User:Luthfi Aldianta

From ccitonlinewiki
Revision as of 15:02, 13 April 2020 by Luthfi Aldianta (talk | contribs)
Jump to: navigation, search
Luthfi Aldianta.Mahasiswa S1 Teknik Mesin.Fakultas Teknik Universitas Indonesia

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ

BIODATA DIRI

Nama : Luthfi Aldianta

NPM : 1806181804

Program studi : Teknik Mesin

Tempat Tanggal Lahir : Medan 22 April 2000


Pertemuan Mekanika Fluida 1 : 31 Maret 2020

Assalamualaikum Wr. Wb. pada pertemuan mekanika fluida hari ini di berikan materi aliran viskositas dan simulasi aliran tersebut dari software CFD. Materi aliran viskositas divisualisasikan persamaan dan aliran viskositas memiliki aliran di mana kekentalan diperhitungkan. Keadaan ini menyebabkan timbulnya tegangan geser antara patikel zat cair yang bergerak dengan kecepatan berbeda. Dalam materi aliran viskositas juga terdapat bilang reynold yaitu rasio inersia fluida berbanding gaya viskositas.

                                                 F = η x A x v / L


Pejelasannya:

F = Gaya (N)

A = Luas Keping yang berkaitan dengan Fluida (m²)

v = Kelajuan Fluida

L = Jarak antar Keping

η = Koefisien Viskositas (Kg)


dan nilai dari bilangan Reynold untuk beberapa aliran.

- Aliran laminer terjadi bila bilangan Reynold ( Re ) < 2200

- Aliran transisi terjadi bila bilangan Reynold ( Re ) adalah = 2200

- Aliran turbulent terjadi bila bilangan Reynold ( Re ) > 2200


Berikut merupakan summary dari pertemuan hari ini dan dokumentasi dari simulasi CFD-SOF.

Simulasi CFD-SOF

Dalam simulasi dibuat geometri berbentuk box dan ukuran dimensi yang menggunakan sumbu x,y,z. Simulasi tersebut terbagi atas penentuan base mesh, generate mesh, check mesh, simulation model, fluid properties , dan boundary condition.

Gambar geometri "box" dari CFD-SOF

Tahap berikutnya yaitu dengan aplikasi Paraview bagian dari CFD-SOF untuk penentuan nilai p pada area geometri, dimana pada hasil simulasi terdapat sebaran area yang berubah dari besar - kecil. Area inlet mendapat pressure terbesar dan berangsur mengecil sampai outlet. Hal tersebut karena pengaruh inlet sebagai daerah entrance region dan berangsur berkurang pressurenya karena menuju outelet terjadi pressure drop.

Gambar area hasil simulasi untuk referensi p

Grafik dari hasil simulasi dengan hubungan momentum residual vs waktu, dengan 65 iterasi yang dihasilkan. Run time dibuat mengikuti number of iterations yaitu 1000.

Gambar area hasil simulasi untuk referensi U

Kemudian hasil simulasi dalam penentuan besaran area dari nilai p menjadi U dengan hasil relatif konstan sepanjang area.

Gambar grafik aliran viskositas simulasi CFD-SOF


Materi Tambahan Aliran Viskositas

Pertemuan hari ini terdapat beberapa pertanyaan tambahan mengenai aliran viskos yang diberikan sebagai berikut.

Pertanyaan:

1. Apa itu entrance region/aliran masuk?

2. Apa itu fully developed flow/aliran berkembang sempurna?

3. Apa itu entrance length?

4. Apa pengaruh viskositas? dan pengaruh pressure drop dalam pipa?

5. Bagaimana cara menghitung pressure drop suatu aliran dalam laminar/turbulen?

Jawaban

1. Apa itu entrance region/aliran masuk?

Area pintu masuk saluran mikro sesuai dengan bagian saluran di mana kecepatan dan atau suhu tidak sepenuhnya berkembang. Hal ini bergantung pada kondisi di pintu masuk dan di mana lapisan batas meningkat hingga mengisi seluruh bagian melintang pipa.

