Difference between revisions of "Tugas Besar Budi Ismoyo"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Created page with "'''PERMODELAN ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENGINEERING EQUATION SOLVER''' STUDY LITERATURE Objek bangunan gedung yang akan dibangun dilingkungan p...")
 
Line 12: Line 12:
  
 
Rujukan diatas dipakai untuk gedung komersial tetapi pada dasarnya memiliki tujuan akhir upaya efisiensi energi.
 
Rujukan diatas dipakai untuk gedung komersial tetapi pada dasarnya memiliki tujuan akhir upaya efisiensi energi.
 +
 +
DASAR TEORI
 +
 +
Konsumsi energi bangunan di Indonesia didominasi oleh sistem HVAC terlepas dari jenis bangunannya. Seperti yang disajikan pada Gambar 1, HVAC menyumbang sekitar 47% hingga 65% dari total konsumsi energi bangunan. Konsumsi energi gabungan untuk penerangan dan penggunaan listrik lainnya berkontribusi 15% hingga 25% dari total konsumsi energi. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi energi untuk HVAC dan penerangan melalui desain pasif dan aktif akan secara signifikan mengurangi konsumsi energi keseluruhan bangunan.

Revision as of 08:42, 29 April 2019

PERMODELAN ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENGINEERING EQUATION SOLVER

STUDY LITERATURE

Objek bangunan gedung yang akan dibangun dilingkungan perkotaan yang selain padat penduduk juga padat dalam penggunaan energi. Sehingga beberapa kota besar sudah menerapkan beberapa aturan terkait. Dengan demikian pada permodelan gedung ini akan merujuk pada beberapa ketentuan dan standar sebagai acuan agar permodelan ini lebih terstruktur. Permodelan terkait objek gedung dengan konsep zero energy bulding akan merujuk pada konsep green building dengan rujukan literatur :

- Greenship rating tools oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk Gedung Baru

- SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung

- ANSI/ASHRAE/IES Standard 90.1-2010 Energy Standard for Buildings Except Low-Rise Residential

Rujukan diatas dipakai untuk gedung komersial tetapi pada dasarnya memiliki tujuan akhir upaya efisiensi energi.

DASAR TEORI

Konsumsi energi bangunan di Indonesia didominasi oleh sistem HVAC terlepas dari jenis bangunannya. Seperti yang disajikan pada Gambar 1, HVAC menyumbang sekitar 47% hingga 65% dari total konsumsi energi bangunan. Konsumsi energi gabungan untuk penerangan dan penggunaan listrik lainnya berkontribusi 15% hingga 25% dari total konsumsi energi. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi energi untuk HVAC dan penerangan melalui desain pasif dan aktif akan secara signifikan mengurangi konsumsi energi keseluruhan bangunan.