Difference between revisions of "Analisis Bangunan Terhadap Angin - Ismail"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 3: Line 3:
 
Mengetahui fenomena aerodinamika pada bangunan menjadi hal penting karena angin sendiri memiliki beban yang dapat mengganggu kestabilan bangunan, terutama bila bangunan tersebut cukup tinggi. Ketika kecepatan angin kencang, bangunan dapat roboh karena tidak kuat untuk menahan beban yang diberikan oleh angin. Sehingga beban angin yang kearah horizontal perlu dimasukkan ke dalam analisis struktur bangunan agar bangunan lebih aman untuk dihuni. Untuk menganalisis bangunan, akan digunakan software CFDSOF yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi angin pada saat bertubrukan dengan bangunan. Pada analisis yang akan dilakukan dalam tugas ini, analisis akan dilakukan dalam 3 sisi, yaitu tampak depan, tampak samping, dan tampak atas. Masing-masing tampak dilakukan untuk mengetahui keadaan dari streamline angin tersebut dari berbagai sisi.
 
Mengetahui fenomena aerodinamika pada bangunan menjadi hal penting karena angin sendiri memiliki beban yang dapat mengganggu kestabilan bangunan, terutama bila bangunan tersebut cukup tinggi. Ketika kecepatan angin kencang, bangunan dapat roboh karena tidak kuat untuk menahan beban yang diberikan oleh angin. Sehingga beban angin yang kearah horizontal perlu dimasukkan ke dalam analisis struktur bangunan agar bangunan lebih aman untuk dihuni. Untuk menganalisis bangunan, akan digunakan software CFDSOF yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi angin pada saat bertubrukan dengan bangunan. Pada analisis yang akan dilakukan dalam tugas ini, analisis akan dilakukan dalam 3 sisi, yaitu tampak depan, tampak samping, dan tampak atas. Masing-masing tampak dilakukan untuk mengetahui keadaan dari streamline angin tersebut dari berbagai sisi.
  
===Settingan CFDSOF===
+
===Pengaturan dalam CFDSOF===
 
CFDSOF merupakan software CFD (computational fluid dynamic/komputasi dinamika fluida) yang dibuat oleh Dr. Ahmad Indra yang juga merupakan dosen Teknik Mesin Universitas Indonesia.
 
CFDSOF merupakan software CFD (computational fluid dynamic/komputasi dinamika fluida) yang dibuat oleh Dr. Ahmad Indra yang juga merupakan dosen Teknik Mesin Universitas Indonesia.
  

Revision as of 15:41, 7 April 2019

Pembukaan

Mengetahui fenomena aerodinamika pada bangunan menjadi hal penting karena angin sendiri memiliki beban yang dapat mengganggu kestabilan bangunan, terutama bila bangunan tersebut cukup tinggi. Ketika kecepatan angin kencang, bangunan dapat roboh karena tidak kuat untuk menahan beban yang diberikan oleh angin. Sehingga beban angin yang kearah horizontal perlu dimasukkan ke dalam analisis struktur bangunan agar bangunan lebih aman untuk dihuni. Untuk menganalisis bangunan, akan digunakan software CFDSOF yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi angin pada saat bertubrukan dengan bangunan. Pada analisis yang akan dilakukan dalam tugas ini, analisis akan dilakukan dalam 3 sisi, yaitu tampak depan, tampak samping, dan tampak atas. Masing-masing tampak dilakukan untuk mengetahui keadaan dari streamline angin tersebut dari berbagai sisi.

Pengaturan dalam CFDSOF

CFDSOF merupakan software CFD (computational fluid dynamic/komputasi dinamika fluida) yang dibuat oleh Dr. Ahmad Indra yang juga merupakan dosen Teknik Mesin Universitas Indonesia.

Sebelum digunakan, file cfdsof.exe perlu diekslusi dulu dalam antivirus supaya mencegah terjadinya 'false-positive' yang menyebabkan file cfdsof.exe terhapus dari folder. Setelah itu klik cfdsof dan akan muncul tampilan muka seperti gambar di bawah berikut

Fl447 2019-04-05 14-06-47.png
Gambar 1. Tampilan Muka Awal CFDSOF

Setelah itu, untuk memulai analisis pilih INPUT1 dengan cukup mengetik "i1" pada software tersebut. Pada Input-1, ketik "j" untuk menulis judul analisis yang ingin digunakan.

Fl447 2019-04-07 14-29-16.png
Gambar 2. Tampilan INPUT1
Fl447 2019-04-07 14-32-07.png
Gambar 3. Tampilan JUDUL dalam INPUT1

Setelah itu baru kita masukkan data apa yang akan kita gunakan untuk menganalisis. Data-data yang akan kita gunakan dapat diinput dalam "ATUR-DOMAIN" dan untuk mengaksesnya cukup hanya mengetik "ad" dan akan muncul tampilan perintah yang dapat kita lakukan. Ketik "d" untuk mengatur dimensi yang akan kita pakai. Ada 2 jenis dimensi yang dapat kita gunakan, yaitu 2 dimensi atau 3 dimensi. Akan tetapi yang digunakan dalam analisis bangunan ini adalah 2 dimensi, sehingga ketik "2" untuk memilih 2 dimensi.

Fl447 2019-04-07 14-53-45.png
Gambar 4. Tampilan ATUR-DOMAIN
Fl447 2019-04-07 14-55-42.png
Gambar 5. Tampilan DIMENSI

Selanjutnya, pilih "UKRN-DOMAIN" untuk mengatur ukuran dari domain yang akan kita pakai untuk analisis. Cara mengakses perintah "UKRN-DOMAIN" hanya cukup untuk mengetik "ud" saja kemudian ketik "n" untuk koordinat kartesian. Rule of thumb untuk menentukan berapa panjang dan lebar domain biasanya dapat ditentukan dengan mengalikan panjang benda yang akan dianalisis dengan 3. Akhiri inputan UKRN-DOMAIN dengan mengetik "slsi." Untuk mengatur ukuran cell, kita dapat mengetik "jc" untuk mengakses tampilan "JMLH-CELL." Seperti dengan yang sebelumnya, akhiri inputannya dengan "slsi."

Fl447 2019-04-07 15-00-17.png
Gambar 6. Tampilan UKRN-DOMAIN
Fl447 2019-04-07 15-13-47.png
Gambar 7. Tampilan JMLH-CELL

Buka tampilan cell, dengan masuk ke "Input > Cell..." kemudian pilih "Tayang." Nanti akan muncul tampilan seperti pada gambar 9, dan kemudian membuat sistem dengan mengklik salah satu cell (atau mendrag cell) dan dalam tampilan gambar 8 pilih tipe apa dan kemudian klik "Pakai."

Fl447 2019-04-07 15-19-04.png
Gambar 8. Tampilan Atur Cell
Fl447 2019-04-07 15-18-17.png
Gambar 9. Tampilan Cell yang Akan Digunakan untuk Menganalisis Bangunan

Adapun pengaturan-pengaturan tambahan yang diset sama rata pada semua analisis yang akan dilakukan adalah

  • Residu

Cara menyetting residu adalah cukup membuka "Olah > Amatan > Residu" kemudian akan muncul seperti gambar 10. Pada subkategori "Opsi" centang semua opsi.

Fl447 2019-04-05 14-17-10.png
Gambar 10. Tampilan Residu
  • Kecepatan Angin

Kecepatan angin yang akan digunakan adalah 10.3 m/s. Untuk mengatur kecepatan angin, cukup untuk membuka "Input > KS..." dan dalam subkategori "zona" pilih input kemudian dengan tipe inlet "velocity-inlet" klik "Set..." setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar 11.

Fl447 2019-04-05 16-46-19.png
Gambar 11. Tampilan Pengaturan Kecepatan Angin
  • Kontur untuk tekanan:

Setelah iterasi dijalankan, kemudian pilih "Hasil > Input..." kemudian akan muncul tampilan seperti gambar 12. Pada subkategori "Kontur Utk" pilih "Tekanan" dan pada subkategori "Opsi," centang "Penuh."

Fl447 2019-04-05 16-47-40.png
Gambar 12. Tampilan Kontur untuk Tekanan
  • Kontur untuk kecepatan angin:

Sama dengan kontur untuk tekanan, tetapi pada subkategori "Opsi," "Penuh" tidak perlu dicentang. Apabila ingin streamline menjadi lebih detail, cukup meningkatkan angka "Tingkat Kontur" dari 30 menjadi angka yang diinginkan.

Fl447 2019-04-07 15-38-15.png
Gambar 13. Tampilan Kontur untuk Kecepatan Angin

Tampak Depan

Bentuk cell: Fl447 2019-04-05 16-58-53.png

Grafik iterasi: Fl447 2019-04-05 17-00-53.png

Tekanan: Fl447 2019-04-05 17-01-08.png

Kecepatan angin: Fl447 2019-04-05 17-01-17.png

Tampak Samping

Bentuk cell: Fl447 2019-04-05 16-53-44.png

Grafik iterasi: Fl447 2019-04-05 16-54-50.png

Tekanan: Fl447 2019-04-05 16-55-04.png

Kecepatan angin: Fl447 2019-04-05 16-55-26.png

Tampak Atas

Ukuran domain: Fl447 2019-04-05 16-45-35.png

Jumlah cell: Fl447 2019-04-05 16-45-41.png

Bentuk cell: Fl447 2019-04-05 16-45-10.png

Selesai iterasi: Fl447 2019-04-05 16-47-26.png

Grafik iterasi: Fl447 2019-04-05 16-47-18.png

Tekanan: Fl447 2019-04-05 16-47-55.png

Kecepatan angin: Fl447 2019-04-05 16-48-05.png