Aria Wira Yuda
Resume Diskusi Kelas 4 Feb 2019 Mata Kuliah: Komputasi Teknik Disiapkan oleh: Aria Wira Yuda (NIM. 1806155270)
Kuliah dimulai pukul 08:00 WIB di Ruang Lab. Puskom 201, Universitas Indonesia – Depok. Diawali dari pengenalan diri Dosen pengajar yakni Bpk. Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara. Supaya lebih efisien panggilannya disingkat DAI, atau lebih tepatnya dipanggil Pak DAI. Diskusi dilanjutkan dengan penjelasan mengenai prasyarat mata kuliah ini, yakni orang yang belajar mata kuliah ini haruslah berakal. Pertanyaan berikutnya, seperti apakah berakal itu? Dimana tempatnya akal itu? Apakah akal itu tempatnya di otak?. Hewan berotak namun tidak berakal, terus apa bedanya manusia dengan hewan? Beberapa mahasiswa coba menjawab bahwa akal adalah pembeda antara manusia dan hewan, dengan akal manusia bisa membedakan baik dan buruk. Akal juga termasuk etika dan moral yang tidak terdapat pada hewan. Dengan akal manusia dapat menyelesaikan masalah dan mencari solusi hidupnya. Hewan cuma memikirkan makan dan minum, hewan tidak punya akal untuk memilah makanan dan minuman yang baik, yang tidak baik, yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Kebenaran, akal digunakan untuk memverifikasi kebenaran. Karena seharusnya kebenaran tidak boleh bersifat relatif, artinya kebenaran disini harusnya sama dengan kebenaran di belahan bumi lain apabila diverifikasi dengan cara yang sama. Pak DAI menjelaskan bahwa penjelasan tentang akal telah disebutkan dalam ayat-ayat di Al-Qur’an, antara lain: Q.S. Al-Baqarah ayat 165: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera-bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan (suburkan) bumi sesudah mati (kering)-Nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; (pada semua itu) sungguh terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berakal. QS. Al Imran, 3: 190-191: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” Pergerakan manusia di atas bumi ini dapat dimisalkan ada dalam dua sumbu, yakni sumbu X (ruang) dan sumbu Y (waktu).
Kita (manusia) ada menempati Ruang dan bergerak didalam Waktu, yang terus berubah setiap saat, baik saat kita duduk, berdiri, berjalan dan melakukan aktifitas apapun. Tapi kurvanya tidak linier dan tidak akan linier, kejadian tiap ruang dan waktu tidak pernah sama dan tidak bisa diprediksi. Komputasi teknik diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang tidak linier dan bervariasi, dengan komputasi kita dapat membuat model, memasukkan variable-variabel untuk melihat hasil yang berbeda dari variable yang berbeda. Dari hasil akal manusia diketahui bahwa perubahan kecepatan terhadap waktu memiliki satuan tertentu, dan sekarang diketahui sebagai percepatan, a = dV/dt Dengan akal kita dapat menyelesaikan masalah matematika, misalnya: (X^2-1)/(X-1)= ? Apabila x =1 Penyelesaian: Limit digunakan untuk menjelaskan sifat dari suatu fungsi, saat argumen mendekati ke suatu titik, atau tak hingga; Bila penggantian nilai x oleh a dalam lim f(x) x→a membuat f(x) punya nilai yang tidak terdefinisi, atau f(a) menghasilkan bentuk 0/0 Penyelesaian dilakukan dengan memecah fungsi tersebut hingga ada yang bisa dicoret. Jika bentuk persaman kuadrat bisa dengan cara memfaktorkan aturan a2-b2 = (a+b) (a-b).
Akal dapat digunakan untuk memaksimalkan sumber daya alam yang ada disekitar kita. Tuhan sudah menyiapkan sumber daya yang tidak terhingga (Infinite) untuk kita gunakan. Contohnya, pemanfaatkan teknologi pembangkit listrik micro-hydro digunakan untuk menerangi rumah penduduk di lokasi terpencil yang jauh dari jangkauan listrik, pembangkit listrik micro-hydro 100 Watt saja dapat menerangi 4 rumah. Terdapat dua macam benda di lingkungan sekitar kita, yakni benda hidup dan benda mati. Benda hidup dapat merespon stimulus yang kita berikan, contohnya hewan, apabila kita dekati dia akan menjauh, karena hewan punya memori kita akan menangkapnya. Tapi benda mati tidak dapat merespon seperti itu, seperti halnya meja yang diduduki, responnya hanya terhadap tegangan/beban yang diberikan, baik itu beban statis maupun beban dinamis.