Difference between revisions of "Tugas Besar Fuad Abrar"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Hasil dan Pembahasan)
(Hasil dan Pembahasan)
Line 89: Line 89:
 
[[File:Ppartialcircnorm.JPG|600px|thumb|left|Gambar 4. Distribusi Tekanan]]
 
[[File:Ppartialcircnorm.JPG|600px|thumb|left|Gambar 4. Distribusi Tekanan]]
 
[[File:Ubulkpartial.JPG|600px|thumb|center|Gambar 5. Distribusi Kecepatan]]
 
[[File:Ubulkpartial.JPG|600px|thumb|center|Gambar 5. Distribusi Kecepatan]]
[[File:Dpartialcircnorm.JPG|600px|thumb|right|Gambar 6. Distribusi Ukuran Partikel]]
+
[[File:Dpartialcircnorm.JPG|600px|thumb|Gambar 6. Distribusi Ukuran Partikel]]
  
 
Dari hasil simulasi aliran flue gas pada CFC diperoleh medan aliran yang terjadi di dalam CFC. Distribusi tekanan seperti terlihat pada gambar 4. Distribusi kecepatan seperti terlihat pada gambar 5.
 
Dari hasil simulasi aliran flue gas pada CFC diperoleh medan aliran yang terjadi di dalam CFC. Distribusi tekanan seperti terlihat pada gambar 4. Distribusi kecepatan seperti terlihat pada gambar 5.

Revision as of 19:15, 5 January 2021

Sinopsis

Pada tugas besar ini dilakukan simulasi aliran multifasa, yaitu pada fasa gas-solid. Simulasi aliran gas-solid dilakukan pada Circumfluent Cyclone Separator.

Numerous studies have shown that many factors can affect the separation performance of separators. The separation performance improvement could be achieved by optimizing cyclone structural or dimensions, or by a new structure design.

circumfluent cyclone (CFC) has been developed, which has two differences in configuration compared with a conventional cyclone: (1) a concentric internal cylinder is installed in the main cylinder, and (2) the inlet duct is located at the bottom of the shell in the CFC rather than at the upper section in the conventional one.

Pada tugas besar ini dilakukan simulasi aliran pada CFC untuk mengetahui efek geometri terhadap medan aliran yang terjadi di dalam CFC.

Introduction

Melalui cyclone separator dapat dilakukan pemisahan partikel solid yang terdispersi di dalam suatu aliran fluida. Dengan kemampuan ini cyclone separator telah banyak digunakan oleh industri. Cyclone separator bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dan vortex. Pada cyclone separator collection efficiency dan pressure losses merupaka karakteristik utama untuk mengetahui performa dari cyclone separator.

Beberapa studi menunjukkan terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi performa dari separator. Di antaranya struktur geometri dan dimensi dari cyclone separator, ukuran dan distribusi partikel. Gimbum et al. (2005) and Chuah et al. (2006) mengevaluasi efek dari cone tip diameter terhadap collection efficiency dan pressure drop dari gas cyclone. efek dari tpe inlet terhadap karakteristik performa cyclone separator telah diinvestigasi, termasuk single dan double inlets (Lim et al., 2003; Zhao et al.,2004), tangential inlet dan spiral inlets (Zhao et al., 2004), dimensi inlet (Yang et al., 2013).

Studi ini menunjukkan baik dimensi dan bentuk dari cyclone separator dapat mempengaruhi performa separasi. Dengan kata lain performa separasi cyclone separator dapat ditingkatkan dengan mengoptimasi dimensi atau struktur dari cyclone separator, atau dengan desain struktur yang baru dari cyclone separator.

Dari konsep ini Zhang et al. (2019) membuat sebuah desain baru dari cyclone separator yang dinamakan circumfluent cyclone (CFC). Dimana memiliki dua perbedaan konfigurasi dibandingkan dengan cyclone konvensional: (1) Sebuah concentric internal cylinder diinstal di dalam cylinder utama, dan (2) Inlet duct ditempatkan pada bagian bawah shell CFC, sementara pada cyclone konvensional ditempatkan di bagian atas.

Fig 1 CFC.JPG

Fig 1. Perbandingan konfigurasi CFC dan konvensional cyclone (DIII-type). (a) CFC; (b) DIII-type cyclone. 1. Vortex finder; 2. gap space; 3. inner chamber; 4. annular chamber; 5. conechamber; 6. dust hopper.

Simulasi numerik telah digunakan secara luas untuk memprediksi karakteristik medan aliran di dalam cyclone. Kunci suksesnya simulasi numerik terletak pada ketepatan pendeskripsian turbulence behaviour dari suatu aliran. Reynold Stress Model (RSM) dan Large Eddy Simulation (LES) merupakan turbulence model yang efektif untuk mensimulasikan aliran vortex di dalam cyclone.

Pada studi ini dilakukan simulasi numerik untuk mengetahui efek dimensi dari struktur circumfluent cyclone (CFC) terhadap pressure drop dan medan aliran yang dihasilkan.

