Contents
[hide]Biodata
Nama: Pradipa Anargya Ramadian
NPM: 2206031712
Program Studi: Teknik Mesin
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."
Surat Al-Baqarah Ayat 164
Salam! Selamat Datang di Laman Saya
Perkenalkan saya Pradipa dari Departemen Teknik Mesin angkatan 2022. Saya akan menggunakan laman ini sebagai sarana pembelajaran framework DAI 5. Berikut saya cantumkan laman YouTube saya :
https://www.youtube.com/@pradipaanargya3262
Selamat Belajar~!
Sistem Konversi Energi
Review Pertemuan 1 SKE
Pokok bahasan : DAI5, Fluid Power System (Hidraulik & Pneumatik), Training ChatGPT.
Minggu 1 (18 November 2024)
Pendahuluan DAI 5 Framework:
No. | Topik | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Menjelaskan tentang DAI 5 | DAI 5 adalah sebuah metode berpikir sadar untuk pemecahan masalah, yang meliputi langkah-langkah:
Framework ini digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti pemecahan masalah pribadi, profesional, tim, dan kreatif. |
2 | Penjelasan Sistem Fluid Power menggunakan DAI 5 |
Langkah-langkah DAI 5 diterapkan untuk memahami, menganalisis, dan mengoptimalkan sistem fluid power. |
3 | Rumus-rumus Penting | Dibahas rumus-rumus dasar, seperti:
Penjelasan tentang penggunaannya dalam desain dan analisis sistem hidraulik dan pneumatik. |
4 | Rekomendasi Buku |
|
Minggu 4 (2 Desember 2024)
Penjelasan Rumus:
Topik | Penjelasan |
---|---|
Rumus Euler (dE/dt = Wdot + Qdot) | Merupakan rumus dasar konversi energi yang menunjukkan perubahan energi dalam sistem per waktu sebagai jumlah usaha (Wdot) dan kalor (Qdot). |
Makna dari rumus Euler | Perubahan energi per waktu setara dengan perubahan usaha dan kalor. Derivasi parsial juga dipertimbangkan untuk komponen ruang (x, y, z) dan waktu (t). |
Pemahaman yang sudah dimiliki | Pemahaman yang baik tentang konsep dasar konversi energi, serta pemahaman tentang usaha, kalor, dan penerapan derivasi parsial dalam analisis energi. |
Skor Pemahaman | Pemahaman Anda dinilai 8-9 dari 10, dengan potensi untuk mencapai skor 10 jika memperdalam aplikasi praktis dan model lanjutan. |
Area yang dapat diperluas | 1. Termodinamika lanjutan (hukum kedua termodinamika, entropi, siklus termodinamika). 2. Penerapan rumus Euler pada sistem energi nyata (mesin, turbin, energi terbarukan). |
Pemahaman dengan skor 10 | Pemahaman Anda sudah mencapai tingkat mendalam, dengan pemahaman tidak hanya dari teori, tetapi juga penerapannya dalam berbagai sistem nyata. |
Kesimpulan | Anda memiliki pemahaman yang sangat baik tentang rumus Euler dan konversi energi, dengan peluang untuk menggali lebih lanjut di area lanjutan. |
Essay Tugas Besar - Sistem Steam Catapult pada Aircraft Carrier
Berikut adalah template wiki berdasarkan esai Anda, dengan format yang rapi dan terstruktur:
Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik pada Kapal Induk "Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik pada Kapal Induk"
Pendahuluan Kapal induk adalah kapal yang mampu membawa pesawat atau kapal kecil lainnya, berfungsi sebagai pusat operasi. Kapal induk memainkan peran penting dalam pertahanan maritim dan bertindak sebagai pangkalan terapung bagi pesawat. Sistem yang efisien diperlukan untuk meluncurkan pesawat di ruang terbatas, sehingga inovasi seperti Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik menjadi sangat penting.
Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik mengintegrasikan teknologi hidraulik dan pneumatik untuk meluncurkan pesawat secara efisien. Sistem ini mengurangi risiko, memastikan keamanan, dan memaksimalkan efisiensi operasional. Esai ini membahas desain, mekanisme, dan aplikasi sistem tersebut untuk meningkatkan kemajuan teknologi di sektor pertahanan.
Penilaian Esai: Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik pada Kapal Induk Kriteria Penilaian Esai dinilai berdasarkan lima aspek utama dengan bobot penilaian yang telah ditentukan.
Menggunakan Kerangka DAI 5 1. Kesadaran (Consciousness) Kapal induk adalah aset penting yang harus dilindungi dengan teknologi canggih. Dengan menyadari pentingnya hal tersebut, Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik diusulkan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional.
