Ryan Hidayat

From ccitonlinewiki
Revision as of 11:27, 4 November 2024 by Ryan.hidayat41 (talk | contribs)
Jump to: navigation, search
Ryan Hidayat

Introduction

Perkenalkan, saya Ryan Hidayat. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan magister di bidang Teknik Mesin, Universitas Indonesia, dengan fokus peminatan pada Perancangan dan Manufaktur. Di bawah bimbingan Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc.

Selain menimba ilmu di UI, saya juga aktif berkarir di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), khususnya di Pusat Riset Teknologi Penerbangan. Di sana, saya berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan teknologi penerbangan, sebuah bidang yang sangat dinamis dan penuh tantangan. Beberapa projek yang pernah saya ikuti antaranya pengembangan UAV LSU05-NG, dan Float N219-A.

Komputasi Teknik - Resume Pertemuan 1 (29/10/2024)

Conscious Thinking Heartware-Brainware (variable) = Array (1) Initiator (2) Intention (3) Initial Thinking (4) Idealization (5) Instruction

DAI5 adalah metode pemecahan masalah yang dikembangkan oleh Dr. Ahmad Indra Siswantara dari Universitas Indonesia. Metode ini dikenal sebagai “Conscious Thinking” dan berfokus pada proses berpikir yang dimulai dari niat hingga pemilihan alat bantu sebagai langkah akhir. DAI5 adalah sebuah konsep yang mengintegrasikan aspek heartware dan brainware untuk membentuk pola pikir dan sikap yang sadar serta terarah. Pendekatan ini menggunakan lima variabel inti yang diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara pikiran, hati, dan tindakan manusia. Berikut adalah penjelasan tentang kelima variabel tersebut:

Initiator (Inisiator) Variabel pertama, Initiator, mengacu pada pemicu awal atau dorongan yang memulai proses berpikir atau tindakan. Inisiator ini adalah sumber energi atau motivasi utama yang memicu seseorang untuk memulai sebuah gagasan, proyek, atau tindakan tertentu. Dalam konteks DAI5, inisiator ini mungkin muncul dari dalam diri, seperti kebutuhan, nilai, atau keinginan, maupun dari luar, seperti kesempatan atau tantangan yang dihadapi.

Intention (Niat) Intention atau niat adalah kejelasan tujuan dari tindakan atau pemikiran yang ingin diwujudkan. Niat ini sangat penting karena memberi arah dan makna dalam proses berpikir atau bertindak. Dengan niat yang kuat dan positif, individu dapat menjalani proses selanjutnya dengan fokus dan motivasi yang stabil. Intention menjadi jembatan antara keinginan internal dan tujuan yang akan dicapai.

Initial Thinking (Pemikiran Awal) Initial Thinking adalah tahap dimana ide-ide awal dan kemungkinan-kemungkinan dirumuskan. Di sini, individu mulai memetakan pemikiran, mempertimbangkan opsi, dan mengeksplorasi berbagai perspektif. Pemikiran awal ini menjadi fondasi dalam merencanakan langkah-langkah berikutnya. Pada tahap ini, seseorang juga belajar mengenali hambatan, peluang, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Idealization (Ideal) Idealization adalah proses membentuk gambaran ideal atau visi dari hasil akhir yang ingin dicapai. Dalam tahap ini, individu membayangkan hasil yang diinginkan dan menetapkan standar atau nilai ideal yang ingin diwujudkan. Idealization membantu seseorang untuk berfokus pada potensi terbaik dari hasil yang diharapkan serta menjaga semangat dan ketekunan dalam mencapainya.

Instruction (Instruksi) Instruction adalah tahap akhir, di mana arah atau panduan khusus mulai diterapkan untuk mencapai tujuan. Ini bisa berupa langkah-langkah konkret, strategi, atau metode yang ditetapkan untuk mencapai visi yang telah diidealisasikan. Instruction berfungsi sebagai cetak biru yang memandu tindakan hingga hasil akhir tercapai.

Kesimpulan: Kelima variabel ini—Initiator, Intention, Initial Thinking, Idealization, dan Instruction—saling berkaitan dan membentuk sebuah proses berpikir sadar yang terstruktur. DAI5 Conscious Thinking bertujuan untuk menciptakan pola pikir yang selaras antara hati (heartware) dan otak (brainware), sehingga menghasilkan tindakan yang efektif, bermakna, dan bertanggung jawab. Pendekatan ini sangat relevan untuk meningkatkan kesadaran diri dan kualitas keputusan, terutama dalam pengembangan pribadi dan profesional.


Tugas Komputasi Teknik - Application of DAI5 (04/11/2024)

Penerapan konsep DAI5 Conscious Thinking Heartware-Brainware dalam penyelesaian metode elemen hingga (finite element method, FEM) untuk menghitung kekuatan struktur sayap pesawat dapat memberikan pendekatan berpikir yang terstruktur dan terarah. Berikut adalah bagaimana kelima variabel DAI5 dapat diterapkan dalam konteks ini:

1. Initiator (Inisiator) Inisiator dalam konteks ini adalah motivasi utama yang memicu analisis FEM pada sayap pesawat. Misalnya, kebutuhan untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur sayap pesawat dalam menahan gaya angkat dan beban lain yang terjadi selama penerbangan. Inisiator ini bisa berasal dari faktor keamanan penerbangan, peraturan penerbangan yang harus dipenuhi, atau tujuan desain untuk mengoptimalkan performa struktur sayap. Inisiator menetapkan tujuan awal dari analisis, yaitu untuk menentukan apakah struktur sayap dapat menahan beban yang diberikan tanpa gagal atau mengalami deformasi yang berlebihan.

