Difference between revisions of "Muhammad Mizan"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Pertemuan 29 Oktober 2019)
(Pertemuan Kelima)
Line 89: Line 89:
 
Pada tanggal 1 Oktober 2019, Pada sebuah penelitian, jika ingin memvalidasi hasil perhitungan numerik, agak kurang logis. Mengapa? karena pada eksperimen error berbeda dengan error pada numerik. Pad numerik, errornya antara lain, rounding error, truncation error, kesalahan asumsi, dan penyederhanaan, sementara pada eksperimen hanya ada error alat ukur. Jadi apa gunanya numerik? Pada sebuah kotak, pada eksperimen mungkin hanya bisa mengukur temperature pada boundary saja, tetapi numerik bisa menghitung hingga bagian dalamnya. Hasil dari metode numerik tidak akan bisa sama dengan eksperimen, tetapi hanya mungkin memiliki trend yang sama. Misalnya, pada eksperimen grafik yang didapat cendrung turun, begitu juga pada numerik, artinya numerik masih bisa dapat kita percayan sebagai alat untuk Analisa. Jika hal ini terpenuhi, maka hasil eksperimen dapat kita Analisa dengan menggunakan metode numerik terutama pada bagian-bagian yang tidak dapat diukur oleh eksperimen.
 
Pada tanggal 1 Oktober 2019, Pada sebuah penelitian, jika ingin memvalidasi hasil perhitungan numerik, agak kurang logis. Mengapa? karena pada eksperimen error berbeda dengan error pada numerik. Pad numerik, errornya antara lain, rounding error, truncation error, kesalahan asumsi, dan penyederhanaan, sementara pada eksperimen hanya ada error alat ukur. Jadi apa gunanya numerik? Pada sebuah kotak, pada eksperimen mungkin hanya bisa mengukur temperature pada boundary saja, tetapi numerik bisa menghitung hingga bagian dalamnya. Hasil dari metode numerik tidak akan bisa sama dengan eksperimen, tetapi hanya mungkin memiliki trend yang sama. Misalnya, pada eksperimen grafik yang didapat cendrung turun, begitu juga pada numerik, artinya numerik masih bisa dapat kita percayan sebagai alat untuk Analisa. Jika hal ini terpenuhi, maka hasil eksperimen dapat kita Analisa dengan menggunakan metode numerik terutama pada bagian-bagian yang tidak dapat diukur oleh eksperimen.
  
'''== Pertemuan 29 Oktober 2019 =='''
+
 
 +
== '''Pertemuan pada tanggal 29 Oktober 2019''' ==
 +
 
  
 
'''Oleh : Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara'''
 
'''Oleh : Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara'''

Revision as of 23:12, 29 October 2019

DATA DIRI


NAMA  : MUHAMMAD MIZAN

NPM  : 1806149192

Angkatan : 2018

Jurusan : Teknik Mesin


Pertemuan Pertama

Selasa, 3 September 2019

Oleh  : Dr. Ir. Engkos Achmad Kosasih M.T. & Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara

Pada minggu pertama masuk pelajaran metode numerik pertama kali pak engkos memberikan penjelasan apa itu metode numerik, metode numerik untuk membuat atau mempermudah pekerjaan dalam perhitungan yang ada. Metode numerik sangat dibutuhkan sekarang karena mempercepat pekerjaan dalam perhitungan yang rumit untuk dihitung secara manual. Pak Engkos juga menjelaskan pengaplikasikan pengolahan data metode numerik, seperti pengolahan data, dengan menggunakan ini kita dapat mengolah data lebih akurat dan mudah. metode yang dijadikan contoh adalah Taylor Methods yang sin x

Taylor.jpg

Pak engkos memberikan contoh menggunakan sin x dengan pertama-tama kita tulis i sampai 10 lalu masukkan ke tabel formula =sin(pi()/7) mendapatkan angkat 0,448798951 lalu rasio kita masukkan ke tabel formula =-1*i^2/(2*i)/(2*i+1), setelah rasio ada suku untuk mendapatkan suku kita masukkan formula = i1 * ratio2 , setelah suku sudah dapat kita dapat menentukan fungsi dengan menjumlah seperti suku bedanya ditambah dan yang terakhir untuk menghitung error dengan =ABS(i2)/(ratio1) dan kita akan mendapatkan keterangan error tersebut.


Pertemuan Kedua

Selasa, 10 September 2019

Pada minggu kedua saya belajar tentang deret Mclaurin Cos x dan e^2 dengan mencari pola rasio dari setiap fungsi cos x atau e^2, lalu Pak Engkos memberikan tugas Pseudo code atau sketsa kode agar mempermudah dalam memprogram nantinya, lalu saya disuruh menulis didalam kertas, setelah mata kuliah berakhir lalu dikumpulkan ke Pak Engkos.

Bahasa Pemrograman, untuk zaman globalisasi sekarang bahasa pemrograman sangat dibutuhkan disegala bidang di dunia ini, didunia engineering sangat dibutuhkan dalam perhitungan agar mempermudah engineer dalam pekerjaannya, Pak engkos memperkenalkan bahasa pemrograman pada C++ karena bahasa tersebut kompetibel dengan banyak sistem dan perangkat dari berbagai bidang dan software.


Pertemuan Ketiga

Selasa, 17 September 2019

Pada minggu ketiga dijelaskan tentang turunan numerik yaitu, turunan maju, mundur, dan center, untuk turunan center adalah turunan numerik yang paling baik dari turunan maju dan mundur, sedangkan turunan maju dan mundur memiliki tingkat ke akuratan yang sama dan mempengaruhi nilai h, semakin besar nilai h nya semakin besar juga errornya, yaitu kesalahan akibat pemotongan dari deret taylor jika memakai h = 0,0001 pada turunan maju akan lebih akurat nilai dari turunan maju.

(x) =

f(x+h)=

f(x-h)=

Turunan maju

f'(x)=

Turunan mundur

f'(x)=

Turunan center

f'(x)=

Turunan pertama dapat dicari menggunakan cara diatas

Cara menghitung dengan table, pakai gradien aja, dianggap dia garis lurus (y2-y1)/(x2-x1). Kalo nariknya ke depan dari titik yang dicari, jadi turunan maju, kalo ke belakang jadi turunan mundur. Dari cara ini, dapat dibuktikan nilai dari cara menggunakan table akan sama dengan cara turunan biasa, yang terakhir dijelaskan oleh asisten tentang mengkode di c++ untuk mengkode mclaurin dan taylor dalam perhitungan koding di c++


Pertemuan keempat

Pada tanggal 24 September 2019

Secant, bisect, dan Newton-Raphson method, digunakan dalam pencarian pembuat nol dari sebuah fungsi, atau biasa disebut root-finding algorithm.

Secant Method

Secant method menggunakan secant lines untuk mengaproksimasi nilai sebuah fungsi. Metode ini mirip dengan metode Newton-Raphson hanya saja menggunakan finite-difference.

Bisect Method

Merupakan metode pencarian akar-akar untuk fungis yang kontinu, dimana diketahui nilai x pada f(x) bernilai positif dan f(x) bernilai negative

Newton-Raphson Method


Pertemuan Kelima

Pada tanggal 1 Oktober 2019, Pada sebuah penelitian, jika ingin memvalidasi hasil perhitungan numerik, agak kurang logis. Mengapa? karena pada eksperimen error berbeda dengan error pada numerik. Pad numerik, errornya antara lain, rounding error, truncation error, kesalahan asumsi, dan penyederhanaan, sementara pada eksperimen hanya ada error alat ukur. Jadi apa gunanya numerik? Pada sebuah kotak, pada eksperimen mungkin hanya bisa mengukur temperature pada boundary saja, tetapi numerik bisa menghitung hingga bagian dalamnya. Hasil dari metode numerik tidak akan bisa sama dengan eksperimen, tetapi hanya mungkin memiliki trend yang sama. Misalnya, pada eksperimen grafik yang didapat cendrung turun, begitu juga pada numerik, artinya numerik masih bisa dapat kita percayan sebagai alat untuk Analisa. Jika hal ini terpenuhi, maka hasil eksperimen dapat kita Analisa dengan menggunakan metode numerik terutama pada bagian-bagian yang tidak dapat diukur oleh eksperimen.


Pertemuan pada tanggal 29 Oktober 2019

Oleh : Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara

Pada hari selasa 29 Oktober 2019, pertama diajarkan menggunakan aplikasi python seperti shell dan IDE, shell adalah tempat python itu bekerja sedangkan IDE membuat bahasa menjadi bahasa coding. Setelah itu kita juga diajarkan cara berpikir Runge Kutta.

berikut merupakan judul tugas yang diberikan. yaitu, membuat sebuah aplikasi yang dapat mengukur top speed dari sebuah kendaraan. dari hasil diskusi bersama teman kelompok saya (Mizan), didapat sebuah gambaran umum dari persamaan yang akan digunakan sebagai berikut.

Tugas Mijan.jpg