Maxmilian Aryo Purwacaraka

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search

Info Pribadi

Maxmilian Aryo.PNG

Nama: Maxmilian Aryo Purwacaraka

Tempat, Tanggal Lahir: Bontang, 9 Agustus 2000

Domisili: DI Yogyakarta


Topik 1: Hydrogen Tank

Mendesain sebuah tangki/tabung gas tekanan tinggi untuk gas hidrogen.


Diketahui:

Volume (V)= 1 Liter
Tekanan (P)= 8 Bar = 0,8 MPa
Budget Maksimum= Rp 500.000,00


Pembahasan

Untuk progress awal, kita diminta untuk mendesain suatu tabung gas tekanan tinggi untuk menampung gas hidrogen. Berdasarkan data yang diketahui, kita dapat memulai perancangannya. Dalam perancangan tabung gas hidrogen, kita perlu memperhatikan beberapa hal, seperti pemilihan material, perhitungan dimensi dan ketebalan tabung, desain tabung, pengujian, dan biaya. Dalam memilih material untuk membuat tabung gas, kita membutuhkan material yang kuat dan memiliki ketahanan terhadap karat (corrosion resistance) yang baik. Beberapa material yang memenuhi kriteria tersebut diantaranya ada aluminium, stainless steel, dan serat karbon (carbon fiber). Lalu untuk perhitungan dimensi dan ketebalan tabung, kita dapat mengikuti perhitungan sesuai standar ASME Boiler and Pressure Vessel Code (BPVC).


Optimisasi

Untuk pembuatan tabung gas bertekanan tinggi, material yang digunakan adalah 304 Stainless Steel. Berikut adalah sifat fisik dari 304 stainless steel.

Maxmilian-metnum-dimensi-304-Stainless-Steel.png

Bahan baku yang akan digunakan untuk membuat tabung dalam bentuk lembaran 304 stainless steel.


Untuk tabung gas ini, dipilih tipe head (tutup tabung) flat, dimana tabung gas akan berbentuk silinder/tabung. Menggunakan rumus volume tabung V = π R^2 h , kita dapat mencari panjang tabung dan diameter yang optimal. Dengan mengambil panjang tabung (h) sebesar 150mm, didapat jari-jari dalam tabung (R) sebesar 46,1mm. Lalu untuk menentukan ketebalan dari shell (sisi selimut tabung), kita menggunakan rumus yang didapat dari ASME BPVC VIII yaitu

t=PR/(SE-0,6P)

dengan t sebagai ketebalan, P sebagai design pressure (8 Bar), R sebagai jari-jari dalam tabung (46,1mm), S sebagai Maximum Allowable Stress, dan E sebagai joint efficiency (asumsi 1). Sementara ketebalan untuk head tabung dapat dicari dengan rumus

t=PR/(SE+0,4P).

Maximum Allowable Stress dari 304 stainless steel yaitu 16.000 psi (110,3 MPa) untuk welded pipe dan 18.750 psi (129,3 MPa) untuk bentuk lain. Dengan data yang sudah diketahui, dapat dihitung ketebalan shell sebesar 0.336 mm dan ketebalan head sebesar 0,333 mm.