AHMAD ZIKRI

From ccitonlinewiki
Revision as of 21:42, 23 February 2020 by Ahmadzikri.engineer (talk | contribs) (4. Model Komputasi)
Jump to: navigation, search

Biografi Penulis

alt text

Nama Penulis : Ahmad Zikri, S.T.

Tempat/ Tgl Lahir : Bangkinang/ 14 Maret 1996

Domisili : Bangkinang, Kab. Kampar, Riau

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Motto : "Memandang KeHIDUPan ini dengan kacaMATA IMAN" Qs.al-Baqarah:216


Pendidikan


2002 - 2008 : SDN 006 Pasir Sialang

2008 - 2011 : SMP Babussalam Pekanbaru

2011 - 2014 : SMA Babussalam Pekanbaru

2014 - 2018 : S-1 Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara

2019 - Sekarang : S-2 Universitas Indonesia

Fakultas/ Prodi : Teknik/Teknik Mesin

Peminatan : Konversi Energi

NPM : 1906433543

E-mail : ahmadzikri.st@gmail.com

LinkedIn : Ahmad Zikri

Instagram : ahmadzikri_st


Pengalaman Organisasi


  • 2018 - Sekarang

Nama Organisasi : Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa (MITI-KM)

Posisi : Departemen Riset Interdispliner dan Pendayagunaan Iptek (RIPI)

  • 2017 - 2018

Nama Organisasi : Mahasiswa Muslim Mesin (3M)

Posisi : Ketua Umum

  • 2017 - 2018

Nama Organisasi : Ikatan Mahasiswa Mesin (IMM)[1]

Posisi : Ketua Bidang Pendidikan

  • 2016 - 2017

Nama Organisasi : Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)[2]

Posisi : Wakil Bendahara Umum

  • 2016 - 2017

Nama Organisasi : Klub Kegiatan Kreatifitas Mahasiswa Islam (K3MI) Al-Hadiid FT USU[3]

Posisi : Departemen AKPRO (Akademik Profesi)




Resume Pertemuan 1: Senin, 03 Februari 2020

Sikilas Muhasabah


Bismillah…
Jalan gelap disangka terang
Hati gelap disangka suci
Akal bathin jadi tenang
Bila hati percaya ilahi

“Dimanakah posisi akal?”, ini merupakan pertanyaan awal ketika hendak memulai perkuliahan komputasi teknik bersama pak Indra atau yang biasa dikenal dengan pak DAI (Dr. Ahmad Indra). Secara keseluruhan kita akan berpendapat bahwa akal terletak di dalam otak.

Berbicara terkait posisi atau letak akal, saya pernah membaca Syarah Arbain Nawawiyyah karya Shaikh Ibnul ‘Utsaimin. Pada penjelasan hadis keenam, beliau menyatakan bahwa tempat akal sebenarnya adalah di jantung, bukan di otak; sebagaimana yang diyakini oleh kebanyakan orang selama ini. Beliau berdalil dengan Surat Al Hajj ayat 46, yang potongan artinya:

“.., sehingga hati (akal) mereka dapat memahami (berfikir), ...”Qs. al-Hajj:46

Dari ayat di atas dapat dijadikan landasan terkait dimana posisi/ letak akal yang sebenarnya. Karena pada dasarnya sains tidak pernah menyatakan bahwa akal itu tempatnya di otak, meskipun sains tidak mengingkari adanya hubungan antara akal dan otak. Inilah yang secara pesan tersirat yang saya dapatkan ketika pak DAI sampaikan juga.

Hal ini tentunya menjadi dasar ketika ketika kami hendak memulai perkuliahan komputasi teknik bersama pak DAI. Dimana setiap proses perkuliahan kedepannya, akal (hati) akan menjadi pondasi awal untuk memutuskan antara haq (benar) dan bathil (salah).

Defenisi Komputasi Teknik

Komputasi Teknik (Engineering Computation) atau biasa dikenal dengan metode numerik merupakan suatu cara/ teknik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diformulasikan secara matematik dengan cara operasi hitungan. Atau dengan kata lain, metode numerik merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika dengan menggunakan sekumpulan aritmatik sederhana dan operasi logika pada sekumpulan bilangan atau data numerik yang diberikan. Metode komputasi yang digunakan disebut algoritma. Proses penyelesaiannya mungkin memerlukan puluhan bahkan sampai jutaan operasi, tergantung pada kompleksitas masalah yang harus diselesaikan, tingkat keakuratan yang diinginkan dan seterusnya.

