Difference between revisions of "Valve Khairul Hasibullah"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Pertemuan 4)
(Pertemuan 4)
Line 193: Line 193:
  
 
A. Turbin Gas
 
A. Turbin Gas
 +
 
Turbin dapat berputar karena adanya konversi energi panas dari combustion chamber yang diubah menjadi energi mekanik.Pada parameter turbin gas dapat dilihat pada gambar dibawah dengan efisiensi kompressor 87% dan efisiensi daya yang dihasilkan turbin minimal 89%
 
Turbin dapat berputar karena adanya konversi energi panas dari combustion chamber yang diubah menjadi energi mekanik.Pada parameter turbin gas dapat dilihat pada gambar dibawah dengan efisiensi kompressor 87% dan efisiensi daya yang dihasilkan turbin minimal 89%
  
Line 200: Line 201:
  
 
B. Turbin Uap
 
B. Turbin Uap
 +
 
Pada pemodelan ini terdapat 3 jenis turbin uap yaitu ada turbin turbin HP(high pressure), MP(Medium Pressure), dan LP(Low Pressure)
 
Pada pemodelan ini terdapat 3 jenis turbin uap yaitu ada turbin turbin HP(high pressure), MP(Medium Pressure), dan LP(Low Pressure)
 
dengan Pressure Inlet secara berturut2: 12431000 Pa, 2548500 Pa, dan 476799 Pa serta Pressure Outlet secara berturut 2726700 Pa, 476800 Pa , 10053 Pa
 
dengan Pressure Inlet secara berturut2: 12431000 Pa, 2548500 Pa, dan 476799 Pa serta Pressure Outlet secara berturut 2726700 Pa, 476800 Pa , 10053 Pa
Line 212: Line 214:
  
 
C. kondenser
 
C. kondenser
 +
 
Uap panas dari LP diteruskan ke condenser/cooling tower dimana nantinya uap panas akan didinginkan menjadi liquid.
 
Uap panas dari LP diteruskan ke condenser/cooling tower dimana nantinya uap panas akan didinginkan menjadi liquid.
  
Line 220: Line 223:
  
 
D. Generator
 
D. Generator
 +
 
Pada generator menghasilkan efisiensi sebesar 99.8 % energi listrik yang dihasilkan
 
Pada generator menghasilkan efisiensi sebesar 99.8 % energi listrik yang dihasilkan
 +
 
[[File:pargenerator.png|500px|center]]
 
[[File:pargenerator.png|500px|center]]
  
Line 226: Line 231:
  
 
E. Pipa
 
E. Pipa
 +
 
Pada pipa yang saya gunakan adalah pipa yang menjadi penghubung dari kondesor dengan turbin MP dimana debit yang mengalir nya sama sebesar 150 kg/s sedangkan untuk fluida yang mengalir pada pipa ini memiliki rata2 tekanan sebesar 2734000 Pa
 
Pada pipa yang saya gunakan adalah pipa yang menjadi penghubung dari kondesor dengan turbin MP dimana debit yang mengalir nya sama sebesar 150 kg/s sedangkan untuk fluida yang mengalir pada pipa ini memiliki rata2 tekanan sebesar 2734000 Pa
 
[[File:parpipe.png|500px|center]]
 
[[File:parpipe.png|500px|center]]

Revision as of 14:45, 10 December 2020

Assalamualaikum punteen teman-teman dan Pak Dai, izinkan saya memperkenalkan diri

Nama saya Khairul Hasibullah dari Teknik Mesin angkatan 2018. Tahun ini saya mengambil Mata kuliah Sistem Fluida

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Assalamu'alaikum wr.wb.

Pada pertemuan kedua ini Pak Dai mengajak mahasiswa untuk membahas tentang definisi Sistem Fluida. Di pertemuan ini juga dibahas mengenai diskusi sistem fluida lebih lanjut. Pak Dai menjelaskan mulai dari segitiga kecepatan, dimana dapat mengetahui head dan debit dari fluida. Segitiga kecepatan terdapat pada sudu turbin sebagai contohnya pada hub dan tip pada sudu turbin.

