Difference between revisions of "PR Minggu 5 Ismail"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(catching up from using SAP2000)
Line 211: Line 211:
  
 
Untuk mengujinya, klik tombol  (run analysis) kemudian  klik “Run Now.” Setelah itu kita dapat melihat dari gambar “Deformed Shape” untuk mengetahui apakah struktur yang kita buat bagus atau tidak. Bila kita lihat dari hasil pengerjaan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa desain struktur yang telah dibuat aman. File report dari SAP2000 akan dilampirkan bersamaan dengan PR Minggu 5 ini.
 
Untuk mengujinya, klik tombol  (run analysis) kemudian  klik “Run Now.” Setelah itu kita dapat melihat dari gambar “Deformed Shape” untuk mengetahui apakah struktur yang kita buat bagus atau tidak. Bila kita lihat dari hasil pengerjaan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa desain struktur yang telah dibuat aman. File report dari SAP2000 akan dilampirkan bersamaan dengan PR Minggu 5 ini.
+
 
[[File:SAP2000_2019-03-09_16-06-46.png|center|500px]]
+
[[File:SAP2000_2019-03-09_16-06-46.png|center|800px]]
 
<div style="text-align: center;">Gambar 14. Konstruksi bangunan dianggap layak untuk digunakan</div>
 
<div style="text-align: center;">Gambar 14. Konstruksi bangunan dianggap layak untuk digunakan</div>
  
 
</div>
 
</div>

Revision as of 16:52, 9 March 2019

Catatan: Karena desain sebelumnya terlalu sulit untuk dianalisis karena besarnya bangunan, maka saya membuat ulang desain kost yang saya buat menjadi lebih kecil. Oleh karena itu proses pengerjaannya dimulai dari perhitungan BEP, kemudian disusul dengan pengecekkan struktur dengan SAP2000.

Merancang Sebuah Kostan

Acad 2019-03-09 15-27-39.png
Gambar 1. Desain gedung kost

Tanah kost

Lokasi = Depok, Indonesia

Harga tanah per petak = Rp. 2.000.000,- per m2

Area tanah = 25x15 m2

Gedung kost

Luas kost = 18 x 10 m2

Lantai dasar = 10 kamar 3x4 m2

Lantai 2 = 10 kamar 3x4 m2

Lantai 3 = 10 kamar 3x4 m2

Total kamar = 30 kamar 3x4 m2

Luas pos satpam = 9 m2

Luas taman dan tempat parkir = 186 m2

Biaya pembangunan

Pengecoran tanah (parkir+persiapan bangunan) = Rp. 200.000,- per m2

Pembangunan kost = Rp. 600.000,- per m2

Pembangunan taman dan tempat parkir = Rp. 200.000,- per m2

Pembangunan pos satpam = Rp. 400.000,- per m2

Pembangunan atap = Rp. 350.000,- per m2

Lama pembangunan = 2 tahun

Biaya fasilitas kamar

Kasur = Rp. 1.000.000,- per unit kamar

AC = Rp. 3.000.000,- per unit kamar

Lemari = Rp. 2.000.000,- per unit kamar

Meja belajar = Rp. 500.000,- per unit kamar

Shower = Rp. 200.000,- per unit kamar

Toilet duduk = Rp. 300.000,- per unit kamar

Aksesoris toilet lain = Rp. 200.000,- per unit kamar

Pemasangan listrik = Rp. 1.250.000,- per unit kamar

Pemasangan lampu dan steker = Rp. 175.000,- per unit kamar

Total = Rp. 8.125.000,- per unit kamar

Lain-lain

Pemasangan air = Rp. 100.000.000,-

Pemasangan internet = Rp. 50.000.000,-


Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Tabel 1. RAB Pembuatan Kost

RAB Ismail.png

Estimasi Pemasukan-Pengeluaran per Tahun dan Break-Even Point (BEP) Pembangunan Kost