2. Apa itu fully developed flow/aliran berkembang sempurna?

Aliran yang berkembang sempurna terjadi ketika efek viskos akibat tegangan geser antara partikel fluida dan dinding pipa menciptakan profil kecepatan yang berkembang sepenuhnya. Agar hal ini terjadi, fluida harus berjalan melalui pipa lurus. Selain itu, kecepatan fluida untuk aliran yang berkembang penuh akan berada pada titik tercepat di garis tengah pipa (persamaan 1 aliran laminar)

3. Apa itu entrance length?

Entrance length adalah jarak yang ditempuh aliran setelah memasuki pipa sebelum aliran berkembang sepenuhnya, untuk mencapai kecepatan maksimum bagian penampang 99% dari besaran yang dikembangkan sepenuhnya ketika aliran yang masuk seragam.

4. Apa pengaruh viskositas? dan pengaruh pressure drop dalam pipa?

- Viskositas sendiri dapat diartikan kepekatan fluida yang dapat menjelaskan besar kecil sentuhan dalam fluida. Dalam pipa semakin besar viskositas semakin sulit fluida dalam pipa untuk bergerak.

- Sebagai contoh jika fluida berupa air dan oli dialirkan dalam suatu pipa, maka air akan lebih cepat mengalir karena viskositas air lebih kecil dari oli dan molekul air yang bersentuhan dengan area pipa lebih cepat mengalir.

- Pressure drop dideskripsikan penurunan tekanan dari satu titik dalam sistem contohnya pipa ke titik lain yang memiliki tekanan lebih rendah. Dalam aplikasinya pada pipa pressure drop meningkat sebanding dengan gesekan dalam jaringan pipa, begitupun sebaliknya.

5. Bagaimana cara menghitung pressure drop suatu aliran dalam laminar/turbulen?

                                                     ΔP = f.1/2.l/D.ρ.V^2  
                                                           f = 64/Re
                                                        ΔP = λ l/2D ρV^2

Keterangan :

ΔP = Pressure drop (perbedaan tekanan) (Pa)

l = Panjang pipa pengukuran tekanan (m)

D = diameter pipa (m)

ρ = Densitas fluida (kg/m^3)

V = Kecepatan aliran fluida (m/s)

Re = Bilangan Reynold : Laminar (<2100) Turbulen (>2100)


Pertemuan Mekanika Fluida 2 : 1 April 2020

Assalamualaikum Wr. Wb. pada pertemuan hari ini Pak Dai memberikan materi mengenai konservasi apa saja yang terdapat pada mekanika fluida diantaranya konservasi massa, konservasi momentum, dan konservasi energi. Istilah konservasi sendiri adalah apabila suatu benda dapat bergerak dengan adanya suatu energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep). Konsep konservasi tersebut diaplikasikan kepada massa, momentum, serta energi pada mekanika fluida. berikut persamaan untuk konservasi - konservasi tersebut.

Rumus konservasi luthfi.png

dari persamaan tersebut dapat diturunkan untuk mendapatkan persamaan naviar stoke, persamaa naviar stoke sendiri dapat diaplikasikan pada aliran laminar sebagai contohnya. Materi hari ini Pak Dai juga menjelaskan mengenai entrance region yaitu aliran masuk fluida tetapi belum sepenuhnya berkembang, kemudian fully developed flow yaitu aliran fluida yang telah memiliki kecepatan berkembang sepenuhnya pada pipa sebagai contoh, entrance length yaitu jarak yang ditempuh suatu fluida setelah memasuki inlet sebelum berkembang sepenuhnya. Berikut skema pada suatu aliran fluida.

Entrance region luthfi.jpg

Hari ini bang Edo juga memberikan tutorial pada Paraview untuk menghasilkan grafik yang lebih halus pada hasil simulasi aliran pipa, dengan cara memperbanyak grid pada bagian base mesh. Pada bagian geometri tetap sama seperti simulasi yang sebelumnya sudah dilakukan, tetapi pada bagian divisi dirubah dari sebelumnya 10 menjadi 100. Dimana terlihat grid – grid pada permukaan geometri bentuk tersebut lebih banyak dan rapat.

Grid luthfi.png

Setelah dilakukan run solver maka tahap selanjutnya beralih ke Paraview dan didapati untuk pressure dan velocity tidak berbeda dari sebaran area yang terdampak dari 10 divisi. Tapi terdapat perubahan grafik pada plot over line dimana grafik menjadi bentuk parabola yang lebih halus dan tidak terdapat sudut pada grafik.

