Talk:Edward

From ccitonlinewiki
Revision as of 14:02, 28 March 2023 by Edward01 (talk | contribs) (Thrust Force and Quadcopter: new section)
Jump to: navigation, search

Sistem autonomous pada mobil atau yang juga dikenal sebagai self-driving car adalah teknologi yang memungkinkan mobil dapat beroperasi tanpa kehadiran pengemudi manusia. Sistem ini menggunakan berbagai jenis sensor dan perangkat lunak untuk mengumpulkan data dari lingkungan sekitarnya dan memprosesnya untuk membuat keputusan yang aman dan efektif dalam mengemudi.

Beberapa sensor utama pada mobil autonomous meliputi:

   Sensor Radar: Sensor radar memungkinkan mobil untuk mendeteksi jarak dan kecepatan kendaraan lain di sekitarnya. Sensor ini sering digunakan untuk menghindari tabrakan dan memperlambat kendaraan saat ada hambatan di depan.
   Sensor Lidar: Sensor Lidar menggunakan sinar laser untuk membuat peta 3D dari lingkungan sekitar mobil. Sensor ini sangat akurat dalam mendeteksi objek kecil dan dapat mengenali detail seperti warna dan bentuk.
   Sensor Kamera: Sensor kamera memungkinkan mobil untuk melihat dan mengenali objek di sekitarnya seperti kendaraan, pejalan kaki, dan rambu-rambu jalan. Sensor ini juga berguna untuk membantu navigasi pada kondisi jalan yang berbeda-beda.
   Sensor Ultrasonik: Sensor ultrasonik mengukur jarak antara mobil dengan objek di sekitarnya menggunakan gelombang suara yang tidak terdengar oleh telinga manusia. Sensor ini digunakan terutama untuk membantu mobil parkir atau mendeteksi kendaraan di sekitar mobil.
   GPS: GPS membantu mobil mengetahui posisinya secara akurat dan membantu dalam navigasi dan perencanaan rute.

Sistem autonomous pada mobil masih terus berkembang dan sensor yang digunakan dapat berbeda tergantung pada jenis mobil dan teknologi yang digunakan. Namun, dengan kombinasi sensor yang tepat dan perangkat lunak yang baik, mobil autonomous dapat membawa manfaat besar seperti mengurangi kecelakaan lalu lintas, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Thrust Force and Quadcopter

Thrust force adalah gaya yang dihasilkan oleh mesin, terutama mesin jet atau roket, yang digunakan untuk mendorong suatu benda ke depan. Gaya ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar yang menghasilkan gas panas dan keluar dari nozzle di belakang mesin, sehingga menghasilkan gaya dorong yang mendorong pesawat atau roket ke depan.

Thrust force adalah parameter penting dalam perancangan mesin jet atau roket karena menentukan seberapa cepat atau seberapa jauh pesawat atau roket dapat melakukan perjalanan. Semakin besar thrust force, semakin cepat pesawat atau roket dapat bergerak dan semakin jauh jarak yang dapat ditempuh.

Quadcopter atau drone dengan empat rotor dapat mengubah arah terbangnya dengan memodifikasi kecepatan rotasi setiap rotor. Dalam operasi normal, keempat rotor pada quadcopter berputar dengan kecepatan yang sama, sehingga gaya dorong pada masing-masing rotor seimbang dan drone terbang stabil di tempat.

Namun, jika ingin mengubah arah terbang quadcopter, kita dapat mengubah kecepatan rotasi pada rotor-rotor tertentu. Misalnya, jika kita ingin quadcopter berbelok ke kiri, kita dapat mengurangi kecepatan rotasi pada rotor-rotor sebelah kiri sehingga gaya dorong di sisi kanan akan lebih besar, dan quadcopter akan mulai berbelok ke kiri. Berikut ini adalah beberapa komponen utama pada quadcopter drone:

Frame atau rangka: merupakan kerangka utama yang menopang semua komponen drone. Frame harus kuat dan ringan agar drone dapat terbang dengan stabil dan efisien.

Motor: quadcopter drone menggunakan empat motor brushless yang terpasang pada masing-masing lengan drone. Motor bertanggung jawab untuk menggerakkan propeller.

Propeller: terpasang pada ujung lengan drone dan dihubungkan dengan motor. Propeller menghasilkan gaya dorong yang dibutuhkan oleh drone untuk terbang.

ESC (Electronic Speed Controller): perangkat yang mengatur kecepatan rotasi motor. ESC mengontrol arus listrik yang masuk ke motor dan memastikan motor berputar dengan kecepatan yang diinginkan.

Flight Controller: merupakan otak drone, yang menerima input dari sensor seperti gyro dan akselerometer untuk memantau kecepatan dan orientasi drone dalam ruang 3D. Flight controller juga mengontrol kecepatan rotasi motor melalui ESC dan memastikan drone terbang dengan stabil.

Battery atau baterai: sumber daya utama drone. Quadcopter drone menggunakan baterai LiPo (Lithium Polymer) yang ringan dan dapat memberikan daya yang cukup besar untuk menjalankan motor dan sistem elektronik lainnya. Referensi:

"Thrust." NASA, NASA, 15 Nov. 2018, www.grc.nasa.gov/www/k-12/rocket/thrust.htm. "Thrust." Encyclopedia Britannica, Encyclopedia Britannica, Inc., 14 Mar. 2019, www.britannica.com/science/thrust.