2. Niat (Intention) Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengeksplorasi dan mengembangkan mekanisme yang mampu meluncurkan pesawat dalam ruang terbatas, dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, biaya, dan kinerja.
3. Pemikiran Awal (Initial Thinking) Mempelajari prinsip kerja sistem hidraulik dan pneumatik, khususnya kemampuannya menghasilkan gaya besar dalam jarak pendek. Mengevaluasi kelayakan penggabungan tekanan hidraulik dan pneumatik untuk meningkatkan efisiensi peluncuran. Merumuskan desain yang mampu menyesuaikan berbagai bobot dan ukuran pesawat. 4. Idealitas (Idealization) – Asumsi Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik ideal harus memenuhi asumsi berikut:
Rentang Berat Pesawat: Sistem harus dapat meluncurkan pesawat dengan berat antara 10.000 kg hingga 25.000 kg. Kecepatan Peluncuran: Kecepatan peluncuran yang dibutuhkan sekitar 70 m/s untuk memastikan takeoff yang efektif. Tekanan Pneumatik: Sistem pneumatik harus beroperasi pada tekanan antara 200–300 bar. Gaya Hidraulik: Sistem hidraulik harus menghasilkan gaya yang cukup untuk mempercepat pesawat sepanjang lintasan peluncuran sejauh 100 meter. Efisiensi dan Keamanan: Sistem harus meminimalkan kehilangan energi dan beroperasi secara andal dalam kondisi laut yang keras.
Berikut adalah template wiki berdasarkan esai Anda, dengan format yang rapi dan terstruktur:
Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik pada Kapal Induk "Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik pada Kapal Induk"
Pendahuluan Kapal induk adalah kapal yang mampu membawa pesawat atau kapal kecil lainnya, berfungsi sebagai pusat operasi. Kapal induk memainkan peran penting dalam pertahanan maritim dan bertindak sebagai pangkalan terapung bagi pesawat. Sistem yang efisien diperlukan untuk meluncurkan pesawat di ruang terbatas, sehingga inovasi seperti Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik menjadi sangat penting.
Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik mengintegrasikan teknologi hidraulik dan pneumatik untuk meluncurkan pesawat secara efisien. Sistem ini mengurangi risiko, memastikan keamanan, dan memaksimalkan efisiensi operasional. Esai ini membahas desain, mekanisme, dan aplikasi sistem tersebut untuk meningkatkan kemajuan teknologi di sektor pertahanan.
Menggunakan Kerangka DAI 5 1. Kesadaran (Consciousness) Kapal induk adalah aset penting yang harus dilindungi dengan teknologi canggih. Dengan menyadari pentingnya hal tersebut, Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik diusulkan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional.
2. Niat (Intention) Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengeksplorasi dan mengembangkan mekanisme yang mampu meluncurkan pesawat dalam ruang terbatas, dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, biaya, dan kinerja.
3. Pemikiran Awal (Initial Thinking) Mempelajari prinsip kerja sistem hidraulik dan pneumatik, khususnya kemampuannya menghasilkan gaya besar dalam jarak pendek. Mengevaluasi kelayakan penggabungan tekanan hidraulik dan pneumatik untuk meningkatkan efisiensi peluncuran. Merumuskan desain yang mampu menyesuaikan berbagai bobot dan ukuran pesawat. 4. Idealitas (Idealization) – Asumsi Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik ideal harus memenuhi asumsi berikut:
Rentang Berat Pesawat: Sistem harus dapat meluncurkan pesawat dengan berat antara 10.000 kg hingga 25.000 kg. Kecepatan Peluncuran: Kecepatan peluncuran yang dibutuhkan sekitar 70 m/s untuk memastikan takeoff yang efektif. Tekanan Pneumatik: Sistem pneumatik harus beroperasi pada tekanan antara 200–300 bar. Gaya Hidraulik: Sistem hidraulik harus menghasilkan gaya yang cukup untuk mempercepat pesawat sepanjang lintasan peluncuran sejauh 100 meter. Efisiensi dan Keamanan: Sistem harus meminimalkan kehilangan energi dan beroperasi secara andal dalam kondisi laut yang keras.
5. Instruksi (Instruction) Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik menggabungkan komponen hidraulik dan pneumatik untuk menghasilkan gaya besar dalam jarak pendek. Desain sistem ini melibatkan prinsip-prinsip berikut:
Persamaan Gaya: Gaya yang dihasilkan oleh sistem adalah jumlah gaya hidraulik dan pneumatik: F_total = F_hidraulik + F_pneumatik Gaya Hidraulik: F_hidraulik = P_h × A_h
Kerja dan Energi: Kerja yang dilakukan oleh sistem harus sama dengan energi kinetik yang dibutuhkan untuk meluncurkan pesawat: W_sistem = (1/2) m v²
Parameter Praktis:
Tekanan hidraulik: 𝑃 ℎ = 25 MPa P h
=25MPa
Tekanan pneumatik: 𝑃 𝑝 = 20 MPa P p
=20MPa
Luas penampang piston: 𝐴 ℎ = 𝐴 𝑝 = 0.5 m 2 A h
=A
p
=0.5m
2
Massa pesawat: 𝑚 = 15.000 kg m=15.000kg Kecepatan yang dibutuhkan: 𝑣 = 70 m/s v=70m/s
Langkah-Langkah Integrasi:
Menggabungkan pompa hidraulik bertekanan tinggi dengan reservoir pneumatik. Menggunakan sensor untuk memantau tekanan guna memastikan kinerja yang konsisten. Menguji sistem dalam berbagai kondisi untuk memverifikasi efisiensi dan keandalan.
Kesimpulan Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik adalah solusi inovatif untuk meluncurkan pesawat dari kapal induk. Dengan menggabungkan teknologi hidraulik dan pneumatik, sistem ini memastikan efisiensi dan keamanan dalam ruang operasional yang terbatas. Walaupun sistem ini membutuhkan rekayasa tingkat lanjut, potensi aplikasinya dalam pertahanan maritim sangat layak untuk dikembangkan lebih lanjut.
Below is the content formatted in the Wikipedia article style using the appropriate template and sectioning:
---
Tubes SKE - Sistem Steam Catapult pada Aircraft Carrier
Project Title
- Overview of the Steam Catapult System: Pneumatic and Hydraulic Technologies on Aircraft Carriers*
Author
- Name:** Pradipa Anargya Ramadian
- Affiliation:** Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia
Abstract
This report provides a comprehensive explanation of the steam catapult systems used on aircraft carriers, focusing on both pneumatic and hydraulic technologies. Steam catapults are vital for launching aircraft from carriers, providing the necessary acceleration in a short distance. The report covers the working principles of pneumatic and hydraulic systems, detailing the key components, operational processes, and advantages and limitations of each system. The comparison between the two technologies highlights their suitability for different carrier operations. The report concludes with an overview of the significance of these systems in modern naval aviation.
Author Declaration
- 1. Deep Awareness**
Through the writing of this report, I recognize the importance of awareness in appreciating the intricate designs that enable steam catapults to function. I acknowledge the profound impact of these systems on naval aviation and the role they play in ensuring the safe and efficient launch of aircraft. My intention is to approach this subject with a deep respect for the engineering principles that allow these systems to operate smoothly and safely.
- 2. Intention of the Project Activity**
The intention behind this report is to provide a clear and detailed explanation of steam catapult systems aboard aircraft carriers. By exploring both pneumatic and hydraulic technologies, the goal is to educate and inform on how these systems function and their importance to naval operations. This understanding aims to foster a deeper appreciation for the engineering behind military aviation.
Introduction
Steam catapult systems are essential for launching aircraft from the relatively small decks of aircraft carriers. These systems provide the rapid acceleration required for aircraft to reach takeoff speed in a limited distance. While hydraulic systems have been the primary technology used, pneumatic systems have also been employed in some applications. This report explains the working principles, key components, and operational characteristics of both pneumatic and hydraulic steam catapult systems used on aircraft carriers.
- Initial Thinking (about the Problem):**
The use of steam for aircraft launch has been an integral part of naval operations since the early 20th century. Steam catapults use either steam pressure or hydraulic pressure to accelerate an aircraft along the launch track. The goal is to provide a method of launching aircraft from ships that do not have the space for conventional runways. There has been considerable research into the efficiency and reliability of these systems, but the primary focus remains on ensuring they can launch aircraft safely and efficiently under various operational conditions.
Methods
This report relies on a review of existing literature, technical specifications, and case studies to explain the operation and components of steam catapult systems. The information is synthesized to describe both pneumatic and hydraulic systems, comparing their design and function.
- Idealization:**
In order to explain the systems clearly, certain idealized assumptions are made. For example, the systems are assumed to operate under ideal conditions, such as constant steam pressure and absence of mechanical failures, to simplify the explanation of their core functions.
