Pengembangan dan Analisis Kondisi Kegagalan Desain Baran Power Pack dengan Menggunakan Kriteria Von Mises di PT. Aldebaran Rekayasa Cipta

From ccitonlinewiki
Revision as of 10:52, 31 December 2020 by Yogasatya.adikhansa (talk | contribs)
Jump to: navigation, search

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2. Tujuan Khusus
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.6. Metodologi Penulisan
1.7. Sistematika Penulisan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
2.4. Produk Perusahaan
2.4.1. Baran Power Wall
2.4.2. Baran Power Pack
2.4.3. Baran Power Cube
2.4.4. Baran Electric Vehicle
2.4.5. Baran Property

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Battery Power Pack
3.1.1. Fungsi Battery Power Pack
3.1.2. Desain Battery Power Pack
3.2. Computer-Aided Design
3.3. Computer-Aided Engineering
3.4. Metode Elemen Hingga
3.5. Kriteria Von Mises
3.6. Factor of Safety
3.7. Stainless Steel SS 304

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Diagram Alir Penelitian
4.2. Objek Penelitian
4.3. Permintaan dari Perusahaan
4.4. Metodologi yang Digunakan
4.5. Metodologi Simulasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Desain Gambar
5.1.1. Left and Right Part
5.1.2. Back Part
5.1.3. Top Part
5.1.4. Bottom Part
5.2. Hasil Simulasi
5.2.1. Mesh Convergence
5.2.2. Perhitungan Pemodelan
5.2.3. Hasil Akhir Simulasi
5.3. Kriteria Von Mises dan Factor of Safety

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan
6.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat mendorong manusia untuk berlomba-lomba untuk membuat inovasi yang baru. Dalam perkembangan teknologi tersebut, salah satu inovasi yang tercetus merupakan energi listrik sebagai sumber energi utama dari segala alat yang digunakan oleh manusia sehari-hari. Energi listrik tersebut dapat disimpan pada baterai. Selain dapat menyimpan energi listrik, baterai juga dapat digunakan sebagai sumber utama kelistrikan hingga pemanfaatan fuel cell. Dengan meningkatnya permintaan dari penggunaan baterai, peningkatan kualitas dari baterai juga dilakukan untuk mengimbangi hal tersebut. Peningkatan yang dilakukan pada baterai antara lain adalah peningkatan kapasitas, umur, efektivitas, dll. Saat ini, pemanfaatan baterai dapat ditemukan pada alat-alat yang umum digunakan seperti telepon seluler, drone dan industri otomotif.

Pada industri otomotif, penggunaan energi listrik diharapkan dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Kendaraan yang telah menerapkan penggunakan energi listrik sebagai sumber energi utama disebut dengan Electric Vehicle (EV). Perusahaan-perusahaan yang bergerak di dunia otomotif yang sudah mengembangkan EV antara lain adalah Tesla, BMW, Kia, dll.

EV menggunakan energi listrik sebagai sumber energi utama yang dapat disimpan salah satunya pada baterai. Dalam penggunaan jangka panjang, energi listrik yang disimpan pada baterai dapat habis sehingga perlu dilakukan pengisian kembali energi listrik kepada baterai. Pengisian kembali energi listrik pada EV biasa dilakukan pada electric vehicle charging station. Electric vehicle charging station merupakan sebuah sistem yang dapat menyuplai energi listrik untuk melakukan pengisian ulang energi listrik pada EV.

PT. Aldebaran Rekayasa Cipta saat ini tengah mengembangkan electric vehicle charging station yang nantinya dapat tersebar ke beberapa titik di Indonesia. Alat yang dikembangkan tersebut terdiri dari 12 battery pod yang disusun sedemikian rupa sehinggadapat dilakukan produksi dan instalasi dengan mudah. Oleh karena itu, diperlukan perancangan untuk membuat casing sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.