Perancangan Kapal

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search

Metode dalam Mendesain Kapal

Dalam proses merancang kapal, perancanaan dari desain harus direncanakan sebagai bisnis development, setelah dibuat planning yang baik karena menginfestasikan uang yang banyak termasuk membuat feasibility study membandingkan revenue dg biaya total kapal operational cost kapal. Setelah melakukan planning, kemudian contract design maka kita menentukan metode-metode dalam perancangan kapal. Secara umum metode dalam perancangan kapal adalah sebai b termasuk membuat feasibility study membandingkan revenue dg biaya total kapal operational cost kapal. Setelah melakukan planning, kemudian contract design maka kita menentukan metode-metode dalam perancangan kapal. Secara umum metode dalam perancangan kapal adalah sebagai berikut:

1.Parent Design Approach Parent design approach merupakan salah satu metode dalam mendesain kapal dengan cara perbandingan atau komparasi, yaitu dengan cara mengambil sebuah kapal acuhan/kapal pembanding yang memiliki karakteristik yang sama dengan kapal yang akan dirancang. Dalam hal ini designer sudah mempunyai referensi kapal yang sama dengan kapal yang akan dirancang, dan terbukti mempunyai performance yang bagus (secara teknologi dan operasional bagus).

A. Keuntungan dalam parent design approach adalah :

  • Dapat mendesain kapal lebih cepat, karena sudah ada kaa acuhan sehingga tinggal memodifikasi saja.
  • Performance kapal terbukti (stabilitas, motion, resistance)
  • Confidence

B. Kelemahan Metode ini adalah kapal yang dirancang sulit dipasarkan jika ada teknologi yang baru yang sedang masuk (persaingan antar produk).

2. TREND CURVE APPROACH Dalam proses perancangan kapal terdapat beberapa metode salah satunya yaitu Trend Curve approach atau biasanya disebut dengan metode statistik dengan memakai regresi dari beberapa kapal pembanding untuk menentukan main dimension. Dalam metode ini ukuran beberapa kapal pembanding dikomparasi dimana variabel dihubungkan kemudian ditarik suatu rumusan yang berlaku terhadap kapal yang akan dirancang.

3. ITERATIF DESIGN APPROACH Iteratif desain adalah sebuamh metodologi desain kapal yang berdasarkan pada proses siklus dari prototyping, testing, analyzing, dan menyempurnakan produk atau proses. Perubahan dan perbaikan akan dilakukan berdasarkan hasil pengujian iterasi terbaru sebuah desain. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan fungsionalitas dari sebuah desain yang sudah ada. Dalam desain iteratif, interaksi dengan sistem yang dirancang akan digunakan sebagai bentuk untuk menginformasikan dan penelitian suatu proyek berkembang, sebagai versi yang berurutan, atau iterasi dari desain diimplementasikan. Proses desain kapal memiliki sifat iteratif yang paling umum digambarkan oleh spiral desain yang mencerminkan desain metodologi dan strategi. Biasanya metode ini digunakan pada orang-orang tertentu saja (sudah berpengalaman dengan menggunakan knowledge) disini telah digunakan proses berulang (reused design) seperti didiskripsikan pada gambar dibawah ini.

Spiral.jpg
Gambar 1. Desain Spiral

4. PARAMETRIC DESIGN APPROACH Parametric design approach adalah metode yang digunakan dalam mendesain kapal dengan parameter misalnya ( L, B, T, Cb, LCB dll) sebagai main dimension yang merupakan hasil regresi dari beberapa kapal pembanding, kemudian dihitung Rt, merancang baling-baling, perhitungan perkiraan daya motor induk, perhitungan jumlah ABK, perhitungan titik berat, trim dll secara detail.

A.Keuntungan dalam Parametric design approach adalah:

  • Mendesain kapal lebih terstruktur
  • Jika perencanaan berhasil, maka pengalaman dapat di ambil untuk metode desain kapal selanjutnya

B.Kelemahan dalam Parametric Design approach adalah:

  • Memakan banyak waktu
  • Sering terjadi error human dalam perhitungan

5. OPTIMATION DESIGN APPROACH Metode optimasi digunakan untuk menentukan ukuran utama kapal yang optimum serta kebutuhan daya motor penggeraknya pada tahap basic design. Dalam hal ini, disain yang optimum dicari dengan menemukan disain yang akan meminimalkan economic cost of transport (ECT)

Untuk tujuan analisis pada tahap basic design atau untuk tujuan studi kelayakan, metode ini terbukti mampu digunakan sebelum memasuki tahapan disain selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa program optimasi yang dikembangkan disini mampu secara efektif dan konsisten memberi pendekatan terhadap hasil disain kapal-kapal yang sudah ada. Lebih jauh lagi, terlihat bahwa kesulitan dalam pemanfaatan metode optimasi sebagai tool untuk memecahkan masalah-masalah optimasi tidak termanifestasi pada bagaimana kita membuat struktur model optimasi itu sendiri. Akan tetapi, kesulitannya lebih pada bagaimana kita mengekspresikan setiap masalah optimasi yang ada didalamnya kedalam persamaan matematis yang dapat dieksekusi oleh optimasi Ukuran utama kapal dan kebutuhan daya motor penggerak yang diperoleh dari program optimasi yang dikembangkan disini dapat diturunkan lebih lanjut ke dalam analisa yang lebih detail untuk mendisain sistem permesinan di kapal lainnya. Penambahan direktori dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut baik pada input folder maupun pada output folder, termasuk didalamnya dilakukan dengan penambahan constraints dan output. Proses optimasi seperti ini dapat juga dimanfaatkan untuk melakukan seleksi terhadap penggerak utama di kapal dari beberapa alternatif yang ada seperti yang disampaikan penulis pada referensi.

Keutungan dari metode optimisation design approach adalah: Tenaga mesin, kapasitas ruangan dan stabilitas harga dapat ditentukan sejak awal. Ulangan perancanaan seperti desain spiral tidak diperlukan. Perjanjian dengan pemesan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan kerjanya lebih sedikit.

Parameter Optimasi Batasan – batasan untuk mencari ukuran utama yang optimal :  Hukum Fisika  = LWT + DWT  LWT = total berat baja [ton] DWT = Payload + Consumable + Crew [ton] Toleransi selisih  dengan [ LWT + DWT ] :  5 %

 Kapasitas Ruang Muat Kapasitas ruang muat = volume muatan Volume muatan = berat muatan x specific volum [m3] Specific volume gandum = 1.25 – 1.35 m3/ton Toleransi selisih kapasitas ruang muat dengan volume muatan :  5 %

 Stabilitas Sesuai dengan criteria stabilitas menurut IMO.

 Freeboard Actual freeboard  freeboard minimum Freeboarf minimum yaitu freeboard hasil perhitungan menurut International load Lines Convention 1966 & protocol 1988.

 Trim Ukuran utama yang dipilih harus memiliki : trim = 0 ( even keel )

 Harga Ukuran utama yang dipilih harus memiliki harga yang relatif lebih kecil dari beberapa ukuran utama yang lolos 5 hal di atas.

bersambung....