Difference between revisions of "Valve-Ahmad Farras"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
 
(26 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 82: Line 82:
 
Yang kedua adalah simulasi terkait empty tanks. Pada pemodelan ini tangki 1 terdapat fluida dengan 1 m3 yang kemudian mengalir melalui sebuah pipa vertikal menuju tangki 2 (tangki kosong) hingga fluida pada tangki 1 habis pada t sekitar 35 s. Berikut adalah pemodelan dan grafiknya
 
Yang kedua adalah simulasi terkait empty tanks. Pada pemodelan ini tangki 1 terdapat fluida dengan 1 m3 yang kemudian mengalir melalui sebuah pipa vertikal menuju tangki 2 (tangki kosong) hingga fluida pada tangki 1 habis pada t sekitar 35 s. Berikut adalah pemodelan dan grafiknya
  
[[File:Sisfluvalveahmadfarras8.JPG|centre|500px|center]]
+
[[File:Sisfluvalveahmadfarras10.JPG|centre|500px|center]]
  
[[File:Sisfluvalveahmadfarras9.JPG|centre|500px|center]]
+
[[File:Sisfluvalveahmadfarras11.JPG|centre|500px|center]]
  
  
Line 104: Line 104:
 
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
 
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
  
[[File:Sisfluvalveahmadfarras9.JPG|centre|500px|center]]
+
[[File:Sisfluvalveahmadfarras12.JPG|centre|500px|center]]
  
 
1.Pada gambar diatas terdapat sistem pemanas dari burner untuk mencapai temperature yang diinginkan yang dimana fluidanya di dorong oleh pompa dari tanki setalah pompa terdapat flowmeter untuk mengukur debit yang melwati sistem tersebut,keluaran dari heater temperaturnya diukur lalu fluida melalui pipa menuju gate valve,gate valve disini berguna untuk mengatur besarnya debit yang lewat menuju radiator.Sesampai di radiator fluida didinginkan lalu di cek oleh sensor temperature.
 
1.Pada gambar diatas terdapat sistem pemanas dari burner untuk mencapai temperature yang diinginkan yang dimana fluidanya di dorong oleh pompa dari tanki setalah pompa terdapat flowmeter untuk mengukur debit yang melwati sistem tersebut,keluaran dari heater temperaturnya diukur lalu fluida melalui pipa menuju gate valve,gate valve disini berguna untuk mengatur besarnya debit yang lewat menuju radiator.Sesampai di radiator fluida didinginkan lalu di cek oleh sensor temperature.
Line 193: Line 193:
  
 
Pemodelan heating system dilakukan untuk memanaskan fluida yang ada didalam tangki dengan cara dipompa melalui sebuah heater,sumber panas nya di supply oleh burner, fluida yang telah melewati burner tersebut akan mengalami kenaikan temperatur. Kontrol sederhana dipasangkan ke masing-masing komponen, sehingga sistem pemanas dapat diatur dengan katup, pompa mengontrol tekanan, burner mengontrol temperatur. OLeh karena itu kita dapat mengetahui temperatur pada fluida dengan berbagai macam pengaturan parameter pada sistem melalui bantuan open modelica. Tetapi saat model sudah di check dan dilakukan simulasi, aplikasi mengalami error sehingga tidak mengeluarkan hasil seperti gambar berikut.
 
Pemodelan heating system dilakukan untuk memanaskan fluida yang ada didalam tangki dengan cara dipompa melalui sebuah heater,sumber panas nya di supply oleh burner, fluida yang telah melewati burner tersebut akan mengalami kenaikan temperatur. Kontrol sederhana dipasangkan ke masing-masing komponen, sehingga sistem pemanas dapat diatur dengan katup, pompa mengontrol tekanan, burner mengontrol temperatur. OLeh karena itu kita dapat mengetahui temperatur pada fluida dengan berbagai macam pengaturan parameter pada sistem melalui bantuan open modelica. Tetapi saat model sudah di check dan dilakukan simulasi, aplikasi mengalami error sehingga tidak mengeluarkan hasil seperti gambar berikut.
[[File:Sisfluvalveahmadfarras10.JPG|centre|500px|center]]
+
[[File:Sisfluvalveahmadfarras13.JPG|centre|500px|center]]
  
 
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
 
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
Line 204: Line 204:
 
Karena simulasi mengalami error, maka hasil sistem ini tidak dapat disimpulkan.
 
Karena simulasi mengalami error, maka hasil sistem ini tidak dapat disimpulkan.
  
2. [[File:Sisfluvalveahmadfarras11.JPG|centre|500px|center]]
+
2. [[File:Sisfluvalveahmadfarras14.JPG|centre|500px|center]]
 
Nomor 1
 
Nomor 1
 
Terdapat 3 tanki berisi air dimana masing-masing tangki memiliki tinggi 12. Pada tank1 mempunyai ketinggian awal air sebesar 8, sedangkan pada tank2 dan tank3 mempunyai ketinggian awal air sebesar 3. Setiap tangki terhubung satu sama lain menggunakan 3 buah pipa yang masing-masing menyambung pada port setiap tangki.
 
Terdapat 3 tanki berisi air dimana masing-masing tangki memiliki tinggi 12. Pada tank1 mempunyai ketinggian awal air sebesar 8, sedangkan pada tank2 dan tank3 mempunyai ketinggian awal air sebesar 3. Setiap tangki terhubung satu sama lain menggunakan 3 buah pipa yang masing-masing menyambung pada port setiap tangki.
Line 212: Line 212:
 
Model Tangki mempunyai HeatPort dan 3 buah Ports. Dimana Ports dapat digunakan sebagai inlet dan outlet pada tangki.
 
Model Tangki mempunyai HeatPort dan 3 buah Ports. Dimana Ports dapat digunakan sebagai inlet dan outlet pada tangki.
 
   
 
   
Tank1
+
Tank1
Ketinggian Tangki = height = 12 m
+
-Ketinggian Tangki = height = 12 m
Luas = crossArea = 1 m2
+
 
Tinggi awal air = level_start = 8 m
+
-Luas = crossArea = 1 m2
Terhubung ke pipe1(port_b)
+
 
Diameter ports = diameter = 0.1 m
+
-Tinggi awal air = level_start = 8 m
Jumlah Ports yang digunakan = nPorts =  1
+
 
        Tank2
+
-Terhubung ke pipe1(port_b)
Ketinggian Tangki = height = 12 m
+
 
Luas = crossArea = 1
+
-Diameter ports = diameter = 0.1 m
Tinggi awal air = level_start = 3
+
 
Terhubung ke pipe2(port_b)
+
Jumlah Ports yang digunakan = nPorts =  1
Diameter ports = diameter = 0.1
+
Jumlah Ports yang digunakan = nPorts =  1
+
Tank2
Tank3
+
 
Ketinggian Tangki = height = 12
+
-Ketinggian Tangki = height = 12 m
Luas = crossArea = 1
+
 
Tinggi awal air = level_start = 3
+
-Luas = crossArea = 1 m2
Terhubung ke pipe3(port_b)
+
 
Diameter ports = diameter = 0.1
+
-Tinggi awal air = level_start = 3 m
Jumlah Ports yang digunakan = nPorts =  1
+
-Terhubung ke pipe2(port_b)
Pipa
+
 
 +
-Diameter ports = diameter = 0.1m
 +
-Jumlah Ports yang digunakan = nPorts =  1
 +
 
 +
Tank3
 +
 
 +
-Ketinggian Tangki = height = 12 m
 +
 
 +
-Luas = crossArea = 1 m2
 +
 
 +
-Tinggi awal air = level_start = 3 m
 +
 
 +
-Terhubung ke pipe3(port_b)
 +
 
 +
-Diameter ports = diameter = 0.1 m
 +
 
 +
-Jumlah Ports yang digunakan = nPorts =  1
 +
 
 +
Pipa
 +
 
 
Pipa memiliki inlet dan outlet, pada model pipa terdapat data port_a dan port_b dimana bisa menjadi inlet atau outlet tergantung bagaimana kita memposisikannya.
 
Pipa memiliki inlet dan outlet, pada model pipa terdapat data port_a dan port_b dimana bisa menjadi inlet atau outlet tergantung bagaimana kita memposisikannya.
 
   
 
   
Pipe1
+
Pipe1
Panjang pipa = length = 2
+
 
ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2
+
-Panjang pipa = length = 2 m
Diameter pipa = diameter = 0.1
+
 
port_b sebagai inlet yang tersambung ke ports tank1, port_a sebagai outlet yang tersambung ke pipe2
+
-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m
Pipe2
+
 
Panjang pipa = length = 2
+
-Diameter pipa = diameter = 0.1 m
ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2
+
 
Diameter pipa = diameter = 0.1
+
-port_b sebagai inlet yang tersambung ke ports tank1, port_a sebagai outlet yang tersambung ke pipe2
port_a sebagai inlet yang tersambung ke pipe1 dan pipe3, port_b sebagai outlet yang tersambung ke tank2
+
 
Pipe3
+
Pipe2
Panjang pipaa = length 2
+
 
ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1
+
-Panjang pipa = length = 2 m
Diameter pipa = diameter = 0.1
+
 
port_a sebagai inlet yang tersambung ke pipe2, port_b sebagai outlet yang tersambung ke tank3
+
-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m
 +
 
 +
-Diameter pipa = diameter = 0.1 m
 +
 
 +
-port_a sebagai inlet yang tersambung ke pipe1 dan pipe3, port_b sebagai outlet yang tersambung ke tank2
 +
 
 +
Pipe3
 +
-Panjang pipaa = length 2 m
 +
 
 +
-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 m
 +
 
 +
-Diameter pipa = diameter = 0.1 m
 +
 
 +
-port_a sebagai inlet yang tersambung ke pipe2, port_b sebagai outlet yang tersambung ke tank3
 +
 
 
Nomor 2
 
Nomor 2
 +
 
Prosedur yang digunakan
 
Prosedur yang digunakan
1. Membuat Class dengan specialization Model, beri nama Class tanpa spasi.
+
 
2. Membuat permodelan dengan memasukan model OpenTank (Modelica > Fluid > Vessels > Open Tank), StaticPipe (Modelica > Fluid > Pipes > StaticPipe), dan  System (Modelica  
+
-Membuat Class dengan specialization Model, beri nama Class tanpa spasi
        > Fluid > System). Serta beri keterangan nama.
+
.
3. Sambungkan permodelan yang telah dimasukan sesuai dengan deskripsi uraian diatas (uraian kondisi pipa).
+
-Membuat permodelan dengan memasukan model OpenTank (Modelica > Fluid > Vessels > Open Tank), StaticPipe (Modelica > Fluid > Pipes > StaticPipe), dan  System (Modelica> Fluid > System). Serta beri keterangan nama.
4. Menentukan parameter-parameter pada setiap model seperti uraian diatas. Parameter dapat dimasukan melalui model dengan men-double klik model atau menambahkan pada  
+
 
        coding. Penambahan parameter pada coding dapat dilakukan didalam buka tutup kurung setelah nama model.
+
-Sambungkan permodelan yang telah dimasukan sesuai dengan deskripsi uraian diatas (uraian kondisi pipa).
5. Sebelum melakukan simulasi check terlebih dahulu dengan menekan tombol ceklis hijau, cek Kembali parameter dan coding yang salah apabila pengecekan terjadi error.
+
 
6. Simulasikan terhadap fungsi waktu hingga menemukan kesimpulan dari kasus yang tersebut.
+
-Menentukan parameter-parameter pada setiap model seperti uraian diatas. Parameter dapat dimasukan melalui model dengan men-double klik model atau menambahkan pada  
 +
coding. Penambahan parameter pada coding dapat dilakukan didalam buka tutup kurung setelah nama model.
 +
 
 +
-Sebelum melakukan simulasi check terlebih dahulu dengan menekan tombol ceklis hijau, cek Kembali parameter dan coding yang salah apabila pengecekan terjadi error.
 +
 
 +
-Simulasikan terhadap fungsi waktu hingga menemukan kesimpulan dari kasus yang tersebut.
 
