Difference between revisions of "Fadhil Ramadhan"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Tugas Merancang Minggu ke-2 (13 Oktober 2020))
(Pertemuan ketiga Tugas Merancang (20 Oktober 2020))
Line 102: Line 102:
  
 
- Mempelajari Modelica
 
- Mempelajari Modelica
 +
 +
 +
 +
== Pertemuan Keempat Tugas Merancang (23 November 2020) ==
 +
asistensi

Revision as of 21:04, 27 October 2020

Biodata diri

Nama : Fadhil Ramadhan Masthofani

NPM  : 1806149103

Jurusan : Teknik Mesin

Fadhil.jpg


Pertemuan kedua Tugas Merancang (5 Oktober 2020)

Pada mata kuliah Tugas Merancang ini, saya berada di TIM 13 bersama Selviya Chandrika Avaurum, Dennis Nicholas Bonardo, dan Fabio Almer Agoes. Kelompok kami berada di bawah bimbingan Pak Ahmad Indra Siswantara dan kami ditugaskan untuk mencari referensi-referensi terkait biogas.

Dari referensi yang saya baca, biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan–bahan organik seperti: kotoran hewan dan limbah domestik (rumah tangga). Kandungan utama dalam biogas adalah Metana dan Karbon Dioksida. Biogas dapat dimanfaatkan untuk menjadi energi alternatif seperti menggantikan gas yang digunakan untuk memasak.

Berdasarkan data yang saya dapat, produksi sampah di Jakarta terus meningkat. Di tahun 2018, penduduk Jakarta memproduksi hingga 7.500 ton/hari dan sekitar 38% berasal dari sisa makanan. Dari limbah sisa makanan tersebut, kita dapat memanfaatkannya menjadi biogas sebagai energi alternatif sekaligus menjaga lingkungan kita. Maka dari itu diperlukan suatu alat untuk memaksimalkan potensi tersebut

Untuk menghasilkan biogas, bahan organik difermentasi dengan bantuan bakteri. Terdapat 4 tahap fermentasi yaitu

1. Tahap hidrolisis. Pada tahap hidrolisis polimer organik yang tidak larut (seperti karbohidrat) dipecah, sehingga dapat diakses ke tahap berikutnya dari bakteri yang disebut bakteri asidogenik.

2. Bakteri asideogenik mengubah gula dan asam amino menjadi karbon dioksida, hidrogen, amonia, dan asam organik.

3. Pada tahap ketiga, bakteri asetogenik mengubah asam organik menjadi asam asetat, hidrogen, amonia, dan karbon dioksida, memungkinkan untuk tahap akhir - metanogen.

4. Metanogen mengubah komponen akhir ini menjadi metana dan karbon dioksida- yang kemudian dapat digunakan sebagai energi hijau yang mudah terbakar.

Untuk eksperimen pertama, saya akan menggunakan drum air sebagai wadah digester dan sisa makanan. Kemudian menggunakan ban dalam mobil/sepeda untuk menampung biogasnya dan kompor untuk memastikan proses fermentasi anaerobnya berhasil

Eksperimen1.jpg

Referensi:

https://www.caesarvery.com/2013/06/proses-pembuatan-biogas.html

https://www.homebiogas.com/

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2589014X19300921

https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5e9a51843fdc1/jakarta-darurat-sampah

https://www.youtube.com/watch?v=pKZgnXQCp98&list=WL&index=20&t=318s

Pertemuan kedua Tugas Merancang Minggu (13 Oktober 2020)

Pada minggu ke-2, kami diarahkan untuk memulai pembuatan alat untuk pembuatan biogas menggunakan galon air sebagai wadah disgester.

Alat dan bahan:

Galon
Selang air 5/16"
Lem
Cat
Kuas
Ember
Kol


Cara Pembuatan:

1. Mengecat galon dengan warna hitam agar proses anaerobik dapat berjalan dengan baik

2. Memotong 1,5 buah kol sampai menjadi kecil kemudian memasukkannya ke dalam ember

3. Kemudian memasukkan kol yang ada di ember ke dalam galon

4. Setelah itu memasukkan air satu ember sehingga perbandingan kol dan air 1:1

5. Melubangi tutup galon kemudian memasukkan selang air ke dalam lubang tersebut sebagai saluran gas yang dihasilkan

6. Kemudian menambahkan lem sehingga antara selang air dan tutup galon tidak ada kebocoran

7. Menutup galon dengan tutup galon yang sudah tersambung dengan selang air

8. Memasukkan air ke dalam selang air dan membuat manometer-U sederhana. Air disisi kiri manometer-U harus sama dengan sisi sebelah kanan

9. Kemudian menandai ketinggian air pada manometer sehingga kita dapat melihat perkembangannya setiap hari

10. Melakukan pengamatan dan pengambilan data ketinggian air pada manometer-U

Alat Pembuat Biogas

Setalah pengamatan selama 4 hari, Kenaikan tinggi air pada manometer hanya 2,5 mm. Setelah melihat presentasi dari teman-teman yang lain, Hal tersebut terjadi karena kurang rapatnya sambungan antar selang air dan tutup galon sehingga terjadi kebocoran. Selain itu saya tidak menggunakan starter seperti susu, yoghurt, ragi, atau kotoran hewan untuk mempercepat proses pembentukan biogas

Pertemuan ketiga Tugas Merancang (20 Oktober 2020)

Saya memperbaiki sistem biogas yang saya buat minggu lalu. Hal-hal yang diperbaiki:

- Merapatkan sambungan antara selang air dan tutup galon sehingga tidak ada kebocoran

- Menempelkan penggaris pada manometer sehingga dapat dilihat langsung perubahan ketinggian air yang terjadi

- Menambahkan sisa-sisa sayuran dan ragi 3 sachet untuk mempercepat proses pembentukan biogas

- Melakukan pengamatan ketinggian air per 6 jam


Pada tanggal 20 Oktober 2020 (setelah 4 hari), ketinggian air sudah mencapai 10 mm. Berikut tabel pengamatannya


Target minggu depan : - Mencari literatur tentang proses anaerobic digestion

- Mempelajari Modelica


Pertemuan Keempat Tugas Merancang (23 November 2020)

asistensi