Difference between revisions of "Resume 3 Ismail"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(fixing format)
 
(13 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
-di lapangan kerja nanti jarang di-spoonfeeding, tapi mencari sendiri datanya
+
<div style="text-align: justify;">
 +
Pada dunia kerja nanti, tugas yang diberikan ke kita tidak bersifat ''spoonfeeding'' atau memberi secara terang-terangan, tetapi tugas yang diberikan berupa poin yang di mana kita sendiri yang mengembangkannya. Hal tersebut tentu saja dibantu dengan ''supervisor'' yang mengarahkan tujuan kita agar kita tidak salah arah. Tentu saja dalam memelajari sebuah masalah, kita harus memelajari itu secara radikal (a). Dengan memelajari masalah dengan mendasar, kita dapat memecahkan problematika tersebut dengan lebih mudah.
  
-fine tuned = frekuensi yang tepat
+
Semua hal memiliki frekuensi naturalnya sendiri-sendiri, contohnya frekuensi natural manusia adalah 10 Hz. Apabila terdapat sebuah gelombang yang ditembakkan ke hal tersebut dengan frekuensi yang tepat dengan frekuensi natural hal tersebut, maka hal itu akan berguncang dan berdisintegrating seperti yang ditunjukkan oleh [https://www.youtube.com/watch?v=5qUouwW-m2s video berikut]. Sehingga bangunan, alat, dsb dirancang agar frekuensi natural tinggi sehingga tidak mudah ter-resonasi dengan keadaan sekitar, seperti yang terjadi pada [https://www.youtube.com/watch?v=nFzu6CNtqec jembatan Tacoma Narrows pada tahun 1940].
  
-frekuensi natural manusia = 10 Hz
+
Masalah kompleks terbagi menjadi 2, yaitu masalah kompleks terstruktur dan tidak terstruktur. Masalah kompleks terstrukur dapat diselesaikan dengan metode atau prosedur yang sudah ada, sedangkan masalah kompleks tak terstruktur harus diselesaikan dengan metode Prosedur Penyelesaian Masalah dengan Komputasi Teknik (PPMKT). Dalam PPMKT ini, hal yang pertama dilakukan adalah melakukan analisis masalah. Dari analisis masalah, kita dapat mengetahui problematika dasar dari masalah yang kita kerjakan dan asumsi-asumsi yang dapat kita gunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Setelah itu, hasil dari analisis tersebut kita modelkan. Model yang kita gunakan adalah model matematis dengan kumpulan algoritma berbentuk rumus matematis. Setelah dibuat model tersebut, dilakukan simulasi. Hasil simulasi tersebut kemudian dicek secara verifikasi dan validasi. Verifikasi sendiri merupakan langkah untuk mengetahui apakah perhitungan yang kita sudah benar, apakah model yang kita buat sesuai dengan asumsi yang kita berikan, dsb, sedangkan validasi merupakan langkah untuk mengetahui apakah model yang kita rancang sesuai dengan problematika yang ada di dunia nyata.
  
-mendekati frekuensi natural => berguncang, disintegrating, amplitudo tinggi
+
Catatan:
 +
(a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikal memiliki makna:
 +
1. a secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip): perubahan yang --
 +
2. a Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan)
 +
3. a maju dalam berpikir atau bertindak
  
-DATA -> INFORMASI -> PENGETAHUAN -> ILMU -> HIKMAH
+
(b) Kitab suci merupakan sebuah kumpulan hikmah. Dengan kata lain, kitab suci dapat mengarahkan manusia ke jalan yang lurus dengan hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.
 
+
</div>
-kitab suci -> kumpulan hikmah
 
 
 
-
 

Latest revision as of 17:47, 8 March 2019

Pada dunia kerja nanti, tugas yang diberikan ke kita tidak bersifat spoonfeeding atau memberi secara terang-terangan, tetapi tugas yang diberikan berupa poin yang di mana kita sendiri yang mengembangkannya. Hal tersebut tentu saja dibantu dengan supervisor yang mengarahkan tujuan kita agar kita tidak salah arah. Tentu saja dalam memelajari sebuah masalah, kita harus memelajari itu secara radikal (a). Dengan memelajari masalah dengan mendasar, kita dapat memecahkan problematika tersebut dengan lebih mudah.

Semua hal memiliki frekuensi naturalnya sendiri-sendiri, contohnya frekuensi natural manusia adalah 10 Hz. Apabila terdapat sebuah gelombang yang ditembakkan ke hal tersebut dengan frekuensi yang tepat dengan frekuensi natural hal tersebut, maka hal itu akan berguncang dan berdisintegrating seperti yang ditunjukkan oleh video berikut. Sehingga bangunan, alat, dsb dirancang agar frekuensi natural tinggi sehingga tidak mudah ter-resonasi dengan keadaan sekitar, seperti yang terjadi pada jembatan Tacoma Narrows pada tahun 1940.

Masalah kompleks terbagi menjadi 2, yaitu masalah kompleks terstruktur dan tidak terstruktur. Masalah kompleks terstrukur dapat diselesaikan dengan metode atau prosedur yang sudah ada, sedangkan masalah kompleks tak terstruktur harus diselesaikan dengan metode Prosedur Penyelesaian Masalah dengan Komputasi Teknik (PPMKT). Dalam PPMKT ini, hal yang pertama dilakukan adalah melakukan analisis masalah. Dari analisis masalah, kita dapat mengetahui problematika dasar dari masalah yang kita kerjakan dan asumsi-asumsi yang dapat kita gunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Setelah itu, hasil dari analisis tersebut kita modelkan. Model yang kita gunakan adalah model matematis dengan kumpulan algoritma berbentuk rumus matematis. Setelah dibuat model tersebut, dilakukan simulasi. Hasil simulasi tersebut kemudian dicek secara verifikasi dan validasi. Verifikasi sendiri merupakan langkah untuk mengetahui apakah perhitungan yang kita sudah benar, apakah model yang kita buat sesuai dengan asumsi yang kita berikan, dsb, sedangkan validasi merupakan langkah untuk mengetahui apakah model yang kita rancang sesuai dengan problematika yang ada di dunia nyata.

Catatan: (a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikal memiliki makna:

1. a secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip): perubahan yang --
2. a Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan)
3. a maju dalam berpikir atau bertindak

(b) Kitab suci merupakan sebuah kumpulan hikmah. Dengan kata lain, kitab suci dapat mengarahkan manusia ke jalan yang lurus dengan hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.