Pendekatan Komputasi Teknik

Pendekatan yang digunakan dalam komputasi teknik merupakan pendekatan analitis matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar dari dasar pemikiran analitis, hanya saja teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan dalam pemakaian metode numerik. Disisi lain, algoritma yang dikembangkan dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain perhitungan dengan metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk terus-menerus memperoleh hasil yang semakin mendekati nilai penyelesaian yang sebenarnya.

Dengan menggunakan metode pendekatan semacam ini, tentunya setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai galat (error) atau nilai kesalahan. Kesalahan ini penting untuk dipahami dan diketahui, karena kesalahan dalam pemakaian algoritma pendekatan akan menyebabkan nilai kesalahan yang besar, tentunya ini tidak diharapkan. Sehingga pendekatan metode numerik selalu membahas tingkat kesalahan dan tingkat kecepatan proses yang akan terjadi.

Masalah-masalah matematika yang sering kita hadapi merupakan masalah matematika yang diselesaikan dengan metode analitik atau metode sejati, yaitu suatu metode yang memberikan solusi sejati atau solusi yang sesungguhnya, karena memiliki galat (error) yang bernilai nol. Tetapi penyelesaian dengan menggunakan metode analitik hanya terbatas pada masalah tertentu saja. Bila metode analitik tidak dapat lagi diterapkan, maka solusinya masih dapat dicari yaitu dengan menggunakan metode numerik. Pada metode numerik solusinya merupakan hampiran (pendekatan) terhadap solusi sejati.

Concept: Iterasi, Error, Konvergen, Akurasi, Verifikasi, Validasi

Objektive/ Tujuan:

  • 1. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip di dalam komputasi teknik
  • 2. Mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki
  • 3. Lebih mengenal diri

Contents: penilaian Muhasabah (knowledge, skills, and value/adab)

Diakhir perkuliahan ada pesan tersirat yang disampaikan oleh pak DAI terkait orang-orang yang akan beruntung. Hal ini berlandaskan hadist Nabi yang berbunyi : “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka.” [4]

Jika kita memahami hadist diatas secara ilmiah dapat disimpulkan bahwa ketika kita ingin mendapatkan energi mekanik maka dibutuhkan suatu perbedaan (differential); baik itu perbedaan ketinggian/dh (energi potensial) ataupun perbedaan kecepatan/dv (energi kinetik). Jadi dapat disimpulkan “differential of something” merupakan kunci dalam hal ini. .....


Base Line Pengetahuan dan Skill Penulis Terkait Komputasi Teknik

Pada bagian ini, penulis akan berbagi pengalaman tentang pengetahuan dan skill penulis terkait komputasi teknik, khususnya seputar teknik mesin. Kita tahu bahwa bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Dengan demikian dapat kita definisikan bahwa teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara sistematik (terstruktur) untuk memecahkan masalah. Secara singkat, technology is the art of utilizing scientific knowledge.

Disisi lain, perkembangan teknologi sangat membantu para ilmuan untuk menyelesaian suatu permasalahan. Dalam hal ini penulis selaku seorang engineer memiliki banyak permasalahan yang diselesaikan menggunakan teknologi, khususnya dengan komputasi teknik. Pengalaman penulis terkait komputasi teknik sudah cukup banyak. Salah satunya, penulis telah melakukan perhitungan untuk menyelesaikan masalah-masalah teknik mulai dengan menggunakan excel hingga software engineering lainya seperti ANSYS Computational Fluid Dynamics (CFD), MATLAB, Turbo Pascal, dan lain-lainya.

Sekarang ini, penulis sedang melakukan penelitian dengan menggunakan metode simulasi untuk mendapatkan nilai yang optimal pada penghasilan aquades melalui proses throttling air buang pada kondensor PLTU. Disisi lain, penulis juga mengkaji atau menganalisa nilai Specific Energy Consumption (SEC) yang diperoleh dari hasil simulasi menggunakan Microsoft Office Excel yang dikombain dengan Thermodynamics Tables ADD-in 2.0.9.

Dan beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 11/02/2020 penulis mengikusi tranning CFDSOF yang diadakan di EC 203 Ruang AHM di Kampus FTUI Depok pada jam 08:30 - 16:00 WIB. Alhamdulillah penulis banyak memperoleh ilmu-ilmu baru yang membantu dalam penyelesaian problema seputar teknik mesin, mulai dari analisa serobong asap (chimney). Jika dibandingkan dengan CFD pada umumnya, CFDSOF merupakan software yang mudah untuk digunakan. Karena fitur-fitur yang ada sesuai dengan kebutuhan yang kita butuhkan.

