Difference between revisions of "Budi Ismoyo Struktur Beam"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 17: Line 17:
 
 Dipilih beam profil H
 
 Dipilih beam profil H
  
 +
[[File:Skema_Bangunan_Budi.JPG]]
 +
 +
C. Input Model
 +
 +
 Beam
 +
 +
 Jumlah node 27 dengan spasi node 120 inch dan 160 inch
 +
 +
 Jumlah frame 42
 +
 +
 Load akan diberikan merata pada sloof sehingga software akan mengkalkulasi load yang diterima kolom
  
  
 
[[File:GnuPlot_Budi.JPG]]
 
[[File:GnuPlot_Budi.JPG]]

Revision as of 23:23, 16 March 2019

Desain Kolom Rumah 2 Lantai dengan Struktur Beam menggunakan Frame3DD

A. Pendahuluan

Dalam perencanaan pembuatan rumah, salah satu bagian rumah adalah kolom, baik kolom vertikal (kolom) maupun sloof yang merupakan struktur rangka rumah yang saling terikat. Dalam mendesain kolom perlu beberapa batasan terkait beban dan juga dimensi mengingat lokasi rumah adalah pemukiman padat. Aplikasi material beam menjadi makin populer dewasa ini karena efisiensi waktu pengerjaan, diperkotaan makin sulit mendapat jasa tukang yang berkualitas. Pada aplikasi ini diperlukan suatu sistem perencanaan yang praktis dan cepat karena untuk suatu sistem kolom. Perlu pemahaman mendalam terkait definisi dimensi dari struktur yang dipakai yang harus diinput dalam aplikasi, kemudian pemahaman yang benar terkait interpretasi hasil juga sangat penting.

B. Batasan Masalah

 Dimensi bangunan panjang x lebar x tinggi = 240 inchi x 240 inchi x 320 inchi atau tinggi tiap lantai 160 inchi.

 Tetap dibuat sloof beton. Sloof beton akan terikat dengan beam dengan di-welding agar ikatan dinding tetap kuat.

 Tapak beam akan diikat dengan pondasi menggunakan angkur.

 Beban merata ada pada sepanjang sloof dan terpusat pada kolom.

 Dipilih beam profil H

Skema Bangunan Budi.JPG

C. Input Model

 Beam

 Jumlah node 27 dengan spasi node 120 inch dan 160 inch

 Jumlah frame 42

 Load akan diberikan merata pada sloof sehingga software akan mengkalkulasi load yang diterima kolom


GnuPlot Budi.JPG