Report Tugas Kelompok 9 : Metode Numerik 2019
Nama Kelompok:
Abraham thedorus, (1706036103)
Dimas fahrul rozi (1706986340)
Muhammad ichsan (1706036122)
Tugas 1
Dimana kita menggunakan aplikasi phyton untuk mencari waktu top speed. pada masalah yang ada pada governing equation. Kita juga dituntut untuk menggunakan methode kutta
Pseudocode
memasukkan nilai variabel yang diperlukan
g= float(9.8) #gravitational_acceleration
cd=eval(input("drag coefficient: "))
myu= float(input("koefisien gesek dinamis: "))
v0=eval(input("initial velocity (m/s): "))
m=eval(input("mass (kg): "))
a=eval(input("acceleration (m/s^2): "))
vt=eval(input("top speed (m/s): "))
semua dibagi m
fgesek=g*myu
fdrag=(cd*vt**(3/2))/m
ft=a
atot=ft-fdrag-fgesek
t=(vt-v0)/atot
print("waktu mobil untuk mencapai top speed: ",t, "detik")
Kemudian
Penjelasan dari saya berupa video
Tugas 2
Drag force
(Gaya hambat)
Dalam dinamika fluida, gaya hambat (yang kadang-kadang disebut hambatan fluida atau seretan) adalah gaya yang menghambat pergerakan sebuah benda padat melalui sebuah fluida ( cairan atau gas). Bentuk gaya hambat yang paling umum tersusun dari sejumlah gaya gesek, yang bertindak sejajar dengan permukaan benda, plus gaya tekanan, yang bertindak dalam arah tegak lurus dengan permukaan benda. Bagi sebuah benda padat yang bergerak melalui sebuah fluida, gaya hambat merupakan komponen dari aerodinamika gaya resultan atau gaya dinamika fluida yang bekerja dalam arahnya pergerakan. Komponen tegak lurus terhadap arah pergerakan ini dianggap sebagai gaya angkat. Dengan begitu gaya hambat berlawanan dengan arah pergerakan benda, dan dalam sebuah kendaraan yang digerakkan mesin diatasi dengan gaya dorong.
Parameter meshing
Parameter meshing yang kami gunakan pada CFDSOF:
Check mesh quality
FLuida properties
Dragforce in paraview
kami mengawali pengambilan data kecepatan dari kecepatan 20m/s hingga 80m/s. dalam pengambilan data kecepatan kami melakukan dengan kenaikan 5 m/s maka akan didapat sebagai berikut:
Hasil data dan plotting curve
Dalam hasil data dan plotting ini kami menggunakan hubungan drag force dengan kecepatan. setiap kecepatan mobil akan di plotting dan dilakukan curve fitting
hasil curve fitting yang kami lakukan di excel menunjukkan bahwa kurva antara kecepatan terhadap gaya drag menunjukkan hubungan berupa persamaan polinominal dalam hal ini merupakan polinimial pangkat 2. menurut kami hasil curve fitting ini cukup akurat, karena nilai R kuadrat mendekati 1.
karena kkecepatan dan drag force sesuai dengan persamaan berikut maka
Sehingga
karena kecepatan pada tugas pertama nilai kecepatan = 40 m/s maka nilai drag forcenya adalah
Tugas 3
Airfoil
Airfoil merupakan suatu struktur aerodinamika yang banyak digunakan baik pada sayap pesawat maupun mesin - mesin fluida seperti pompa, kompresor, dan turbin. Airfoil pada sayap pesawat digunakan untuk mengangkat badan pesawat. Perbedaan tekanan antara bagian atas dan bawah airfoil menyebabkan pesawat mendapat gaya angkat
Airfoil yang diteliti
1. Tipe airfoil yang digunakan adalah airfoil NACA 0012. 2. Fluida kerja yang digunakan adalah udara yang mengalir secara steady flow, incompressible, viscous, dan uniform pada aliran freestream inlet. 3. Simulasi dilakukan pada kondisi adiabatik. 4. Penelitian tidak mengikutsertakan analisa bahan yang diguanakan. 5. Airfoil merupakan benda tegar yang tidak berdeformasi.
Karakteristik airfoil
Karakteristik aerodinamika yang meliputi: a. Total lift coefficient (Cl) b. Total drag coefficient (Cd)
Pembuatan airfoil di Inventor
Pemindahan airfoil dari inventor ke CFD Sof
Proses Meshing pada CFD Sof
Penghitungan force drag and force lift di paraview
Hasil grafik angle vs gaya drag
Hasil grafik angle vs gaya lift
grafik angle vs Cd
grafik angle vs Cl
Optimasi
- !/usr/bin/env python
- coding: utf-8
- In[11]:
import numpy as np
from scipy.optimize import minimize
def calc_drag(x):#drag
x1 = x[0] drag = 0.000000001*x1**6-0.0000003*x1**5+0.00003*x1**4-0.0008*x1**3-0.0002*x1**2+0.4312*x1+2.7716 return drag
def calc_lift(x): #lift
x1 = x[0] lift = -0.00000001*x1**5-0.000002*x1**4+0.0004*x1**3-0.0147*x1**2+0.0705*x1+5.313 return lift
def objective(x): #volume yang diminimalkan
return calc_drag(x)
def constraint1(x): #variable SUDUT yang meminimalkan persamaan garis drag
return 90 - calc_drag(x)
def constraint2(x): #variable SUDUT yang meminimalkan persamaan garis lift
return 90 - calc_lift(x)
con1=({'type':'ineq','fun':constraint1}) con2=({'type':'ineq','fun':constraint2}) cons = (con1,con2)
x1_guess = 50
x0 = np.array([x1_guess])
sol = minimize(objective,x0, method='SLSQP',constraints=cons, options={'disp':True})
xopt = sol.x forceopt = -sol.fun
dragopt = calc_drag(xopt) # drag optimal liftopt = calc_lift(xopt) # lift optimal
print ('sudut optimal = '+str(-xopt[0])) print ('total force optimal = '+str(forceopt)) print ('drag force optimal = '+str(-dragopt)) print ('lift force optimal = '+str(liftopt))
- In[10]:
import nump as np
from scipy.optimize import minimize
def calc_drag(x):#drag
x1 = x[0] drag = 0.000000001*x1**6-0.0000003*x1**5+0.00003*x1**4-0.0008*x1**3-0.0002*x1**2+0.4312*x1+2.7716 return drag
def calc_lift(x): #lift
x1 = x[0] lift = -0.00000001*x1**5-0.000002*x1**4+0.0004*x1**3-0.0147*x1**2+0.0705*x1+5.313 return lift
def objective(x): #volume yang diminimalkan
return calc_lift(x)
def constraint1(x): #variable SUDUT yang meminimalkan persamaan garis drag
return 90 - calc_drag(x)
def constraint2(x): #variable SUDUT yang meminimalkan persamaan garis lift
return 90 - calc_lift(x)
con1=({'type':'ineq','fun':constraint1}) con2=({'type':'ineq','fun':constraint2}) cons = (con1,con2)
x1_guess = 50
x0 = np.array([x1_guess])
sol = minimize(objective,x0, method='SLSQP',constraints=cons, options={'disp':True})
xopt = sol.x forceopt = -sol.fun
dragopt = calc_drag(xopt) # drag optimal liftopt = calc_lift(xopt) # lift optimal
print ('sudut optimal = '+str(xopt[0])) print ('total force optimal = '+str(-forceopt)) print ('drag force optimal = '+str(dragopt)) print ('lift force optimal = '+str(liftopt))
- In[ ]:
Hasil optimasi
Hasil optimasi minimum Fd/Fl = -0,29198