Nomor 3
 
Nomor 3
 +
 
Ketinggian paling tinggi terdapat pada tank1 dimana ketinggian awal air sebesar 8. Karena sifat fluida yang selalu mengisi ruang, air pada tank1 akan mengalir ke tank2 dan ke tank3. Ketinggian air pada tank2 akan menurun juga karena mengisi tank3, namun akan naik Kembali terisi air dari tank1 sampai terjadi kesetimbangan volume pada sistem tersebut.
 
Ketinggian paling tinggi terdapat pada tank1 dimana ketinggian awal air sebesar 8. Karena sifat fluida yang selalu mengisi ruang, air pada tank1 akan mengalir ke tank2 dan ke tank3. Ketinggian air pada tank2 akan menurun juga karena mengisi tank3, namun akan naik Kembali terisi air dari tank1 sampai terjadi kesetimbangan volume pada sistem tersebut.
 +
 
Nomor 4
 
Nomor 4
 +
 
Hukum yang adalah persamaan continuitas dan asas bernoulli. Dimana persamaan continuitas bisa kita gunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar ketiga tangki tersebut dalam kondisi setimbang, dan asas bernoulli digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan air pada ketiga tangki tersebut pada kondisi tekanan, massa jenis, dan kecepatan aliran yang sama.
 
Hukum yang adalah persamaan continuitas dan asas bernoulli. Dimana persamaan continuitas bisa kita gunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar ketiga tangki tersebut dalam kondisi setimbang, dan asas bernoulli digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan air pada ketiga tangki tersebut pada kondisi tekanan, massa jenis, dan kecepatan aliran yang sama.
  
 
Nomor 5
 
Nomor 5
 +
 
Pada parameter awal yang saya gunakan menunjukan bahwa ketinggian air dari ketiga tangki ini akan sama pada waktu 132 detik
 
Pada parameter awal yang saya gunakan menunjukan bahwa ketinggian air dari ketiga tangki ini akan sama pada waktu 132 detik
[[File:Sisfluvalveahmadfarras12.JPG|centre|500px|center]]
+
[[File:Sisfluvalveahmadfarras15.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
== Pertemuan tanggal 3 Desember 2020 ==
 +
Pada Hari ini bapak Hariyotejo mengajarkan kita untuk meremodel model twotanks,empty tanks,dan basic volume.Pada sistem two tanks kita disuruh untuk membuat skematik sesuai dengan example seperti berikut:
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras16.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
lalu kita memngisi data tank1,pipe dan tank 2 sesuai dengan yang ada di example.Setelah itu memasukan pemodelan sebagai berikut :
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras17.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
Dari hasilnya kita dapat hasilnya sama dengan yang sesuai dengan contoh:
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras18.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
yang kedua ialah empty tanks step yang dilakukan sama seperti step yang ada di two tanks yaitu membuat skematik sesuai dengan example sebagai berikut :
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras19.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
lalu kita mengisi data open tank1,static pipe dan open tank 2 sesuai dengan yang ada di example.Setelah itu memasukan pemodelan sebagai berikut:
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras20.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
Dari hasilnya kita dapat hasilnya sama dengan yang sesuai dengan contoh:
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras21.JPG|centre|500px|center]]
 +
lalu Bapak tejo mengejari menurus Basic volume yang ada di openmodelica sebagai berikut:
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras22.JPG|centre|500px|center]]
 +
dengan hasil sebagai berikut.
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras23.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
== Tugas 04 ==
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras38.JPG|centre|500px|center]]
 +
Secara sederhana, berikut adalah process flow diagram dari sebuah Combined Cycle Power Plant.
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras31.JPG|centre|500px|center]]
 +
Sistem Combined Cycle Power Plant terdiri dari beberapa proses:
 +
1.Gas Turbine
 +
•Air compressor
 +
Berguna untuk menghisap udara dari luar untuk menaikan tekanan udara yang di alirkan menuju combustion chamber.Pada compressor terjadi proses isentropik
 +
 
 +
•Combustion Chamber
 +
Tempat dimana bahan bakar dan udara Bersatu untuk menciptakan suatu energi yaitu udara panas yang dialirkan menuju turbin melalui nozzle,dimana pada alat ini tekanan dianggap konstan (Isobarik).
 +
 
 +
•turbin berfungsi untuk memutar generator untuk menghasilkan suatu energi.Gas Turbine yang berputar akibat dari panas yang di hasilkan pada combustiom chamber yang di aliri oleh nozzle menuju turbin .Diatas merupakan sistem dari gas turbin.Panas yang ada di gas turbin di alirkan menuju Heat recovery Steam generator.Berikut penjelasannya
 +
Berikut ialah siklus dari gas turbine yaitu siklus bryton secara ideal :
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras24.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
2.Steam Turbine
 +
Heat Recovery Steam Generator menangkap gas buangan
 +
-HRSG menangkap gas buangan dari Gas Turbine,jika tidak dipasang dapat keluar melalui saluran pembuangan.HRSG berguna untuk memanaskan Kembali uap pembuangan dari gas turbine untuk dialiri ke turbin,yang dimana turbin 2 bertugas memutar generator untuk menghasilkan suatu energi
 +
-Aliran steam ini kemudian melewati Steam Turbine, sehingga membuat Steam Turbine berputar dan menggerakkan generator drive shaft. Generator drive shaft ini kemudian mengubah sisa energi buangan dari Gas Turbine menjadi listrik.
 +
-Hasil buangan dari turbin dialirkan menuju kondesor untuk merubah sifat dari uap menjadi cair agar dapat didorong oleh pompa menuju HRSG untuk dipanaskan Kembali.Berikut ialah siklus rankine:
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras25.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
Pada proses 7-8 ialah proses isentropic,fluida kerja yang melewati turbin ke kondensor dengan fluidanya uap panas jenuh.
 +
 
 +
Pada proses 8-9 ialah perpindahan panas dari fluida kerja yang dimana tekanan alirannya konstan melewati kondensor menuju pompa menjadi fluida air jenuh
 +
 
 +
Pada proses 9-6 aliran dari pompa di dorong menuju sistem pemanas yang dimana sistem pemanas disini ialah HRSG yang dimana tekanan disini konstan
 +
 
 +
 
 +
2.Lakukan identifikasi komponen-komponen utama pada sistem serta berilah deskripsi fungsi kerjanya dalam sistem dan penjelasan analisis parameter yang digunakan.
 +
 
 +
Karena sistem diatas merupakan sistem Combined Cycle Power Plant, maka terdapat 2 bagian utama dalam sistem pembangkit ini, yaitu Steam turbine  dan Gas Turbine (GT)
 +
Steam turbine
 +
Komponen di dalam steam turbine adalah sebagai berikut:
 +
-Condensor
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras26.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Drum
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras27.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Generator
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras28.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
-Heat Exchanger
 +
Terdiri dari beberapa jenis seperti:
 +
-Superheater
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras29.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Evaporator
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras30.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Economiser
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras32.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Pipe
 +
Pipe yang digunakan pada model ini diambil dari library ThermoSysPro.WaterSteam.PressureLosses.LumpedStraightPipe
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras33.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Pump
 +
Pompa yang digunakan pada model ini adalah Centrifugal Pump diambil dari ThermoSysPro.WaterSteam.Machines.StaticCentrifugalPump
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras34.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Steam Turbine
 +
Steam turbine pada model ini menggunakan Stodola Turbine yang diambil dari ThermoSysPro.WaterSteam.Machines.StodolaTurbine
 +
terdiri dari turbine high pressure
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras44.JPG|centre|500px|center]]
 +
Intermediate pressure
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras45.JPG|centre|500px|center]]
 +
Low pressure
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras46.JPG|centre|500px|center]]
 +
dengan parameter sebagai berikut:
 +
-Valve
 +
Valve pada model ini menggunakan Control Valve yang diambil dari ThermoSysPro.WaterSteam.PressureLosses.ControlValve dengan parameter sebagai berikut:
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras35.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Water Mixer
 +
Water mixer pada model ini adalah sebuah junction yang menghubungkan beberapa inlet dan menggabungkannya menjadi kurang dari atau sama dengan jumlah inlet.
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras36.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Water Splitter
 +
Water splitter pada model ini berkebalikan dengan water mixer, yaitu sebuah junction yang menghubungkan 1 atau 2 inlet dan memecahnya menjadi lebih dari atau sama dengan jumlah inlet pada outlet.
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras37.JPG|centre|500px|center]]
 +
'''Gas Turbine'''
 +
Didalam model Combined Cycle Load, terdapat model Gas Turbine yang digambarkan dengan symbol berikut
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras39.JPG|centre|500px|center]] 
 +
Didalam symbol ini terdapat komponen dari gas turbine sebagai berikut:
 +
-Compressor
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras40.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Gas Turbine
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras41.JPG|centre|500px|center]]
 +
-Combustion Chamber
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras42.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
3.Medium fluida kerja apa saja yang terjadi dalam proses siklus tersebut, dan bagaimanakah proses analisis perhitungan dalam pemodelan.
 +
Medium fluida kerja yang bekerja dalam proses tersebut sebagian besar adalah Mesin Fluida, yaitu:
 +
 
 +
-Turbin Gas (Menghasilkan kerja)
 +
-Turbin Uap (Menghasilkan kerja)
 +
-Pompa Sentrifugal (Membutuhkan kerja)
 +
-Kompresor (Membutuhkan kerja)
 +
 
 +
Medium fluida yang bekerja pada sistem ini ialah gas dan vapor
 +
 
 +
-Pada Analisa perhitungannya menggunakan hukum konservasi energi dan konservasi massa.
 +
-Pada kompresor,pompa,turbin dan HRSG mengalami proses adiabatic,yang dimana proses adiabatic adalah proses yang tidak terjadi pergantian kalor dari sistem kelingkungan ataupun sebaliknya.
 +
-proses ini diasumsikan kondisi steady state dan energi kinetic potensial diabaikan.
 +
 
 +
4.Jelaskan flow line (jalur koneksi) masing-masing yang diberi warna hitam, merah, dan biru sesuai dengan interkoneksi yang diberikan dalam diagram tersebut
 +
-Jalur hitam
 +
Jalur koneksi warna hitam yang tebal pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur gas yang terjadi pada sistem tersebut. Pada sistem tersebut, ialah jalur energi yang dihasilkan dari turbin menuju generator yang dimana terjadi perubahan energi dari energi kinetik menjadi energi listrik.
 +
 
 +
-Jalur merah
 +
Jalur koneksi warna merah pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur fluida high temperature/Pressure yang terjadi pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut melalui bagian Heat Exchanger, dan menyuplai uap untuk menggerakkan Turbin uap.
 +
 
 +
-Jalur biru
 +
Jalur koneksi warna biru pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan fluida low temperature/Pressure pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut terdapat di keluaran kondensor menuju pompa yang didorong menuju tangki penyimapanan dan juga proses Heat Exchanger terutama pada bagian economizer
 +
 
 +
== Pertemuan tanggal 10 desember 2020 ==
 +
Pada hari ini bapak Tejo akan mengajari simulasi di openmodelica tertang kompressor dan membuat remodel kembali.
 +
Pada pemodelan kompressor terdapat beberapa komponen yaitu source PQ,Pipe1,Pipe2,kompressor dan juga sink file tersebut berada di thermosyspro lalu klik Compressor test berikut ialah contoh pemodelan yang ada di open modelica.
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras47.JPG|centre|500px|center]]
 +
yang disimulasikan untuk mendapatkan hasil sebagai berikut
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras48.JPG|centre|500px|center]]
 +
Setelah itu kita membuat ulang model tersebut dengan menyamakan parameter parameter yang ada dari contoh pemodelan diatas menjadi sebagai berikut:
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras49.JPG|centre|500px|center]]
 +
Menghasilkan hasil sebagai berikut
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras50.JPG|centre|500px|center]]
 +
Pada contoh dan pembuatan remodel ada perbedaan hasil yang terkait,yaitu perbedaan satuan yang digunakan pada pressure.Pada contoh pemodelan test kompressor menggunakan bar sedangkan pada penggunaan remodel kompressor menggunakan satuan Pa.
 +
 