Resume Pertemuan 2: Senin, 10 Februari 2020

Sikilas Muhasabah


Bismillah…
Pengetahuan bukan apa yang dihafalkan,
Tetapi pengetahuan adalah manfaat yang diberikan

...

Pertemuan ke-2 ini, diawali dengan merenungkan terkait “apakah ilmu ini bermanfaat?”. Ini merupakan pertanyaan yang diajukan oleh pak DAI kepada kami, selaku Mahasiswa kelas Komputasi Teknik. Secara harfiah ilmu merupakan cahaya, dan cahaya tidak akan memasuki celah (hati) yang terselubungi oleh banyaknya dosa. Jadi dapat dikatakan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu (cahaya) yang dapat memasuki setiap celah (hati) umat yang terbentengi dengan iman. Sehingga setiap ilmu bermanfaat yang telah diperoleh, tentunya akan membuat individu tersebut terarah kepada kebaikan atau bisa membedakan mana yang haq dan bathil.

Semua perbuatan, usaha dan pencapaian yang diraih seseorang tidak akan dibawa mati. Dunia dan seisinya hanyalah sementara, ketika ia meninggal semua itu tidak akan bermanfaat baginya kecuali tiga hal. Sebagaimana dikatakan dalam hadis Nabi SAW yang artinya:

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orangtunya”. (HR Muslim)

Disisi lain, selama kita melangkah di muka bumi Allah SWT ini banyak harapan dan do’a yang kita panjatkan untuk kelancaran aktivitas kita. Terkadang apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapakan. Akan tetapi, satu hal yang mesti kita yakini bahwa apa yang Allah telah berikan merupakan sesuatu yang terbaik waulapun sebenarnya diluar dari apa yang kita harapakan. Sebagaimana dalam firman Allah dalam al-Qur’an:


كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(Qs. al-Baqarah: 216)


Dalam ayat ini ada beberapa hikmah dan rahasia serta maslahat untuk seorang hamba. Karena sesungguhnya jika seorang hamba tahu bahwa sesuatu yang dibenci itu terkadang membawa sesuatu yang disukai, sebagaimana yang disukai terkadang membawa sesuatu yang dibenci, iapun tidak akan merasa aman untuk tertimpa sesuatu yang mencelakakan menyertai sesuatu yang menyenangkan. Dan iapun tidak akan putus asa untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan menyertai sesuatu yang mencelakakan. Ia tidak tahu akibat suatu perkara, karena sesungguhnya Allah yang mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh hamba.



Sinopsis Skripsi

Judul Skripsi : Analisa dan Uji Eksperimental Performansi Alat Penukar Kalor Jenis Radiator Kendaraan Berkapasitas Mesin 1000 cc

Sinopsis:

alt text

Radiator merupakan komponen yang sangat penting dari mesin kendaraan yang digunakan sebagai sistem pendingin, terkhususnya radiator pada mesin mobil yang berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah menyerap panas dari mesin dan kemudian panas tersebut akan ditransfer ke udara yang dialirkan oleh kipas radiator. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menguji secara eksperimental performansi alat penukar kalor jenis radiator kendaraan berkapasitas mesin 1000 cc. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa koefisien perpindahan panas menyeluruh terbesar terjadi pada laju aliran udara 125,8x10-3 m3/s, yaitu sisi udara (dingin) Uc = 71,48 W/m2K, dan sisi air (panas) Uh = 353,32 W/m2K. Sedangkan laju aliran udara optimum terjadi pada laju aliran udara 125,8x10-3 m3/s juga. Dimana pada kondisi ini memiliki koefisien perpindahan panas menyeluruh cukup besar dan efektivitas tidak terlalu rendah yaitu Uc = 71,48 W/m2K dan ε = 69%. Pada segala kondisi, secara eksperimental temperatur air keluar dan udara keluar melalui radiator didapatkan rata-rata sebesar 72,5oC dan 67,1oC.


...

