Wisnu indrawan

From ccitonlinewiki
Revision as of 16:53, 28 February 2020 by Wisnu indrawan (talk | contribs) (Extended Abstract)
Jump to: navigation, search



Biodata Diri :



Watashinonamaeha wisnu ndes
  • Nama  : Wisnu Indrawan
  • NPM  : 1906433745
  • Jurusan : Teknik Mesin
  • Institusi : Universitas Indonesia
  • Penjuruan : SUBAK (Sistem Utilitas Bangunan)
  • Email : wisnu.indrawan@ui.ac.id









Resume Pertemuan Pertama , Senin, 03 Februari 2020


Muhasabah Diri :

Muhasabah adalah : sesuatu hal yang perlu dan menjadikannya sebuah kebutuhan dalam tiap-tiap diri manusia, di dalam agama Islam, muhasabah sangatlah dianjurkan karena jika muhasabah bisa dijalankan dengan baik akan memberi banyak manfaat baik yang akan di dapatkan di dunia maupun diakhirat kelak.

Pada pertemuan pertama kami mempelajari apa makna dari komputasi teknik :

a. Definisi Komputasi

Komputasi  : setulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritme. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

Komputasi ilmiah dan numerik adalah bidang booming dalam penelitian, teknik, dan analitik. Revolusi dalam industri komputer selama beberapa dekade terakhir telah menyediakan alat baru dan kuat untuk praktisi komputasi. Ini telah memungkinkan usaha komputasi dari skala dan kompleksitas yang sebelumnya tidak pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya, semua bidang dan industri bermunculan. Perkembangan ini masih berlangsung, dan ini menciptakan peluang baru seiring dengan meningkatnya perangkat keras, perangkat lunak, dan algoritme. Pada akhirnya, teknologi yang memungkinkan untuk gerakan ini adalah perangkat keras komputasi yang kuat yang telah dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir. Namun, untuk seorang praktisi komputasi, lingkungan perangkat lunak yang digunakan untuk pekerjaan komputasi sama pentingnya dengan, jika tidak lebih penting daripada, perangkat keras di mana perhitungan dilakukan.

b. Current state of knowledge

Knowledge i have learned in master amount of application and I just know it in master degree, and this is application I had to learn in master degree, first is lab view, I use it for measure temperature in contactor, so I know the temperature at inlet and outlet, second is REFROP this application helped me to know enthalpy in refrigerant, is superheated or subcool, third but not last is CFD-SOF with this application I can calculate velocity of fluid at an object, for example, is I calculated velocity in planar plate, internal flow pipe, and so on.

c. Pengalaman Komputasi Teknik

Untuk pengalaman saya menggunakan komputasi sudah ada beberapa, seperti CFD SOF dan beberapa bahasa pemograman, tetapi di era data scientist sekarang banyak yang sedang menggunakan bahasa python untuk menjadi bahasa pemograman mereka, hal ini dikarekan python merupakan bahasa pemograman open source (gratis) dan mudah di gunakan untuk pemula, berikut dasar - dasar menggunakan bahsa python :

c.1 Pengenalan Komputasi Menggunakan Python

Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang diartikan untuk keperluan umum yang banyak digunakan dalam komputasi ilmiah dan teknik. Pertama dan terpenting, Python terkenal dengan sintaks code yang bersih dan mudah dibaca. Pembacaan kode yang baik meningkatkan pemeliharaan, yang secara umum menghasilkan lebih sedikit bug dan aplikasi yang lebih baik secara keseluruhan, tetapi juga memungkinkan pengembangan kode yang cepat. Dalam pemecahan masalah komputasi, tentu saja, penting untuk mempertimbangkan kinerja algoritma dan implementasinya. Sementara kinerja runtime terbaik dapat dicapai dalam bahasa pemrograman tingkat rendah seperti fortran dan C, bekerja dalam bahasa tingkat tinggi seperti Python biasanya mengurangi waktu pengembangan dan seringkali menghasilkan kode yang lebih fleksibel dan dapat diperluas.

c.2 Environement Untuk Komputasi Dengan Python

Ada beberapa environtment berbeda yang dapat digunakan Python untuk komputasi ilmiah dan teknis. Keragaman ini memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan lingkungan yang didukung. Dalam produk komputasi memiliki keanekaragaman menyediakan fleksibilitas dan dinamika yang cocok untuk spesialisasi untuk kasus penggunaan tertentu. Di sini saya memberikan orientasi lingkungan umum untuk komputasi ilmiah. Contoh 3 GUI yang digunakan untuk menjalankan python adalah :

c.2.1. IPython

IPython merupakan sebuah console yang dapat dijalankan secara interaktif. Secara bersama dengan text editor untuk menuliskan code, menyediakan yang ringan untuk dikembangkan .

