Difference between revisions of "Dendy Dwi Rohma P J"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Tugas Besar - Manipulasi Jenis Aliran (Laminer dan Turbulen) dengan Surface Roughness yang Berbeda pada Properties Fluida Masuk yang Sama pada Intake Manifold Karburator)
(Tugas Besar - Manipulasi Jenis Aliran (Laminer dan Turbulen) dengan Surface Roughness yang Berbeda pada Properties Fluida Masuk yang Sama pada Intake Manifold Karburator)
Line 169: Line 169:
 
== '''Tugas Besar - Manipulasi Jenis Aliran (Laminer dan Turbulen) dengan Surface Roughness yang Berbeda pada Properties Fluida Masuk yang Sama pada Intake Manifold Karburator''' ==
 
== '''Tugas Besar - Manipulasi Jenis Aliran (Laminer dan Turbulen) dengan Surface Roughness yang Berbeda pada Properties Fluida Masuk yang Sama pada Intake Manifold Karburator''' ==
  
   Pada kompetisi motor balap (road race) berbahan bakar bensin. Mekanik akan meracik motor yang akan dipertandingkan sebaik mungkin. Pada kompetisi biasanya ada regulasi seperti pembatasan cc motor disetaip kelasnya, tidak boleh motor kelas 200cc diturunkan pada ajang 150cc. Sehingga mekanik akan melakukan improvisasi agar motor dengan kelas yang sama memiliki performa yang tinggi. Salah satunya adalah dengan memanipulasi campuran bahan bakar dengan udara yang akan masuk ruang bakar. Pada motor biasa akan kita jumpai jenis manifold karburator/ inejksi yang halus pada permukaannya. Hal tersebut menjadikan besin dan udara tidak bisa tercampur maksimal atau dapat dikatakan campuran udara dan bahan bakar masih kasar. Akibatnya performa motor tidak dapat maksimal. Agar lebih maksimal dilakukan porting pada dinding manifold agar campuran bensin dan udara dapat tercampur maksimal. Porting adalah melakukan profiling pada dinding intake manifold agar surface rougnessnya lebih kasar. Diharapkan dengan dilakukannya profilling pada dinding manifold dapat menjadikan campuran udara dan bahan bakar lebih baik.
+
   Pada kompetisi balap berbahan bakar bensin. Mekanik akan meracik motor yang akan dipertandingkan sebaik mungkin. Pada kompetisi biasanya ada regulasi seperti pembatasan cc motor disetaip kelasnya, tidak boleh motor kelas 200cc diturunkan pada ajang 150cc. Sehingga mekanik akan melakukan improvisasi agar motor dengan kelas yang sama memiliki performa yang tinggi. Salah satunya adalah dengan memanipulasi campuran bahan bakar dengan udara yang akan masuk ruang bakar. Pada motor/ mobil biasa akan kita jumpai jenis manifold karburator/ inejksi yang halus pada permukaannya. Hal tersebut menjadikan besin dan udara tidak bisa tercampur maksimal atau dapat dikatakan campuran udara dan bahan bakar masih kasar. Akibatnya performa motor tidak dapat maksimal. Agar lebih maksimal dilakukan porting pada dinding manifold agar campuran bensin dan udara dapat tercampur maksimal. Porting adalah melakukan profiling pada dinding intake manifold agar surface rougnessnya lebih kasar. Diharapkan dengan dilakukannya profilling pada dinding manifold dapat menjadikan campuran udara dan bahan bakar lebih baik.
 
[[File:IntakeManifold.png]]
 
[[File:IntakeManifold.png]]
 
[[File:PortingProfil.png]]
 
[[File:PortingProfil.png]]

Revision as of 11:21, 4 May 2020

Dendy Dwi Rohma P J.S1 Teknik Mesin 2019 Ekstensi.Universitas Indonesia

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ

BIODATA DIRI

Nama : Dendy Dwi Rohma Prahara Jaya

NPM  : 1906435473

Pendidikan Terakhir : Diploma III

Email : jaya.dendy1@gmail.com / dendy.dwi@ui.ac.id

Fakultas/ Jurusan : Teknik/ Teknik Mesin

Kelas Mekanika Fluida 02

Pertemuan Pertama


Hari, Tanggal : Rabu 31 Maret 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra dan Bang Edo

Pertemuan pertama pada hari ini dimulai dengan pemberian materi oleh bang Muhammad Hilman Gumelar atau akrab disapa bang Edo. Materi tersebut berisi tentang penjelasan aliran viskos di dalam pipa, pressure drop, hubungan dari jenis aliran viskos dengan pressure drop dan simulasi aliran didalam pipa menggunakan software CFDSOF.

Aliran viskos adalah aliran dimana kekentalan yang melewati suatu ruangan nilainya diperhitungkan. Jenis aliran viskos dalam pipa ditentukan dari bilangan Reynold nya. Re besar (Re>4000) maka jenis alirannya turbulen, sedangkan Re kecil (Re<2100) maka jenis alirannya laminar. Bilangan reynold adalah rasio gaya inersia suatu fluida terhadap gaya viskos fluida tersebut.

Re = (ρ*v*D)/μ

dimana :

v = Kecepatan aliran

D = Diameter pipa

ρ = massa jenis

μ = viskositas dinamik


Pada pertemuan ini bang Edo juga memberikan simulasi terkait penggunaan aplikasi CFD yang mana akan digunakan untuk mensimulasikan rangkaian aliran.Berikut hasil latihan dari penggunaan software CFDSOF.

Data simulasi yang akan digunakan pada software CFDSOF. Simulasi aliran udara pada bidang 2D.

Data Simulasi 2D

Hasil simulasi aliran udara pada bidang 2D.