 +
== Pertemuan 17 desember 2020 ==
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras51.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
Pada hari ini merupakan Kuliah tamu yang di isi oleh CEO PT.Indopower International beliau bernama Dr.Ir Harum Al Rosyid.Berikut ialah presentasi yang di sampaikan oleh Bapak Dr.Ir Harum Al rosyid,MM,MT.
 +
Turbin berkembang pada tahun 1900 pada tahun 1950 sudah ada 224 turbin gas yang mulai beroperasi dengan kapasitas sebesar 27000 Kw,Pada saat ini kapasitas gas turbin sebesar 300000 Kw .Pengaplikasian gas turbin biasanya di gunakan di pembangkit listrik.Gas turbin dari beberapa konfigurasi yaitu:
 +
-Turbo jet
 +
-Turbo Prop
 +
-Turbo Shaft
 +
-High-bypass
 +
-Low bypass
 +
Gas turbine di bagi dua tipe :
 +
-Heavy duty
 +
-Aeroderivate (efisiensi cukup tinggi karena partnya ringan dan compact)
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras52.JPG|centre|500px|center]]
 +
Pada axial flow gas turbine temperatur pembakaran dapat mencapai 1000 C
 +
bagian paling utama adalah pada di combustor.Pada gas turbin menggunakan siklus brayton yang dimana dijelaskan gambar berikut.
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras53.JPG|centre|500px|center]]
 +
Dasar untuk memilih turbin untuk power plant bukan hanya melihat efisiensi tetapi juga melihat parameter heat rate
 +
Combined cycle ialah gabungan antara gas turbin dan turbin uap,untuk memasang combine cycle turbin kita harus melihat performa turbin yang dipasang dinegara asalnya apakah efektif atau tidak dalam arti lain melihat operating cycle dari combine cycle.Tujuan dari combine cycle ialah untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan dari gas turbine agar enegri keluaran dari gas turbin dapat digunakan oleh steam turbin.Berikut ialah gambaran dari combine cycle
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras54.JPG|centre|500px|center]]
 +
Sebagai engineer kita harus mengecek datasheet dari turbin yang ada dipasaran apakah spesifikasi tersebut valid atau tidak.Pda combine cycle terkadang di passang supplementary firing yang berguna untuk menaikan suhu yang ada di boiler.Berikut ialah cara kerja combine cycle
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras56.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
== Tugas besar ==
 +
 
 +
 
 +
LATAR BELAKANG
 +
 
 +
Tugas besar ini dilakukan untuk dapat membantu kami memahami  sistem fluida (perpipaan beserta mesin fluidanya) pada suatu sistem. Simulasi ini dilakukan dengan pengaplikasian CFD (Computational Fluid Dynamics) oleh aplikasi OpenModelica karena kondisi secara riil dapat ditinjau dengan metode tersebut.dengan aplikasi ini kami juga dapat mendapatkan gambaran dengan mudah pada berbagai aspek pada waktu yang sesungguhnya sesuai dengan parameter dan variabel yang kita inginkan secara real time.
 +
 
 +
Proses perhitungan sisem fluida, seperti yang pernah disebutkan di kelas, ada tiga, yaitu secara eksperimental, simulasi (CFD), dan perhitungan manual (teoritis). Selain itu, apabila kami melakukan simulasi secara nyata dengan miniatur atau prototipe komponen, hal tersebut tidak memungkinkan. Jika melakukan perhitungan dengan teoritis, maka hal tersebut perlu dilatih pada saat kami berkuliah dan perhitungan manual akan melibatkan perhitungan yang rumit dan banyak faktor faktor yang diabaikan seperti kondisi yang dianggap steady state. Dengan begitu, kami melakukan simulasi ini akan dirasa paling cocok apabila menggunakan metode CFD (komputasi).
 +
 
 +
TUJUAN
 +
 
 +
Tugas ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman bagi para mahasiswa Sistem Fluida 03 dalam melakukan simulasi dari suatu sistem yang ada dengan cara melakukan pemodelan menggunakan aplikasi OpenModelica untuk mengetahui penurunan suhu dan pelepasan kalor dari suatu sistem water heater.
 +
 
 +
METODOLOGI
 +
Tugas besar ini dilakukan dengan cara mensimulasikan sautu sistem fluida menggunakan aplikasi OpenModelica untuk dapat mengetahui hasil dari parameter parameter yang telah kita tetapkan sebelumnya.Pada kasus ini saya menentukan beberapa parameternya ialah suatu fluida bersuhu 25 derajat celcius dipanaskan dengan menggunakan water heater yang menghasilkan menjadi  40-42 derajat celcius.Berikut ialah tahapan dalam pengerjaan tugas besar sistem fluida
 +
 
 +
1. Mempelajari sistem yang akan dimodelkan
 +
 
 +
2. Membuat model sistem di OpenModelica
 +
 
 +
3. Menginput parameter sesuai yang diinginkan
 +
 
 +
4. Simulasi
 +
 
 +
5. Jika terdapat error pada saat ingin simulasi atau pada saat tahap pengecekan, saya akan merubah parameter atau codingan yang ada
 +
 
 +
6. Melakukan simulasi kembali sampai mendapatkan hasil yang diinginkan
 +
 
 +
7. Verifikasi
 +
 
 +
== Pembahasan ==
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras60.JPG|centre|1000px|center]]
 +
 
 +
pada skematik diagram diatas saya mencoba meremodel dan merubah parameter,komponen dan menambahkan susunan komponen menjadi seperti gambar dibawah
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras59.JPG|centre|1000px|center]]
 +
 
 +
air yang mengalir dari tangki utama melalui pompa masuk menuju sistem pemanas air yang merubah panas air dari suhu awal ruangan yaitu 25 derajat menjadi 40-41 derajat celcius,lalu alir melewati feeting yang dimana menuju tangki pengisian yang akan akan digunakan dengan suhu 40 derajat dan menuju pendingin yang mendinginkan kembali dari 40 derajat menuju 25 derajat untuk dimasukkan kembali ke tangki utama,dari pemanas menuju sistem pendinginan disini fluida melalu valve yang dimana saya membua set time selama 500 detik yang dimana setelah air penuh mengisi tangki pengisian sampai full lalu air yang sudah dipanaskan akan dialirkan menuju pendingin untuk di kembalikan lagi menjadi suhu ruangan dan memasukkannya kembali ke tangki utama.berikut ialah hasil dari simulasi
 +
model remodels
 +
replaceable package Medium =
 +
      Modelica.Media.CompressibleLiquids.LinearWater_pT_Ambient
 +
    constrainedby Modelica.Media.Interfaces.PartialMedium;
 +
  Modelica.Fluid.Machines.ControlledPump pump(redeclare function flowCharacteristic = Modelica.Fluid.Machines.BaseClasses.PumpCharacteristics.quadraticFlow(V_flow_nominal =
 +
{0, 0.25, 0.5}, head_nominal = {100, 60, 0}), redeclare package Medium = Medium, N_nominal = 2500, V(displayUnit = "l") = 0.001, V_flow_single(start = 1), checkValve = true,
 +
energyDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, kdmassDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nParallel = 1, p_a_start = 100000, p_b_start =
 +
300000) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {-50, 22}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
 +
  Modelica.Fluid.Vessels.OpenTank tank(redeclare package Medium = Modelica.Media.Water.ConstantPropertyLiquidWater,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.HeatTransfer.IdealHeatTransfer (k=10),
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(25), crossArea = 1.44, height = 2, level_start = 1,
 +
    massDynamics=Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nPorts = 2,
 +
    ports(p(start = 1.1e5)),
 +
    portsData={Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.VesselPortsData(diameter=
 +
        0.01),Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.VesselPortsData(diameter=
 +
        0.01)},
 +
    use_HeatTransfer=true)  annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {-79, 59}, extent = {{-11, -11}, {11, 11}}, rotation = 0)));
 +
  Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe(redeclare package Medium = Medium,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
 +
    redeclare model FlowModel =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
 +
    diameter= 0.028, height_ab = 10,
 +
    length= 10,
 +
    modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
 +
    nNodes=1,
 +
    p_a_start= 125000,
 +
    use_HeatTransfer=true,
 +
    use_T_start=true) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {40, 22}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Thermal.HeatTransfer.Sources.FixedjgnHeatFlow fixedcopasHeatFlow(Q_flow = 1.6e3, T_ref = 333.15, alpha = -0.5) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transfomikirrmation(origin = {22, 34}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Thermal.HeatTransfer.Compcpkonents.ThermalConductor thermalConductor(G=2e3 /20) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {2, -18}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 270)));
 +
Modelica.Thermal.HeatTransfer.Sources.FixedTemperature fixedTemperature(T(displayUnit = "K") = 293) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transfkckormation(origin = {3, -1}, extent = {{-5, -5}, {5, 5}}, rotation = 270)));
 +
Modelica.Fluid.Sensors.Temperature temperature(redeclare package Medium = Medium)  annotation(Placement(visible = true, transformation(origin = {66, 44}, extent = {{-10,
 +
-10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Fluid.Sensors.Temperature temperature1(redeclare package Medium = Medium) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {-26, -26}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Fluid.Valves.ValveIncompressible valveIncompressible(
 +
    redeclare package Medium = Medium,
 +
    CvData=Modelica.Fluid.Types.CvTypes.OpPoint,
 +
    m_flow_nominal=0.01,
 +
    show_T=true,
 +
    allowFlowReversal=false,
 +
    dp_start=18000,
 +
    dp_nominal=10000) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {25, -45}, extent = {{5, -5}, {-5, 5}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Blocks.Sources.Step step(offset = 0.1, startTime = 500)  annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {18, -22}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Fluid.Sensors.MassFlowRate massFlowRate(redeclare package Medium = Medium) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {-12, 22}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe dynamicPipe(redeclare package Medium = Medium,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
 +
    redeclare model FlowModel =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(25),
 +
    diameter= 0.028, height_ab = 10, length = 10,
 +
    modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
 +
    nNodes=1,
 +
    p_a_start= 125000,
 +
    use_HeatTransfer=true,
 +
    use_T_start=true) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {3, -45}, extent = {{9, -9}, {-9, 9}}, rotation = 0)));
 +
  Modelica.Fluid.Vessels.OpenTank tank1(redeclare package Medium = Modelica.Media.Water.ConstantPropertyLiquidWater,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.HeatTransfer.IdealHeatTransfer (k=10),
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40), crossArea = 0.4, height = 1.5, level_start = 1,
 +
    massDynamics=Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nPorts = 1,
 +
  portsData={Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.VesselPortsData(diameter=
 +
        0.01)},
 +
    use_HeatTransfer=true)  annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {85, -15}, extent = {{-11, -11}, {11, 11}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Fluid.Fittings.TeeJunctionIdeal teeJunctionIdeal(redeclare package Medium = Medium) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {66, -86}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0)));
 +
inner Modelica.Fluid.System system(T_ambient = 298.15)  annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {48, 78}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe1(redeclare package Medium = Medium,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
 +
    redeclare model FlowModel =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
 +
    diameter= 0.028, height_ab = 10,
 +
    length= 10,
 +
    modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
 +
    nNodes=1,
 +
    p_a_start= 125000,
 +
    use_HeatTransfer=true,
 +
    use_T_start=true) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {48, -66}, extent = {{-8, -8}, {8, 8}}, rotation = 90)));
 +
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe2(redeclare package Medium = Medium,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
 +
    redeclare model FlowModel =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
 +
    diameter= 0.028, height_ab = 10,
 +
    length= 10,
 +
    modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
 +
    nNodes=1,
 +
    p_a_start= 125000,
 +
    use_HeatTransfer=true,
 +
    use_T_start=true) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {66, -36}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 90)));
 +
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe3(redeclare package Medium = Medium,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
 +
    redeclare model FlowModel =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
 +
    diameter= 0.028, height_ab = 10,
 +
    length= 10,
 +
    modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
 +
    nNodes=1,
 +
    p_a_start= 125000,
 +
    use_HeatTransfer=true,
 +
    use_T_start=true) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {86, -50}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = -90)));
 +
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe4(redeclare package Medium = Medium,
 +
    redeclare model HeatTransfer =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
 +
    redeclare model FlowModel =
 +
        Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
 +
    T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
 +
    diameter= 0.028, height_ab = 10,
 +
    length= 10,
 +
    modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
 +
    nNodes=1,
 +
    p_a_start= 125000,
 +
    use_HeatTransfer=true,
 +
    use_T_start=true) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {-87, 5}, extent = {{-7, -7}, {7, 7}}, rotation = -90)));
 +
  Modelica.Fluid.Machines.ControlledPump pump1(redeclare function flowCharacteristic = Modelica.Fluid.Machines.BaseClasses.PumpCharacteristics.quadraticFlow(V_flow_nominal =
 +
{0, 0.25, 0.5}, head_nominal = {100, 60, 0}), redeclare package Medium = Medium, N_nominal = 2500, V(displayUnit = "l") = 0.001, V_flow_single(start = 1), checkValve = true,
 +
energyDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, massDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nParallel = 1, p_b_start = 300000) annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {-62, -32}, extent = {{10, -10}, {-10, 10}}, rotation = 0)));
 +
protected
 +
Modelica.Blocks.Interfaces.RealOutput mass_flow annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {8, 42}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0), iconTransformation(origin = {16, 52}, extent = {{-10, -10}, {10,
 +
10}}, rotation = 0)));
 +
  Modelica.Blocks.Interfaces.RealOutput T_input annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {89, 45}, extent = {{-7, -7}, {7, 7}}, rotation = 0), iconTransformation(origin = {84, 34}, extent = {{-10, -10}, {10,
 +
10}}, rotation = 0)));
 +
Modelica.Blocks.Interfaces.RealOutput T_output annotation(
 +
    Placement(visible = true, transformation(origin = {-12, -24}, extent = {{-4, -4}, {4, 4}}, rotation = 0), iconTransformation(origin = {92, -52}, extent = {{-10, -10},
 +
{10, 10}}, rotation = 0))); equation
 +
  connect(tank.ports[1], pump.port_a) annotation(
 +
    Line(points = {{-78, 48}, {-78, 22}, {-60, 22}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(fixedHeatFlow.port, pipe.heatPorts[1]) annotation(
 +
    Line(points = {{32, 34}, {40, 34}, {40, 26}}, color = {191, 0, 0}));
 +
  connect(pipe.port_b, temperature.port) annotation(
 +
    Line(points = {{50, 22}, {66, 22}, {66, 34}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(T_output, temperature1.T) annotation(
 +
    Line(points = {{-12, -24}, {-17, -24}, {-17, -26}, {-22, -26}}, color = {0, 0, 127}));
 +
  connect(temperature.T, T_input) annotation(
 +
    Line(points = {{74, 44}, {77, 44}, {77, 45}, {89, 45}}, color = {0, 0, 127}));
 +
  connect(step.y, valveIncompressible.opening) annotation(
 +
    Line(points = {{25, -22}, {25, -41}}, color = {0, 0, 127}));
 +
  connect(pump.port_b, massFlowRate.port_a) annotation(
 +
    Line(points = {{-40, 22}, {-22, 22}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(massFlowRate.port_b, pipe.port_a) annotation(
 +
    Line(points = {{-2, 22}, {30, 22}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(massFlowRate.m_flow, mass_flow) annotation(
 +
    Line(points = {{-12, 33}, {-12, 42}, {8, 42}}, color = {0, 0, 127}));
 +
  connect(valveIncompressible.port_b, dynamicPipe.port_a) annotation(
 +
    Line(points = {{20, -45}, {12, -45}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(thermalConductor.port_a, fixedTemperature.port) annotation(
 +
    Line(points = {{2, -12}, {2, -10}, {3, -10}, {3, -6}}, color = {191, 0, 0}));
 +
  connect(thermalConductor.port_b, dynamicPipe.heatPorts[1]) annotation(
 +
    Line(points = {{2, -24}, {2, -33}, {3, -33}, {3, -41}}, color = {191, 0, 0}));
 +
  connect(temperature1.port, dynamicPipe.port_b) annotation(
 +
    Line(points = {{-26, -32}, {-26, -45}, {-6, -45}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(pipe1.port_a, teeJunctionIdeal.port_1) annotation(
 +
    Line(points = {{48, -74}, {38, -74}, {38, -86}, {60, -86}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(pipe1.port_b, valveIncompressible.port_a) annotation(
 +
    Line(points = {{48, -58}, {48, -44}, {30, -44}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(temperature.port, pipe2.port_b) annotation(
 +
    Line(points = {{66, 34}, {66, -30}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(teeJunctionIdeal.port_3, pipe2.port_a) annotation(
 +
    Line(points = {{66, -80}, {66, -42}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(teeJunctionIdeal.port_2, pipe3.port_b) annotation(
 +
    Line(points = {{72, -86}, {86, -86}, {86, -56}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  connect(pipe3.port_a, tank1.ports[1]) annotation(
 +
    Line(points = {{86, -44}, {86, -26}}, color = {0, 127, 255}));
 +
connect(pipe4.port_a, tank.ports[2]) annotation(
 +
    Line(points = {{-87, 12}, {-87, 44}, {-78, 44}, {-78, 48}}, color = {0, 127, 255}));
 +
connect(pipe4.port_b, pump1.port_b) annotation(
 +
    Line(points = {{-87, -2}, {-86, -2}, {-86, -32}, {-72, -32}}, color = {0, 127, 255}));
 +
connect(dynamicPipe.port_b, pump1.port_a) annotation(
 +
    Line(points = {{-6, -44}, {-31, -44}, {-31, -32}, {-52, -32}}, color = {0, 127, 255}));
 +
  annotation(
 +
    uses(Modelica(version = "3.2.3")));
 +
end remodels;
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras58.JPG|centre|1000px|center]]
 +
 
