User:ISMAIL SALEH
Contents
INTRODUCTION
Assalamualaikum Wr.Wb Perkenalkan Nama Saya ISMAIL SALEH ,Saya adalah Mahasiswa program studi Magister (S2) Teknik Mesin Universitas Indonesia dengan NPM 2306185441 , dilaman ini saya akan membagikan tentang pembalajaran saya dalam Mata Kuliah Komputasi Teknik dan beberapa pengalaman saya terkait pembelajaran maupun pekerjaan.
Bidang Riset/Penelitian saya adalah Desain dan Manufaktur Mesin CNC (Computer Numerical Control)
Rencana Thema Tesis/Penlitian Saya adalah Error compensation machine CNC (Computer Numerical Control) 5 Axis dengan Dosen Pembimbing Tesis saya di Magister Teknik Mesin ini yaitu Prof. Dr. Ir Gandjar Kiswanto, M.Eng.
* Pengalaman Kerja :
Saya Pernah Bekerja Menjadi Engineer Machining di PT. Astra Otoparts Group (Dari Tahun 2012 - 2020)
Saat ini saya Bekerja Badan Riset dan Inovasi Nasional Sebagai Engineer Research/Mechanical Engineer (Dari Tahun 2020 - Saat ini)
*Bio Pribadi :
LPDP Scholarship Awardee 2023 | PK221 LPDP RI (Tugas Belajar Magister Teknik Mesin (S2) Universitas Indonesia)
Resume Pertemuan 1 Komputasi Teknik Gasal 2024 (Tgl 29-10-2024)
Kuliah Pertemuan Ke-1 Tanggal 29 Oktober 2024
DAI5 adalah sebuah framework yang dikembangkan oleh Dr.Ir Ahmad Indra (Bpk DAI) untuk pendekatan problem solving yang menekankan pentingnya kesadaran manusia dalam setiap proses penyelesaian masalah.
*Framework ini terdiri dari lima tahap:
1). Intention (niat)
2). Initial Thinking (pemikiran awal)
3). Idealization (idealisasi)
4). Instruction Set (set instruksi)
5). Impact (dampak).
Dalam setiap tahap DAI5, niat yang tulus menjadi penggerak utama, di mana kesadaran individu dan keterlibatan Tuhan menjadi landasan penting dalam mengarahkan proses berpikir dan pengambilan keputusan.
Pada tahap Intention, individu diajak untuk menetapkan niat yang jelas dan terfokus dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Selanjutnya, pada tahap Initial Thinking, analisis awal dilakukan untuk memahami komponen-komponen dari masalah secara mendalam. Ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggali informasi dan memikirkan berbagai kemungkinan yang ada. Dalam tahap Idealization, mahasiswa mengembangkan ide-ide atau solusi yang potensial berdasarkan pemahaman yang telah diperoleh. Mereka tidak hanya berfokus pada solusi teknis, tetapi juga mempertimbangkan aspek moral dan spiritual dari setiap pilihan yang ada.
Tahap selanjutnya, Instruction Set, melibatkan perumusan langkah-langkah konkret untuk menerapkan solusi yang telah diidealisasi. Pada tahap ini, mahasiswa belajar untuk merancang rencana tindakan yang terstruktur dan terukur, sehingga dapat mengimplementasikan solusi dengan efektif. Akhirnya, pada tahap Impact, mahasiswa mengevaluasi hasil dari solusi yang diterapkan dan merefleksikan dampaknya terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat. Dengan pendekatan DAI5, Dr. Ahmad Indra menekankan pentingnya menciptakan solusi yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga berarti secara etis dan spiritual, sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam setiap aspek kehidupan.
Komputasi Teknik - Tugas-1 Application of DAI5 in Finite Element Analysis (FEA) (Tgl 04-11-2024)
Metode DAI5 merupakan kerangka pemecahan masalah terstruktur yang dikembangkan oleh Dr. Ahmad Indra, bertujuan dalam meningkatkan kesadaran, pemikiran langkah demi langkah untuk mengatasi tantangan yang kompleks.
DAI5 Framework adalah sebuah metode yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memahami konsep-konsep penting dalam disiplin tertentu, seperti transfer panas. Dalam konteks ini, kita akan menerapkan framework DAI5 untuk memahami dasar-dasar transfer panas dengan bantuan ChatGPT.