Hasil Analisa CFD Plat Datar


Kemudian bang edo memberikan beberapa pertanyaan tentang pengertian yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan entrance region ?

2. Apa yang dimaksud dengan aliran berkembang sempurna ?

3. Bagaimana hubungan entrance region dengan aliran berkembang sempurna ?

4. Apa yang mempengaruhi pressure drop ?

5. Apa pengaruh viskositas terhadap aliran ?


Pertemuan Kedua


Hari, Tanggal : Rabu 1 April 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra dan Bang Edo

Pada ini dijelaskan tentang aplikasi mekanika fluidamisalnya aliran fluida dalam pipa. Ada 3 tahapan konservasi yang harus dipahami dalam mekanika fluida. Ketiga konservasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hukum Konservasi Massa KonservasiMassa.png

2. Hukum Konservasi Energi KonservasiEnergi.png

3. Hukum Konservasi Momentum KonservasiMomentum.png

Kemudian dijelaskan tentang fenomena pada Entrance Region, terjadinya aliran Fully Developed pada pipa. Pada entarance region terdapat entrance length (Le) dimana entrance length dipengaruhi oleh U dan μ. Semakin tinggi kecepatan semakin panjang pula jarak Le dari Entrance Point dan μ (density) tinggi menjadikan Le yang pendek. Gambar dibawah ini adalah contoh Entrance Region dan Fully Developed:

1. Entrance Region

Gambar.Entrance Region

2. Fully Developed

Gambar.Fully Developed

Soal Simulasi CFD: Laminar Parallel Plate Flow - ARTIKEL 2

SoalP2.png

Hasil Simulasi:

Jawaban A.1: AliranpadaSb.X0.18,0.05,0.01.png

Perbandingan velocity profile 0.01, 0.05 dan 0.18m


Jawaban A.2: AliranpadaSb.X(0.72,0.05,0.01m)A2.png

Perbandingan velocity profile 0.01, 0.05 dan 0.72m
Perbandingan velocity profile 0.18m dan 0.72m


Jawaban B.1: AliranpadaSb.X(0.18,0.05,0.01m)B1.png

Perbandingan velocity profile 0.01, 0.05 dan 0.18m


Jawaban B.2: AliranpadaSb.X(0.72,0.05,0.01m)B2.png

Perbandingan velocity profile 0.01, 0.05 dan 0.72m

Soal Simulasi CFD: Turbulent Parallel Plate Flow - ARTIKEL 3

SoalPlatDatarTurbulent.png

Hasil Simulasi: Contoh Hasil Slice pada Uin=0.02

PotonganUin0.02.png

Jawaban A.1:

Perbandingan velocity profile 0.01, 0.05, Le dan 2m

Jawaban A.2:

Perbandingan velocity profile 0.01, 0.85, Le dan 2m

Jawaban B.1:

Perbandingan viscosity profile 0.01, 0.05, Le dan 2m

Jawaban B.2:

Perbandingan viscosity profile 0.01, 0.85, Le dan 2m

Soal Simulasi CFD: Soal jawab mekanika fluida, munson, example 8.2 laminar pipe flow - ARTIKEL 4

Soal Pressure Drop pada Aliran Laminer dalam Pipa

Soal PressureDrop Laminer Pipa

Hasil Simulasi

ParaView Parameter

Inlet Slice (0,06, 1, 2.16, 4)m

p total Inlet Slice_(0.06, 1, 2.16 ,4)m

Pressure Drop pada (0,06, 1, 2.16, 4)m

Hasil Simulasi Pressure Drop Pipa Laminer

Soal Simulasi CFD: Soal jawab mekanika fluida, Minor Losses Ex.8.6 - ARTIKEL 7

Soal Ex.8.6 Munson

Soal Minor Losses Artikel 7

Soal Minor Losses Ex.8.6 Munson

Potongan Melintang Fenomena Cortex

Potongan Melintang pada Wind Tunnel

Potongan Sepanjang Sb.-Z Fenomena Cortex

Potongan Sepanjang Sb.-Z (4.8, 4.5, 4, 3.3, 2.8, 2.1, 1.6, 1, 0.5)m

Calculator

Calculator

Hasil Perhitungan Pressure Drop Dalam Nozzle

Pressure Drop Dalam Nozzle

Hasil Perhitungan Pressure Drop Dalam Difusser

Pressure Drop Dalam Difusser


Tugas Besar - Manipulasi Jenis Aliran (Laminer dan Turbulen) dengan Surface Roughness yang Berbeda pada Properties Fluida Masuk yang Sama pada Intake Manifold Karburator

  Pada kompetisi balap berbahan bakar bensin. Mekanik akan meracik motor yang akan dipertandingkan sebaik mungkin. Pada kompetisi biasanya ada regulasi seperti pembatasan cc motor disetaip kelasnya, tidak boleh motor kelas 200cc diturunkan pada ajang 150cc. Sehingga mekanik akan melakukan improvisasi agar motor dengan kelas yang sama memiliki performa yang tinggi. Salah satunya adalah dengan memanipulasi campuran bahan bakar dengan udara yang akan masuk ruang bakar. Pada motor/ mobil biasa akan kita jumpai jenis manifold karburator/ inejksi yang halus pada permukaannya. Hal tersebut menjadikan besin dan udara tidak bisa tercampur maksimal atau dapat dikatakan campuran udara dan bahan bakar masih kasar. Akibatnya performa motor tidak dapat maksimal. Agar lebih maksimal dilakukan porting pada dinding manifold agar campuran bensin dan udara dapat tercampur maksimal. Porting adalah melakukan profiling pada dinding intake manifold agar surface rougnessnya lebih kasar. Diharapkan dengan dilakukannya profilling pada dinding manifold dapat menjadikan campuran udara dan bahan bakar lebih baik.

IntakeManifold.png PortingProfil.png