 +
dapat dilihat hasilnya ialah air dari tangki utama yang dipanaskan di sistem pemanas menjadi 40 derajat setelah sudah cukup digunakan air didinginkan kembali menjadi 25 derajat lalu dimasukkan kembali ke tangki utama
 +
 
 +
 
 +
== Pneumatik ==
 +
Sistem Pneumatik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan udara bertekanan sebagai media untuk mentransmisikan daya.Sebuah kompressor merubah energi mekanik dari mesin menjadi energi tekanan pada udara.Kelebihan dari sistem pneumatik adalah sebagai berikut:
 +
- Inersia gas rendah,sehingga memungkinkan percepatan/perlambatan aktuator atau pembukaan/penutupan katup secara cepat
 +
-Daya yang dibutuhkan relatif kecil
 +
-Tidak membutuhkan reservoir khusus karena menggunakan udara yang dialirkan ke atmosfer
 +
-Daya tahan sistem yang cukup baik untuk dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama
 +
 
 +
Tetapi sistem pneumatik memumpunyai kekurangan sebagai berikut :
 +
-Tekanan sistem pneumatik relatif rendah
 +
-Karena kompresibilitas udara,sulit mengatur kecepatan gerak aktuator dengan tepat
 +
-biaya instalasi relatif tinggi
 +
-penggunaan yang terbatas jika menggunakan actuator yang besar
 +
 
 +
 
 +
== Susunan sistem pneumatik ==
 +
 
 +
'''1.Kompressor'''
 +
Kompressor merupakan komponen utama dari sistem pneumatik karena alat ini yang memberikan supply udara untuk menggerakkan sistem pneumatik yang dibuat.Kompressor mempunyai katup pngaman atau relief valve yang akan melindungi sistem pneumatik dan kompressor itu sendiri dari pembebanan yang berlebih.
 +
 
 +
'''2.Tangki Udara'''
 +
Untuk menyimpan volume udara yang bertekanan yang akan digunakan untuk mengaktifkan actuator
 +
 
 +
'''3.Penggerak mula'''
 +
Untuk menggerakkan kompressor biasanya digunakan motor listrik
 +
 
 +
'''4.Pressure gauge dan regulator'''
 +
untuk mengatur dan menjaga tekanan udara yang keluar dari kompressor agar berada pada level tekanan kerja yang dibutuhkan oleh aktuator
 +
 
 +
'''5.Katup'''
 +
untuk mengendalikan arah,tekanan dan alaju aliran udara yang akan menuju aktuator
 +
 
 +
'''6.Actuator'''
 +
Berfungsi untuk mengkonversikan energi udara menjadi gaya mekanik atau torsi untuk melakukan kerja yang berguna
 +
 
 +
'''7.Pipa atau fitting'''
 +
berfungsi sebagai laluan pembawa udara bertekanan dari suatu tempat ke tempat lain
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras61.jpg|centre|500px|center]]
 +
 
 +
Hukum hukum perubuahan kondisi udara pada sistem pneumatik ialah sebagai berikut:
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras62.jpg|centre|500px|center]]
 +
 
 +
 
 +
== Hidrolik ==
 +
Sistem hidrolik ialah cara kerjanya sama seperti pneumatik tetapi pengunaan fluida kerjanya yang berbeda,pada hidrolik biasanya menggunakan fluida kerja oli.Sistem hidraulik memungkinkan tenaga hidrolik disimpan kemudian ditransmisikan ataupun diperbesar.Terdapat 6 komponen utama pada sistem hidraulik yaitu :
 +
 
 +
-Tangki untuk menyimpan cairan hidraulik
 +
 
 +
-Pompa untuk menggerakkan cairan keseluruh sistem
 +
 
 +
-Motor listrik ialah sebagai penggerak lainnya untuk menggerakkan pompa
 +
 
 +
-Katup berguna untuk mengendalikan arah tekanan dan laju aliran dari fluida hidrolik
 +
 
 +
-Aktuator untuk mengubah energi cairan menjadi gaya mekanik atau torsi untuk menghasilkan kerja yang berguna,aktuator berupa silinder yang menghasilkan gerak linear
 +
 
 +
-Pipa yang menyalurkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya
 +
 
 +
Prisnip dasar dari sistem hidraulik ialah prinsip statika fluida dan kinematika fluida dengan hukum pascal sebagai hukum utama
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras63.jpg|centre|500px|center]]
 +
 
 +
Kelebihan dari sistem hidraulik ialah :
 +
-Fluida liquid pada sistem hidrolik tidak menyerap gaya apapun yang dikenakan padanya.
 +
 
 +
-Sifatnya yang inkompresibel menyebabkan penggunaan pada beban kerja yang lebih besar dan bekerja pada gaya yang lebih besar pula.
 +
 
 +
-Fluida hidrolik yang inkompresibel juga meminimalisir gaya spring. Saat sistem hidrolik berhenti, tidak diperlukan proses pelepasan tekanan fluida karena saat sistem berhenti tekanan fluida pun juga sekaligus hilang, kecuali adanya penggunaan akumulator pada sistem.
 +
 
 +
-Tenaga besar, dimensi peralatan yang kecil
 +
 
 +
-Kecepatan gerak yang dapat diatur (bervariasi)
 +
 
 +
-Mudah diubah arah gerakannya
 +
 
 +
-Pencegahan beban lebih yang sederhana konstruksinya (reliev valve)
 +
 
 +
 
 +
== Simulasi sistem pada hidraulik ==
 +
Disini saya membuat sebuah sistem hidraulik untuk alat press yaitu sebagai berikut:
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras64.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
tetapi hasil yang didapatkan error
 +
 
 +
[[File:Sisfluvalveahmadfarras65.JPG|centre|500px|center]]
 +
 
 +
 
 +
== UAS ==
 +
 
 +
nomor 1
 +
 
 +
[[File:Nomor_1Ahmadfarras.jpg|centre|500px|center]]
 +
 
 +
nomor 2
 +
 
 +
[[File:Nomor_2Ahmadfarras.jpg|centre|500px|center]]
 +
 
 +
nomor 3
 +
 
 +
[[File:Nomor_3Ahmadfarras.jpg|centre|500px|center]]
 +
 
 +
nomor 4
 +
 
 +
[[File:Nomor_4Ahmadfarras.jpg|centre|500px|center]]

Latest revision as of 14:14, 18 January 2021

Assalammu'alaykum wrwb.Berikut adalah page saya untuk Sisflu03.