2. Intention (Niat) Intention adalah tujuan spesifik dan terukur dari analisis ini. Dalam hal ini, tujuan analisis adalah:

Menghitung distribusi tegangan dan perpindahan sepanjang panjang sayap. Memastikan bahwa tegangan yang dihasilkan di seluruh bagian sayap berada di bawah batas kekuatan material. Mengidentifikasi area-area yang mungkin mengalami tegangan tinggi atau deformasi berlebih sehingga perlu diperkuat. Intention membantu mengarahkan fokus selama proses analisis FEM, memastikan bahwa setiap langkah dan keputusan yang diambil selaras dengan tujuan utama ini.

3. Initial Thinking (Pemikiran Awal) Initial Thinking melibatkan perencanaan awal mengenai pendekatan yang akan diambil dalam analisis FEM. Dalam kasus ini, beberapa pertimbangan awal meliputi:

Pemilihan model dan metode analisis: Memilih untuk memodelkan sayap sebagai struktur batang (beam) 1D atau menggunakan elemen yang lebih kompleks (seperti 2D atau 3D) tergantung pada kebutuhan detail dari hasil yang diinginkan. Diskretisasi domain: Menentukan jumlah elemen yang akan digunakan untuk membagi panjang sayap, di mana lebih banyak elemen memberikan akurasi yang lebih baik namun membutuhkan lebih banyak sumber daya komputasi. Pemilihan kondisi batas: Menentukan jenis kondisi batas yang diterapkan, seperti titik tetap di pangkal sayap atau kondisi bebas di ujung. Pemikiran awal ini adalah langkah mendasar yang akan membentuk struktur model FEM, memungkinkan pendekatan yang efisien dan akurat dalam menyelesaikan masalah.

4. Idealization (Ideal) Idealization adalah proses menciptakan gambaran ideal dari hasil akhir yang diinginkan. Dalam konteks analisis FEM untuk sayap pesawat, idealisasi mencakup:

Memvisualisasikan distribusi tegangan dan perpindahan yang merata dan terkontrol di seluruh struktur sayap. Memastikan bahwa deformasi tetap dalam batas yang aman sehingga sayap tetap berfungsi dengan optimal selama penerbangan. Menggambarkan solusi yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat bagian sayap yang memiliki tegangan tinggi, seperti menambahkan material atau mempertebal bagian tertentu. Idealization membantu dalam mempertahankan fokus pada hasil yang diinginkan selama proses analisis dan memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi hasil akhir berdasarkan standar optimal yang sudah ditetapkan.

5. Instruction (Instruksi) Instruction adalah panduan khusus yang akan diterapkan untuk menyelesaikan perhitungan FEM. Ini meliputi langkah-langkah praktis yang perlu diikuti, seperti:

Menetapkan parameter analisis: Menetapkan modulus elastisitas, panjang elemen, beban distribusi, dan parameter material lain yang relevan. Membangun matriks kekakuan dan vektor gaya: Menghitung elemen-elemen matriks kekakuan untuk setiap elemen dan menggabungkannya menjadi matriks kekakuan global, seperti yang sudah diuraikan dalam langkah-langkah pada contoh sebelumnya. Memasukkan kondisi batas: Menerapkan kondisi batas pada persamaan FEM untuk membatasi pergerakan pada titik tertentu sesuai dengan skenario nyata. Menyelesaikan sistem persamaan linier: Menggunakan metode numerik atau perangkat lunak FEM untuk menyelesaikan sistem persamaan sehingga menghasilkan perpindahan pada tiap node. Instruksi ini adalah langkah-langkah teknis yang diikuti dalam proses analisis, yang memungkinkan peneliti untuk melaksanakan pemodelan FEM secara sistematis dan menghasilkan hasil yang terukur dan akurat.

Kesimpulan Pendekatan DAI5 Conscious Thinking membantu memandu proses analisis FEM dengan cara yang sadar dan terstruktur. Dengan mengidentifikasi motivasi (Initiator), menentukan tujuan yang jelas (Intention), melakukan perencanaan awal (Initial Thinking), membentuk gambaran ideal hasil akhir (Idealization), dan mengikuti instruksi teknis (Instruction), kita dapat melakukan analisis yang lebih sistematis dan terfokus.

Pendekatan ini memungkinkan kita tidak hanya menyelesaikan masalah teknis dalam perhitungan FEM untuk kekuatan sayap pesawat, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah dalam proses ini selaras dengan tujuan keseluruhan, yaitu menghasilkan desain yang kuat, aman, dan sesuai dengan standar yang diinginkan.

Lebih jelasnya