Difference between revisions of "Valve - Raditya Aryaputra Adityawarman"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 18: Line 18:
 
'''Tipe-tipe valve:'''
 
'''Tipe-tipe valve:'''
  
- butterfly valve
+
* butterfly valve
 
+
* check valve
- check valve
+
* gate valve
 
+
* globe valve
- gate valve
+
* ball valve
 
 
- globe valve
 
 
 
- ball valve
 
  
 
Kemudian Ales menjelaskan tentang apa itu CFD. CFD (Computational Fluid Dynamics) adalah pengembangan ilmu menggunakan analisis numerik untuk memcahkan masalah yang melibatkan aliran fluida. Contohnya fenomena konduksi, konveksi, aliran, dan lain-lain. Selain itu CFD berguna untuk menghitung rumus dan visualisasi sehingga kita dapat memanfaatkan sistem fluida.
 
Kemudian Ales menjelaskan tentang apa itu CFD. CFD (Computational Fluid Dynamics) adalah pengembangan ilmu menggunakan analisis numerik untuk memcahkan masalah yang melibatkan aliran fluida. Contohnya fenomena konduksi, konveksi, aliran, dan lain-lain. Selain itu CFD berguna untuk menghitung rumus dan visualisasi sehingga kita dapat memanfaatkan sistem fluida.
Line 36: Line 32:
 
'''SET UP'''
 
'''SET UP'''
  
1. Pertama, buka aplikasi dan buat file CFD
+
# Pertama, buka aplikasi dan buat file CFD
 
+
# Kemudian masukkan geometri valve
2. Kemudian masukkan geometri valve
+
# Skalakan geometri valve jika diperlukan
 
+
# Pada base mesh, tentukan boundary condition pada box mesh boundaries. Terdapat beberapa pilihan yaitu inlet, outlet, wall, symmetry, dan empty. Inlet dan outlet untuk keluar dan masuknya fluida, wall untuk permukaan kotak, dan empty jika tidak ingin dianalisis.
3. Skalakan geometri valve jika diperlukan
+
# Pada generate mesh, pastikan titik mesh location di dalam kotak tersebut, karena kita menganalisis aliran internal
 
+
# Kemudian masuk ke geometry mesh dan pilih surface refinement 3. Fungsinya agar mesh yang dibuat lebih banyak dan hasil simulasi lebih akurat
4. Pada base mesh, tentukan boundary condition pada box mesh boundaries. Terdapat beberapa pilihan yaitu inlet, outlet, wall, symmetry, dan empty. Inlet dan outlet untuk keluar dan masuknya fluida, wall untuk permukaan kotak, dan empty jika tidak ingin dianalisis.
+
# Klik generate mesh
 
+
# Lalu check mesh, memastikan semua mesh sudah dibuat dengan baik
5. Pada generate mesh, pastikan titik mesh location di dalam kotak tersebut, karena kita menganalisis aliran internal
+
# Pada simulation model, pilih turbulance-RANS dan apply model
 
+
# Kemudian muncul tab turbulance. Pada tab itu pilih turbulance model sst-kω
6. Kemudian masuk ke geometry mesh dan pilih surface refinement 3. Fungsinya agar mesh yang dibuat lebih banyak dan hasil simulasi lebih akurat
+
# Fluid properties sudah benar, maka biarkan saja
 
+
# Pada boundary condition, inlet dengan tipe velocity inlet sebesar 1 m/s, outlet dengan tipe outflow, dan yang lain stationary wall.
7. Klik generate mesh
+
#. pada tab CFD-solve, run dengan 3000 iterasi/perhitungan
 
+
# Tunggu hingga konvergen dan selesai
8. Lalu check mesh, memastikan semua mesh sudah dibuat dengan baik
 
 
 
9. Pada simulation model, pilih turbulance-RANS dan apply model
 
 
 
10. Kemudian muncul tab turbulance. Pada tab itu pilih turbulance model sst-kω
 
 
 
11. Fluid properties sudah benar, maka biarkan saja
 
 
 
12. Pada boundary condition, inlet dengan tipe velocity inlet sebesar 1 m/s, outlet dengan tipe outflow, dan yang lain stationary wall.
 
 
 
13. pada tab CFD-solve, run dengan 3000 iterasi/perhitungan
 
 
 
14. Tunggu hingga konvergen dan selesai
 
  
 
'''POST PROCESSING'''
 
'''POST PROCESSING'''
  
1. Pada tab post-processing, masuk ke paraview
+
# Pada tab post-processing, masuk ke paraview
 
+
# Apply model sehingga terlihat valvenya. Pastikan ada variabel tekanan, kecepatan, dan turbulen.
2. Apply model sehingga terlihat valvenya. Pastikan ada variabel tekanan, kecepatan, dan turbulen.
+
# Kecepatan pada paraview merupakan kecepatan kinematik, yaitu kecepatan statik dibagi rho. Kita harus menghitung tekanan statik melalui kalkulator. pstatic=p.1.225
 
+
# Buka kalkulator lagi untuk menghitung magnitude kecepatan untuk mencari p dinamik. magU=sqrt(U_X^2+U_Y^2+U_Z^2)
3. Kecepatan pada paraview merupakan kecepatan kinematik, yaitu kecepatan statik dibagi rho. Kita harus menghitung tekanan statik melalui kalkulator. pstatic=p.1.225
+
# Hitung p dinamik. pdynamic=0.5*1.225*magU^2
 
+
# Kemudian hitung p total dan klik apply. ptotal=pstatic+pdynamic
4. Buka kalkulator lagi untuk menghitung magnitude kecepatan untuk mencari p dinamik. magU=sqrt(U_X^2+U_Y^2+U_Z^2)
+
# Lalu kita ekstrak surface yang diinginkan, yaitu inlet dan outlet dengan cara filters->alphabetical->extract block->pilih inlet1 dan outlet1
 
+
# Kita lihat p total inlet dan outlet dengan integrate variable
5. Hitung p dinamik. pdynamic=0.5*1.225*magU^2
+
# Terakhir, kita menghitung pressure drop dengan cara dp = ptotal inlet- ptotal outlet dengan satuan Pascal.
 