Nama  : Ahmad Farras

NPM  : 1906435435


Pertemuan Pertama

Pada pertumuan pertama bapak Ahmad Indra menjelaskan tentang pressuredrop yang terjadi pada valve jika dialiri suatu fluida dengan menggunakan aplikasi CFDSOF.Disini Kita diberi tugas untuk mensimulasi pressuredrop yang terjadi pada T valve pada sistem perpipaan dengan fluida udara. Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu fluida dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.

Tipe-tipe valve:

- butterfly valve

- check valve

- gate valve

- globe valve

- ball valve

- needle valve

- diaphragm valve

- check valve

- safety valve

- pressure reducing valve

- trap valve



Pr 1 pressuredrop pada Gate valve keadaan terbuka full

Pada kesempatan ini saya ingin mencoba menjelaskan pressure drop yang terjadi pada gate valve ketika bukaan full Pertama-tama kita menggambar gate valve pada aplikasi design seperti inventor pun atau solidworks dengan geometri yang ada.Setelah itu kita masukkan ke aplikasi CFDSOF untuk dilakuklan simulasi. properties yang saya gunakan adalah udara dengan masa jenis 1.225 kg/m^3 dengan kecepatan fluida sebesar 2 m/s atau 7.2 km/jam Setelah melakukan simukasi dengan run solver disini saya mendapatkan literasi convergen pada literasi ke-967

Hasil literasi

Setalah itu kita masuk ke aplikasi paraview untuk mencari ptotalinlet dan ptotaloutletnya

Hasil simulasi

yang dimana Ptotalinlet sebesar 0.003783 dan Ptotaloutlet sebesar 0.001043 maka pressure dropnya sebesar 0.002743

Hasil simulasi

berikut adalah tampilan ptotal yang terjadi pada gate valve bukaan full

Pertemuan Kedua tanggal 19 november 2020

Pada hari ini Bapak Dai menjelaskan tentang apa segitiga kecepatan dan definisi dari sistem fluida secara mendasar.Sistem fluida ialah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen untuk menghasilkan suatu energi atau menghasilkan suatu tenaga dari fluida yang digunakan.Pada ilmu fluida baik mekanika fluida ataupun sistem fluida terdapat 3 metode untuk mempelajarinya yaitu secara teori,eksperimental dan numerik. 1. Experiment. Melakukan metode secara langsung. Metode ini memerlukan banyak waktu dan biaya. 2. Teori. Digunakan untuk memverifikasi data yang diambil.Contoh data experiment. 3. Numerik gabungan antara experiment dan teoritis. Semua metode ini saling melengkapi jadi tidak ada superior dalam penggunaan metode ini. Pada sistem fluida terdapat suatu fenomena segitiga kecepatan yang dimana segitiga kecepatan di hasilkan dari beberapa arah kecepatan menuju sudu suatu pompa ataupun turbin.Segitiga kecepatan pada pompa dan turbin bentuknya berbeda berikut ialah gambar dari segitiga kecepatan pompa.

Hasil simulasi

sedangkan pada segitiga kecepatan pada turbin ialah sebagai berikut.

Hasil simulasi

dari segitiga kecepatan ini dapat kita dapat mendapatkan suatu Head dari pompa ataupun turbin tersebut dari head yang kita dapatkan kita dapat mencari daya yang diperlukan untuk menggerakan sistem atau pun berapaa daya yang dihasilkan dari sistem fluida tersebut.

Pr 2 Mempelajari Sistem Fluida di openmodelica

Pada openmodelica kita dapat merancang suatu sistem,salah satunya adalah sistem fluida.Disini saya mempelajari example dari sistem fluida yaitu sistem fluida "empty tank"disini saya mempelajari beberapa bahasa pemograman yang ada di open modelica Berikut ialah blok diagram dari sistem empty tank yang saya buat sendiri.

Hasil simulasi

Dan berikut program yang saya buat pada blok diagram diatas

Hasil simulasi

Pada gambar di atas saya mencoba membuat model tersendiri tetapi masih beberapa mengikuti example "empty tank".Pada program diatas dapat dilakukan simulasi jika kita memasukkan properties yang digunakan misalnya pada program saya ialah "redeclare package Medium =Modelica.Media.Water.ConstantPropertyLiquidWater"yaitu saya meanggil media water dengan properties constant property liquid,pada program diatas nport=1 maksudnya ialah port yang digunakan.Sedangkan crossarea=10 ialah luas penampang pada tanki sebesar 10 m2. Berikut file opemodelica yang ada di atas: https://drive.google.com/file/d/1vM9Sz1sq45uHZeUsYyF-D-2gqcl-nyMv/view?usp=sharing

Pertemuan ketiga tanggal 26 november 2020

Pada hari ini Bapak Dai memberikan penjelasan pemodelan sistem fluida.Pemodelan sendiri secara hakikatnya sebuah usaha untuk mempelajari sebuah sistem yang aktual melalui sistem yang di simplefikasi untuk mempermudah suatu perhitungan pada sistem yang akan dibuat. Pemodelan tidak akan pernah sama dengan kondisi aktual tetapi kita dapat mempelajari berbagai hal ketika kita merubah sebuah geometri atau sistem tersebut.Pada sistem fluida pemodelan pebangkit listrik tenaga air.Ketika kita membahas pemodelan sistem fluida kita harus memiliki basic tentang mekanika fluida agar hasil pemodelan lebih akurat.Pada kesempatan hari ini Bapak Ario menjelaskan kita tentang basic tentang openmodelica yang dimana mengjarkan pipe horizontal dan pipe vertical dari example yang ada di openmodelica. yang pertama mempelajari Pemodelan Two Tanks

Two tanks sendiri melakukan pemodelan terkait air pada tangki 1 dengan ketinggian fluida 0.9 m yang mengalir melalui pipa horizontal ke tangki 2 yang pada awalnya sudah berisi air 0.1 m. Kemudian kedua tangki tersebut mencapai kondisi setimbang dimana jumlah fluida dikedua tangki tersebut sama pada t = 1.5 s. Berikut adalah pemodelannya dan grafiknya.

Sisfluvalveahmadfarras8.JPG
Sisfluvalveahmadfarras9.JPG

Pemodelan Empty Tanks

Yang kedua adalah simulasi terkait empty tanks. Pada pemodelan ini tangki 1 terdapat fluida dengan 1 m3 yang kemudian mengalir melalui sebuah pipa vertikal menuju tangki 2 (tangki kosong) hingga fluida pada tangki 1 habis pada t sekitar 35 s. Berikut adalah pemodelan dan grafiknya

Sisfluvalveahmadfarras10.JPG
Sisfluvalveahmadfarras11.JPG


PR3 Analisa pemodelan openmodelica

PR yang diberikan oleh Pak Hariyotejo setelah pertemuan ketiga adalah melakukan analisa pemodelan sistem fluida yaitu berupa heating system dan three tanks dengan menggunakan open modelica.

Dari kedua sistem tersebut isi dari analisa pemodelan nya sebagai berikut :

1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada

2. Prosedur analisa pemodelan

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan

4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan

5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh

Sisfluvalveahmadfarras12.JPG

1.Pada gambar diatas terdapat sistem pemanas dari burner untuk mencapai temperature yang diinginkan yang dimana fluidanya di dorong oleh pompa dari tanki setalah pompa terdapat flowmeter untuk mengukur debit yang melwati sistem tersebut,keluaran dari heater temperaturnya diukur lalu fluida melalui pipa menuju gate valve,gate valve disini berguna untuk mengatur besarnya debit yang lewat menuju radiator.Sesampai di radiator fluida didinginkan lalu di cek oleh sensor temperature. • Medium yang digunakan berupa compressible liquid linear water. • Tangki Model Tangki mempunyai HeatPort dan 3 buah Ports. Dimana Ports dapat digunakan sebagai inlet dan outlet pada tangki.

• Ketinggian Tangki = height = 2 m • Luas = crossArea = 0.01 m2 • Tinggi awal air = level_start = 1 m • Terhubung ke pump 1 (port_b) • Diameter ports = diameter = 0.01 m • Jumlah Ports yang digunakan = nPorts = 1 • Pompa Model pompa mempunyai 2 port yaitu input dan output sebagai input dan outlet dari suatu pompa o Port a start = 110000 Pa o Port b start = 130000 Pa o Port a nominal = 110000 Pa o Port b nominal = 130000 Pa o Mass flow rate start = 0.01 m3/s o Mass flow rate nominal = 0.01 m3/s • Sensor m_flow Alat ukur mass flow rate yang terdiri dari input dan output Heater • Panjang pipa = 2 m

• Diameter pipa = 0.01 m

• Tekanan awal = 130000 Pa

Burner

• Kalor = 1600 Watt

• Temperatur Reference = 70

• Alpha = -0.5 1/K

Pipa

• Panjang pipa = length = 10 m

• Tekanan awal = 130000 Pa

• Diameter pipa = 0.1 m

Valve

• Pressure drop = 10000 Pa

• Mass flow rate = 0.01 kg/s


Radiator

• Panjang pipa = 10 m

• Diameter pipa = 0.01 m

• Tekanan awal = 110000 Pa

• Temperatur awal = 50 C


Wall

• Thermal Conductance = 80 W/K

2. Prosedur analisa pemodelan

Dalam melakukan permodelan analisa heating system di openmodelica, kita dapat melakukan langkah-langkah berikut:

• Membuka aplikasi openmodelica

• Membuka library openmodelica dengan memilih file heating system yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Heating system)

• Cek gambar permodelan yang akan di analisis pada diagram view, jika sesuai maka check kodingan dengan mengklik symbol checklist berwarna hijau.

• Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat untuk mengatahui hasil simulasinya.

• Untuk melihat hasil simulasi maka, klik ploting yang terdapat di pojok kanan bawah sebelah model sehingga kita dapat melihat hasil simulasi dan dapat di replesentasikan dalam bentuk grafik dengan menceklis variable yang ingin dibandingkan.

• Jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka, kit bisa klik symbol S yang ada pada bagian model (lokasinya bersebelahan dengan tanda (->)) lalu mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan.

• Disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki, pipa, heater, pompa, radiator, valve dan burner tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example. Alternatifnya adalah kita bisa mengganti parameter tersebut ketika berada didalam variable browser setelah melakukan simulasi. Setelah itu lakukan re-simulate.

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan

Pemodelan heating system dilakukan untuk memanaskan fluida yang ada didalam tangki dengan cara dipompa melalui sebuah heater,sumber panas nya di supply oleh burner, fluida yang telah melewati burner tersebut akan mengalami kenaikan temperatur. Kontrol sederhana dipasangkan ke masing-masing komponen, sehingga sistem pemanas dapat diatur dengan katup, pompa mengontrol tekanan, burner mengontrol temperatur. OLeh karena itu kita dapat mengetahui temperatur pada fluida dengan berbagai macam pengaturan parameter pada sistem melalui bantuan open modelica. Tetapi saat model sudah di check dan dilakukan simulasi, aplikasi mengalami error sehingga tidak mengeluarkan hasil seperti gambar berikut.

Sisfluvalveahmadfarras13.JPG

4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan

Hukum yang dapat diterapkan pada pemodelan tersebut adalah hukum kekekalan energi pada pompa dan hukum mengenai perpindahan panas dari heater dan radiator ke fluida. Kekekalan energi pada pompa mengubah energi mekanik pada motor diubah menjadi energi pada aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi gesekan pada pipa dan fitting yang terdapat pada sistem yang dilalui. Hukum tentang perpindahan panas digunakan untuk mengetahui temperatur pada fluida setelah mengalami perpindahan panas dari heater ke fluida dan digunakan untuk menghitung seberapa besar panas yang terbuang ketika fluida melewati suatu radiator.


5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh

Karena simulasi mengalami error, maka hasil sistem ini tidak dapat disimpulkan.

2.
Sisfluvalveahmadfarras14.JPG

Nomor 1 Terdapat 3 tanki berisi air dimana masing-masing tangki memiliki tinggi 12. Pada tank1 mempunyai ketinggian awal air sebesar 8, sedangkan pada tank2 dan tank3 mempunyai ketinggian awal air sebesar 3. Setiap tangki terhubung satu sama lain menggunakan 3 buah pipa yang masing-masing menyambung pada port setiap tangki. Berikut beberapa parameter yang diketahui : • Medium yang digunakan berupa Air. • Tangki Model Tangki mempunyai HeatPort dan 3 buah Ports. Dimana Ports dapat digunakan sebagai inlet dan outlet pada tangki.

Tank1 -Ketinggian Tangki = height = 12 m

-Luas = crossArea = 1 m2

-Tinggi awal air = level_start = 8 m

-Terhubung ke pipe1(port_b)

-Diameter ports = diameter = 0.1 m

Jumlah Ports yang digunakan = nPorts = 1

Tank2

-Ketinggian Tangki = height = 12 m

-Luas = crossArea = 1 m2

-Tinggi awal air = level_start = 3 m -Terhubung ke pipe2(port_b)

-Diameter ports = diameter = 0.1m -Jumlah Ports yang digunakan = nPorts = 1

Tank3

-Ketinggian Tangki = height = 12 m

-Luas = crossArea = 1 m2

-Tinggi awal air = level_start = 3 m

-Terhubung ke pipe3(port_b)

-Diameter ports = diameter = 0.1 m

-Jumlah Ports yang digunakan = nPorts = 1

Pipa

Pipa memiliki inlet dan outlet, pada model pipa terdapat data port_a dan port_b dimana bisa menjadi inlet atau outlet tergantung bagaimana kita memposisikannya.

Pipe1

-Panjang pipa = length = 2 m

-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m

-Diameter pipa = diameter = 0.1 m

-port_b sebagai inlet yang tersambung ke ports tank1, port_a sebagai outlet yang tersambung ke pipe2

Pipe2

-Panjang pipa = length = 2 m

-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m

-Diameter pipa = diameter = 0.1 m

-port_a sebagai inlet yang tersambung ke pipe1 dan pipe3, port_b sebagai outlet yang tersambung ke tank2

Pipe3 -Panjang pipaa = length 2 m

-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 m

-Diameter pipa = diameter = 0.1 m

-port_a sebagai inlet yang tersambung ke pipe2, port_b sebagai outlet yang tersambung ke tank3

Nomor 2

Prosedur yang digunakan

-Membuat Class dengan specialization Model, beri nama Class tanpa spasi . -Membuat permodelan dengan memasukan model OpenTank (Modelica > Fluid > Vessels > Open Tank), StaticPipe (Modelica > Fluid > Pipes > StaticPipe), dan System (Modelica> Fluid > System). Serta beri keterangan nama.

-Sambungkan permodelan yang telah dimasukan sesuai dengan deskripsi uraian diatas (uraian kondisi pipa).

-Menentukan parameter-parameter pada setiap model seperti uraian diatas. Parameter dapat dimasukan melalui model dengan men-double klik model atau menambahkan pada coding. Penambahan parameter pada coding dapat dilakukan didalam buka tutup kurung setelah nama model.

-Sebelum melakukan simulasi check terlebih dahulu dengan menekan tombol ceklis hijau, cek Kembali parameter dan coding yang salah apabila pengecekan terjadi error.

-Simulasikan terhadap fungsi waktu hingga menemukan kesimpulan dari kasus yang tersebut. Nomor 3

Ketinggian paling tinggi terdapat pada tank1 dimana ketinggian awal air sebesar 8. Karena sifat fluida yang selalu mengisi ruang, air pada tank1 akan mengalir ke tank2 dan ke tank3. Ketinggian air pada tank2 akan menurun juga karena mengisi tank3, namun akan naik Kembali terisi air dari tank1 sampai terjadi kesetimbangan volume pada sistem tersebut.

Nomor 4

Hukum yang adalah persamaan continuitas dan asas bernoulli. Dimana persamaan continuitas bisa kita gunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar ketiga tangki tersebut dalam kondisi setimbang, dan asas bernoulli digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan air pada ketiga tangki tersebut pada kondisi tekanan, massa jenis, dan kecepatan aliran yang sama.

Nomor 5

Pada parameter awal yang saya gunakan menunjukan bahwa ketinggian air dari ketiga tangki ini akan sama pada waktu 132 detik

Sisfluvalveahmadfarras15.JPG

Pertemuan tanggal 3 Desember 2020

Pada Hari ini bapak Hariyotejo mengajarkan kita untuk meremodel model twotanks,empty tanks,dan basic volume.Pada sistem two tanks kita disuruh untuk membuat skematik sesuai dengan example seperti berikut:

Sisfluvalveahmadfarras16.JPG

lalu kita memngisi data tank1,pipe dan tank 2 sesuai dengan yang ada di example.Setelah itu memasukan pemodelan sebagai berikut :

Sisfluvalveahmadfarras17.JPG

Dari hasilnya kita dapat hasilnya sama dengan yang sesuai dengan contoh:

Sisfluvalveahmadfarras18.JPG

yang kedua ialah empty tanks step yang dilakukan sama seperti step yang ada di two tanks yaitu membuat skematik sesuai dengan example sebagai berikut :

Sisfluvalveahmadfarras19.JPG

lalu kita mengisi data open tank1,static pipe dan open tank 2 sesuai dengan yang ada di example.Setelah itu memasukan pemodelan sebagai berikut:

Sisfluvalveahmadfarras20.JPG

Dari hasilnya kita dapat hasilnya sama dengan yang sesuai dengan contoh:

Sisfluvalveahmadfarras21.JPG

lalu Bapak tejo mengejari menurus Basic volume yang ada di openmodelica sebagai berikut:

Sisfluvalveahmadfarras22.JPG

dengan hasil sebagai berikut.

Sisfluvalveahmadfarras23.JPG

Tugas 04

Sisfluvalveahmadfarras38.JPG

Secara sederhana, berikut adalah process flow diagram dari sebuah Combined Cycle Power Plant.

Sisfluvalveahmadfarras31.JPG

Sistem Combined Cycle Power Plant terdiri dari beberapa proses: 1.Gas Turbine •Air compressor Berguna untuk menghisap udara dari luar untuk menaikan tekanan udara yang di alirkan menuju combustion chamber.Pada compressor terjadi proses isentropik

•Combustion Chamber Tempat dimana bahan bakar dan udara Bersatu untuk menciptakan suatu energi yaitu udara panas yang dialirkan menuju turbin melalui nozzle,dimana pada alat ini tekanan dianggap konstan (Isobarik).

•turbin berfungsi untuk memutar generator untuk menghasilkan suatu energi.Gas Turbine yang berputar akibat dari panas yang di hasilkan pada combustiom chamber yang di aliri oleh nozzle menuju turbin .Diatas merupakan sistem dari gas turbin.Panas yang ada di gas turbin di alirkan menuju Heat recovery Steam generator.Berikut penjelasannya Berikut ialah siklus dari gas turbine yaitu siklus bryton secara ideal :

Sisfluvalveahmadfarras24.JPG

2.Steam Turbine Heat Recovery Steam Generator menangkap gas buangan -HRSG menangkap gas buangan dari Gas Turbine,jika tidak dipasang dapat keluar melalui saluran pembuangan.HRSG berguna untuk memanaskan Kembali uap pembuangan dari gas turbine untuk dialiri ke turbin,yang dimana turbin 2 bertugas memutar generator untuk menghasilkan suatu energi -Aliran steam ini kemudian melewati Steam Turbine, sehingga membuat Steam Turbine berputar dan menggerakkan generator drive shaft. Generator drive shaft ini kemudian mengubah sisa energi buangan dari Gas Turbine menjadi listrik. -Hasil buangan dari turbin dialirkan menuju kondesor untuk merubah sifat dari uap menjadi cair agar dapat didorong oleh pompa menuju HRSG untuk dipanaskan Kembali.Berikut ialah siklus rankine:

Sisfluvalveahmadfarras25.JPG

Pada proses 7-8 ialah proses isentropic,fluida kerja yang melewati turbin ke kondensor dengan fluidanya uap panas jenuh.

Pada proses 8-9 ialah perpindahan panas dari fluida kerja yang dimana tekanan alirannya konstan melewati kondensor menuju pompa menjadi fluida air jenuh

Pada proses 9-6 aliran dari pompa di dorong menuju sistem pemanas yang dimana sistem pemanas disini ialah HRSG yang dimana tekanan disini konstan


2.Lakukan identifikasi komponen-komponen utama pada sistem serta berilah deskripsi fungsi kerjanya dalam sistem dan penjelasan analisis parameter yang digunakan.

Karena sistem diatas merupakan sistem Combined Cycle Power Plant, maka terdapat 2 bagian utama dalam sistem pembangkit ini, yaitu Steam turbine dan Gas Turbine (GT) Steam turbine Komponen di dalam steam turbine adalah sebagai berikut: -Condensor

Sisfluvalveahmadfarras26.JPG

-Drum

Sisfluvalveahmadfarras27.JPG

-Generator

Sisfluvalveahmadfarras28.JPG

-Heat Exchanger Terdiri dari beberapa jenis seperti: -Superheater

Sisfluvalveahmadfarras29.JPG

-Evaporator

Sisfluvalveahmadfarras30.JPG

-Economiser

Sisfluvalveahmadfarras32.JPG

-Pipe Pipe yang digunakan pada model ini diambil dari library ThermoSysPro.WaterSteam.PressureLosses.LumpedStraightPipe

Sisfluvalveahmadfarras33.JPG

-Pump Pompa yang digunakan pada model ini adalah Centrifugal Pump diambil dari ThermoSysPro.WaterSteam.Machines.StaticCentrifugalPump

Sisfluvalveahmadfarras34.JPG

-Steam Turbine Steam turbine pada model ini menggunakan Stodola Turbine yang diambil dari ThermoSysPro.WaterSteam.Machines.StodolaTurbine terdiri dari turbine high pressure

Sisfluvalveahmadfarras44.JPG

Intermediate pressure

Sisfluvalveahmadfarras45.JPG

Low pressure

Sisfluvalveahmadfarras46.JPG

dengan parameter sebagai berikut: -Valve Valve pada model ini menggunakan Control Valve yang diambil dari ThermoSysPro.WaterSteam.PressureLosses.ControlValve dengan parameter sebagai berikut:

Sisfluvalveahmadfarras35.JPG

-Water Mixer Water mixer pada model ini adalah sebuah junction yang menghubungkan beberapa inlet dan menggabungkannya menjadi kurang dari atau sama dengan jumlah inlet.

Sisfluvalveahmadfarras36.JPG

-Water Splitter Water splitter pada model ini berkebalikan dengan water mixer, yaitu sebuah junction yang menghubungkan 1 atau 2 inlet dan memecahnya menjadi lebih dari atau sama dengan jumlah inlet pada outlet.

Sisfluvalveahmadfarras37.JPG

Gas Turbine Didalam model Combined Cycle Load, terdapat model Gas Turbine yang digambarkan dengan symbol berikut

Sisfluvalveahmadfarras39.JPG

Didalam symbol ini terdapat komponen dari gas turbine sebagai berikut: -Compressor

Sisfluvalveahmadfarras40.JPG

-Gas Turbine

Sisfluvalveahmadfarras41.JPG

-Combustion Chamber

Sisfluvalveahmadfarras42.JPG

3.Medium fluida kerja apa saja yang terjadi dalam proses siklus tersebut, dan bagaimanakah proses analisis perhitungan dalam pemodelan. Medium fluida kerja yang bekerja dalam proses tersebut sebagian besar adalah Mesin Fluida, yaitu:

-Turbin Gas (Menghasilkan kerja) -Turbin Uap (Menghasilkan kerja) -Pompa Sentrifugal (Membutuhkan kerja) -Kompresor (Membutuhkan kerja)

Medium fluida yang bekerja pada sistem ini ialah gas dan vapor

-Pada Analisa perhitungannya menggunakan hukum konservasi energi dan konservasi massa. -Pada kompresor,pompa,turbin dan HRSG mengalami proses adiabatic,yang dimana proses adiabatic adalah proses yang tidak terjadi pergantian kalor dari sistem kelingkungan ataupun sebaliknya. -proses ini diasumsikan kondisi steady state dan energi kinetic potensial diabaikan.

4.Jelaskan flow line (jalur koneksi) masing-masing yang diberi warna hitam, merah, dan biru sesuai dengan interkoneksi yang diberikan dalam diagram tersebut -Jalur hitam Jalur koneksi warna hitam yang tebal pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur gas yang terjadi pada sistem tersebut. Pada sistem tersebut, ialah jalur energi yang dihasilkan dari turbin menuju generator yang dimana terjadi perubahan energi dari energi kinetik menjadi energi listrik.

-Jalur merah Jalur koneksi warna merah pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur fluida high temperature/Pressure yang terjadi pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut melalui bagian Heat Exchanger, dan menyuplai uap untuk menggerakkan Turbin uap.

-Jalur biru Jalur koneksi warna biru pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan fluida low temperature/Pressure pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut terdapat di keluaran kondensor menuju pompa yang didorong menuju tangki penyimapanan dan juga proses Heat Exchanger terutama pada bagian economizer

Pertemuan tanggal 10 desember 2020

Pada hari ini bapak Tejo akan mengajari simulasi di openmodelica tertang kompressor dan membuat remodel kembali. Pada pemodelan kompressor terdapat beberapa komponen yaitu source PQ,Pipe1,Pipe2,kompressor dan juga sink file tersebut berada di thermosyspro lalu klik Compressor test berikut ialah contoh pemodelan yang ada di open modelica.

Sisfluvalveahmadfarras47.JPG

yang disimulasikan untuk mendapatkan hasil sebagai berikut

Sisfluvalveahmadfarras48.JPG

Setelah itu kita membuat ulang model tersebut dengan menyamakan parameter parameter yang ada dari contoh pemodelan diatas menjadi sebagai berikut:

Sisfluvalveahmadfarras49.JPG

Menghasilkan hasil sebagai berikut

Sisfluvalveahmadfarras50.JPG

Pada contoh dan pembuatan remodel ada perbedaan hasil yang terkait,yaitu perbedaan satuan yang digunakan pada pressure.Pada contoh pemodelan test kompressor menggunakan bar sedangkan pada penggunaan remodel kompressor menggunakan satuan Pa.

Pertemuan 17 desember 2020

Sisfluvalveahmadfarras51.JPG

Pada hari ini merupakan Kuliah tamu yang di isi oleh CEO PT.Indopower International beliau bernama Dr.Ir Harum Al Rosyid.Berikut ialah presentasi yang di sampaikan oleh Bapak Dr.Ir Harum Al rosyid,MM,MT. Turbin berkembang pada tahun 1900 pada tahun 1950 sudah ada 224 turbin gas yang mulai beroperasi dengan kapasitas sebesar 27000 Kw,Pada saat ini kapasitas gas turbin sebesar 300000 Kw .Pengaplikasian gas turbin biasanya di gunakan di pembangkit listrik.Gas turbin dari beberapa konfigurasi yaitu: -Turbo jet -Turbo Prop -Turbo Shaft -High-bypass -Low bypass Gas turbine di bagi dua tipe : -Heavy duty -Aeroderivate (efisiensi cukup tinggi karena partnya ringan dan compact)

Sisfluvalveahmadfarras52.JPG

Pada axial flow gas turbine temperatur pembakaran dapat mencapai 1000 C bagian paling utama adalah pada di combustor.Pada gas turbin menggunakan siklus brayton yang dimana dijelaskan gambar berikut.

Sisfluvalveahmadfarras53.JPG

Dasar untuk memilih turbin untuk power plant bukan hanya melihat efisiensi tetapi juga melihat parameter heat rate Combined cycle ialah gabungan antara gas turbin dan turbin uap,untuk memasang combine cycle turbin kita harus melihat performa turbin yang dipasang dinegara asalnya apakah efektif atau tidak dalam arti lain melihat operating cycle dari combine cycle.Tujuan dari combine cycle ialah untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan dari gas turbine agar enegri keluaran dari gas turbin dapat digunakan oleh steam turbin.Berikut ialah gambaran dari combine cycle

Sisfluvalveahmadfarras54.JPG

Sebagai engineer kita harus mengecek datasheet dari turbin yang ada dipasaran apakah spesifikasi tersebut valid atau tidak.Pda combine cycle terkadang di passang supplementary firing yang berguna untuk menaikan suhu yang ada di boiler.Berikut ialah cara kerja combine cycle

Sisfluvalveahmadfarras56.JPG

Tugas besar

LATAR BELAKANG

Tugas besar ini dilakukan untuk dapat membantu kami memahami sistem fluida (perpipaan beserta mesin fluidanya) pada suatu sistem. Simulasi ini dilakukan dengan pengaplikasian CFD (Computational Fluid Dynamics) oleh aplikasi OpenModelica karena kondisi secara riil dapat ditinjau dengan metode tersebut.dengan aplikasi ini kami juga dapat mendapatkan gambaran dengan mudah pada berbagai aspek pada waktu yang sesungguhnya sesuai dengan parameter dan variabel yang kita inginkan secara real time.

Proses perhitungan sisem fluida, seperti yang pernah disebutkan di kelas, ada tiga, yaitu secara eksperimental, simulasi (CFD), dan perhitungan manual (teoritis). Selain itu, apabila kami melakukan simulasi secara nyata dengan miniatur atau prototipe komponen, hal tersebut tidak memungkinkan. Jika melakukan perhitungan dengan teoritis, maka hal tersebut perlu dilatih pada saat kami berkuliah dan perhitungan manual akan melibatkan perhitungan yang rumit dan banyak faktor faktor yang diabaikan seperti kondisi yang dianggap steady state. Dengan begitu, kami melakukan simulasi ini akan dirasa paling cocok apabila menggunakan metode CFD (komputasi).

TUJUAN

Tugas ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman bagi para mahasiswa Sistem Fluida 03 dalam melakukan simulasi dari suatu sistem yang ada dengan cara melakukan pemodelan menggunakan aplikasi OpenModelica untuk mengetahui penurunan suhu dan pelepasan kalor dari suatu sistem water heater.

METODOLOGI Tugas besar ini dilakukan dengan cara mensimulasikan sautu sistem fluida menggunakan aplikasi OpenModelica untuk dapat mengetahui hasil dari parameter parameter yang telah kita tetapkan sebelumnya.Pada kasus ini saya menentukan beberapa parameternya ialah suatu fluida bersuhu 25 derajat celcius dipanaskan dengan menggunakan water heater yang menghasilkan menjadi 40-42 derajat celcius.Berikut ialah tahapan dalam pengerjaan tugas besar sistem fluida

1. Mempelajari sistem yang akan dimodelkan

2. Membuat model sistem di OpenModelica

3. Menginput parameter sesuai yang diinginkan

4. Simulasi

5. Jika terdapat error pada saat ingin simulasi atau pada saat tahap pengecekan, saya akan merubah parameter atau codingan yang ada

6. Melakukan simulasi kembali sampai mendapatkan hasil yang diinginkan

7. Verifikasi

Pembahasan

Sisfluvalveahmadfarras60.JPG

pada skematik diagram diatas saya mencoba meremodel dan merubah parameter,komponen dan menambahkan susunan komponen menjadi seperti gambar dibawah

Sisfluvalveahmadfarras59.JPG

air yang mengalir dari tangki utama melalui pompa masuk menuju sistem pemanas air yang merubah panas air dari suhu awal ruangan yaitu 25 derajat menjadi 40-41 derajat celcius,lalu alir melewati feeting yang dimana menuju tangki pengisian yang akan akan digunakan dengan suhu 40 derajat dan menuju pendingin yang mendinginkan kembali dari 40 derajat menuju 25 derajat untuk dimasukkan kembali ke tangki utama,dari pemanas menuju sistem pendinginan disini fluida melalu valve yang dimana saya membua set time selama 500 detik yang dimana setelah air penuh mengisi tangki pengisian sampai full lalu air yang sudah dipanaskan akan dialirkan menuju pendingin untuk di kembalikan lagi menjadi suhu ruangan dan memasukkannya kembali ke tangki utama.berikut ialah hasil dari simulasi

model remodels
replaceable package Medium =
     Modelica.Media.CompressibleLiquids.LinearWater_pT_Ambient
    constrainedby Modelica.Media.Interfaces.PartialMedium;
 Modelica.Fluid.Machines.ControlledPump pump(redeclare function flowCharacteristic = Modelica.Fluid.Machines.BaseClasses.PumpCharacteristics.quadraticFlow(V_flow_nominal = 
{0, 0.25, 0.5}, head_nominal = {100, 60, 0}), redeclare package Medium = Medium, N_nominal = 2500, V(displayUnit = "l") = 0.001, V_flow_single(start = 1), checkValve = true, 
energyDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, kdmassDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nParallel = 1, p_a_start = 100000, p_b_start = 
300000) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {-50, 22}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
 Modelica.Fluid.Vessels.OpenTank tank(redeclare package Medium = Modelica.Media.Water.ConstantPropertyLiquidWater,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.HeatTransfer.IdealHeatTransfer (k=10),
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(25), crossArea = 1.44, height = 2, level_start = 1,
   massDynamics=Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nPorts = 2,
   ports(p(start = 1.1e5)),
   portsData={Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.VesselPortsData(diameter=
       0.01),Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.VesselPortsData(diameter=
       0.01)},
   use_HeatTransfer=true)  annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {-79, 59}, extent = {{-11, -11}, {11, 11}}, rotation = 0)));
 Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe(redeclare package Medium = Medium,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
   redeclare model FlowModel =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
   diameter= 0.028, height_ab = 10,
   length= 10,
   modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
   nNodes=1,
   p_a_start= 125000,
   use_HeatTransfer=true,
   use_T_start=true) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {40, 22}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
Modelica.Thermal.HeatTransfer.Sources.FixedjgnHeatFlow fixedcopasHeatFlow(Q_flow = 1.6e3, T_ref = 333.15, alpha = -0.5) annotation(
   Placement(visible = true, transfomikirrmation(origin = {22, 34}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
Modelica.Thermal.HeatTransfer.Compcpkonents.ThermalConductor thermalConductor(G=2e3 /20) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {2, -18}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 270)));
Modelica.Thermal.HeatTransfer.Sources.FixedTemperature fixedTemperature(T(displayUnit = "K") = 293) annotation(
   Placement(visible = true, transfkckormation(origin = {3, -1}, extent = {{-5, -5}, {5, 5}}, rotation = 270)));
Modelica.Fluid.Sensors.Temperature temperature(redeclare package Medium = Medium)  annotation(Placement(visible = true, transformation(origin = {66, 44}, extent = {{-10, 
-10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
Modelica.Fluid.Sensors.Temperature temperature1(redeclare package Medium = Medium) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {-26, -26}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0)));
Modelica.Fluid.Valves.ValveIncompressible valveIncompressible(
   redeclare package Medium = Medium,
   CvData=Modelica.Fluid.Types.CvTypes.OpPoint,
   m_flow_nominal=0.01,
   show_T=true,
   allowFlowReversal=false,
   dp_start=18000,
   dp_nominal=10000) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {25, -45}, extent = {{5, -5}, {-5, 5}}, rotation = 0)));
Modelica.Blocks.Sources.Step step(offset = 0.1, startTime = 500)  annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {18, -22}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0)));
Modelica.Fluid.Sensors.MassFlowRate massFlowRate(redeclare package Medium = Medium) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {-12, 22}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe dynamicPipe(redeclare package Medium = Medium,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
   redeclare model FlowModel =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(25),
   diameter= 0.028, height_ab = 10, length = 10,
   modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
   nNodes=1,
   p_a_start= 125000,
   use_HeatTransfer=true,
   use_T_start=true) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {3, -45}, extent = {{9, -9}, {-9, 9}}, rotation = 0)));
 Modelica.Fluid.Vessels.OpenTank tank1(redeclare package Medium = Modelica.Media.Water.ConstantPropertyLiquidWater,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.HeatTransfer.IdealHeatTransfer (k=10),
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40), crossArea = 0.4, height = 1.5, level_start = 1,
   massDynamics=Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nPorts = 1,
 portsData={Modelica.Fluid.Vessels.BaseClasses.VesselPortsData(diameter=
       0.01)},
   use_HeatTransfer=true)  annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {85, -15}, extent = {{-11, -11}, {11, 11}}, rotation = 0)));
Modelica.Fluid.Fittings.TeeJunctionIdeal teeJunctionIdeal(redeclare package Medium = Medium) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {66, -86}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0)));
inner Modelica.Fluid.System system(T_ambient = 298.15)  annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {48, 78}, extent = {{-10, -10}, {10, 10}}, rotation = 0)));
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe1(redeclare package Medium = Medium,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
   redeclare model FlowModel =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
   diameter= 0.028, height_ab = 10,
   length= 10,
   modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
   nNodes=1,
   p_a_start= 125000,
   use_HeatTransfer=true,
   use_T_start=true) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {48, -66}, extent = {{-8, -8}, {8, 8}}, rotation = 90)));
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe2(redeclare package Medium = Medium,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
   redeclare model FlowModel =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
   diameter= 0.028, height_ab = 10,
   length= 10,
   modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
   nNodes=1,
   p_a_start= 125000,
   use_HeatTransfer=true,
   use_T_start=true) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {66, -36}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 90)));
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe3(redeclare package Medium = Medium,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
   redeclare model FlowModel =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
   diameter= 0.028, height_ab = 10,
   length= 10,
   modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
   nNodes=1,
   p_a_start= 125000,
   use_HeatTransfer=true,
   use_T_start=true) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {86, -50}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = -90)));
Modelica.Fluid.Pipes.DynamicPipe pipe4(redeclare package Medium = Medium,
   redeclare model HeatTransfer =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.HeatTransfer.IdealFlowHeatTransfer,
   redeclare model FlowModel =
       Modelica.Fluid.Pipes.BaseClasses.FlowModels.DetailedPipeFlow,
   T_start=Modelica.SIunits.Conversions.from_degC(40),
   diameter= 0.028, height_ab = 10,
   length= 10,
   modelStructure=Modelica.Fluid.Types.ModelStructure.a_v_b,
   nNodes=1,
   p_a_start= 125000,
   use_HeatTransfer=true,
   use_T_start=true) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {-87, 5}, extent = {{-7, -7}, {7, 7}}, rotation = -90)));
 Modelica.Fluid.Machines.ControlledPump pump1(redeclare function flowCharacteristic = Modelica.Fluid.Machines.BaseClasses.PumpCharacteristics.quadraticFlow(V_flow_nominal = 
{0, 0.25, 0.5}, head_nominal = {100, 60, 0}), redeclare package Medium = Medium, N_nominal = 2500, V(displayUnit = "l") = 0.001, V_flow_single(start = 1), checkValve = true, 
energyDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, massDynamics = Modelica.Fluid.Types.Dynamics.FixedInitial, nParallel = 1, p_b_start = 300000) annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {-62, -32}, extent = {{10, -10}, {-10, 10}}, rotation = 0)));
protected
Modelica.Blocks.Interfaces.RealOutput mass_flow annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {8, 42}, extent = {{-6, -6}, {6, 6}}, rotation = 0), iconTransformation(origin = {16, 52}, extent = {{-10, -10}, {10, 
10}}, rotation = 0)));
 Modelica.Blocks.Interfaces.RealOutput T_input annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {89, 45}, extent = {{-7, -7}, {7, 7}}, rotation = 0), iconTransformation(origin = {84, 34}, extent = {{-10, -10}, {10, 
10}}, rotation = 0)));
Modelica.Blocks.Interfaces.RealOutput T_output annotation(
   Placement(visible = true, transformation(origin = {-12, -24}, extent = {{-4, -4}, {4, 4}}, rotation = 0), iconTransformation(origin = {92, -52}, extent = {{-10, -10}, 
{10, 10}}, rotation = 0))); equation
 connect(tank.ports[1], pump.port_a) annotation(
   Line(points = {{-78, 48}, {-78, 22}, {-60, 22}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(fixedHeatFlow.port, pipe.heatPorts[1]) annotation(
   Line(points = {{32, 34}, {40, 34}, {40, 26}}, color = {191, 0, 0}));
 connect(pipe.port_b, temperature.port) annotation(
   Line(points = {{50, 22}, {66, 22}, {66, 34}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(T_output, temperature1.T) annotation(
   Line(points = {{-12, -24}, {-17, -24}, {-17, -26}, {-22, -26}}, color = {0, 0, 127}));
 connect(temperature.T, T_input) annotation(
   Line(points = {{74, 44}, {77, 44}, {77, 45}, {89, 45}}, color = {0, 0, 127}));
 connect(step.y, valveIncompressible.opening) annotation(
   Line(points = {{25, -22}, {25, -41}}, color = {0, 0, 127}));
 connect(pump.port_b, massFlowRate.port_a) annotation(
   Line(points = {{-40, 22}, {-22, 22}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(massFlowRate.port_b, pipe.port_a) annotation(
   Line(points = {{-2, 22}, {30, 22}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(massFlowRate.m_flow, mass_flow) annotation(
   Line(points = {{-12, 33}, {-12, 42}, {8, 42}}, color = {0, 0, 127}));
 connect(valveIncompressible.port_b, dynamicPipe.port_a) annotation(
   Line(points = {{20, -45}, {12, -45}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(thermalConductor.port_a, fixedTemperature.port) annotation(
   Line(points = {{2, -12}, {2, -10}, {3, -10}, {3, -6}}, color = {191, 0, 0}));
 connect(thermalConductor.port_b, dynamicPipe.heatPorts[1]) annotation(
   Line(points = {{2, -24}, {2, -33}, {3, -33}, {3, -41}}, color = {191, 0, 0}));
 connect(temperature1.port, dynamicPipe.port_b) annotation(
   Line(points = {{-26, -32}, {-26, -45}, {-6, -45}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(pipe1.port_a, teeJunctionIdeal.port_1) annotation(
   Line(points = {{48, -74}, {38, -74}, {38, -86}, {60, -86}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(pipe1.port_b, valveIncompressible.port_a) annotation(
   Line(points = {{48, -58}, {48, -44}, {30, -44}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(temperature.port, pipe2.port_b) annotation(
   Line(points = {{66, 34}, {66, -30}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(teeJunctionIdeal.port_3, pipe2.port_a) annotation(
   Line(points = {{66, -80}, {66, -42}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(teeJunctionIdeal.port_2, pipe3.port_b) annotation(
   Line(points = {{72, -86}, {86, -86}, {86, -56}}, color = {0, 127, 255}));
 connect(pipe3.port_a, tank1.ports[1]) annotation(
   Line(points = {{86, -44}, {86, -26}}, color = {0, 127, 255}));
connect(pipe4.port_a, tank.ports[2]) annotation(
   Line(points = {{-87, 12}, {-87, 44}, {-78, 44}, {-78, 48}}, color = {0, 127, 255}));
connect(pipe4.port_b, pump1.port_b) annotation(
   Line(points = {{-87, -2}, {-86, -2}, {-86, -32}, {-72, -32}}, color = {0, 127, 255}));
connect(dynamicPipe.port_b, pump1.port_a) annotation(
   Line(points = {{-6, -44}, {-31, -44}, {-31, -32}, {-52, -32}}, color = {0, 127, 255}));
 annotation(
   uses(Modelica(version = "3.2.3")));
end remodels;
Sisfluvalveahmadfarras58.JPG

dapat dilihat hasilnya ialah air dari tangki utama yang dipanaskan di sistem pemanas menjadi 40 derajat setelah sudah cukup digunakan air didinginkan kembali menjadi 25 derajat lalu dimasukkan kembali ke tangki utama


Pneumatik

Sistem Pneumatik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan udara bertekanan sebagai media untuk mentransmisikan daya.Sebuah kompressor merubah energi mekanik dari mesin menjadi energi tekanan pada udara.Kelebihan dari sistem pneumatik adalah sebagai berikut: - Inersia gas rendah,sehingga memungkinkan percepatan/perlambatan aktuator atau pembukaan/penutupan katup secara cepat -Daya yang dibutuhkan relatif kecil -Tidak membutuhkan reservoir khusus karena menggunakan udara yang dialirkan ke atmosfer -Daya tahan sistem yang cukup baik untuk dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama

Tetapi sistem pneumatik memumpunyai kekurangan sebagai berikut : -Tekanan sistem pneumatik relatif rendah -Karena kompresibilitas udara,sulit mengatur kecepatan gerak aktuator dengan tepat -biaya instalasi relatif tinggi -penggunaan yang terbatas jika menggunakan actuator yang besar


Susunan sistem pneumatik

1.Kompressor Kompressor merupakan komponen utama dari sistem pneumatik karena alat ini yang memberikan supply udara untuk menggerakkan sistem pneumatik yang dibuat.Kompressor mempunyai katup pngaman atau relief valve yang akan melindungi sistem pneumatik dan kompressor itu sendiri dari pembebanan yang berlebih.

2.Tangki Udara Untuk menyimpan volume udara yang bertekanan yang akan digunakan untuk mengaktifkan actuator

3.Penggerak mula Untuk menggerakkan kompressor biasanya digunakan motor listrik

4.Pressure gauge dan regulator untuk mengatur dan menjaga tekanan udara yang keluar dari kompressor agar berada pada level tekanan kerja yang dibutuhkan oleh aktuator

5.Katup untuk mengendalikan arah,tekanan dan alaju aliran udara yang akan menuju aktuator

6.Actuator Berfungsi untuk mengkonversikan energi udara menjadi gaya mekanik atau torsi untuk melakukan kerja yang berguna

7.Pipa atau fitting berfungsi sebagai laluan pembawa udara bertekanan dari suatu tempat ke tempat lain

Sisfluvalveahmadfarras61.jpg

Hukum hukum perubuahan kondisi udara pada sistem pneumatik ialah sebagai berikut:

Sisfluvalveahmadfarras62.jpg


Hidrolik

Sistem hidrolik ialah cara kerjanya sama seperti pneumatik tetapi pengunaan fluida kerjanya yang berbeda,pada hidrolik biasanya menggunakan fluida kerja oli.Sistem hidraulik memungkinkan tenaga hidrolik disimpan kemudian ditransmisikan ataupun diperbesar.Terdapat 6 komponen utama pada sistem hidraulik yaitu :

-Tangki untuk menyimpan cairan hidraulik

-Pompa untuk menggerakkan cairan keseluruh sistem

-Motor listrik ialah sebagai penggerak lainnya untuk menggerakkan pompa

-Katup berguna untuk mengendalikan arah tekanan dan laju aliran dari fluida hidrolik

-Aktuator untuk mengubah energi cairan menjadi gaya mekanik atau torsi untuk menghasilkan kerja yang berguna,aktuator berupa silinder yang menghasilkan gerak linear

-Pipa yang menyalurkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya

Prisnip dasar dari sistem hidraulik ialah prinsip statika fluida dan kinematika fluida dengan hukum pascal sebagai hukum utama

Sisfluvalveahmadfarras63.jpg

Kelebihan dari sistem hidraulik ialah : -Fluida liquid pada sistem hidrolik tidak menyerap gaya apapun yang dikenakan padanya.

-Sifatnya yang inkompresibel menyebabkan penggunaan pada beban kerja yang lebih besar dan bekerja pada gaya yang lebih besar pula.

-Fluida hidrolik yang inkompresibel juga meminimalisir gaya spring. Saat sistem hidrolik berhenti, tidak diperlukan proses pelepasan tekanan fluida karena saat sistem berhenti tekanan fluida pun juga sekaligus hilang, kecuali adanya penggunaan akumulator pada sistem.

-Tenaga besar, dimensi peralatan yang kecil

-Kecepatan gerak yang dapat diatur (bervariasi)

-Mudah diubah arah gerakannya

-Pencegahan beban lebih yang sederhana konstruksinya (reliev valve)


Simulasi sistem pada hidraulik

Disini saya membuat sebuah sistem hidraulik untuk alat press yaitu sebagai berikut:

Sisfluvalveahmadfarras64.JPG

tetapi hasil yang didapatkan error

Sisfluvalveahmadfarras65.JPG


UAS

nomor 1

Nomor 1Ahmadfarras.jpg

nomor 2

Nomor 2Ahmadfarras.jpg

nomor 3

Nomor 3Ahmadfarras.jpg

nomor 4

Nomor 4Ahmadfarras.jpg