Langkah-Langkah dalam DAI5 Framework untuk Heat Transfer
1. Definisikan (Define)
Definisikan konsep utama dari transfer panas:
o Transfer panas adalah perpindahan energi panas dari satu tempat ke tempat lain, dipengaruhi oleh perbedaan suhu. Tiga mekanisme utama transfer panas adalah konduksi, konveksi, dan radiasi.
2. Analisis (Analyze)
Analisis peran dari setiap mekanisme transfer panas:
o Konduksi adalah transfer panas melalui kontak langsung antara molekul. Biasanya terjadi dalam bahan padat, di mana energi berpindah dari molekul yang lebih panas ke yang lebih dingin.
o Konveksi adalah perpindahan panas yang melibatkan pergerakan fluida (cairan atau gas). Konveksi alami terjadi ketika aliran fluida disebabkan oleh perbedaan densitas akibat perubahan suhu, sementara konveksi paksa memerlukan bantuan pompa atau kipas.
o Radiasi adalah transfer panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yang tidak memerlukan medium untuk berpindah.
3. Identifikasi (Identify)
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi setiap mekanisme:
o Konduksi dipengaruhi oleh konduktivitas termal material, luas area kontak, dan perbedaan suhu.
o Konveksi dipengaruhi oleh laju aliran fluida, viskositas, dan suhu fluida.
o Radiasi dipengaruhi oleh suhu objek, luas permukaan yang memancarkan, dan emisi benda (emisivitas).
4. Integrasi (Integrate)
Integrasikan pemahaman ini untuk kasus-kasus spesifik:
o Dalam aplikasi insulasi termal, memahami konduktivitas termal dari material menjadi penting untuk memilih bahan yang efisien dalam mengurangi transfer panas.
o Dalam aplikasi pendingin seperti heat exchanger, efisiensi konveksi fluida penting untuk meningkatkan perpindahan panas antara dua medium.
5. Interpretasi (Interpret)
Interpretasi hasil analisis dalam aplikasi nyata:
o Misalnya, dalam sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), konveksi paksa dimanfaatkan untuk mendistribusikan udara panas atau dingin secara merata dalam suatu ruangan.
o Dalam desain panel surya, memahami radiasi sangat penting untuk memaksimalkan penyerapan energi matahari.
Dengan DAI5 Framework, konsep transfer panas dapat lebih terstruktur, mulai dari pemahaman dasar hingga aplikasinya dalam berbagai bidang teknik.
Menerapkan Kerangka Kerja DAI5 membantu memperjelas langkah-langkah dalam penerapan Finite Element Analysis. Dengan pendekatan terstruktur ini, proses perencanaan, pemodelan, dan interpretasi hasil menjadi lebih efisien, memudahkan identifikasi perbaikan atau penyesuaian desain di awal.
Menerapkan Kerangka Kerja DAI5 dalam solusi finite element analisis
Finite Element Analysis (FEA) merupakan metode numerik yang digunakan untuk menganalisis berbagai masalah teknik, termasuk analisis tegangan, deformasi, dan transfer panas dalam struktur yang kompleks. Dengan menerapkan Kerangka Kerja DAI5, proses analisis FEA menjadi lebih sistematis dan terstruktur. Berikut adalah bagaimana menerapkan DAI5 dalam FEA:
Misalkan kita melakukan analisis pada jembatan kecil yang dibebani di tengah. Langkah-langkah DAI5:
1. Definisikan: Masalah distribusi tegangan dan deformasi.
2. Analisis: Tentukan kondisi batas (sisi yang didukung), beban (gaya vertikal), dan properti material.
3. Identifikasi: Diskritisasi domain menjadi elemen-elemen, tetapkan tipe elemen.
4. Integrasi: Implementasikan FEM dengan membentuk matriks kekakuan dan menyelesaikan sistem persamaan.
5. Interpretasi: Visualisasi hasil, analisis area kritis, dan evaluasi performa struktur.
Hasil Pertanyaan dengan ChatGpt Terkait contoh soal transfer panas dan cara penyelesaiaannya dengan menggunaakan DAI5 Framework.
