Difference between revisions of "Ilham Bagus Wiranto"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 65: Line 65:
  
 
Anisotropic Magnetorheological Elastomer (MRE) berbahan dasar silikon RTV dengan fraksi berat 70% dibuat menggunakan cetakan yang telah tervalidasi dan berkemampuan menyusun partikel dalam beberapa arah (0˚, 45˚, dan 90˚) dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini diawali dengan pembuatan cetakan untuk curing MRE yang meliputi tahapan desain, simulasi, pembuatan purwarupa, dan validasi. Cetakan anisotropic MRE didesain dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk Fusion 360. Distribusi dan nilai kerapatan fluks magnetik pada keseluruhan cetakan disimulasikan menggunakan perangkat lunak Ansoft Maxwell. Nilai kerapatan fluks magnetik sebesar 0.3 T dipilih untuk menghasilkan susunan partikel yang baik dalam matriks.  Setelah disimulasikan, diketahui arus yang diperlukan untuk menghasilkan 0.3 T dalam ruang curing 0˚, 45˚, dan 90˚ adalah 0.2, 0.1, dan 3 Ampere. Pembuatan sample dilakukan dengan memberikan medan magnet selama 3 jam dan didiamkan selama 1 hari di dalam cetakan. Gambaran yang didapat dari Scanning electron microscope (SEM) menunjukkan partikel yang tersusun membentuk sudut 0˚, 45˚, dan 90˚.
 
Anisotropic Magnetorheological Elastomer (MRE) berbahan dasar silikon RTV dengan fraksi berat 70% dibuat menggunakan cetakan yang telah tervalidasi dan berkemampuan menyusun partikel dalam beberapa arah (0˚, 45˚, dan 90˚) dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini diawali dengan pembuatan cetakan untuk curing MRE yang meliputi tahapan desain, simulasi, pembuatan purwarupa, dan validasi. Cetakan anisotropic MRE didesain dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk Fusion 360. Distribusi dan nilai kerapatan fluks magnetik pada keseluruhan cetakan disimulasikan menggunakan perangkat lunak Ansoft Maxwell. Nilai kerapatan fluks magnetik sebesar 0.3 T dipilih untuk menghasilkan susunan partikel yang baik dalam matriks.  Setelah disimulasikan, diketahui arus yang diperlukan untuk menghasilkan 0.3 T dalam ruang curing 0˚, 45˚, dan 90˚ adalah 0.2, 0.1, dan 3 Ampere. Pembuatan sample dilakukan dengan memberikan medan magnet selama 3 jam dan didiamkan selama 1 hari di dalam cetakan. Gambaran yang didapat dari Scanning electron microscope (SEM) menunjukkan partikel yang tersusun membentuk sudut 0˚, 45˚, dan 90˚.
 +
 +
 +
== '''Pertemuan 3 Komputasi Teknik''' ==
 +
 +
'''PowerPoint'''
 +
 +
[[File:Slide1BGS.JPG]]
 +
 +
[[File:Slide2BGS.JPG]]
 +
 +
[[File:Slide3BGS.JPG]]
 +
 +
[[File:Slide4BGS.JPG]]

Revision as of 14:23, 19 February 2020

alt text


Profil

Nama  : Ilham Bagus Wiranto

NPM  : 1906433663

Jurusan : Teknik Mesin - Sistem Otomasi dan Manufaktur

email  : ilham.bagus91@ui.ac.id / ilhambaguswiranto@gmail.com


Pertemuan 1 Komputas Teknik

1.1 Perkenalan dan Pengertian Komputasi Teknik

Perkenalkan nama saya Ilham Bagus Wiranto, saya memperoleh gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi S1 Teknik Mesin pada tahun 2018. Saya diperkenalkan dengan komputasi teknik ketika duduk di semester 5 pada mata kuliah metode numerik. Pengertian komputasi teknik yang saya ketahui adalah komputasi berarti sebuah cara untuk menyelesaikan suatu masalah dengan algoritme tertentu, karena disandingkan dengan kata teknik, dapat diartikan bahwa suatu metode pemecahan masalah keteknikan dengan menggunakan suatu penyelesaian numerik dan penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah.

Pada masa kuliah di Universitas Sebelas Maret, Saya pernah menggunakan beberapa software yang mungkin termasuk dalam komputasi teknik yaitu, SolidWork, Autodesk, dan Ansys Maxwell. Program Ansys yang saya pernah gunakan yaitu untuk menyelesaikan masalah Elektromagnetic, Sehingga untuk Penggunaan Ansys pada Bidang Fluida masih sangat awam. Saya merasa masih perlu banyak belajar terkait penerapan dari komputasi teknik pada bidang keteknikan lainnya.

1.2 Tujuan Pembelajaran Komputasi Teknik

Tujuan Mempelajari ilmu Komputasi teknik :

1. Memahami Konsep-Konsep dan Prinsip-Prinsip Dalam komputasi teknik

2. Mampu Menerapkan Pemahaman Untuk Kasus-Kasus teknik Mesin

3. Lebih Mengenali Diri Sendiri

1.3 Konsep dalam Komputasi Teknik

Beberapa Contoh Konsep yang ada :

1. Iiterasi

2. Error

3. Konvergen

4. Accuracy

5. Precise.


Pertemuan 2 Komputasi Teknik

Materi Pertemuan 2

Pada Pertemuan Ke-2 Kelas komputasi Teknik, Ditanamkan bahwa mahasiswa S2 seharusnya memiliki kesadaran untuk belajar dan mengembangkan potensi diri secara mandiri. Selain itu juga dikenalkan konsep "Inersia" dalam kehidupan sehari-hari. Setiap Mahasiswa memiliki inersia yang berbeda-beda, kewajiban kita adalah untuk membuat inersia dalam diri kita seminimal mungkin, terutama inersia untuk belajar.

Dalam kelas juga dilakukan musyawarah untuk menentukan arti dari kata "Analisa". Sehingga di dapatkan pengertian dari hasil musyawarah sebagai Berikut:

1. Musyawarah : Analisa adalah Suatu proses penyeidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikan yang terstruktur.

2. Pak DAI : Analisa adalah Suatu proses untuk menghasilkan langkah-langkah solusi/suatu prosedur pemecahan masalah.

Sinopsis Skripsi

Tugas Akhir (Skripsi Saya) berjudul"Pembuatan dan Karakterisasi Morfologi dari Anisotropic Magnetorheological Elastomer (MRE)". Tujuan dari Skripsi saya adalah membuat smart material, yang dimana susunan partikel dalam material tersebut tersusun pada beberapa arah. Untuk membuat material tersebut diperlukan device khusus yang mampu mengkondisikan elastomer pada saat proses curing. Dalam tugas akhir saya ini proses dilakukan dari mendesain alat, melakukan Simulasi dari desain yang telah dibuat menggunakan Ansys Maxwell untuk mengetahui unjuk kerja dari alat ini, Melakukan Pembuatan alat, Melakukan Validasi terhadap alat yang telah dibuat dan dibandingkan dengan simulasi untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pengukuran tersebut, Melakukan pembuatan smart material tersebut, dan tahapan terakhir adalah melakukan karakterisasi morfologi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui susunan partikel di dalam material. Untuk Abstrak dari skripsi saya dapat dibaca pada sub selanjutnya.

Abstract Skripsi

Anisotropic Magnetorheological Elastomer (MRE) berbahan dasar silikon RTV dengan fraksi berat 70% dibuat menggunakan cetakan yang telah tervalidasi dan berkemampuan menyusun partikel dalam beberapa arah (0˚, 45˚, dan 90˚) dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini diawali dengan pembuatan cetakan untuk curing MRE yang meliputi tahapan desain, simulasi, pembuatan purwarupa, dan validasi. Cetakan anisotropic MRE didesain dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk Fusion 360. Distribusi dan nilai kerapatan fluks magnetik pada keseluruhan cetakan disimulasikan menggunakan perangkat lunak Ansoft Maxwell. Nilai kerapatan fluks magnetik sebesar 0.3 T dipilih untuk menghasilkan susunan partikel yang baik dalam matriks. Setelah disimulasikan, diketahui arus yang diperlukan untuk menghasilkan 0.3 T dalam ruang curing 0˚, 45˚, dan 90˚ adalah 0.2, 0.1, dan 3 Ampere. Pembuatan sample dilakukan dengan memberikan medan magnet selama 3 jam dan didiamkan selama 1 hari di dalam cetakan. Gambaran yang didapat dari Scanning electron microscope (SEM) menunjukkan partikel yang tersusun membentuk sudut 0˚, 45˚, dan 90˚.


Pertemuan 3 Komputasi Teknik

PowerPoint

Slide1BGS.JPG

Slide2BGS.JPG

Slide3BGS.JPG

Slide4BGS.JPG