Stefanus Bagas Kurnia Pradana

From ccitonlinewiki
Revision as of 18:16, 19 February 2019 by Stefanusbagas19 (talk | contribs)
Jump to: navigation, search

Pada zaman sekarang, yang dibutuhkan utamanya adalah pangan dan energi. Kebutuhan manusia memang sandang, pangan, papan. Tetapi untuk memenuhi itu semua diperlukan adanya energi. Contohnya untuk bepergian, untuk memproduksi suatu barang, menghasilkan energi yang baru, dan lain-lain. Karena itu manusia terus mencari-sumber energi untuk mengatasi energi yang sebentar lagi akan habis dengan energi yang tersisa sekarang. Hal ini harus dibentuk sejak dini, dari seseorang menempuh pendidikan di sekolah sampai di tingkat universitas. Tujuan dari pembelajaran akademis adalah menjadikan seorang warga negara yang berkompeten, berakhlak, beriman, dan berguna bagi bangsa dan negara. Maka dari itu mahasiswa harus dibentuk mental dan tujuan ke depan untuk menerima ilmu/berkuliah tidak menggunakan nafsu, namun menggunakan akal sehat. Karena jika menggunakan nafsu, maka yang ada dipikiran seseorang pelajar hanyalah ingin lulus suatu mata kuliah. Jadi ia tidak benar-benar mempelajarinya dan memperdalam ilmu yang diberikan, hanya mencapai cara-cara agar ia lulus. Bahkan seorang mahasiswa akan menggunakan cara curang untuk lulus dan mendapat nilai bagus. Padahal nilai yang bagus akan mendatanggkan tanggung jawab besar bagi seseorang yang mendapatkannya. Apabila orang tersebut mendapat dengan cara curang, maka sudah pasti orang tersebut tidak akan bisa menyaingi orang yang berusaha dari awal.

Dosen Metode Numerik, Pak Ahmad Indra mengatakan bahwa prasyarat mengikuti mata kuliah Metode Numerik adalah "BERAKAL". Beliau mengatakan bahwa akal adalah tali yang mengikat pikiran kita agar tetap pada koridor yang manusiawi. Maka akal membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dituntut menggunakan kemampuan akal sehatnya untuk berpikir secara rasional dan bernalar sehingga dapat menyelesaikan persoalan sains dan teknologi menggunakan pendekatan numerik yaitu persamaan matematika. Karena itu beliau menegaskan bahwa apa yang kita pelajari di kalkulus sangat berguna di kehidupan engineering. Seperti pelajaran limit, turunan, integral, dan lain-lain. Pak Ahmad Indra memberi contoh persoalan sederhana dalam matematika A=x^2-1/x-1. Jika x=1 dimasukkan nilainya ke dalam persamaan A, maka berapa hasilnya? Persoalan A merupakan persamaan yang hanya bisa diselesaikan lewat pendekatan limit. Hasilnya memang tidak terlalu tepat dan akurat, tetapi ini lah yang dinamakan pendekatan numerik dengan cara limit. Jika dimasukkan angka 1 ke dalam persamaan A, maka hasil dari Y tidak akan nampak dalam grafik. Pemikiran seperti ini yang akan dipakai dalam pembelajaran metode numerik di mana kita harus menggunakan akal sehat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada menggunakan metode matematika. Dalam mata kuliah metode numerik, output-output yang akan dipelajari dan dikuasai: 1. Algoritma 2. Penyelesaian persamaan aljabar simultan 3. Differensial dan integral 4. Optimasi 5. Studi kasus

print('PR METNUM') print('Misalkan ada persamaan linear dua variabel \n ax+by=c \n px+qy=r') a=float(input('nilai a=')) b=float(input('nilai b=')) c=float(input('nilai c=')) p=float(input('nilai p=')) q=float(input('nilai q=')) r=float(input('nilai r='))

if b==q:

   m=a-p
   n=c-r
   x=n/m
   y=(c-(a*x))/b
   print('nilai x=',x,'nilai y=',y)


elif a==0:

   y=c/b
   x=(r-q*(y))/p
   print('nilai x=',x,'nilai y=',y)

elif p==0:

   y=r/q
   x=(c-b*(y))/a
   print('nilaix=',x,'nilai y=',y)

elif b==0:

   x=c/a
   y=(r-p*(x))/q
   print('nilaix=',x,'nilai y=',y)

elif q==0:

   x=r/p
   y=(c-a*(x))/b
   print('nilaix=',x,'nilai y=',y)

elif b!=q:

   i=(a*q)
   j=(b*q)
   k=(c*q)
   ii=(p*b)
   jj=(q*b)
   kk=(r*b)
   x=(k-kk)/(i-ii)
   y=(c-(b*x))/a
   print('nilai x=',x,'nilai y=',y)

input()