Diakhir perkuliahan ada pesan tersirat yang disampaikan oleh pak DAI terkait manusia itu makhluk yang selalu memiliki keluh kesah. Hal ini kita tahu bahwa dalam surat al-Ma’aarij ayat 19 yang artinya:

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.”(Qs. al-Ma’aarij: 19)

Disadari maupun tidak, mengeluh adalah sifat dasar manusia yang timbul saat ia tertimpa masalah atau dalam kesempitan. Manusia adalah makhluk yang berakal budi. Makhluk yang Allah SWT sempurnakan dalam penciptaannya. Allah SWT telah mengutus manusia di dunia ini untuk senantiasa memakmurkan dunia, sehingga terciptalah kehidupan. Harus kita sadari bahwa sifat manusia itu mencakup dua sisi, yaitu sisi baik (sebagaimana mewarisi sifat malaikat) dan sisi buruk (sebagaimana mewarisi sifat setan yang suka membangkang). Apabila manusia mengikuti sifat malaikat, maka ia berpotensi untuk menjadi makhluk terbaik di sisi Allah SWT, namun sebaliknya jika ia mewarisi sifat setan maka ia berpotensi lebih buruk dari hewan sekalipun.

.....

Presentasi Sinopsis Skripsi

AZ-Slide0.png

...

AZ-Slide1.png

...

AZ-Slide2.png

...

AZ-Slide3.png

...

AZ-Slide4.png

...

AZ-Slide5.png

...

Resume Pertemuan 3: Senin, 17 Februari 2020

Sikilas Muhasabah


Bismillah…
Manusia merupakan makhluk dinamis

KEM (Ketidaktahuan, Egois, Malas) merupakan malasah yang kita harus hadapi 

Iman menjadi kunci utama dalam kehidupan ini

...

Pemodelan (Modelling)

Berbicara terkait pemodalan, khususnya di komputasi teknik, hal ini telah disinggung diawal perkuliahan. Dimana pemodelan (modelling) dilakukan dengan pemahaman pada konsep berfikir (concept of thinking) untuk mencari hal yang baru dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam konsep pemodelan (modelling concept) tidak hanya berhenti pada konsep definisi saja, akan tetapi akan terus dikaji pada semua aspek/jenis kebutuhan sesuai kebutuhan manusia. Dengan demikian, ini akan memberikan peluang untuk terus mengkaji pada kemanfaatan bagi manusia. Pembelajaran tersebut dilakukan pada berbagai disiplin ilmu seperti: biologi, kesehatan, design manufacture, fisika, kimia, electrical, serta juga pada bidang mechanical.

Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengkaji hal tersebut, maka diperlukan gaya yang menjadi latar belakang dalam penyiapan modelling untuk menyerderhanakan permasalahan yang akan diselesaikan yang bersifat rumit. Pemodelan (modelling) tersebut dilakukan dengan model fisik, maupun dengan model komputasi yang dilakukan dengan model-model matematika (mathematical models). Seperti halnya pada pemodelan sebuah pesawat, maka pemodelan dilakukan dengan model sesuai skala (simplifikasi) dengan tujuan untuk memudahkan dalam penyelesaian beban-beban yang akan bekerja. Dengan demikian diharapkan akan mampu merefleksikan dari kondisi yang sebenarnya.

Pada pemodelan tersebut diperlukan model matematika yang diselesaikan secara numerik (numerical method). Model tersebut didasarkan pada persepsi, yang berlandasan sense. Dalam persepsi tersebut perlu menggunakan rasio, dalam batas-batas yang telah ditentukan. Rasio tersebut didasarkan pada kaidah-kaidah yang telah ditentukan seperti kaidah agama, moral, dan etika.

Dalam islam sendiri juga telah dibahas terkait kaidah, ini identik dengan sikap ghuluw (melampaui batas atau berlebih-berlebihan) dalam agama adalah sikap yang tercela dan dilarang oleh syariat. Sikap ini tidak akan mendatangkan kebaikan bagi pelakunya, juga tidak akan membuahkan hasil yang baik dalam segala urusan. Sebagaimana dalam firman Allah SAW yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS: al-Ma’idah: 87)

Dan masih banyak lagi dalil-dalil al-Qur’ân dan Sunnah yang memperingatkan dan mengharamkan ghuluw atau sikap melampaui batas tersebut. Allah Azza wa Jalla berfirman juga dalam surah al-Ma’idah ayat 77 yang berbunyi:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”. (Qs. al-Ma`idah:77)

...

Tahapan dalam Pemodelan (Modelling)

Adapun beberapa tahapan dalam pemodelan komputasi teknik dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini:

alt text

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah merupakan suatu langkah untuk menentukan apa saja yang menjadi permasalahan, sehingga memudahkan kita untuk mengetahui bagaimana metode penyelesaian atau model matematikanya.

