Difference between revisions of "Bintang Farhan Muhammad - 1706986334"
Bintangf m (talk | contribs) (→Persamaan Atur) |
Bintangf m (talk | contribs) |
||
Line 25: | Line 25: | ||
== Metode SIMPLE == | == Metode SIMPLE == | ||
− | |||
− | |||
== Verifikasi dan Validasi == | == Verifikasi dan Validasi == |
Revision as of 19:46, 24 November 2020
Di bawah ini tertulis arsip-arsip pembelajaran oleh Bintang Farhan Muhammad
Contents
Profil Singkat
Nama : Bintang Farhan Muhammad
NPM : 1706986334
Skripsi : Korelasi Emission Factor dan Kedalaman Bakar Lahan Gambut
E-mail : bintang.farhan@ui.ac.id
Persamaan Atur
Tabel 1 Persamaan Atur dalam Fenomena Aliran Fluida Kompresibel Newtonian (Versteeg & Malalasekera, 1995)
Video Penurunan Rumus Momentum
Diskritisasi
[Video Finite Volume 1D untuk Kasus Difusi]
Metode SIMPLE
Verifikasi dan Validasi
Verifikasi adalah menyelesaikan persamaan atur dengan benar (tdk ada kesalahan numerik)
Validasi menyelesaikan persamaan atur (termasuk asumsi model math, properties dan boundaru cond) yang benar (faktual)
Dynamic Mesh & 6DoF
v dot = Sigma F/m
omega dot = Sigma M/I
Dua persamaan diatas merupakan governing equation dari sebuah geometri yang bergerak secara translasi dan rotasi. Seringkali dalam kasus perhitungan CFD melibatkan boundary yang bergerak. Kasus seperti ini dapat ditemukan juga di internal combustion engine (pergerakan piston dalam engine block), ataupun stator dan rotor pada mesin kerja atau mesin tenaga fluida. Kasus-kasus tersebut melibatkan pergerakan 6DoF, dimana tidak hanya ada translasi pada sumbu x, y, dan z, tetapi juga rotasi terhadap sumbu-sumbu tersebut yang disebut sebagai pitch, yaw, dan roll. Untuk melakukan perhitungan simulasi CFD dalam kasus seperti ini dibutuhkan dynamic mesh/grid yang mengikuti pergerakan boundary, seperti sudu turbin, kepala piston, dll.
Dynamic mesh merupakan metode yang digunakan untuk merubah lokasi mesh sesuai dengan pergerakan boundary. Algoritma dari dynamic mesh sendiri mengingat kurvatur dari boundary dan arah pergerakannya sehingga pada iterasi detik selanjutnya dapat diperhitungkan perpindahan tiap-tiap boundary. Tidak semua bagian dalama dynamic mesh ikut bergerak. Dalam contoh kasus mesin kerja dengan rotor dan stator, sebagian boundary akan bergerak mengikuti pergerakkan impeller dan sebagian lainnya akan diam sesuai dengan boundary dari dinding di sekelilingnya. Menurut Jiyuan Tu, meski dinilai cukup sukses, metode dynamic mesh yang berhasil kebanyakan ada pada kasus geometri kompleks dengan aliran inviscid atau geometri sederhana dengan aliran viskos sehingga perlu dikembangkan lebih jauh (Farhat, 2005).
Pada tanggal 17 November 2020, kami mahasiswa kelas CFD diberikan tugas untuk mencoba melakukan simulasi dynamic mesh 3DoF (dua dimensi, satu sumbu rotasi) dengan menggunakan CFDSOF tanpa GUI. Kami merubah beberapa parameter pada file dalam simulasi VAWT, yakni file controlDict serta dynamicmeshDict. Beberapa parameter yang saya rubah adalah sebagai berikut:
File dynamicmeshDict
//- Gravitational acceleration if g is used in the calculation //g
File controlDict
application cfdsofpimpleDyM;
startFrom latestTime;
writeInterval 0.01;
endTime 5;
maxDeltaT 0.01;
Meski demikian, simulasi tersebut cukup berat dilakukan pada laptop saya dan tidak dihitung hingga selesai karena laptop panas dan mati dengan sendirinya. Dokumentasi sejauh ini untuk hasil simulasi dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini:
Dapat dilihat ada pergeseran mesh
CFD Multiphase : Economizer Hopper
Dalam latihan kali ini dilakukan simulasi CFD Economizer Hopper dan perbandingan aliran multifasa tersebut jika tanpa Economizer Hopper. Dapat diperhatikan bahwa dengan Economizer Hopper, partikel hasil pembakaran terperangkap pada Economizer Hopper dan tidak ikut keluar pada bagian outflow sehingga menghasilkan gas buang yang lebih bersih.
Gambar 1 Dengan Economizer Hopper
Gambar 2 Tanpa Economizer Hopper