Pendapatan

Pendapatan sewa kamar = Rp. 2.000.000,- per bulan

Total pendapatan per bulan (80% ruang terpakai) = Rp. 48.000.000,-

Total pendapatan per tahun kotor = Rp. 576.000.000,-

Total pajak = 10%

Total pendapatan per tahun bersih = Rp. 518.400.000,-

Pengeluaran

Total prakiraan pengeluaran per bulan (termasuk pegawai) = Rp. 30.000.000,-

Total prakiraan pengeluaran per tahun = Rp. 180.000.000,-

BEP

Bila diketahui bahwa inflasi terjadi sebesar 2% per tahunnya, maka persamaan dalam EES untuk mencari tahu kapan terjadi balik modal adalah:

n=20
Investasi = 1661550000
pengeluaran = 180000000
pemasukan = 517400000
net=pemasukan-pengeluaran
inflasi=0.02
Investasi_tahun2=Investasi*(1+inflasi)^2 "investasi di tahun ke 2 proyek dijalankan == jumlah nilai investasi ditahun setelah gedung dioperasikan" 
duplicate i=1,n
Inv[i] = Investasi_tahun2*(1+inflasi)^i
Rev[i]=net*((1+inflasi)^i-1)/inflasi
Margin[i]=Rev[i]-Inv[i]
end

Dari hasil perhitungan EES, didapatkan bahwa balik modal terjadi pada tahun ke 6 setelah bangunan dioperasikan atau tahun ke 8 setelah proyek dimulai.

EES1.png
Gambar 2. Software EES
EES2.png
Gambar 3. Tabel hasil perhitungan dengan EES
Cashflow2.png
Gambar 4. Tabel cashflow usaha kostan
Bepmail.png
Gambar 5. Grafik BEP usaha kostan


Pendesainan Konstruksi Bangunan dengan SAP2000

Proses pendesainan konstruksi gedung kost akan menggunakan SAP2000, dari sini akan diketahui apakah struktur bangunan yang akan dirancang terdeformasi dengan mudah atau tidak.

Acad 2019-03-09 15-42-57.png
Gambar 6. Lantai dasar aparkost
Acad 2019-03-09 15-43-42.png
Gambar 7. Lantai 2 dan 3 desain aparkost

Hal pertama yang akan dilakukan adalah dengan membuat grid untuk tiap tiang yang akan dipasang. Titik-titik yang dipilih untuk grid tersebut dapat dilihat seperti gambar di bawah:

SAP2000 2019-03-09 15-53-37.png
Gambar 8. Pembuatan grid untuk tiap ujung desain aparkost

Selanjutnya sebelum memasang frame membuat area untuk pondasi, kita tentukan dulu material yang akan digunakan tersebut agar proses yang akan dibuat akan jauh lebih mudah. Material yang akan digunakan adalah:

1. Beton dengan grade fc = 4000 psi atau 27.6 MPa

2. Baja rebar A615Gr60 untuk tulangan utama dengan fy = 413.68 MPa

3. Baja rebar A615Gr40 untuk tulangan geser dengan fy = 275.8 MPa

Di dalam SAP2000, pemilihan tersebut dapat dilakukan dengan masuk ke “Define > Materials” lalu pilih “Add New Material…”. Perlu diketahui bahwa beton dengan grade fc 4000psi sudah ada secara default di SAP2000, jadi kita tidak perlu menambahan material baru untuk beton yang akan kita gunakan. Begitupula juga dengan material yang lain yang akan digunakan dalam analisis konstruksi gedung kost ini.

SAP2000 2019-03-09 15-55-27.png
Gambar 9. Tampak define materials yang digunakan untuk mendefinisikan material untuk konstruksi aparkost

Untuk memilih baja rebar A615Gr60, kita pertama pertama pilih Region “United States,” Material Type “Rebar,” Standard “ASTM A615,” lalu pilih Grade “Grade 60.” Setelah itu kita klik “OK” dan Baja rebar A615Gr60 akan muncul di “Define Materials.” Lakukan cara yang sama untuk baja rebar A615Gr40.

Setelah itu, akan didefinisikan komposisi beton yang akan digunakan untuk tiang konstruks. Caranya adalah dengan masuk ke “Define > Section Properties > Frame Section” lalu pilih “Add New Property…”.