 
6. Kemudian hitung p total dan klik apply. ptotal=pstatic+pdynamic
 
 
 
7. Lalu kita ekstrak surface yang diinginkan, yaitu inlet dan outlet dengan cara filters->alphabetical->extract block->pilih inlet1 dan outlet1
 
 
 
8. Kita lihat p total inlet dan outlet dengan integrate variable
 
 
 
9. Terakhir, kita menghitung pressure drop dengan cara dp = ptotal inlet- ptotal outlet dengan satuan Pascal.
 
  
 
'''Lampiran'''
 
'''Lampiran'''

Revision as of 09:35, 16 November 2020

Raditya Aryaputra

Biodata Diri

Nama: Raditya Aryaputra Adityawarman

NPM: 1806181691

Kelas: Sistem Fluida-03

Pertemuan 1: Kamis, 12 November 2020

Pada pertemuan ini kami mempelajari karakterisasi aliran dari valve dan memperkirakan pressure drop yang terjadi pada model valve.

Fungsi dari valve adalah membuka aliran/menghentikan aliran, mengatur/meregulasi jumlah aliran, dan mengarahkan aliran untuk menghindari backflow.

Tipe-tipe valve:

  • butterfly valve
  • check valve
  • gate valve
  • globe valve
  • ball valve

Kemudian Ales menjelaskan tentang apa itu CFD. CFD (Computational Fluid Dynamics) adalah pengembangan ilmu menggunakan analisis numerik untuk memcahkan masalah yang melibatkan aliran fluida. Contohnya fenomena konduksi, konveksi, aliran, dan lain-lain. Selain itu CFD berguna untuk menghitung rumus dan visualisasi sehingga kita dapat memanfaatkan sistem fluida.

Lalu kami menjalankan simulasi dengan CFDSOF mengenai pressure drop pada aliran gate valve. Berikut urutan pengerjaan simulasinya:

Simulasi Pressure Drop Aliran Gate Valve


SET UP

  1. Pertama, buka aplikasi dan buat file CFD
  2. Kemudian masukkan geometri valve
  3. Skalakan geometri valve jika diperlukan
  4. Pada base mesh, tentukan boundary condition pada box mesh boundaries. Terdapat beberapa pilihan yaitu inlet, outlet, wall, symmetry, dan empty. Inlet dan outlet untuk keluar dan masuknya fluida, wall untuk permukaan kotak, dan empty jika tidak ingin dianalisis.
  5. Pada generate mesh, pastikan titik mesh location di dalam kotak tersebut, karena kita menganalisis aliran internal
  6. Kemudian masuk ke geometry mesh dan pilih surface refinement 3. Fungsinya agar mesh yang dibuat lebih banyak dan hasil simulasi lebih akurat
  7. Klik generate mesh
  8. Lalu check mesh, memastikan semua mesh sudah dibuat dengan baik
  9. Pada simulation model, pilih turbulance-RANS dan apply model
  10. Kemudian muncul tab turbulance. Pada tab itu pilih turbulance model sst-kω
  11. Fluid properties sudah benar, maka biarkan saja
  12. Pada boundary condition, inlet dengan tipe velocity inlet sebesar 1 m/s, outlet dengan tipe outflow, dan yang lain stationary wall.
  13. . pada tab CFD-solve, run dengan 3000 iterasi/perhitungan
  14. Tunggu hingga konvergen dan selesai

POST PROCESSING

  1. Pada tab post-processing, masuk ke paraview
  2. Apply model sehingga terlihat valvenya. Pastikan ada variabel tekanan, kecepatan, dan turbulen.
  3. Kecepatan pada paraview merupakan kecepatan kinematik, yaitu kecepatan statik dibagi rho. Kita harus menghitung tekanan statik melalui kalkulator. pstatic=p.1.225
  4. Buka kalkulator lagi untuk menghitung magnitude kecepatan untuk mencari p dinamik. magU=sqrt(U_X^2+U_Y^2+U_Z^2)
  5. Hitung p dinamik. pdynamic=0.5*1.225*magU^2
  6. Kemudian hitung p total dan klik apply. ptotal=pstatic+pdynamic
  7. Lalu kita ekstrak surface yang diinginkan, yaitu inlet dan outlet dengan cara filters->alphabetical->extract block->pilih inlet1 dan outlet1
  8. Kita lihat p total inlet dan outlet dengan integrate variable
  9. Terakhir, kita menghitung pressure drop dengan cara dp = ptotal inlet- ptotal outlet dengan satuan Pascal.

Lampiran


Sisflu radit 1.png
Sisflu radit 1 2.png
Sisflu radit 1 3.png
Sisflu radit 1 4.png
Sisflu radit 1 5.png
Sisflu radit 1 6.png
Sisflu radit 1 7.png
Sisflu radit 1 8.png
Sisflu radit 1 9.png
Sisflu radit 1 10.png
Sisflu radit 1 11.png