Difference between revisions of "Fathurrahman Yudhi Nugraha"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Presentasi Seminar Tugas Akhir)
(Presentasi Seminar Tugas Akhir)
Line 49: Line 49:
  
  
[[File:Seminar_S1.mp4]]
+
[[File:Seminar_S1_Large.mp4]]
 
 
[[Media:Seminar_S1]]
 
  
 
== Rencana Tugas Akhir ==
 
== Rencana Tugas Akhir ==

Revision as of 04:04, 8 March 2020

FY small.jpg

Biodata

Nama Lengkap : Fathurrahman Yudhi Nugraha

NIK : 1906324076

Peminatan : Sistem Utilitas Bangunan & Keselamatan Kebakaran

Email : fathurrahman.yudhi@ui.ac.id


Muhasabah

Assalamualaikum wr wb,

Baseline of knowledge : Pengetahuan saya terkait dengan komputasi teknik adalah sangat minim, saya merasa pengalaman di pekerjaan selama ini tidak menggunakan komputasi teknik yang kompleks.

Alhamdulillah saya sudah bekerja di industri sebagai karyawan di perusahaan swasta sejak tahun 2000. Pada tahun 2004 saya berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) saya dengan program extension dari Diploma 3 (D3).

Kemampuan penggunaan software di komputer ketika bekerja hanya sebatas Microsoft Excel dan Autocad, sedangkan basic pemograman pernah saya dapatkan pada mata kuliah turbo pascal pada masa D3, akan tetapi karena tidak pernah digunakan maka saya bisa di anggap tidak memiliki pengalaman terkait dengan komputasi teknik.

Dengan adanya mata kuliah ini tentunya saya berharap bisa mendapatkan pembelajaran yang baru dan berguna untuk pribadi saya sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebaikan dan juga manfaat yang lebih besar.


Sinopsis Tugas Akhir

Judul tugas akhir D3 : Perbaikan dan Pengujian Performansi Mesin Pengkondisian Udara di Laboratorium Pendingin Teknik Mesin ITB

Adalah pekerjaan memperbaiki Water Cooled Chiller dengan menggantikan beberapa spare part yang rusak hingga unit tersebut bisa di operasikan kembali. Kemudian dilakukan pengukuran dari parameter kerja nya dari masing-masing komponen utama dan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan kapasitas dan perfomansi kerja dari unit tersebut. Perhitungan yang dilakukan adalah perhitungan secara matematis dan dilakukan dengan progam Excel, sehingga dapat di tampilkan hasil nya berupa tabel dan juga bentuk grafik dari beberapa data pengukuran dan perhitungan.

Judul skripsi S1 : Analisa Penggunaan Refrigerant R410A pada mesin Pengkondisian Udara untuk Refrigeran R22

Yaitu percobaan menggantikan jenis refrigeran baru pada mesin AC untuk jenis refrigeran lama atau lebih di kenal dengan istilah Retrofit. Percobaan dilakukan langsung terhadap mesin AC type Ducted Split dengan spesifikasi menggunakan jenis refrigeran R22, dengan membandingkan hasil dari operasional unit tersebut ketika menggunakan R22 lalu ketika operasional dengan mengganti refrigeran R410A. Analisa didapatkan dengan melihat paramater operasional dari kedua jenis refrigeran yang digunakan lalu dibandingkan dengan sifat termodinamika nya sehingga bisa mendapatkan suatu informasi terkait dengan karakteristik dari komponen yang dirancang untuk suatu refrigeran.

Software yang digunakan saat itu untuk melakukan analisa tersebut adalah Excel, AutoCad dan Coolpack.

Rencana thesis yang akan saya ambil adalah analisa penggunaan liquid suctin heat exchanger terhadap kinerja dari suatu unit air cooled chiller dengan refrigeran hydrocarbon R290. Penelitian akan meliputi kepada perancangan sebuah heat exchanger berbentuk brazed plate hx, sehingga pasti diperlukan simulasi perhitungan dan juga modelling dari hx tersebut. Dan saya cukup yakin bahwa mata kuliah komputasi teknik ini akan sangat diperlukan dalam proses analisa yang akan saya lakukan.


Presentasi Seminar Tugas Akhir

Rencana Tugas Akhir

Judul : ANALISA PEMASANGAN LIQUID SUCTION HEAT EXCHANGER TERHADAP EFISIENSI SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP PADA AIR COOLED CHILLERS DENGAN REFRIGERAN HIDROKARBON (R290) Sistem Refrigerasi kompresi uap adalah sistem refrigerasi yang paling banyak digunakan untuk aplikasi sistem pendingin udara baik di sektor aplikasi rumah tangga ataupun komersil dan industri. Penggunaan sistem chiller pada unit tata udara di gedung komersil sangat populer digunakan dikarenakan kemampuan nya menghasilkan kapasitas yang besar dan juga dengan distribusi air dingin yang sangat efektif dan fleksible jika dibandingkan dengan sistem sirkulasi refrigeran (Direct Expansion System). Konsumsi energi yang dialokasikan untuk sistem tata udara di gedung komersil bisa mencapai 60% dari total kebutuhan listrik pada gedung tersebut, sehingga efisiensi chiller makin menjadi perhatian dan menarik untuk diteliti agar mencapai tingkat efisiensi yang optimal. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi pada suatu unit chillers yaitu dengan prinsip meningkatkan efek pendinginan yang dihasilkan dan mengurangi konsumsi energi listrik digunakan. Nilai unjuk kerja dari sistem refrigerasi di tunjukan dengan angka COP (Coefficient Of Performance) yaitu perbandigan antara energi dari efek pendinginan dengan energi listrik dalam kW/kW. Akan tetapi ada istilah lain untuk menunjukan nilai efisiensi pada suatu unit chiller, yaitu EER (Energy Efficiency Ratio) dalam satuan kW/TR, dimana menunjukan energi listrik yang dibutuhkan dalam kW untuk menghasilkan kapasitas pendinginan dalam TR (Ton of Refrigeration, 1 TR = 12,000 Btu/h). Dalam rangka meningkatkan efisiensi dari unit chiller, pemilihan refrigeran bisa menjadi salah satu pilihan paling mudah dilakukan, yaitu dengan memilih karakter refrigeran dengan sifat termodinamika yang lebih baik. Selain itu juga modifikasi dari siklus refrigerasi yang standar bisa dilakukan untuk meningkatkan efesiensi yang terjadi pada suatu unit chiller. Dan dari kedua kemungkinan tadi, maka penelitian dilakukan untuk membuktikan peningkatan efisiensi energi yang mungkin di dapatkan. Pada siklus refrigerasi ideal, efek pendinginan bisa dimanfaatkan ketika refrigeran pada fase cair setelah keluaran kondensor di ekpansi oleh katup ekspansi hingga fasa refrigeran menjadi gas sempurna di akhir keluaran evaporator. Dengan meningkatkan kualitas temperatur lebih dingin dari keluaran kondensor (Liquid Subcooling) maka efek pendinginan diharapkan bisa lebih banyak, sedangkan di ujung evaporator temperatur gas bisa ditingkatkan pada fasa panas lanjutan (Gas Superheat) akan menimbulkan efek positif dengan batasan tertentu.



Optimasi Kebutuhan Energi Manusia

Sumber Energi di alam dunia ini bermacam macam bentuk nya, dan sudah diatur sedemikian sempurna oleh sang pencipta agar terjadi siklus yang setimbang. Sehingga orang berpikir dan sepakat bahwa di dunia ini terjadi yang namanya hukum kekekalan energi, dimana energi tidak dapat dihilangkan melainkan hanya bisa di pindahkan dan di rubah dalam bentuk yang bervariasi. Seperti halnya semua mahkluk hidup, manusia harus memiliki kesetimbangan energi agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Ada energi yang masuk dan juga energi yang keluar, yang kesetimbangan nya berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari banyak hal diantara nya yaitu : 1. Usia 2. Berat dan bentuk tubuh 3. Kegiatan/aktifitas 4. Kebiasaan dan kemampuan adaptasi tubuh 5. Lingkungan 6. Emosi, pikiran dan Spiritual 7. Lain-lain

Jika dianalogikan sebagain mesin, maka manusia adalah mesin yang sangat sempurna. Karena sumber energi yang terbatas (umumnya dari makanan dan minuman) diproses secara metabolisme yang sangat kompleks oleh tubuh manusia bisa menghasilkan energi yang tidak terbatas. Satuan energi yang di umum digunakan untuk manusia adalah Kalori. Semua energi masukan (In) yaitu bahan makanan dan minuman dicarikan angka kalori nya dan demikian juga dengan energi keluaran (Out) yaitu berupa aktifitas. Para ahli di bidang biologi dan kesehatan memberikan standard kalori yang dihasilkan oleh makanan dan minuman dan juga kebutuhan kalori yang dibutuhkan manusia dalam persamaan yang di tetapkan WHO dengan istilah Basal Metabollic Rate (BMR). Rumus BMR menggunakan persamaan Harris Benedict, yang direvisi oleh Roza dan Shizgal pada tahun 1984. Dalam tulisan ini saya akan coba memberikan gambaran terkait dengan salah satu energy balance (kesetimbangan energi) yang terjadi pada tubuh manusia. Interaksi thermal tubuh manusia dan lingkungan terjadi dengan gambaran skematis dan persamaan seperti ini :

Thermal Interaction Human Body.PNG

Metabollic Rate Equation.PNG

(ASHRAE Handbook, Fundamental 2013)

Dimana mengacu kepada persamaan diatas, banyak perubahan kalor yang mempengaruhi total metabolic rate (M) dari tubuh yang berupa aliran kalor sensibel dan laten.

Tubuh manusia adalah sebuah energy (Heat) storage dimana laju penyimpanan energi nya sama dengan laju peningkatan energy internal, yang terdiri dari 2 bagian thermal compartment yaitu kulit dan inti tubuh manusia. Laju penyimpanan adalah suatu fungsi persamaan yang melibatkan coefficient thermal capacity, waktu dan perubahan temperature

Body Heat Storage.PNG

(ASHRAE Handbook, Fundamental 2013)

Sehingga pada akhirnya bagaimana optimasi kebutuhan energi manusia bisa di lakukan, salah satu faktor yang mempengaruhi nya adalah kondisi thermal yang membuat tubuh manusia mengeluarkan kalor yang seefisien mungkin atau dikenal juga dengan Thermal Comfort. Contoh yang sederhana ketika seorang pegawai kantor A yang melakukan aktifitas pekerjaan di dalam ruangan tanpa A/C (pengkondisi udara) akan mengeluarkan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan aktifitas pekerjaan yang sama dilakukan di dalam ruangan dengan A/C. Sehingga dalam hal ini pegawai A bisa melakukan optimasi kebutuhan energi nya jika melakukan pekerjaan di dalam ruangan ber A/C, misalnya langkah kongkrit nya adalah makan dan minum dengan porsi yang lebih sedikit.