Paraview luthfi.png

Hari ini bang Edo juga memberikan materi bagaimana simulasi pressure drop menggunakan CFD – S0F. Data dari simulasi yang telah ada digunakan kembali melalui software Paraview, dengan menggunakan tools calculator di hitung p static, p dynamic, dan p total pada area dari plat yang digunakan. Dari hasil perhitungan calculator, tahap selanjutnya adalah menentukan slice dari area plat. Digunakan area pada jarak 0,5 dan 0,3 pada area plat. Setelah melakukan slice dilakukan integrate variable dalam menentukan hasil pressure drop masing – masing area yang di slice.

Pressure drop 1 luthfi.png

Hasil dari selisih p total menjadi nilai dari pressure drop pada dua bagian yang di slice, terjadi perubahan p total dari 0,0063 menjadi 0,0062 dengan begitu terjadi pressure drop sebesar 0,0001 pada plat dengan area slice tersebut.

Selain itu Pak Dai juga memberikan latihan mengenai kasus aliran incompressible laminar flow untuk disimulasikan pada CFD-SOF dengan gambaran kasus sebagai berikut.


Pertanyaan luthfi.jpg

Berikut merupakan hasil jawaban dari soal yang diberikan.

Jawaban luthfi 1a.png
Data luthfi 1.png
                                    Pada kondisi kecepatan 0.01 m/s dan viskositas dinamik 4.10^-5 kg/m^3
Jawaban luthfi 1a.1.png
Data luthfi 2.png
                                    Pada kondisi kecepatan 0.01 m/s dan viskositas dinamik 10^-5 kg/m^3
Jawaban luthfi 1b.png
Data luthfi 3.png
                                    Pada kondisi kecepatan 0.04 m/s dan viskositas dinamik 4.10^-5 kg/m^3


Pertemuan Mekanika Fluida 3 : 7 April 2020

Assalamualaikum Wr. Wb. Mata kuliah hari ini diberikan materi oleh Pak Dai yaitu mengenai analytic solution for laminar flow. Dalam materi ini dijelaskan persamaan - persamaan dalam menjawab persoalan dan konsep mengenai aliran laminar. Berikut adalah penjabarannya.

Laminar flow through the parallel- plate analytical sol 1.png

Dalam pembahasan materi hari ini Pak Dai juga menjelaskan mengenai pengaruh dari viskositas dan kecepatan aliran dalam memengaruhi atau merubah nilai dari fully developed flow dan entrance length. Hari ini Pak Dai juga menjelaskan mengenai bilangan Reynold, ialah perbandingan antara inertia force dan friction force, serta bilangan Reynold mempengaruhi bentuk aliran, dimana bilangan Reynold yang kecil cenderung mengarah ke aliran laminar begitupun sebaliknya mengarah ke aliran turbulen.

                                                     Re = Inertia Force/Friction Force

Berikut adalah lampiran soal untuk dikerjakan dalam simulasi CFD-SOF dan solusi analytic yang telah disampaikan dan didiskusikan Bersama dalam kelas hari ini.

Soal 8.2.jpg


Pertemuan Mekanika Fluida 4 : 8 April 2020

Assalamualaikum Wr. Wb. pertemuan hari ini Pak Dai memberikan materi mengenai pembahasan soal - soal dari buku munson dan didiskusikan pembahasannya. Pak Dai sebelumnya membahas mengenai bilangan Reynold yang menyebabkan terdapat aliran laminar dan turbulen, aliran laminar memiliki karakteristik kecepatan sama dan arah aliran teratur, sedangkan pada aliran turbulen arah tidak teratur. Contoh dari aliran turbulen yaitu pada sayap pesawat dimana pressure berubah secara tiba - tiba.

Pada soal 8.4, dimana terdapat lapisan - lapisan pada viskositas pada aliran. Dalam soal tersebut dimana terdapat pertanyaan a yang menerangkan mengenai ketebalan wall shear stress pada suatu aliran, dimana dalam mencarinya menggunakan pressure drop dan persaman pada buku munson Eq. 8.5. Kemudian pertanyaan b yaitu menentukan kecepatan pada centerline, dalam persoalan berikut aliran terkait dengan shear stress pada area pipa. Pada bagian area alira dekat dinding, maka shear stress akan menjadi besar sehingga mengurangi kecepatan aliran, maka pada centerline shear stress kecil sehingga kecepatan lebih besar. Selanjutnya pertanyaan c yaitu menghitung rasio dari aliran laminar dan turbulen pada aliran fluida. Berikut pembahasan secara perhitungan.

Turbulent Pipe Flow Properties.png