- Instruction (Set):**
1. **Research and Literature Review:** Study of existing designs, patents, and operational manuals of steam catapult systems. 2. **Component Breakdown:** Detailed description of the major components involved in both pneumatic and hydraulic systems. 3. **Operational Flow:** Explaining the steps involved in launching an aircraft using both types of systems. 4. **Comparison:** Highlighting the differences in the operation and maintenance of pneumatic and hydraulic catapults.
Results & Discussion
Present the findings in a structured manner, using tables, figures, and graphs where necessary. Discuss the results in relation to the problem and existing literature, emphasizing insights and implications.
Conclusion
In conclusion, both pneumatic and hydraulic steam catapult systems are crucial for aircraft launch operations on aircraft carriers. Pneumatic systems offer smoother control and faster response times, while hydraulic systems are more durable and capable of handling high pressures. Both systems have their specific applications depending on the type of carrier and aircraft. Understanding these systems is vital for improving naval aviation capabilities. Future research could focus on hybrid systems or automation to further enhance performance and reduce human error.
Acknowledgments
Recognize contributions and support from individuals, institutions, or funding sources.
References
- List all sources cited in the report in a standard citation format.
Appendices
Include supplementary material such as data sets, calculations, or detailed protocols.
---
This format follows a neutral and structured Wikipedia style, with sections clearly delineated for readability and adherence to Wikipedia norms.
Penilaian Esai: Sistem Pelontar Hidro-Pneumatik pada Kapal Induk Kriteria Penilaian Esai dinilai berdasarkan lima aspek utama dengan bobot penilaian yang telah ditentukan. 1. Pendahuluan (15%) Kelebihan: Pendahuluan menggambarkan latar belakang yang jelas tentang kapal induk dan pentingnya sistem pelontar hidro-pneumatik. Tujuan esai juga tersampaikan dengan baik.
Kekurangan: Beberapa kalimat kurang tajam dalam menjelaskan signifikansi inovasi yang dibahas. Perlu penyempurnaan pada transisi antara latar belakang dan tujuan.
Skor: 12/15
2. Kerangka DAI 5 (50%) a. Consciousness (10%) Kelebihan: Menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya keselamatan dan teknologi. Cukup relevan dengan tema.
Skor: 9/10
b. Intention (10%) Kelebihan: Tujuan dan visi disampaikan dengan baik, meskipun deskripsi tambahan dapat membantu memperkuat argumen.
Skor: 8/10
c. Initial Thinking (10%) Kelebihan: Pemikiran awal cukup jelas, namun kurang eksplorasi lebih dalam terhadap aspek teknis sistem.
Skor: 8/10
d. Idealization (10%) Kelebihan: Asumsi yang diberikan cukup relevan, dan adanya perhitungan memperkuat bagian ini.
Kekurangan: Bisa ditambahkan detail lebih spesifik untuk menunjukkan kelengkapan desain ideal.
Skor: 9/10
e. Instruction (10%) Kelebihan: Bagian ini disajikan dengan baik, termasuk rumus yang relevan.
Kekurangan: Penjelasan teknis bisa lebih rinci dan terstruktur.
Skor: 9/10
Total Skor DAI 5: 43/50
3. Kesimpulan (15%) Kelebihan: Kesimpulan mencerminkan gagasan utama dengan ringkas dan relevan, memberikan kesan akhir yang baik.
Kekurangan: Perlu lebih menonjolkan signifikansi praktis dan arah pengembangan masa depan.
Skor: 12/15
4. Kejelasan dan Bahasa (10%) Kelebihan: Bahasa yang digunakan formal dan sesuai dengan esai akademik. Alur pembahasan relatif mudah diikuti.
Kekurangan: Beberapa kalimat terlalu panjang sehingga sedikit mengurangi keterbacaan.
Skor: 8/10
5. Originalitas dan Relevansi (10%) Kelebihan: Topik cukup unik dan relevan dengan bidang teknik. Argumen yang dibahas cukup logis dan sesuai tema.
Kekurangan: Kurang eksplorasi terhadap implikasi praktis atau studi kasus untuk mendukung argumen.
Skor: 8/10
Total Skor Akhir Pendahuluan: 12/15 Kerangka DAI 5: 43/50 Kesimpulan: 12/15 Kejelasan dan Bahasa: 8/10 Originalitas dan Relevansi: 8/10 Total: 83/100
Kesimpulan Penilaian Esai memiliki struktur yang baik dengan penyampaian gagasan yang jelas. Penggunaan kerangka DAI 5 memperkuat alur berpikir, dan penambahan formula serta asumsi meningkatkan aspek teknis. Namun, ada ruang untuk perbaikan pada eksplorasi detail teknis dan pembahasan praktis. Dengan revisi yang minimal, esai ini dapat mencapai nilai yang lebih tinggi.