Difference between revisions of "Adriel Aron Hamonangan"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 69: Line 69:
  
 
[[File:input.PNG|thumb|800px|center|]]
 
[[File:input.PNG|thumb|800px|center|]]
 +
 +
 +
 +
'''Rabu, 2 Oktober 2019'''
 +
'''5:36 PM'''
 +
 +
Pada hari ini saya belajar bahwa dengan menggunakan Python Editor, saya dapat mengerjakan soal-soal tentang pegas, dengan
 +
dimasukkan ke dalam matriks.
 +
 +
Pertama-tama, kita harus meninjau terlebih dahulu satuan-satuan yang ada di pegas tersebut. Apakah ada F, k, u, atau yang lain.
 +
Setelah kita mengetahui satuan apa saja yang ada di dalam matriks dan kita mengetahui seperti apa rangkaian (paralel atau seri) dan jumlah
 +
pegas yang ada, barulah kita masukkan data yang kita ketahui ke dalam matriks.
 +
 +
Pertama, matriks yang kita susun kita sesuaikan dengan urutan pegas. F1 untuk pegas 1, F2 untuk pegas 2, F3 untuk pegas 3,
 +
dan seterusnya. Lalu, jika semuanya sudah kita masukkan ke dalam matriks, barulah kita pindah ke dalam Python Editor.
 +
Pada script yang dibuat oleh Bang Edo, pertama-tama beliau memasukkan ada berapa banyak pegas yang ada di dalam rangkaian
 +
tersebut. Setelah itu, barulah dimasukkan matriksnya, baru setelah itu dapat dihitung yang dicari (F, k, dst.).

Revision as of 17:40, 2 October 2019

Adriel Aron Hamonangan

1706986271

Departemen Teknik Mesin

AdrielAron.JPG

Progress Tugas Merancang - Adriel Aron Hamonangan






Rabu, 4 September 2019 5:01 PM

Kita sebagai mahasiswa tentunya tidak asing dengan mata kuliah Kalkulus. Namun, seberapa pentingkah kalkulus untuk dipelajari? Kalkulus adalah mata kuliah yang sangat mendasar. Semua mata kuliah departemen ataupun matakuliah yang lain, pasti menggunakan ilmu-ilmu atau operasi matematis yang sudah dipelajari di kalkulus. Itulah mengapa kalkulus penting untuk dipelajari, karena kalkulus adalah dasar.


Senin, 9 September 2019 8:05 AM

Tugas 1

Pada tugas pertama ini, kami diberikan sebuah persamaan : (x^2-1)/(x-1). Kemudian, kami diminta untuk menyelesaikan persamaan tersebut menggunakan Python, dan kami harus menemukan dan menggunakan algoritma kami sendiri. Setelah saya mengamati permasalahan tersebut, saya memutuskan untuk menggunakan limit untuk menyelesaikan persamaan tersebut. Berikut adalah cara saya menyelesaikan persamaan tersebut menggunakan Visual Studio Codes:

Visualcodes1.PNG


Visualcodes2.PNG



Dapat dilihat dari kedua gambar diatas, bahwa dengan menggunakan limit (limit fungsi mendekati satu) kita akan mendapatkan banyak sekali hasil, karena di algoritma tersebut, variabel i merepresentasikan nilai x, yang mempunyai range dari 0 sampai dengan 0.99 (nilai i ditambahkan dengan 0.01, hanya dua angka dibelakang koma saja).



Rabu, 11 September 2019 5:11 PM

Pada pelajaran Metode Numerik kali ini, Pak Ahmad Indra mengajarkan kita tentang kecerdasan. Orang yang cerdas adalah orang yang mengerjakan segala sesuatunya bukan dengan otak saja, tetapi juga dengan hati.

Juga, pada hari ini kami belajar tentang perbedaan dari 32 bit dan 64 bit. Sistem operasi 32 bit hanya mampu beroperasi dengan kapasitas RAM maksimal 4 GB. Sedangkan, pada sistem operasi 64 bit, kapasitas RAM maksimal yang mampu digunakan adalah 192 GB.


Rabu, 18 September 2019 5:29 PM

Pada kelas Metode Numerik kali ini, kami diberikan kuis oleh Pak Radon dan Pak Ahmad Indra; yaitu tentang bagaimana memprogram deret Fibonacci ke dalam Python. Kami pertama harus menulis algoritma, lalu membuat flowchart, dan kami juga harus membuat program Python. Di kesempatan kali ini, kami juga belajar mengenai fungsi input, dan juga loop function. Kedua hal ini mempermudah kami untuk mengerjakan dan membuat program-program di Python untuk kedepannya.

Contoh pengerjaan Fibonacci:

Fibonacci1.PNG

Contoh fungsi input:

Input.PNG


Rabu, 2 Oktober 2019 5:36 PM

Pada hari ini saya belajar bahwa dengan menggunakan Python Editor, saya dapat mengerjakan soal-soal tentang pegas, dengan dimasukkan ke dalam matriks.

Pertama-tama, kita harus meninjau terlebih dahulu satuan-satuan yang ada di pegas tersebut. Apakah ada F, k, u, atau yang lain. Setelah kita mengetahui satuan apa saja yang ada di dalam matriks dan kita mengetahui seperti apa rangkaian (paralel atau seri) dan jumlah pegas yang ada, barulah kita masukkan data yang kita ketahui ke dalam matriks.

Pertama, matriks yang kita susun kita sesuaikan dengan urutan pegas. F1 untuk pegas 1, F2 untuk pegas 2, F3 untuk pegas 3, dan seterusnya. Lalu, jika semuanya sudah kita masukkan ke dalam matriks, barulah kita pindah ke dalam Python Editor. Pada script yang dibuat oleh Bang Edo, pertama-tama beliau memasukkan ada berapa banyak pegas yang ada di dalam rangkaian tersebut. Setelah itu, barulah dimasukkan matriksnya, baru setelah itu dapat dihitung yang dicari (F, k, dst.).