Raja Putra Sadikin
!!!Pagi Mesin!!!
Hallo Para Warga, Selamat Datang di blog "Raja Mendesign"
Contents
Personal Profile
Kita kenalan dulu yuk para warga sama penulis blognya:
Nama: Raja Putra Sadikin
Moto Agresif & Cerdas
NPM: 2206818436
Program Studi: Teknik Mesin
Tempat, Tanggal Lahir: Bekasi, 2 Februari 2004
Youtube: https://youtube.com/@_zv-bn5ux?si=lgbxdxIitSpZcDHr
Raja atau bisa dikenal juga dengan alias bule adalah seorang mahasiswa Teknik Mesin di Universitas Indonesia. Dia adalah seorang antusias dalam dunia automotif dan lebih khusus balapan. Raja memiliki passion dalam berkendara yang membuatnya memiliki cita cita sebagai seorang pembalap profesional.
Sistem Konversi Energi
Blog ini akan memuat penjelasan mengenai mata kuliah Sistem Konversi Energi (SKE) lebih terkhusus Hydraulic and Pneumatic syste dengan menggunakan "framework DAI 5" dan bantuan Artificial Intelligence (AI).
Apasih "Framework DAI 5"? Mungkin banyak dari para warga yang belum tau mengenai "framework" ini. "Framework DAI 5" adalah suatu kerangka berpikir yang diciptakan oleh DR. Ahmad Indra Siswatara dosen saya dalam mata kuliah Sistem Konversi Energi. Mari kita gali lebih dalam lagi mengenai "framework Dai 5".
"Framework DAI 5"
DAI5 Method of Problem Solving adalah metode pemecahan masalah yang diterapkan untuk membantu seorang individu dalam menghadapi berbagai tantangan teknik secara sistematis. Dengan mengikuti "framework" ini individu dapat memecahkan masalah dengan pikiran yang jernih, tujuan yang kuat, dan pola pikir yang kreatif.
Metode ini terdiri dari beberapa langkah yang akan saya jelaskan satu persatu sebagai berikut:
1. Deep Awareness of I: Kesadaran mendalam terhadap diri sendiri sebagai individu yang menghadapi masalah.
- Kesadaran diri: Memahami pikiran, emosi, dan motivasi diri sendiri.
- Perhatian penuh: Memperhatikan momen saat ini tanpa menghakimi.
2. Intention: Menentukan niat atau tujuan utama dalam menyelesaikan masalah.
- Intention: Menetapkan tujuan dan maksud yang jelas untuk pemecahan masalah.
3. Initial Thinking (About the Problem): Mengembangkan pemikiran awal dan analisis dasar mengenai masalah yang dihadapi.
- Definisi masalah: Mengartikulasikan masalah yang harus dipecahkan dengan jelas.
- Analisis masalah: Memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
4. Idealization: Menciptakan model ideal dari solusi atau pendekatan yang dapat diambil.
- Visioning: Membayangkan solusi atau hasil yang ideal.
- Berpikir kreatif: Menghasilkan ide dan solusi yang inovatif.
5. Instruction Set: Menyusun langkah-langkah instruksi yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.
- Perencanaan tindakan: Mengembangkan rencana tindakan untuk mengimplementasikan solusi.
- Eksekusi: Mengambil tindakan untuk mengimplementasikan rencana.
Nah jadi itu penjelasan "framework DAI 5" para warga.
Pertemuan minggu Pertama
Hellow para warga, pada pertemuan di minggu pertama kelas Sistem Konversi Energi kami para mahasiswa diminta untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan Artificial Intelligence menggunakan "framework DAI 5" dalam membahas Sistem Pneumatic dan Sistem Hydraulic. Pada diskusi saya dengan Artificial Intelligence saya memuat beberapa poin-poin topik bahasan seperti berikut ;
- Penjelasan DAI5 FrameWork
- Penjelasan Sistem Konversi Energi
- Penjelasan Hydrolic System & Pneumatic system
- Pemberian materi penting yang diperdalam
- Pemberian rumus-rumus
dari poin-poin ini didapatkan hasil diskusi berdasarkan framework DAI 5
1. Deep Awareness (of) I
Tujuan: Memahami peranmu sebagai desainer dan tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sistem.
Aksi: Refleksikan pemahamanmu tentang konsep hidrolik dan pneumatik.
- Apakah ada area yang perlu pendalaman?
- Identifikasi emosi atau motivasi—apakah ada tekanan dari deadline, atau motivasi untuk menciptakan sistem inovatif?
2. Intention
Tujuan: Menetapkan tujuan desain yang spesifik.
Aksi: Tetapkan niat utama; Apa yang ingin dicapai sistem ini? Misalnya, meningkatkan efisiensi energi atau mengurangi biaya operasi.
Buat batasan: Apakah ada kendala ruang, anggaran, atau waktu yang harus diperhatikan?
3. Initial (Berpikir tentang Masalah)
Tujuan: Analisis menyeluruh terhadap permasalahan.
Aksi: Definisikan masalah utama.
- Apa fungsi yang harus dilakukan sistem ini? Misalnya, menghasilkan tenaga untuk mesin tertentu.
Identifikasi komponen sistem: Apakah membutuhkan silinder hidrolik, pompa, katup, atau aktuator pneumatik?
Analisis faktor lingkungan: Apakah ada suhu ekstrem, kelembapan tinggi, atau kondisi operasional lain yang memengaruhi sistem?
4. Idealization
Tujuan: Membayangkan solusi ideal.
Aksi: Bayangkan sistem yang sempurna.
- Bagaimana tampilannya?
- Apakah mudah dioperasikan?
Eksplorasi inovasi: Misalnya, menggunakan teknologi smart sensors untuk mengontrol aliran fluida dalam sistem hidrolik.
Pertimbangkan efisiensi energi: Bagaimana kamu bisa mengurangi kebocoran energi dalam sistem?
5. Instruction (Set)
Tujuan: Membuat rencana aksi untuk implementasi.
Aksi: Buat langkah-langkah detail untuk desain seperti;
- Pilih pompa hidrolik dengan kapasitas tertentu.
- Rancang skema distribusi fluida dengan pipa atau saluran udara minimal tekanan drop.
- Simulasi sistem menggunakan perangkat lunak seperti MATLAB atau AutoDesk Inventor.
- Tentukan jadwal pengerjaan untuk memastikan semua tahap selesai tepat waktu.
Eksekusi: Bangun prototipe sistem untuk pengujian.
Contoh Aplikasi DAI5 dalam Desain Hidrolik dan Pneumatics
Misalnya, kamu diminta merancang sistem untuk mengangkat beban 500 kg dengan aktuator hidrolik.
1. Deep Awareness (of) I:
Sadari bahwa kebutuhan utama adalah efisiensi energi dan keamanan operasi.
2. Intention:
Tujuannya adalah menciptakan sistem yang efisien, dengan kapasitas 500 kg dan kecepatan angkat tertentu (misalnya, 5 cm/s).
3. Initial:
Identifikasi masalah: Beban berat membutuhkan tekanan tinggi. Pilih komponen: Gunakan pompa hidrolik bertekanan tinggi, silinder kuat, dan katup pengaman.
4. Idealization:
Sistem ideal: Menggunakan sensor untuk memantau tekanan dan memastikan beban tidak melebihi kapasitas sistem.
5. Instruction:
Rancang skema, hitung tekanan operasi (misalnya, 𝑃 = 𝐹 / 𝐴 P=F/A), pilih material, dan buat model awal untuk diuji.
Tugas Besar Sistem Konversi Energi
Hellow para warga, page ini adalah pembahasan "Tugas Besar" pada kelas Sistem Konversi Energi. Prof. Dr. Ahmad Indra Siswantara selaku dosen pada kelas (SKE) meminta kami para mahasiswa untuk mendesain satu System Hydraulic atau System Pneumatic sebagai Tugas Besar. Pada Tugas Besar ini kami diminta untuk berdiskusi dengan Artificial Intelligence menggunakan framework DAI 5 dalam menentukan dan mendesain satu system tersebut. Setelah saya berdiskusi dengan Artificial Intelligence, saya menentukan untuk membuat System Pneumatic in Differential for 4x4 car offroad application dengan judul "Pneumatic System for Differential Locker".
Pneumatic System for Differential Locker
Differential locker berbasis pneumatik adalah solusi yang sering digunakan karena sistem ini responsif, sederhana, dan tahan terhadap lingkungan berat seperti lumpur atau pasir, yang sering dijumpai pada mobil 4x4.
1. Deep Awareness (of) I
Tujuan: Memahami kebutuhan sistem. Mengapa pneumatik?
Pneumatik memberikan respons cepat dan mudah dikontrol dibandingkan metode mekanis.
Lingkungan kerja: Mobil 4x4 sering berada di kondisi ekstrem, seperti air, debu, dan suhu tinggi. Sistem pneumatik harus tahan lama dan tidak mudah bocor.
2. Intention
Hasil yang diinginkan:
- Sistem harus mampu mengunci dan membuka differential dengan cepat dan andal.
- Komponen harus ringkas agar bisa dipasang di ruang terbatas pada gardan.
- Operasi sistem harus aman, bahkan jika terjadi penurunan tekanan udara.
3. Initial (Berpikir Tentang Masalah)
Analisis Masalah:
- Aktuator pneumatik akan menjadi pusat sistem untuk menggerakkan mekanisme locker.
- Kompresor udara harus cukup kecil agar tidak membebani ruang dan daya mobil, namun tetap bisa menghasilkan tekanan 6-9 bar.
- Tangki udara (receiver) diperlukan untuk memastikan suplai udara yang stabil.
- Katup kontrol (solenoid valve): Mengatur aliran udara untuk membuka dan menutup locker.
- Pipa dan fitting: Harus tahan tekanan dan kondisi lingkungan ekstrem.
4. Idealization
Bayangan sistem ideal:
- Aktuator pneumatik linier mendorong atau menarik mekanisme pengunci differential.
- Solenoid valve dikontrol oleh saklar elektronik di kabin pengemudi.
- Sistem memiliki indikator tekanan untuk memastikan tekanan udara cukup.
- Tambahkan katup pengaman agar tekanan tidak melebihi batas maksimum.
5. Instruction (Set)
Langkah Implementasi:
- Pilih Komponen:
1. Aktuator: Tipe dorong atau tarik dengan gaya output yang cukup besar untuk mengunci differential.
2. Kompresor: Kompresor mini 12V dengan kapasitas 6-9 bar.
3. Tangki Udara: Volume tangki disesuaikan dengan kebutuhan operasi locker.
4. Katup Solenoid: Katup 3/2 (3 port, 2 posisi) untuk membuka atau menutup aliran udara ke aktuator.
- Desain Sirkuit: Gambar skematik sistem pneumatik, termasuk jalur udara dari kompresor ke aktuator melalui katup solenoid.
- Simulasi: Gunakan software seperti FluidSIM untuk memvalidasi desain.
- Uji Sistem: Uji tekanan dan respons aktuator di kondisi statis dan dinamis.