Ada pada Link GDrive Laporan Tugas - 1 dibawah ini :
https://drive.google.com/file/d/1VlszGGEb-4_onB8m39AU0jnoLHu4IVEF/view?usp=sharing
Resume Pertemuan 2 Komputasi Teknik Gasal 2024 (Tgl 05-11-2024)
Pada pertemuan ke 2 ini , Kami mencoba mempelajari perbedaan dalam pengetahuan, pola pikir dan tugas pekerjaan mahasiswa teknik mesin antara mahasiswa lulusan S1 (Sarjana) , S2 (Magister), dan S3 (Doktoral).
1. Mahasiswa S1 (Sarjana) Teknik Mesin
a). Pengetahuan: Pada tingkat ini, mahasiswa memperoleh dasar-dasar pengetahuan teknik mesin, mencakup mekanika, termodinamika, bahan, desain, serta dasar-dasar ilmu komputer dan matematika terapan. Fokus utamanya adalah memahami prinsip-prinsip dasar dan menguasai keterampilan teknis untuk mendukung pekerjaan teknis dasar.
b). Pola Pikir: Lulusan S1 biasanya lebih berorientasi pada pemecahan masalah praktis, dengan fokus pada penerapan langsung teori yang telah dipelajari di lapangan atau pabrik. Mereka lebih terfokus pada bagaimana menerapkan teori untuk solusi praktis dan operasi sehari-hari.
c). Tugas Pekerjaan: Lulusan S1 biasanya ditempatkan pada posisi teknisi atau insinyur entry-level. Mereka mungkin terlibat dalam pengembangan produk, desain dasar, pemeliharaan, manajemen produksi, dan operasi langsung di pabrik atau lokasi kerja. Fokusnya lebih pada penerapan solusi, troubleshooting, dan memastikan kelancaran operasional.
2. Mahasiswa S2 (Magister) Teknik Mesin
a). Pengetahuan: Lulusan S2 memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang sub-spesialisasi dalam teknik mesin, seperti sistem energi, manajemen bahan, dinamika fluida, atau manufaktur. Di tingkat ini, mahasiswa juga belajar cara melakukan riset dan menganalisis data, yang membekali mereka dengan kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan bukti ilmiah.
b). Pola Pikir: Pada tingkat ini, pola pikir mahasiswa S2 lebih kritis dan analitis. Mereka cenderung mengeksplorasi teori lebih lanjut, mencari solusi yang optimal, dan mempertimbangkan aspek ekonomi, efisiensi, dan keberlanjutan. Mereka biasanya berpikir lebih strategis dan mampu merumuskan solusi yang kompleks.
c). Tugas Pekerjaan: Lulusan S2 sering ditempatkan pada posisi manajerial atau sebagai insinyur riset dan pengembangan. Mereka mungkin bekerja dalam desain lanjutan, analisis simulasi, manajemen proyek, atau perencanaan strategis dalam perusahaan. Mereka berperan dalam menyusun perbaikan jangka panjang dan mengembangkan inovasi.
3. Mahasiswa S3 (Doktoral) Teknik Mesin
a). Pengetahuan: Pada tingkat S3, pengetahuan lulusan sangat mendalam dan spesifik pada satu topik atau bidang riset. Mereka menjadi ahli dalam bidang tertentu, seperti robotika, material canggih, atau sistem energi terbarukan, dan memiliki pengetahuan mendalam yang sering kali melebihi pengetahuan umum.
b). Pola Pikir: Pola pikir lulusan S3 sangat kritis, inovatif, dan berbasis riset. Mereka terbiasa dengan pemikiran abstrak dan kompleks, mengeksplorasi solusi baru dan bahkan menemukan teori baru. Mahasiswa S3 dilatih untuk mengembangkan pengetahuan baru dan berkontribusi pada perkembangan ilmu dan teknologi.
c). Tugas Pekerjaan: Lulusan S3 umumnya bekerja sebagai peneliti, dosen, atau pemimpin proyek riset dalam industri atau akademik. Mereka dapat memimpin tim riset, berinovasi di bidang teknologi baru, atau mengarahkan pengembangan produk baru yang kompleks. Mereka juga sering bertindak sebagai konsultan ahli dalam proyek-proyek yang membutuhkan spesialisasi tinggi.
* Perbedaan dalam aspek pembelajaran mahasiswa teknik mesin di jenjang S1, S2, dan S3: