Fadlu Rahman Sirajudin Majid

From ccitonlinewiki
Revision as of 23:56, 12 February 2019 by Fadlu.rahman (talk | contribs) (PERTEMUAN 1 METODE NUMERIK)
Jump to: navigation, search

PERTEMUAN 1 METODE NUMERIK

Informasi Umum Mata Kuliah

Pada pertemuan pertama kelas Merode NUmerik, diperkenalkan dosen pengampu mata kuliah yaitu:

1) Dr. AHmad Indra Siswantara (Panggilan AKI DAI) yang mengajar pada pertemuan kali ini, 2) Dr. Gunawan.

Terdapat dua tujuan dari mata kuliah ini: (1) mahasiswa mampu menguasau konsep dari mata kuliah metode numerik serta mengaplikasikannya, dan (2) mahasiswa dapat mengenai diri pribadi yang sebenarnya.

Dari tujuan tersebut, diharapkan mahasiswa mendapatkan output setelah menyelesaikan pelajaran ini yaitu berupa:(1) kemampuan mengaplikasikan metode numerik dengan konsep yang telah dipelajari dan (2) kemampuan mengetahui diri sendiri dalam kehidupan.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran berikut dengan outputnya, pengajar dan mahasiswa menggunakan 5 langkah metode pembelajaran yaitu:

1) algoritma, flowchart, pemograman, dan metode iteraritive; 2) penyelesaian persamaan aljabar simultan; 3) diferensial dan Integral; 4) optimasi dan; 5) studi kasus.

Untuk pengambilan nilai ujian, dosen menggunakan metode:

1) tertulis dan/atau praktik, untuk menguji skill, value dan pengetahuan mahasiswa, 2) muhasabah, berupa instropeksi diri selama pelaksanaan pembelajaran.

Sebelum mempelajari metode numerik, mahasiswa diharapkan telah menguasai mata kuliah kalkulus yang telah diajarkan sebelumnya.


Akal dan Kaitannya dalam Pembelajaran

Selama pertemuan pertama kelas metode numerik, dosen pengajar membahas mengenai akal. Akal dapat dianalogikan sebagai tali: tali yang mengikat nafsu atau keinginan manusia. Dengan adanya akal, manusia dapat mengenal istilah "cukup" dalam mengejar/mencapai sesuatu.

Adapun kaitannya dalam pembelajaran, akal-lah yang menjadi petunjuk bagi mahasiswa agar dapat mengenali tujuan kuliah yang sebenarnya: ilmu. Dengan mengetahui tujuan itu, mahasiswa dapat beperilaku jujur selama proses pembelajaran dan tidak menjadikan "nilai" atau "indeks prestasi" di atas segalanya hingga pada akhirnya membenarkan segala cara untuk mendapatkan nilai sebaik mungkin.

Akal pulalah yang menjadikan manusia untuk berpikir kritis, dan terus bertanya akan ilmu. Dengan berpikir kritis, mahasiswa mampu melihat suatu permasalahan dari berbagai aspek sehingga tidak menjadi "blind follower". Adapun Sikap terus bertanya akan ilmu menjadikan mahasiswa terus belajar dan mengembangkan pengetahuan yang dikuasainya.

Dengan akal, manusia mampu menjadikan matematika dan logika sebagai sarana untuk mengetahui alam dan Sang Pencipta. Hal ini karena dewasa ini, banyak ilmuan hebat yang tidak mempercayai keberadaan Sang Pencipta dan mengatasnamakan matematika dan logika sebagai alasan munculnya rasa ketidakpercayaan itu. Dari sana, jelas bahwa matematika dapat membantu atau menyesatkan kita.

Mindmap.jpg