Contohnya: dalam pembuatan pesawat, maka permasalahan yang ada adalah bagaimana geometri atau bentuk dari pesawat tersebut serta material apa yang akan digunakan nantinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian yang dilakukan secara terintegrasi dari beberapa aspek, seperti keselamatan, kekuatan, serta ketahanan terhadap beban. Dengan demikian, untuk dapat mewujudkan hal yang diinginkan maka diperlukan beberapa asumsi. Dimana asumsi-asumsi tersebut dibuat berdasarkan pada kemampuan brainware (manusia/analist) maupun pada Software dan Hardware. Permasalahan tersebut juga dapat berupa permasalahan yang ada saat ini (existing) maupun permasalahan yang diprediksi akan terjadi nantinya apabila upaya solusinya tidak dilakukan.

2. Analisa Awal (Hipotesis)

Analisis awal merupakan suatu pemikiran dasar yang dilakukan untuk mencari jawaban sementara berupa hipotesa-hipotesa. Pada dasarnya, semua hasil penelitian adalah hipotesis kecuali Kitab Suci al-Quran yang merupakan sebuah tesis sejati (The Thrully Theses). Seperti halnya dalam falsafah kehidupan, misalnya: dalam konteks pemaknaan untuk mencari keridhoan Allah SWT, maka diperlukan keikhklasan sehingga mendapatkan hasil yang tak terhingga (infinity).

Keikhlasan merupakan suatu hal yang penting dalam menjalankan suatu amalan. Karena tanpa adanya keikhlasan, amalan yang dilakukan insan akan hilang sia-sia. Dan betapa ruginya seseorang yang beramal dengan susah payah, apabila pada akhirnya ia harus tidak mendapatkan apa-apa dari segala yang telah diusahakannya. Namun pada sisi yang lain, setiap insan akan merasa bahwa dirinya masih teramat jauh dari nilai-nilai ikhlas. Mulai dari ucapannya, pandangannya, pendengarannya, gerak-geriknya, tingkah lakunya, amalan-amalan ibadahnya, dan lain sebagainya. Hingga jika dikalkulasikan secara keseluruhan akan melahirkan sebuah kesimpulan bahwa dirinya belum ikhlas. Di sinilah muncul permasalahan lainnya. Karena Allah SWT tidak akan menerima amalan hamba-Nya yang tidak ikhlas. Allah akan melepaskan diri-Nya dari amalan-amalan seperti ini, kepada orang yang diriyai hamba-Nya tersebut.

Apabila kondisinya seperti ini, maka apalagi yang diharapkan seorang insan, jika semua amalannya ditolak Allah SWT. Sementara ia telah merasa berjerih payah mengerahkan tenaga dan keringatnya bahkan juga darah guna mengabdikan dirinya menegakkan kalimatullah. Melihat kondisi yang seperti ini, agaknya merupakan hal yang sangat urgen guna lebih memahami hakekat keikhlasan. Karena berangkat dari adanya pemahaman, implementasi pada pengamalannya memiliki prosentase kesahihan yang lebih besar. Namun jika beramal yang dilandasi pijakan pemahaman yang tidak utuh, maka prosentase pengimplementasiannya juga akan lebih besar pada kekeliruan. Untuk itulah, agaknya tidak bijaksana bila meninggalkan makna dari hakikatnya.

3. Algoritma

Algoritma secara singkat dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah sistematis dan Logis dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan konsep algoritma maka suatu permasalahan harus diselesaikan secara Sistematis, Logis dan bisa diuji benar atau salahnya. Karena Algoritma adalah sebuah konsep, maka tentu setiap orang bisa mempunyai algoritma yang berbeda-beda terhadap masalah yang sama.

Contohnya: ada suatu permasalahan X dan solusinya adalah Y, maka setiap orang bias mendapatkan Y dengan algoritma mereke masing-masing, tidak harus sama akan tetapi menghasilkan output yang sama yaitu Y. 

Pada prakteknya penerapan algoritma haruslah efisien. Efisien disini artinya Cepat, Tepat dan Simple. Seperti kasus membuat Software komputer, Software yang dibuat dengan algoritma yang baik akan menghasilkan software yang efisien, tidak banyak bugs dan tidak makan banyak memory yang tidak perlu.

4. Model Komputasi

Pada model komputasi dapat diklasifikasikan pada tiga model dasar komputasional yaitu sebagai berikut.