SAP2000 2019-03-09 15-57-28.png
Gambar 10. Tampak Frame Properties untuk mendefinisikan beton yang akan digunakan untuk tiang konstruksi

Pertama pilih “Concrete” lalu pilih “Rectangular” lalu akan muncul “Rectangular Section.” Dari sini lalu kita definisikan tiang konstruksi tersebut. Untuk batang horizontal model 1, akan dinamakan H1, digunakan untuk lantai dasar/sloof bangunan. Untuk batang horizonal model 2, akan dinamakan H2, digunakan untuk rangka horizontal dasar lantai 2 dan 3. Lalu untuk batang horizontal model 3, akan dinamakan H3, digunakan untuk rangka horizontal atas yang terletak di lantai 3.

1. Tiang (T)

a.	Depth (t3) = 0.4 meter	
b.	Width (t2) = 0.4 meter
c.	Material = Baja 4000 psi
d.	Concrete Reinforcement:
 i.	Design Type = Column
 ii.	Longitudinal Bars = A615Gr60
 iii.	Confinement Bars = A615Gr40

2. Batang beton arah horizontal model 1 (H1)

a.	Depth (t3) = 0.4 meter
b.	Width (t2) = 0.3 meter
c.	Material = Baja 4000 psi
d.	Concrete Reinforcement:
 i.	Design Type = Beam
 ii.	Longitudinal Bars = A615Gr60
 iii.	Confinement Bars = A615Gr40

3. Batang beton arah horizontal model 2 (H2)

a.	Depth (t3) = 0.35 meter
b.	Width (t2) = 0.25 meter
c.	Material = Baja 4000 psi
d.	Concrete Reinforcement:
 i.	Design Type = Beam
 ii.	Longitudinal Bars = A615Gr60
 iii.	Confinement Bars = A615Gr40

4. Batang beton arah horizontal model 3 (H3)

a.	Depth (t3) = 0.3 meter
b.	Width (t2) = 0.2 meter
c.	Material = Baja 4000 psi
d.	Concrete Reinforcement:
 i.	Design Type = Beam
 ii.	Longitudinal Bars = A615Gr60
 iii.	Confinement Bars = A615Gr40

Lalu untuk plat bawah untuk tiap lantai dan plat atap didefinisikan dengan ““Define > Section Properties > Area Section” lalu pilih “Add New Section…”. Kemudian plat bawah (P) akan didefinisikan sebagai berikut:

Plat Bawah (P)

a.	Type = Plate - Thick
b.	Membrane = 0.12 meter
c.	Bending = 0.12 meter
d.	Material = Baja 4000 psi
SAP2000 2019-03-09 16-03-29.png
Gambar 11. Tampak Area Sections untuk mendefinisi tiap plat

Setelah itu, digambar beam dan area untuk tiap bagian grid dan dihasilkan seperti gambar di bawah berikut. Jangan lupa menambahkan join dengan masuk ke “Assign > Joint > Restrains…” lalu pilih “pinned.”

SAP2000 2019-03-09 16-04-38.png
Gambar 12. Konstruksi tiang bangunan di SAP2000 dalam tampak 3d

Setelah itu untuk mengujinya, kita gunakan uji beban dengan “Load Patterns.” Cara mendefinisi uji beban tersebut dapat dilakukan dengan “Define > Load Patterns…”. Akan muncul tampak seperti di bawah ini. Yang akan kita uji adalah beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban dalam keadaan hujan, dan gempa.

SAP2000 2019-03-08 16-41-37.png
Gambar 13. Tampak Define Load Patterns

Untuk mengujinya, klik tombol (run analysis) kemudian klik “Run Now.” Setelah itu kita dapat melihat dari gambar “Deformed Shape” untuk mengetahui apakah struktur yang kita buat bagus atau tidak. Bila kita lihat dari hasil pengerjaan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa desain struktur yang telah dibuat aman. File report dari SAP2000 akan dilampirkan bersamaan dengan PR Minggu 5 ini.

SAP2000 2019-03-09 16-06-46.png
Gambar 14. Konstruksi bangunan dianggap layak untuk digunakan