Objektif

Mengetahui efek dari perubahan diameter cone terhadap performa circumfluent cyclone separator dengan memperhatikan parameter pressure drop serta medan aliran yang dihasilkan

Metodologi

Geometri CFC dibuat menggunakan software Autodesk Fusion 360. Kemudian simulasi aliran dilakukan menggunakan software CFDSOF v1.6 (developed by CCIT group, Indonesia). Mesh generation juga dilakukan melalui software CFDSOF v1.6. Sementara hasil yang diperoleh dilakukan post-processing dan divisualisasikan melalui software open source parview.

Model Komputasi dan Simulasi

Berikut dimensi beserta base mesh yang digunakan

Base mesh CFC cone s.JPG

Berikut visualisasi mesh yang digunakan

BasemeshCFC.JPG

Akan tetapi mesh yang digunakan belum dilakukan surface refinement sehingga di beberapa lokasi terutama di bagian pinggir cyclone terdapat sedikit error, sehingga dapat memberikan hasil yang kurang akurat.


Model Simulasi

Aliran yang melalui separator dalam bentuk flue gas, dimana mengandung partikel solid dan gas. Sehingga aliran dimodelkan dalam bentuk aliran multifasa dan pada simulasi ini digunakan model multiphase eulerian-lagrangian. Sumulasi aliran dimodelkan dalam bentuk turbulen. Model turbulen yang digunakan adalah Large Eddy Simulation (LES). Aliran dimodelkan incompressible, transient, dan dengan percepatan gravitasi 9.8 m/s^2. Domain dari simulasi terdiri dari 3 boundary area: Wall, inlet, dan outlet.


Properties gas (udara):

- density: 1.225 kg/m^3

- dynamic viscosity: 1.79E-5 Pa.s

Oleh karena terdapatnya partikel padat maka dibutuhkan boundary condition tambahan untuk fasa partikel tersebut.

Properties partikel:

- density: 2800 kg/m^3

- particle size: 1-100 micrometer

Boundary Condition:

- sisi inlet: velocity inlet = 18 m/s; velocity inlet partikel diinjeksi sebesar 0.1 m/s; partikel diinjeksi mulai dari detik ke-0 hingga detik ke-5; jumah parcel per detik = 30000 dengan massa total 1.225 kg

- Wall: wall dimodelkan sebagai no-slip condition

- Sisi outlet: dimodelkan dengan tipe outflow, dengan nilai tekanan total sebeasr 0 Pa (atmospheric)

Simulation time:

- Simulasi diset dengan time increment sebesar 1e-3 sekon dengan mengaktifkan adjust time step; simulasi dilakukan untuk durasi 7 detik.

Hasil dan Pembahasan

1. Percobaan I

Percobaan pertama dilakukan pada CFC dengan dimensi sebagai berikut:

a= 25 mm; b= 50 mm; D= 138 mm; H= 240 mm; Do= 50 mm; Di= 90 mm; Hc= 365 mm; Dc= 50 mm

Gambar 4. Distribusi Tekanan
Gambar 5. Distribusi Kecepatan
Gambar 6. Distribusi Ukuran Partikel

Dari hasil simulasi aliran flue gas pada CFC diperoleh medan aliran yang terjadi di dalam CFC. Distribusi tekanan seperti terlihat pada gambar 4. Distribusi kecepatan seperti terlihat pada gambar 5.

Analisis lebih lanjut dapaat dilihat melalui medan aliran pada potongan CFC seperti pada gambar berikut untuk medan tekanan dan kecepatan

Gambar 7. distribusi kecepatan
Gambar 8. distribusi tekanan

Dari gambar 7 dapat dilihat distribusi kecepatan di dalam cyclone separator. Dari sini terlihat kecepatan tertinggi terdapat pada lokasi inlet dan kemudian berkurang akibat terjadinya tubrukan dengan dinding cyclone.

Sementara tekanan tertinggi terdapat pada bagian dinding yang pertama kali menerima impuls dari flue gas. Karena kecepatan teritnggi terdapat pada bagian inlet dan ketika menubruk dinding inner cylinder mengakibatkan terjadinya perubahan momentum yang besar, sehingga menyebabkan daerah ini mengalami tekanan terbesar.

Pola alirandi dalam CFC juga dapat ditinjau melalui garis streamline yang terbentuk seperti pada gambar 9. Dari garis ini terlihat pola vortex yang terbentuk di dalam cyclone.

Gambar 9. Garis streamline


Sehingga dapat pola aliran di dalam CFC dapat disketsakan seperti pada gambar 10.

Gambar 10. Sketsa pola aliran pada CFC









2. Percobaan II

Percobaan kedua dilakukan dengan mengubah diameter cone pada CFC sebesar setengah dari nilai sebelumnya, yaitu Dc = 25 mm. Sementara parameter lain dijaga konstan untuk melihat pengaruh perubahan diameter cone terhadap medan aliran yang dihasilkan oleh CFC

Gambar 7. Distribusi Tekanan Gambar 8. Distribusi Kecepatan Gambar 9. Distribusi Ukuran Partikel

distribusi kecepatan distribusi tekanan

Kesimpulan

References

Back to Fuad Abrar