  • a. Model fungsional terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi aplikasi fungsi serta komposisi fungsi. Fungsi dapat mengambil fungsi lain sebagai argumentasi dan mengembalikan fungsi sebagai hasil (higher-order function). Suatu program adalah koleksi definisi fungsi-fungsi, dan suatu komputasi adalah aplikasi fungsi itu sendiri.
  • b. Model logika terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis. Suatu program terdiri dari definisi hubungan, dan suatu komputasi adalah suatu bukti dari urutan kesimpulan.
  • c. Model Imperatif terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaan dan operasi tugas. Hal ini bertujuan untuk memodifikasi pernyataan. Dan pernyataan adalah bagian pasangan nilai-nilai dari konstanta dan variabel. Suatu program terdiri dari urutan tugas, dan suatu komputasi terdiri dari urutan pernyataan.

Adapun terkait satuan nilai-nilai dan operasi yang berhubungan, maka masing-masing model komputasional mempunyai satu set operasi yang digunakan untuk menggambarkan komputasi.

5. Eksekusi Model Komputasi

Eksekusi merupakan suatu tindakan untuk menjalankan model simulasi. Dalam menjalankan model simulasi perlu mengikuti model ilmiah yang dapat diterima oleh akal. Hal tersebut dilakukan dengan model-model analisis yang didasarkan pada kaidah teori yang telah dilakukan pada saat analisa awal (hipotesis) dan dalam pemodelan komputasi (computation modelling).

6. Hasil ; Validasi, Verifikasi

Untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan validasi dan verifikasi yang telah dilakukan, serta dalam pemodelanya tersebut dibuat sederhana. Dimana semakin sederhana model tersebut, maka akan mempermudahkan dalam membuat sebuah model penyelesaian permasalahan. Apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi kaidah yang ada, maka diperlukan feed back untuk mengkaji nya. Pengkajian ini terkait adakah terjadi kesalahan pada asumsi awal (hipotesis) atau pada konsep model matematikanya hingga didapatkan hasil yang sebenarnya.

Contohnya: dalam penyusunan model kerangka pesawat, diperlukan teori yang pendukung, seperti perlu diketahui bagaimana beban yang akan bekerja (mulai dari displacement, torsi, dll.), serta bagaimana regangan (strain) yang akan terjadi yang didasarkan pada tegangan (stress). Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan konsep berfikir (thinking concept) yang rasional pada kondisi yang terhingga (finite).

7. Laporan hasil (final report)

Laporan hasil merupakan laporan yang disajikan dengan melakukan beberapa pertimbangan terhadap fenomena secara ilmiah dan kondisi nyata dilapangan, sehingga dapat menghasilkan data yang komprehensif, melalui hasil verifikasi dan validasi. Dimana verifikasi adalah suatu proses untuk meyakinkan bahwa program yang dibuat beserta penerapannya adalah benar atau model yang telah disusun pada tahap sebelumnya mampu melakukan simulasi dari model abstrak yang dikaji, sedangkan validasi adalah suatu tindakan untuk memastikan model persamaan yang digunakan sudah benar atau pengujian kebenaran atas sesuatu yang telah diperoleh.

...


Pemodelan Komputasi terkait Skripsi (Project Tugas Besar)

Penulis : Ahmad zikri

Judul Tugas Akhir : Analisa dan Uji Eksperimental Performansi Alat Penukar Kalor Jenis Radiator Kendaraan Berkapasitas Mesin 1000 cc

Adapun beberapa tahapan dalam pemodelan komputasi teknik terkait Skripsi yang menjadi Project Tugas Besar dalam matakuliah Komputasi Teknik adalah sebagai berikut.

1. Identifikasi Masalah

Radiator merupakan komponen yang sangat penting dari mesin kendaraan yang digunakan sebagai sistem pendingin. Pada mesin, umumnya air adalah media perpindahan panas. Untuk sistem pendingin ini, panas yang berlebih akan dilepaskan melalui pendingin yang beredar di sekitar perangkat. Air disekitar perangkat menjadi panas kemudian air yang panas didorong oleh pompa menuju alat penukar kalor (APK). Penambahan sirip merupakan salah satu pendekatan untuk meningkatkan laju pendinginan radiator. Dan ini berfungsi untuk menyediakan area perpindahan panas yang lebih besar dan meningkatkan koefisien perpindahan panas konveksi udara.