c.2.2. The Jupyter Notebook

Merupakan aplikasi web di mana kode Python dapat ditulis dan dieksekusi melalui browser web. Environtment ini sangat bagus untuk komputasi numerik, analisis, dan penyelesaian masalah, karena memungkinkan seseorang untuk mengumpulkan code, output yang dihasilkan oleh code, dokumentasi teknis terkait, dan analisis dan interpretasi, semuanya dalam satu dokumen.

c.2.3. Spyder

Integrated Development Environment, yang dapat digunakan untuk menulis dan menjalankan kode Python secara interaktif. IDE seperti Spyder adalah alat yang dapat diguankan untuk mengembangkan library dan modul Python yang bisa digunakan kembali

c.2.4. Interpreter

Cara standar untuk mengeksekusi kode Python adalah menjalankan program secara langsung melalui interpreter Python. Pada kebanyakan sistem, interpreter Python dipanggil menggunakan perintah python. Ketika Python file source diperintahkan sebagai argumen untuk perintah ini, kode Python dalam file tersebut dijalankan.

$ python hello.py

Hello from Python!

  Di sini file hello.py berisi satu baris:

print("Hello from Python!")

Untuk melihat versi Python mana yang diinstal, seseorang dapat menjalankan perintah python dengan argumen --version:

$ python –version

Python 3.6.5

Adalah umum untuk menginstal lebih dari satu versi Python pada sistem yang sama. Setiap versi Python memelihara kumpulan perpustakaannya sendiri dan menyediakan perintah penerjemahnya sendiri (sehingga setiap lingkungan Python dapat menginstal perpustakaan yang berbeda). Pada banyak sistem, versi tertentu dari juru bahasa Python tersedia melalui perintah seperti, misalnya, python2.7 dan python3.6. Dimungkinkan juga untuk mengatur lingkungan python virtual yang independen dari lingkungan yang disediakan sistem. Ini memiliki banyak keuntungan dan saya sangat menyarankan untuk membiasakan diri dengan cara ini bekerja dengan Python. Lampiran A memberikan perincian tentang cara mengatur dan bekerja dengan lingkungan semacam ini.



Resume Pertemuan Kedua : Senin, 10 Februari 2020



a. Menjelaskan Sinopsis Tugas Akhir

JUDUL :

Sistem Pendingin Mengguankan Thermo Electric Cooler dengan Controller Propotional - Integral Derivative

SINOPSIS :

Pendinginan merupakan salah satu proses yang dapat digunakan untuk berbagai macam penggunaan, antara lain untuk menjaga produk industri makanan dan produk medis seperti obat-obatan dan vaksin. Proses pendinginan sekarang masih menggunakan teknologi pengawetan berbasis kompresi menggunakan gas pendingin. Tipe gas pendingin yang digunakan adalah tipe R134a dan R600a, tetapi tipe R134a mengandung gas HFCs yang sudah dilarang penggunaannya dan tipe R600a memiliki COP yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan merancang perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat diaplikasikan pada pendingin termoelektrik, dengan merancang sebuah alat yang digunakan untuk sistem lemari pendingin menggunakan Thermoelectric Cooler (TEC) dan mendapatkan nilai COP yang tinggi. Sistem dibangun dengan kontroler Proportional Integral Derivative (PID). Sistem ini menggunakan beberapa alat antara lain, sensor suhu, Transistor tipe TIP31, modul bluetooth, kipas, dan mikrokontroler ATSAM3X8E. Pengendalian suhu dilakukan dengan membandingkan set-point suhu yang diinginkan dengan suhu dari sensor. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa semakin besar nilai tegangan yang diberikan maka semakin besar pula besar nilai Pulse Wave Modulation (PWM) yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai besar PWM, semakin cepat penurunan suhu pada kotak pendingin. Dari beberapa pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai parameter kontrol proporsional (Kp), parameter kontrol integral (Ki), dan nilai parameter kontrol deferensial (Kd ), dimana pada nilai Kp = 255, Ki = 100, dan Kd = 200 mendapatkan grafik yang lebih stabil dan mendekati nilai set-point, dengan nilai error sebesar 2,86 %.


b. Perbedaan deterministik dan stokastik

b.1 deterministik adalah sesuatu yang pasti akan terjadi.

b.2 stokastik adalah Stokastik adalah kebolehjadian, atau dengan kata lain sesuatu yang belum terjadi kepastiannya. "Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubahnya sendiri.." (Q.S. Ar-Ra'd [13] : 11)


c . Komputasi Teknik pada Tugas Akhir

Tipe tugas akhir saya adalah deteministik. Hal ini dikarenakan nilai dari PID yang saya tentukan pasti. Menurut pendapat saya untuk penerapan komputasi teknik pada tugas akhir saya adalah

Pada penggunaan fitur controller PID, adalah kemampuan untuk menggunakan tiga tipe kontroller yakni propotional, integral dan derivatif yang mempengaruhi nilai keluaran kontroller untuk dipalikasikan pada nilai yang optimal dari kontroller itu sendiri.

PID.png

Diagram blok yang terdapat pada sebelah kiri menunjukkan bagamimana cara controller ini bekerja. Gambar tersebut menunjukan kontroller PID, yang mana secara kontinu menghitung nilai error e(t) sebagai selisih dari setpoint r(t) dan variabel proses y(t), dan pengaplikasian nya dikoreksi berdasakan propotional, integral, dan derivatif. Kontroller mencoba utnuk meminimalisir error dari lebih nya koreksi kontrol variabel u(t), salah satu contoh nya pengontrolan pada kecepatan kipas, kontrol PID dibutuhkan untuk mengetahui jumlah RPM selanjutnya pada kipas sehingga dapat mendinginkan suatu objek.




d. Komputasi pada tugas akhir saya kedepan nya

    Melakuakn simulasi CFD sederhana untuk melihat aliran fluida di dalam lemari pendingin



Resume Pertemuan Ketiga


Pendekatan Matematis Tugas Akhir, Senin, 17 Februari 2020


Skema kontrol PID dinamai dari ketiga term pengendalinya, yang kemudian dijumlahkan menjadi variabel manipulasi. Term proporsional, integral, dan derivatif dijumlahkan untuk menghitung keluaran kontroler PID. Dengan mendefinisikan u(t) sebagai keluaran kontroler, bentuk akhir dari algoritme PID adalah:

Rumus1.png


Daftar Peserta
Jenis Foto Nama
Porpotional Integral
Tilu.png
sys = zpk([],[-1 -1 -1],1);

[C_pi,info] = pidtune(sys,'PI') T_pi = feedback(C_pi*sys, 1); step(T_pi) [C_pi_fast,info] = pidtune(sys,'PI',1.0)

Propotional Integral Fast Vs Propotinal Integral Derivative Fast
Loro.png


[C_pi,info] = pidtune(sys,'PI') T_pi = feedback(C_pi*sys, 1); step(T_pi) [C_pi_fast,info] = pidtune(sys,'PI',1.0) T_pi_fast = feedback(C_pi_fast*sys,1); step(T_pi,T_pi_fast) axis([0 30 0 1.4]) legend('PI','PI,fast')

Propotional Integral Fast Vs Propotinal Integral Derivative Fast
Siji.png

[C_pi,info] = pidtune(sys,'PI') T_pi = feedback(C_pi*sys, 1); step(T_pi) [C_pi_fast,info] = pidtune(sys,'PI',1.0) [C_pidf_fast,info] = pidtune(sys,'PIDF',1.0) T_pidf_fast = feedback(C_pidf_fast*sys,1);

step(T_pi_fast, T_pidf_fast);

axis([0 30 0 1.4]);

legend('PI,fast','PIDF,fast');

sys = zpk([],[-1 -1 -1],1); [C_pi,info] = pidtune(sys,'PI') T_pi = feedback(C_pi*sys, 1); step(T_pi) [C_pi_fast,info] = pidtune(sys,'PI',1.0)

S_pi_fast = feedback(sys,C_pi_fast); S_pidf_fast = feedback(sys,C_pidf_fast); step(S_pi_fast,S_pidf_fast); axis([0 50 0 0.4]); legend('PI,fast','PIDF,fast');



Extended Abstract Pertemuan Kelima


The cooling is one of the processes can be used for various types of applications, starting from maintaining food industry products and medical products such as drugs and vaccines. The cooling process now still uses compression-based preservation technology using cooling gas. The types of cooling gas used are R134a and R600a, however the R134a contains HFCs which has been banned for used and the R600a contains HF gas which can reduce the ozone layer. The current study designed hardware and software that is applied to thermoelectric coolers (TEC), i.e. it was designed a device used for the air conditioning system using a thermoelectric cooler with a Proportional Integral Derivative (PID) controller. This system used several tools such as temperature sensors, transistor with TIP31 type, bluetooth module, fan, and ATSAM3X8E microcontroller. In this study, temperature control was carried out based on the desired set-point temperature and temperature of the sensor. From this study, it can be found that the greater value of the voltage given, the greater the value of the Pulse Wave Modulation (PWM) will be produced. The higher value of PWM, the faster the temperature decreases in the cooler. From several tests, it can be concluded that the values of proportional control parameter (Kp) of 2.55, integral control parameter (Ki) of 100 and deferential control parameter (Kd) of 200, more stable graph is obtained and close to the set-point value, with an error value of 2.86%.


Keywords : Cooling, thermoelectric, gas, controller, temperature