Muhammad Abi Rizky - 1706036311

From ccitonlinewiki
Revision as of 10:44, 19 November 2020 by Abirizky (talk | contribs)
Jump to: navigation, search
450px x 450 px

Tugas Penurunan Rumus Kontinuitas dan Momentum

Video Penurunan Rumus Momentum

Pada video di atas, dijelaskan penurunan rumus momentum Navier-Stokes, yang merupakan persamaan atur yang digunakan dalam simulasi CFD. Diturunkan berdasarkan Hukum kedua Newton tentang gerak, kemudian dengan menjelaskan bagaimana suatu control volume menerima tegangan, tekanan, dan body force, sehingga CV dapat bergerak, yang gerakannya juga dipengaruhi adanya gaya-gaya viskos yang mendisipasi momentum fluida.

Quiz FVM for Diffusion

Video FVM for Diffusion

Dynamic Mesh dan 6DoF

Pada pertemuan selasa, 17 November 2019 dibahas materi tentang 6 degree of freedom dan dynamic mesh. Kasus 6DoF merupakan kasus di mana sistem yang dianalisis bergerak dengan enam derajat kebebasan (six degrees of freedom) yaitu gerak linier 3 axis dan gerak berputar 3 axis. Pada dasarnya, gerak 6DoF menggunakan Hukum 2 Newton tentang gerak, di mana gerak linier diatur dengan persamaan Sigma F = ma, sedangkan untuk gerak berputar diatur dengan persamaan Sigma M = I x alpha. Dari kedua persamaan tersebut yang tentunya dihubungkan dengan persamaan atur yang biasa digunakan pada aplikasi CFD, dapat ditentukan gerakan-gerakan yang terjadi pada suatu sistem. Kemudian untuk dynamic mesh sendiri merupakan mesh yang memungkinkan untuk mendapatkan control volume yang bergerak. Contohnya pada kehidupan nyata tentunya seperti pada mesin-mesin fluida seperti pompa, kompresor, dan turbin, di mana sudu-sudu dari benda-benda tersebut bergerak relatif terhadap pergerakan fluida.

Pada tugas percobaan dynamic mesh untuk vertical axis wind turbine (VAWT), didapatkan beberapa poin, pertama bahwa pengaruh dari delta T pada parameter percobaan akan sangat memengaruhi waktu perhitungan. Kemudian tentunya hal tersebut juga diperngaruhi oleh kerapatan mesh, walaupun penulis tidak mengubah apapun pada mesh yang diberikan. Kemudian dari aliran fluida yang diberikan, didapati bahwa pada setiap blade rotor dan poros di tengah, fluida akan membentuk wake atau olakan aliran setelah melewati komponen-komponen tersebut, di mana terjadi turbulensi. Ini terjadi kareena adanya putaran sudu-sudu rotor yang menyebabkan vortex, di mana vorticity dirumuskan dengan zeta = 2 omega = curl(V), di mana zeta adalah vorticity, omega adalah kecepatan putar dari fluida, dan V adalah vektor kecepatan aliran fluida. Dikarenakan adanya putaran dari blade yang tentunya memengaruhi segitiga kecepatan fluida dengan rotor, maka terjadi olakan yang terlihat pada bagian outlet turbin VAWT. Dari hasil tersebut, tentunya olakan tidak diinginkan pada suatu mesin fluida, karena akan menimbulkan drag yang besar bahkan dapat membuat komponen lain di sekitarnya bergerak, karena eksitasi yang diberikan oleh vortex tersebut. Maka dengan itu, penggunaan aplikasi CFD dapat membantu untuk membuat desain yang lebih baik untuk mengurangi olakan yang terbentuk pada outlet turbin sehingga efisiensi sistem dapat ditingkatkan, dan kegagalan akibat terbentuknya wake dapat dikurangi,