Secara singkat, keefektifan sebuah APK (Alat Penukar Kalor) yakni radiator sangat penting untuk diperhatikan, mulai dari pengaruh laju aliran udara yang mengalir tegak lurus terhadap penampang radiator dengan perpindahan panas menyeluruh sisi udara (fluida dingin) maupun sisi air (fluida panas), pengaruh laju aliran udara terhadap efektivitas radiator yang dipakai pada motor bakar serta laju aliran udara yang optimal terhadap penurunan temperatur pada radiator. Dalam hal ini, penulis akan membahasnya secara terperinci terkait hal tersebut.

Terkait Project Tugas Besar ini, penulis akan mencoba untuk melakukan analisa secara numerik (Engineering Computation) untuk memprediksi temperature outlet air radiator dan temperature outlet udara yang mengalir tegak lurus terhadap penampang radiator.

Sebelumnya penulis ingin membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
  1. Radiator yang digunakan adalah Radiator Daihatsu Ayla 1000 cc.
  2. Laju aliran udara divariasikan dengan 7 laju aliran udara yang mengalir tegak lurus terhadap penampang radiator yaitu dengan frekuensi 
     blower 17 Hz, 22 Hz, 27 Hz, 32 Hz, 37 Hz, 42 Hz, dan 47 Hz.
  3. Debit air yang masuk ke radiator konstan yakni 7 lpm (12x10-5m3/s), dengan temperatur 80oC.

2. Analisa Awal (Hipotesis)

Perpindahan panas yang terjadi sangat bergantung pada karakteristik inti radiator. Cairan pendingin (air) yang dipompakan masuk ke dalam radiator pada temperatur ± 80oC akan melepaskan kalornya akibat adanya perbedaan temperatur yang lebih rendah yaitu antara temperatur air dengan dinding pipa radiator bagian dalam, yang berpindah secara konveksi. Selanjutnya perbedaan temperatur yang lebih rendah antara dinding pipa bagian dalam dengan dinding pipa bagian luar akan memicu terjadinya perpindahan panas secara konduksi, dan perpindahan panas dengan cara yang sama akan diteruskan lagi pada sirip-sirip yang sengaja disambungkan pada dinding pipa bagian luar. Untuk mendapatkan penyerapan panas air yang diinginkan maka dengan bantuan kipas (fan), udara ditiupkan pada arah menyilang terhadap radiator sehingga perbedaan temperatur antara sirip dan dinding pipa bagian luar terhadap udara tersebut kembali memicu terjadinya perpindahan panas secara konveksi.

Untuk mengetahui perpindahan panas menyeluruh pada sistem ini adalah suatu keharusan untuk mengetahui sifat-sifat fisis fluida kerjanya, dalam hal ini air dan udara. Sifat-sifat fisis tersebut dapat ditinjau melalui temperatur sebelum dan sesudah masuk radiator. Variasi temperatur pada lapisan batas dapat mempengaruhi laju perpindahan panas, namun ini dapat ditangani dengan mengevaluasi semua sifat pada temperatur rata-rata. Dan temperatur rata-rata pada aliran eksternal (sirip dan dinding luar pipa radiator) dapat diperoleh dan laju aliran massa fluida yang mengalir melalui radiator juga dapat dihitung.

3. Algoritma

Adapun langkah-langkah sistematis dan logis dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Parameter perhitungan luas perpindahan panas

b. Analisa perpindahan panas pada sisi air

c. Analisa perpindahan panas pada sisi udara

d. Analisaperpindahan panas menyeluruh

e. Efektivitas alat penukar kalor


4. Model Komputasi

Dengan batasan masalah diatas akan memudahkan penulis untuk menyelesaikan model komputasi dalam Project Tugas Besar ini. Untuk pemodelan komputasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Parameter Perhitungan Luas Perpindahan Panas


Untuk menentukan parameter-parameter luas perpindahan panas perhatikan Gambar 1. berikut.

Gambar 1. Geometri Radiator.png


Dari Gambar 1. geometri radiator di atas, maka perhitungan berbagai luasan permukaan perpindahan panas yang relevan dalam pengujian untuk kerja radiator adalah sebagai berikut.