Tugas 2 Sistem Fluida:

Setelah kelas, pak Dai memberikan kami tugas untuk mempelajari examples dari library modelica yang ada pada software OpenModelica. Salah satu yang saya pelajari dari example tersebut adalah sistem 3 tangki dengan volume air yang berbeda-beda. Sistem ini menjelaskan bahwa terdapat 3 tangki dengan initial volume yang berbeda-beda. kemudian seiring berjalannya waktu, fluida akan berpindah dari tangki yang fluidanya banyak ke tangki yang fluidanya sedikit. Setelah beberapa waktu, sistem tersebut akan mencapai titik setimbang.

Berikut adalah model 3 tangki dari examples tersebut:

Model3tangki.png

setelah mengecek model dan melakukan simulasi, saya melakukan plot volume tiap tangki terhadap hasil simulasi tersebut. berikut adalah hasil dari simulasi tersebut:

Hasilplot.png


Pertemuan 3

PR yang diberikan oleh Pak Hariyotejo setelah pertemuan ketiga adalah melakukan analisa pemodelan sistem fluida yaitu berupa heating system dan three tanks dengan menggunakan open modelica.

Dari kedua sistem tersebut isi dari analisa pemodelan nya sebagai berikut :

1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada

2. Prosedur analisa pemodelan

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan

4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan

5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh


A. Heating System

Heatingsystem.png

1. Deskripsi Sistem ini membahas tentang sistem pemanas dengan aliran tertutup. Fluida pada tangki akan terbuka katupnya, dengan tekanan nya yang lebih rendah akan dihisap oleh pompa, selanjutnya fluida akan di teruskan ke heater/pemanas. Setelah fluida sudah mencapai heater terjadi perpindahan panas secara konveksi yang kemudian suhu fluida diukur dengan menggunakan sensor suhu. Setelah waktu yang ditentukan, handle pada valve akan terbuka sepenuhnya sehingga fluida dapat mengalir ke pipa selanjutnya. Pada pipa ini terjadi perpindahan panas secara konveksi dari fluida yang ada dilingkungan ke permukaan dinding serta perpindahan panas secara konduksi antara dinding pipa dengan pipa. Setelah terjadi perpindahan panas tersebut suhu fluida pipa akan dihitung kembali oleh sensor suhu dan kemudian dialirkan ke tangki lagi.

2. Prosedur analisa pemodelan Dalam melakukan pemodelan heating system ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

- Membuka class baru pada aplikasi open modelica - membuka file example, yaitu langkah-langkah nya(file --> fluid --> example --> heating system) - mengatur parameter-paramter yang ada seperti rentang waktu yang diperlukan untuk membuka katup, perbedaan temperatur yang terjadi, konveksi&

 konduksi yang terjadi

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan

Sebagaimana tergambar di atas simulasi ini merupakan aliran yang berawal dari sebuah tank yang berada di tempat tertinggi dari sistem, kemudian dipompa menuju section selanjutnya, yaitu burner (pembakar). Pada proses tersebut, sudah terjadi fungsi controlling melalui dua sensor yang sudah dipasang, yakni sensor massa (m_sensor) dan sensor suhu (T_sensor). Kemudian aliran fluida tetap mengalir melalui pipa yang dapat ditentukan aspek-aspeknya dengan Parameter.

Berikutnya, fluida masuk melalui valve (katup) yang dapat dibuka-tutup. Fluida terus mengalir untuk kemudian didinginkan dengan radiator yang memanfaatkan temperatur ambien. Suhu yang dihasilkan juga harus melalui sensor yang ada untuk mengontrol suhu yang diinginkan. Proses yang terjadi ini memungkinkan proses HeatingSystem dapat memenuhi temperatur fluida yang diinginkan.

4. Hukum utama fisika yang digunakan

hukum fisika yang digunakan -konservasi massa, dimana pada setiap pipa debit yang mengalir tetap yang dirumuskan dari

dm/dt=0 , sehingga rumus yang sering kita kenal adalah A1v1 = A2v2

- konservasi energi, dikarenakan adanya perbedaan ketinggian dari tangki ke pipa dibawahnya terjadi perbedaan level dan juga terjadi perbedaan tekanan. selanjutnya konservasi energi pada pompa mengubah energi mekanik pada motor diubah menjadi energi pada aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi gesekan pada pipa dan fitting yang terdapat pada sistem yang dilalui.

- hukum perpindahan panas

terjadi pada aliran fluida dari pompa masuk ke heater yang terjadi secara konveksi. Lalu juga terjadi ketika fluida masuk ke pipa tanpa pemanas terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke permukaan pipa secara konveksi dan permukaan pipa ke dalam dinding pipa secara konduksi


5. Hasil simulasi

Hasil simulasi error


B. ThreeTank

Threetanks.png


1. Deskripsi Sistem diatas adalah sistem yang mendemonstrasikan penggunaan 3 buah tangki yang memiliki ukuran yang sama, posisi ketinggian dan tinggi air didalam tangki yang berbeda. Sistem ini bertujuan untuk membuat level ketinggian permukaan air dari ketiga tangki sama jika ditinjau dari 1 referensi. Parameter-parameter pada sistem heating system ini adalah sebagai berikut :

Tangki 1

-Ketinggian Tangki = 12 m

-Cross Area = 1 m^2

-Level Start = 8 m


Tangki 2

-Ketinggian Tangki = 12 m

-Cross Area = 1 m^2

-Level Start = 3 m


Tangki 3

-Ketinggian Tangki = height = 12 m

-Cross Area = 1 m^2

-Level Start = 3 m


Pipe1

-Panjang pipa = 2 m

-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m

-Diameter pipa = 0.1 m


Pipe2

-Panjang pipa = length = 2 m

-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m

-Diameter pipa = 0.1 m

Pipe3

• Panjang pipaa = length 2 m

• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 m

• Diameter pipa = 0.1 m


2. Prosedur analisa pemodelan

- Membuka class baru pada aplikasi open modelica - membuka file example, yaitu langkah-langkah nya(file --> fluid --> example --> Tanks --> Three Tanks) - mengatur parameter-paramter yang ada seperti pada komponen tank 1 ketinggian berapa, tank 2 ketinggian berapa, panjang pipa 1,2 berapa, lalu mengatur waktu simulasi berjalan berapa lama

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan Dengan melakukan Simulate pada aplikasi OpenModelica, kita akan mendapatkan besaran-besaran dari variabel terikatnya. parameter yang sudah ada sebelumnya tidak saya ganti, yakni dengan ketinggian Tank1 8 m, Tank2 3 m, dan Tank3 3 m serta panjang pipa Tank3 lebih pendek dari kedua tangki yang lain. Apa yang akan menjadi pengamatan di sini adalah terjadinya proses aliran fluida, serta ditinjau juga bagaimana fluida jika mengalir dari ketinggian berbeda dan jika fluida mengalir dari ketinggian yang sama dengan ketinggan tangki yang berbeda. Tentunya kedua perbedaan itu memberikan hasil yang berbeda. Hasil pun menunjukkan volume akhir pada Tank2 dan Tank3 berbeda.


4. Hukum fisika yang digunakan

-Hukum fisika yang dapat diterapkan pada pemodelan tersebut adalah persamaan continuitas dan asas bernoulli. Dimana persamaan continuitas bisa kita gunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar ketiga tangki tersebut dalam kondisi setimbang, dan asas bernoulli digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan air pada ketiga tangki tersebut pada kondisi tekanan, massa jenis, dan kecepatan aliran yang sama.


5. Hasil simulasi


Simulasilevelthreetanks.png
Simulasimassflowthreetanks.png



Pertemuan 4

Pada pertemuan ke 4, diakhir kelas kami ditunjukan mengenai siklus kombinasi pembangkit daya. dan kami mendapat tugas sebagai berikut

Tugas4sisflu.png
Tugas4sisflu2.png

1.Bagaimanakah analisa termodinamika (konservasi massa dan energi) pada sistem tersebut, buat skematik analisisnya.

Combinedcyclepowerplant.png

A.Turbin gas Sistematika turbin gas dijelaskan secara termodinamika oleh Siklus Brayton yang diawali dari masuknya udara dari luar yang dihisap oleh kompresor selanjutnya udara dikompresi secara isentropic masuk ruang combustion chamber. Pada ruang combustion chamber terjadi pada tekanan konstan lalu bahan bakar dan udara bergabung menjadi campuran yang menghasilkan udara panas lalu dialirkan ke turbin yang ditandai dengan kenaikan suhu dan naiknya tekanan. Di turbin berfungsi untuk memutar generator yang berasal dari energi yang dihasilkan oleh combustion chamber. B. Turbin Uap Hasil energi listrik pada generator dan udara panas akan diteruskan ke HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang merupakan alat untuk meneruskan udara panas untuk menggerakkan turbin multi stage. Siklus di Turbin Uap Udara panas pada HRSG diteruskan ke turbin multi stage untuk menggerakkan turbin. Turbin bergerak untuk menghasilkan energi listrik di generator. Uap panas yang ada kemudian akan ditransfer menuju kondensor untuk diubah fasanya menjadi liquid kemudian liquid tersebut akan dipompa lagi untuk melakukan siklus yang sama di HRSG.

2. Lakukan identifikasi komponen-komponen utama pada sistem serta berilah deskripsi fungsi kerjanya dalam sistem dan penjelasan analisis parameter yang digunakan.

A. Turbin Gas

Turbin dapat berputar karena adanya konversi energi panas dari combustion chamber yang diubah menjadi energi mekanik.Pada parameter turbin gas dapat dilihat pada gambar dibawah dengan efisiensi kompressor 87% dan efisiensi daya yang dihasilkan turbin minimal 89%

Parturbingas.png


B. Turbin Uap

Pada pemodelan ini terdapat 3 jenis turbin uap yaitu ada turbin turbin HP(high pressure), MP(Medium Pressure), dan LP(Low Pressure) dengan Pressure Inlet secara berturut2: 12431000 Pa, 2548500 Pa, dan 476799 Pa serta Pressure Outlet secara berturut 2726700 Pa, 476800 Pa , 10053 Pa

ParturbinuapHP.png
ParturbinuapMP.png
ParturbinuapLP.png


C. kondenser

Uap panas dari LP diteruskan ke condenser/cooling tower dimana nantinya uap panas akan didinginkan menjadi liquid.

Parcondensor.png



D. Generator

Pada generator menghasilkan efisiensi sebesar 99.8 % energi listrik yang dihasilkan

Pargenerator.png


E. Pipa

Pada pipa yang saya gunakan adalah pipa yang menjadi penghubung dari kondesor dengan turbin MP dimana debit yang mengalir nya sama sebesar 150 kg/s sedangkan untuk fluida yang mengalir pada pipa ini memiliki rata2 tekanan sebesar 2734000 Pa

Parpipe.png

F. Valve

Parcontrolvalve.png


3. Medium fluida kerja apa saja yang terjadi dalam proses siklus tersebut, dan bagaimana proses analisis perhitungan dalam pemodelan.


Medium fluida kerja yang bekerja dalam proses tersebut sebagian besar adalah Mesin Fluida, yaitu:

Turbin Gas (Menghasilkan kerja) Turbin Uap (Menghasilkan kerja) Pompa Sentrifugal (Membutuhkan kerja) Kompresor (Membutuhkan kerja) Pada Analisa perhitungannya menggunakan hukum konservasi energi dan konservasi massa. Pada kompresor,pompa,turbin dan HRSG mengalami proses adiabatic,yang dimana proses adiabatic adalah proses yang tidak terjadi pergantian kalor dari sistem kelingkungan ataupun sebaliknya. Pada Proses ini diasumsikan kondisi steady state dan energi kinetic potensial diabaikan.


4. Jelaskan flow line (jalur koneksi) masing-masing yang diberi warna hitam, merah, dan biru sesuai dengan interkoneksi yang diberikan dalam diagram tersebut. - Jalur hitam Jalur hitam pada sistem terdapat setelah turbin ke generator. memiliki arti mentransfer kerja atau energi ke generator. Sedangkan garis hitam tebal merupakan jalur buangan gas yang ujungnya gas akan dilepas ke lingkungan dengan temperatur rendah. -Jalur Merah Jalur merah menunjukan alur fluida yang memiliki tekanan tinggi dan temperatur tinggi. Biasanya buangan dari gas turbine dan aliran fluida di HRSG. -Jalur Biru Jalur biru menunjukan alur fluida tekanan rendah dan temperatur rendah. Terdapat pada kondensor yang akan mengirimkan fluida ke drum pada HRSG.