1a.Parameter Perhitungan Luas Perpindahan Panas.png 1b.Parameter Perhitungan Luas Perpindahan Panas.png

Dimana :
 L 	 = Panjang Radiator (m)
 H 	 = Tinggi Radiator (m)
 T_(l,o) = Panjang pipa bagain luar (m)
 T_(l,i) = Panjang pipa bagain dalam (m)
 N_t	 = Jumlah pipa
 F_l  	 = Panjang sirip (m)
 F_t 	 = Tebal sirip (m)
 N_f	 = Jumlah sirip
 T_(w,o) = Lebar pipa bagian luar (m)
 T_(w,i) = Lebar pipa bagian dalam (m)
 T_p	 = Tube pitch (m)
 F_d  	 = Kedalaman sirip (m)


b. Analisa Perpindahan Panas Pada Sisi Air


Untuk analisis sisi air menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut:

2b. Analisa Perpindahan Panas Pada Sisi Air.png

Dimana :
 〖ReD〗_ht = Bilangan Reynolds sisi air
 D_ht	= Diameter hidrolik pipa (m)
 (μ_h ) ̅ = Viskositas dinamik (N.s/m2)
 G	= Kecepatan massa (kg/m2.s)
 (m_h ) ̇   = Laju aliran massa air (kg/s)
 A_(ff,h) = Luas aliran bebas pada sisi air (m2)
 〖Nu〗_h = Bilangan Nusselt sisi air
 〖ReD〗_ht = Bilangan Reynolds sisi air
 〖Pr〗_h = Bilangan Prandtl sisi air
 D_ht	= Diameter hidrolik pipa (m)
 f_i	= Faktor koreksi
 T_h	= Panjang pipa (m)
 f_i	= Faktor koreksi
 h_h	= Koefisien perpindahan panas sisi air (W/m2.K)
 k_h	= Konduktivitas termal sisi air (W/m.K)


c. Analisa Perpindahan Panas Pada Sisi Udara


Untuk analisis sisi udara menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut:

3c. Analisa Perpindahan Panas Pada Sisi Udara.png

Dimana :
 〖Re〗_Lp = Bilangan Reynolds sisi udara
 (m_c ) ̇ = Laju aliran massa udara (kg/s)
 L_p	= Louver pitch (m)
 (ρ_c ) ̅ = Massa jenis udara (kg/m3)
 A_(ff,c) = Luas aliran bebas (free flow area) pada sisi udara (m2)
 〖 ϑ〗_c = Viskositas kinematik (m2/s)
 h_c	= Koefisien perpindahan panas sisi udara (W/m2K)
 〖Nu〗_c = Bilangan Nusselts sisi udara
 k_t	= Konduktivitas termal pipa (W/m.K)
 L_l	= Panjang louver (m)
 F_l  	= Panjang sirip (m)
 F_t 	= Tebal sirip (m)
 F_p  	= Pitch sirip (m)
 T_w	= Lebar pipa (m)
 T_p  	= Pitch pipa (m)


d. Analisa Perpindahan Panas Menyeluruh


Perpindahan panas menyeluruh (U), untuk sistem radiator juga dapat dianalogikan seperti aliran listrik seperti pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Analogi listrik untuk perpindahan panas pada radiator.png

Dari analogi listrik untuk perpindahan panas pada radiator diatas, maka tahanan termal total yang terjadi pada radiator yaitu: 4. Tahanan termal total.png

Dimana :
 R_tot	= Tahanan termal total (W)
 R_twall = Tahanan termal pada dinding (W)
 R_tSnPb = Tahanan termal pada solder (W)
 h_h	= Koefisien perpindahan panas sisi air (W/m2.K)
 h_c	= Koefisien perpindahan panas sisi udara (W/m2K)
 k_c	= Konduktivitas termal sirip (W/m.K)
 m	= Parameter sirip
 F_l  	= Panjang sirip (m)
 F_t 	= Tebal sirip (m)
 A_h 	= Luas perpindahan panas total pada sisi air (m2)
 A_f 	= Luas perpindahan panas pada sirip (m2)
 A_c	= Luas perpindahan panas total pada sisi udara (m2)


e. Efektivitas Alat Penukar Kalor


Efektivitas alat penukar kalor merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mendesain penukar kalor. Hal ini disebabkan karena parameter efektivitas tersebut merupakan suatu gambaran untuk kerja sebuah penukar kalor . Panas yang dipindahkan ke fluida dingin harus sama dengan panas yang diserahkan dari fluida panas. Dimana efektivitas penukar kalor (heat exchange effectiveness) dapat juga didefinisikan sebagai berikut:

Efektivitas = ε= (Perpindahan panas nyata)/(perpindahan panas maksimum yang memungkinkan)

Perpindahan panas yang sebenarnya (actual) dapat dihitung dari energi yang dilepaskan oleh fluida panas atau energi yang diterima oleh fluida dingin. Menurut J.P. Holman untuk penukar kalor aliran lawan arah yaitu: