Muhammad Jiyad Mahisa

From ccitonlinewiki
Revision as of 21:19, 23 September 2024 by Muhammad.jiyad11 (talk | contribs) (Laporan Kerja Praktik Pertamina EP Cepu)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

Introduction

Halo perkenalkan nama saya Muhammad Jiyad Mahisa, saya lahir di Padang 01 Oktober 2002, Saya merupakan mahasiswa teknik perkapalan FTUI. Saya bertempat tinggal di Kota Bogor. Saya berasal dari SMA Negeri 2 Bogor

Resume Kerja Praktik Pertamina EP Cepu

Resume Kerja Praktek Minggu 1 22-28/07/2024

Pada minggu pertama saya melaksanakan kerja praktik kami di terima dan di introduce dari HSSE mengenai induction di perusahaan. Kami pengenalan dengan mentor masing - masing. Penjelasan umum tentang SCM melalui induction dan struktur organisasi di pertamina. Penjelasan mengenai holding dan sub-holding di pertamina. Pemberian juklak dan PTK 007 sebagai bahan materi saya untuk mengetahui SCM lebih detail. Penjelasan lanjutan tentang procurement dan pengadaan tender. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya.

Resume Kerja Praktek Minggu 2 29-04/08/2024

Pembacaan juru pelaksanaan dan pencarian referensi topik. Pemberian materi power point terkait SCM oleh asisten manager procurement dan penjelasan singkat mengenai proses dilakukannya tender. Riset terkait green procurement dan penerapannya. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. Diskusi dengan mentor terkait. Topik terkait flow process yang dilaksanakan di Lapangan Gas JTB. Topik alternatif dengan flow process dan diskusi dengan manager SCM.

Resume Kerja Praktek Minggu 3 05-11/08/2024

Diskusi dengan mentor terkait topik dan relevansinya dengan jurusan. Memulai pengerjaan laporan kerja praktik. Konsultasi dengan dosen terkait topik yang akan diambil. Alternatif bentuk lain penerapan green procurement. Pengerjaan laporan BAB 1 dan implementasi DAI 5. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. Topik lain dengan referensi efisiensi penggunaan energi. Mengetahui fungsi general support dan tanggung jawabnya di Pertamina EP Cepu. Cara kerja General Support atau disingkat GS. Contoh kerja yang dilaksanakan GS dan jenis proses tender yang biasa dilakukan.

Resume Kerja Praktek Minggu 4 12-18/08/2024

Penerapan procurement pada vendor lokal dan emisi karbon. Pengenalan aplikasi carbon calculator. Laporan penjabaran green procurement dengan carbon calculator. Pengerjaan laporan KP pada bab 1 dan implementasi DAI 5. Video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. Flow process pada Lapangan Gas JTB. Mengikuti kegiatan Prebid. Mengikuti kegiatas 17 agustus di kantor. Kegiatan futsal bersama dalam bentuk bonding dengan karyawan di Pertamina EP Cepu. Mempelajari tentang ware house. Warehouse atau divisi yag berperan dalam supply di Lapangan Gas JTB. MEngetahui perbedaan peran antar field dan office dan perbedaan ajm kerja, salary, workload, dan lainnya.

Resume Kerja Praktek Minggu 5 19-25/08/2024

Penjelasan Pertamina sebagai KKKS pada process procurement. Procurement dengan open tender dan hubungannya pada penerapan dengan vendor dan user. diskusi mentor terkait flow process pada Lapangan Gas JTB. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. lanjutan pembuatan laporan KP di zona 12. Perlombaan 17 agustus tingkat regional. KEgiatan olahraga bersama di Stadion GBK dengan karyawan Pertamina EP Cepu. Melakukan prebid dan penerapannya pada operasi tendet. Contoh dari prebid dan jensi - jenis ketika melakukan procurement dengan variasi flow process.

Resume Kerja Praktek Minggu 6 26-01/09/2024

Lanjutan pembuatan laporan, masuk ke Bab 2, diskusi dengan mentor. flow process pada Lapangan Gas JTB, pengerjaan laporan KP. meminta data kebuthan pada mentor, bentuk flow process. memasukkan data emisi karbon. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. Revisi pengerjaan bab 1 dan lanjutkan bab 2. Mempelajari sanksi - sanksi yang berlaku pada proses tender. contoh proses tender yang dilakukan. peranan setiap sub holding dan besaran tanggung jawab yang dapat di hold masing - masing sub holding pada suatu proses tender.. konsultasi dengan mentor terkait. Rencana untuk visit ke field Lapangan Gas JTB. Operasi pengeboran yang terjadi pada Lapangan Gas JTB.

Resume Kerja Praktek Minggu 7 02-08/09/2024

memulai pengerjaan bab 3, riset tentang jurnal terkait. Konsultasi dengan mentor, persiapan presentasi. penyelesaian laporan kerja praktik, pembuatan video update. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. presentasi dengan manager SCM dan mentor, masukan revisi. revisi terkait presentasi, mencari jurnal referensi tambahan. Referensi jurnal ayng membahas carbon tax. perbandingan carbon tax antara indonesai dan singapur. Rencana penerapan ambang batas karbon di Indonesia. Pengaruh pengurangan emisi karbon pada industri terhadap iklim global. Mengikuti proses bid 1 sampul pada pelaksanaan procurement spare part yang digunakan Lapangan Gas JTB. variasi vendor yang terdapat di JTB. Perbedaan perhitungan untuk mencari pemenang tender dan bagaimana pemilihan tender yang perlu dilakukan agar mendapat hasil pemenang terbaik yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Implementasi nilai DAI 5 pada kegiatan sehari - hari saya dan penyikapan masalah di Pertamina EP Cepu. Penyelesaian akhir presentasi terkait procurement. Revisi terkait ppt tentang penerapan carbon tax. penambahan materi berupa ambang batas di indonesia. Penggunaan carbon tax dan efeknya terhadap industri minyak dan gas di Indonesia. Cara menyaring filtrasi dari emisi pabrik yang dihasilkan. Metode - metode ayng digunakan dalam melakukan proses penyaringan emisi.

Resume Kerja Praktek Minggu 8 09-15/09/2024

mencari jurnal referensi. pengerjaan laporan menggunakan karbon kalkulator. mencari referensi perusahaan luar terkait emisi karbon pengadaan. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. perbandingan komparasi green procurement dengan negara asing. melanjutkan revisi presentasi dan menambahkan materi. Revisi terkait ppt tentang penerapan carbon tax. penambahan materi berupa ambang batas di indonesia. Penggunaan carbon tax dan efeknya terhadap industri minyak dan gas di Indonesia. Cara menyaring filtrasi dari emisi pabrik yang dihasilkan. Metode - metode ayng digunakan dalam melakukan proses penyaringan emisi. Pencarian jurnal terkait yang membahas terkait hal tersebut. Mencari referensi perusahaan yang menghasilkan data hasil emisi akrbon ketika proses manufaktur. penyelesaian akhir laporan kerja praktik dan konsultasi dosen. video vlog implementasi DAI 5 dan penerapannya. persiapan presentasi, melengkapi presentasi dan laporan. presentasi final dengan manager SCM dan para mentor. penutupan dan perpisahan dengan segenap rangkaian karyawan dan mentor dan berbagai pihak yang men support saya di Pertamina EP Cepu. Melakukan evaluasi diri dan korelasinya terhadap DAI 5 setelah berhasil menyelesaikan Kerja Praktik di Pertamina EP Cepu.

Laporan Kerja Praktik Pertamina EP Cepu

LAPORAN AKHIR KERJA PRAKTEK

“PENERAPAN GREEN PROCUREMENT PADA FLOW PROCESS PROCUREMENT BARANG DAN JASA LAPANGAN GAS JAMBARAN-TIUNG BIRU”


PT. PERTAMINA EP CEPU


Disusun Oleh :

Muhammad Jiyad Mahisa - 2106707813

Mentor : Adrian Akbar Pratama

Dosen Pembimbing : Dr. Ahmad Indra Siswantara


TEKNIK PERKAPALAN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2024


Laporan Akhir Kerja Praktek dengan Judul :

PENERAPAN GREEN PROCUREMENT PADA FLOW PROCESS PROCUREMENT BARANG DAN JASA LAPANGAN GAS JAMBARAN-TIUNG BIRU


Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Jiyad Mahisa

NPM : 2106707813

Program Studi : Teknik Perkapalan


BAB I - INTENTION


DAI 5 merupakan metode yang saya gunakan dalam mengimplementasikan segala bentuk dan kegiatan saya dalam melaksanakan kerja praktik di Pertamina EP Cepu. DAI 5 sendiri merupakan gagasan yang diajukan oleh Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara selaku dosen pembimbing saya pada pengerjaan kerja praktik berikut. Dari gagasan berikut terbagi menjadi empat sub bab bahasan yang akan saya jelaskan pada bagian berikutnya. Lewat gagasan berikut membuat saya lebih mudah menjalan kegiatan kerja praktik dan memantik consciousness saya dalam pelaksanaannya. Dalam penerapn intention saya memiliki pehaman penuh seperti apa arti dari intention yang sebenarnya. Bagaimana niat kita dalam menjalankan sesuatu apakah benar - benar untuk mendapat manfaat bagi diri kita dan tertuju kepada Allah Swt. Karena seringkali kita hanya melakukan sesuatu hanyak karena tugas yang diwajibkan dan tidak mengetahui apa esensi sebenarnya dari hal tersebut.


Intention merupakan sikap yang memantik consciousness pada pribadi saya untuk mengetahui dan sadar tentang apa yang akan saya lakukan, apa niat saya sebenarnya dalam melaksanakan kerja praktik kali ini. Intention tidak hanya diterapkan pada saat melaksanakan kerja praktik, tetapi juga dalam seluruh rangkaian hari saya mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur. Intention membuat saya tersadar bahwa semua yang saya lakukan di dunia ini hanya untuk Allah Swt. dan hanya kepada-Nya. Setelah memahami makna intention yang sesungguhnya, hal ini membuat saya lebih mudah dalam melaksanakan hari dengan banyaknya masalah yang timbul karena setiap permasalahan yang saya hadapi saya akan terus berikhtiar dan berdoa kepada Allah Swt. untuk diberikan pertolongan dan jalan terbaik olehnya.


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menjalankan kegiatan Kerja Praktik di PT. Pertamina EP Cepu pada tanggal 22 Juli - 22 September 2024 (40 Hari Kerja) serta dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini. Dengan selesainya masa kerja praktik dan laporan Kerja Praktik ini, penulis mendapatkan banyak sekali ilmu praktikal untuk bekal kerja dimasa yang akan datang. Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses kerja praktik dan penulisan laporan ini, yaitu kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya;

2. Keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat melakukan kerja praktik di Pertamina EP Cepu dengan lancar;

3. Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik; kesempatan untuk menjalankan kerja praktik di Pertamina EP Cepu;

4. Pak Adrian, selaku mentor yang selalu siap membantu dan mendukung dalam menjalankan kerja praktik;

5. Pak Gunanto, Pak Galpina, Pak Ferdi, Pak Hadi, dan seluruh tim SCM Pertamina EP Cepu Zona 12 yang senantiasa membantu, memberi support, dan mendukung kami dengan baik sehingga kami merasa sangat nyaman dan diterima di Pertamina EP Cepu.

6. divisi SCM serta semua pihak di Pertamina EP Cepu yang telah membantu penulis selama kerja praktek.


Urutan di atas bukan merupakan sebagai tingkatan, tetapi merupakan pihak-pihak yang sangat berjasa dalam membantu penulis menjalani proses kerja praktik dan menyusun laporan ini, baik dalam pemberian saran, ilmu, dan dukungan lainnya.


Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun. Demikian laporan Kerja Praktik ini dibuat semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk banyak pihak. Atas perhatian dan waktunya, penulis mengucapkan terima kasih.


Latar Belakang Minyak bumi dan gas alam (migas) merupakan sumber daya alam berupa zat cair dan padat yang tersimpan dalam reservoir bumi. Reservoir itu sendiri terdiri dari spora batuan yang terletak di cekungan di dalam bumi. Minyak dan gas memainkan peran penting di seluruh dunia sebagai sumber energi utama. Selain itu, minyak dan gas juga merupakan bahan baku obat-obatan, bahan kimia, pupuk, pelarut, plastik, dan pestisida. Hampir setiap industri membutuhkan minyak dan gas. Minyak dan gas alam terdiri dari senyawa kompleks. Karena unsur utamanya adalah atom hidrogen (H) dan atom karbon (C), maka disebut juga senyawa hidrokarbon (CxHy).

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social dan Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, merupakan subholding Upstream Pertamina, sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) memiliki capaian produksi full capacity 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan stabil untuk jangka waktu yang panjang. Lapangan JTB telah beroperasi dan mengalirkan gas perdana sejak 20 September 2022 lalu. Di awal produksinya, gas sudah mengalir sebesar 70 MMSCFD, secara bertahap meningkat dan beberapa kali berkesempatan memproduksi gas sebesar 192 MMSCFD. Peran strategis PEPC adalah memastikan kelancaran pengiriman gas dari Lapangan JTB sesuai nominasi buyer melalui pipa transmisi Gresik-Semarang untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Adapun gas JTB saat ini didistribusikan dan diserap oleh PGN, PLN, PKG, Industri serta untuk Jargas rumah tangga.

Dalam melakukan operasinya, PT Pertamina EP Cepu membutuhkan banyak divisi yang sudah diatur sesuai dengan fungsinya masing - masing untuk mendukung proses operasi perusahaan, salah satunya adalah Supply Chain Management. Point dalam Supply Chain Management adalah bagaimana memanfaatkan secara optimal sumber daya perusahaan (raw materials, processes, technology, capability, capital) pada kondisi ekonomi dan lingkungan bisnis yang ada dengan tujuan untuk mencapai company competitiveness dan untuk memperoleh maksimum profit melalui pemeliharaan high sustainability. Supply Chain Management merupakan divisi yang mengatur pengadaan barang dan jasa yang terdapat di field dan lingkup kerja lain di PT Pertamina, dalam hal ini zona 12 yang membawahi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB). Supply Chain Management menjadi jembatan bagi user dan vendor. Pengadaan yang dilakukan berdasarkan permintaan dari user yang nantinya akan di evaluasi dan dilakukan proses tender untuk menjadi penghubung dengan vendor. Beberapa rangkaian yang cukup kompleks akan dijelaskan di bab selanjutnya terkait proses pengadaan barang dan jasa mulai dari perencanaan awal hingga barang dan jasa dapat digunakan oleh user.

Dengan perkembangan industri modern dan target Pertamina menjadi net Zero emission sehingga semua langkah dalam industri migas diusahakan untuk tetap memperhatikan kepedulian terhadap lingkungan, salah satu penerapannya adalah Green Procurement. Green Procurement merupakan suatu proses untuk memenuhi kebutuhan suatu departemen/lembaga/daerah/satuan kerja lembaga (K/L/D/I) terhadap barang atau jasa, dimana seluruh tahapan proses pengadaan tidak tercakup di dalamnya. Dengan meminimalkan dampak kerusakan lingkungan, saya berkontribusi tidak hanya pada diri saya sendiri namun juga pada masyarakat dan perekonomian. Konsep pengadaan ramah lingkungan dapat diimplementasikan dalam dokumen seleksi berupa persyaratan yang mengarah pada pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan mendukung kelestarian fungsi lingkungan hidup.


Lingkup Kerja

Lingkup kerja penulis dalam menjalankan program kerja praktik adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan : PT. Pertamina EP Cepu

b. Direktorat : SDM & Penunjang Bisnis

c. Fungsi : Manajemen Rantai Pasok

d. Divisi : Pengadaan

e. Periode : 22 Juli 2024 – 13 September 2024

f. Fokus Kajian : Penjelasan flow process pada proses pengadaan barang dan jasa pada Zona 12 Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) dan aplikasinya terhadap green procurement.


Rumusan Masalah

1. Bagaimana flow process pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan lapangan pada lingkup Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)?

2. Bagaimana penggunaan carbon calculator untuk mengetahui penerapan batan penggunaan karbon dalam upaya menerapkan green procurement?

3. Apa keunggulan dan manfaat penerapan carbon calculator dalam menghitung penggunaan karbon pada proses pengadaan dan operasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)?


batasan Masalah

1. Data penggunaan karbon yang digunakan selama proses pengadaan ataupun proses produksi hanya di wilayah Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).

2. Proses pengadaan yang dijelaskan didapat dari proses yang dilakukan divisi procurement Zona 12 terhadap kebutuhan user pada daerah operasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)

3. Referensi perhitungan karbon menggunakan kalkulator karbon menggunakan perhitungan dari hasil emisi gas buang pada pengadaan suatu barang atau jasa di Zona 12 Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).


Tujuan

1. Untuk mengidentifikasi flow process yang dilakukan pada proses pengadaan barang atau jasa dalam lingkup Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)

2. Untuk mengevaluasi emisi karbon yang dihasilkan pada proses pengadaan barang atau jasa pada Zona 12 Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).

3. Untuk membandingkan emisi karbon yang dihasilkan pada proses pengadaan dengan batas ambang karbon yang diterapkan PT Pertamina Persero ataupun berdasarkan regulasi pemerintah.


Manfaat

Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa manfaat untuk penulis, Perusahaan, dan pembaca, diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi penulis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses pengadaan barang/jasa pada Subholding Upstream Pertamina

b. Membuat penulis memahami pengetahuan baru dalam fungsi dan cara perhitungan emisi karbon dan perbandingannya dengan batas penggunaan karbon.

c. Menambah pengetahuan tentang pentingnya penerapan green procurement pada industri migas dan bagaimana pengaplikasiannya.


2. Bagi perusahaan

a. Memiliki data perhitungan emisi karbon pada proses pengadaan barang atau jasa dalam ruang lingkup Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).

b. Memiliki data dan penjabaran lengkap terkait flow process pada pengadaan barang jasa Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang berfungsi untuk dokumen pelengkap dan bahan tambahan penjelasan dari perusahaan.

c. Memiliki data terkait penjelasan green procurement dan penerapannya pada proses pengadaan Pertamina EP Cepu.


3. Bagi pembaca

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang perancangan model proses perhitungan untuk kalkulasi karbon kalkulator, tahapan apa saja yang dilakukan untuk proses pengadaan barang/jasa di PT. Pertamina EP Cepu, dan contoh aplikasi green procurement pada industri migas.


BAB II - INITIAL THINKING


Initial Thinking merupakan tahapan selanjutnya yang saya lakukan dalam melaksanakan kegiatan kerja praktik berikut. Nilai ini merupakan kemampuan saya dalam memahami lingkungan sekitar dan cara kerja bidang pekerjaan yang saya lakukan selama pelaksanaan kerja praktik. Saya memahami cara kerja supply chain management dalam divisi yang saya ikuti yaitu pada bidang procurement. Disini saya belajar tentang alur pengadaan barang dan jasa yang diterapkan pada Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru. Proses yang dilalui merupakan proses yang cukup panjang dan bisa memakan waktu bulanan hingga tahunan tergantung besar tender yang dilakukan. Umumnya pengadaan dilakukan dengan kelipatan tiga puluh hari kerja. Tender yang besar cenderung memiliki lama waktu proses pengadaan yang relatif lebih lama dikarenakan akan banyak sanggahan dan dokumen yang dibutuhkan juga lebih banyak. Besarnya tender juga mempengaruhi rincian yang harus diberikan dan membuat evaluasi harga dan teknis akan berjalan lebih lama.


Pada bagian Initial Thinking saya menerapkan dengan breakdown sistem perusahaan Pertamina EP Cepu mulai dari yang general hinggal mendetail. Saya juga menjelaskan green procurement yang menjadi acuan bahasan pada bagian selanjutnya. Penentuan vendor sendiri tidak bisa asal pilih karena harus disesuaikan dengan spesifikasi dan budget yang dimiliki perusahaan. Jangan sampai barang yang dipilih over spec atau menyebabkan terjadinya pemborosan. Pertamina EP Cepu divisi procurement bertanggung jawab sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berperan sebagai jembatan antara vendor dan user. Kebutuhan user yang berhubungan dengan proses operasi pengeboran di Lapangan Gas JTB akan dilaporkan ke divisi procurement untuk dilakukan proses tender guna memenuhi kebutuhan dan mendukung kelancaran operasi pengeboran.


Proses pengadaan juga dilakukan dengan berbagai jenis dan berbagai regulasi terkait tergantung pada jenis tender dan variabel - variabel lainnya yang mempengaruhi, seperti urgensi dan besaran paket. Dari banyaknya proses yang rumit membuat consciousness saya terpacu agar berpikir lebih kritis tentang cara kerja pengadaan di suatu perusahaan dan bagaimana proses tersebut dapat berlangsung serta apa alasan dibalik panjangnya proses yang perlu dilakukan dalam melakukan suatu pengadaan barang dan jasa.


Ini juga membuat saya berpikir lebih dalam tentang bagaimana Allah Swt. dapat menciptakan berbagai hal di dunia ini dengan kerumitan yang sangat tinggi tapi dengan detail yang sangat presisi tanpa kesalahan sedikitpun. Sedangkan saya yang hanya mencoba mendalami satu cabang ilmu spesifik merasa berat dan tak luput dari kesalahan yang saya lakukan.


Gambaran Umum Perusahaan

Pertamina menjalankan bidang penyelenggaraan usaha energi yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Dalam kapasitasnya sebagai holding company di bidang energi sesuai Keputusan Menteri BUMN tanggal 12 Juni 2020, maka secara umum fokus bisnis Pertamina adalah menjalankan kegiatan pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup.


Pertamina.jpg.png

                                                                        Gambar Logo PT. Pertamina Persero

Pertamina juga menjalankan bisnis shipping company melalui PT Pertamina International Shipping. Pertamina juga menjalankan fungsi logistik dan infrastruktur dengan melakukan pengelolaan jaringan distribusi BBM dan LPG yang terpadu di seluruh Indonesia. Pertamina juga memiliki sejumlah anak perusahaan lainnya yang bergerak di berbagai sektor bisnis terkait keuangan dan jasa, yaitu antara lain PT Pertamina Bina Medika, PT Seamless Pipe Indonesia Jaya, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), PT Pertamina Pedeve Indonesia, PT Patra Jasa, PT Pertamina Training & Consulting dan PT Pelita Air Service. PT Pertamina EP Cepu merupakan subholding dari Pertamina Hulu Energi yang membawahi regional 4.

File:Struktur Pertamina.jpg

                                                                Gambar Struktur Perusahaan PT. Pertamina Persero


PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, merupakan subholding Upstream Pertamina, sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB). Lapangan berikut dapat menghasilkan gas dengan capaian produksi full capacity 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan stabil untuk jangka waktu yang panjang.


                                                                     Gambar Lambang PT. Pertamina EP Cepu


Kegiatan usaha Pertamina pada sektor hulu meliputi antara lain aktivitas eksplorasi serta produksi minyak, dan gas bumi, dengan cakupan seluruh wilayah kerja Pertamina pada Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).


Struktur Organisasi Perusahaan


Gambar Struktur Organisasi Pertamina EP Cepu

Visi dan Misi Perusahaan PT Pertamina EP Cepu memiliki visi dan misi sebagai tujuan dan arahan dalam menjalankan operasional bisnisnya dalam bidang migas. Adapun Visi dan Misi yang dimiliki PT. Pertamina EP Cepu adalah sebagai berikut :

• Visi : Menjadi perusahaan migas nasional kelas dunia.

• Misi : Melaksanakan pengusahaan eksplorasi, eksploitasi dan operasi

produksi migas kelas dunia PEPC Regional 4 -Indonesia Timur dengan memegang teguh prinsip HSSE, Good Corporate Governance, Tata Nilai AKHLAK, dan kemitraan melalui digital transformasi secara berkesinambungan untuk menghasilkan kinerja unggul guna memaksimalkan nilai tambah kepada pemangku kepentingan.


Struktur Organisasi Divisi Supply Chain Management Dalam menjalankan kegiatan operasional Supply Chain Management PT. Pertamina EP Cepu terdiri dari beberapa divisi yang tersusun seperti organigram berikut :


Gambar Struktur Organisasi Supply Chain Management Pertamina EP Cepu


1. Manager SCM Merancang, mengelola, mengendalikan, dan mengevaluasi terlaksananya semua proses dalam supply chain management di Zona, termasuk di dalamnya pengelolaan material dan strategi demand, pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan pergudangan dan distribusi material, pengelolaan kinerja SCM dan supplier serta pengelolaan anggaran, kontrak dan support SCM, dengan tujuan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan layanan pengelolaan supply chain management di Zona sehingga bisa mendukung pemenuhan kebutuhan pengadaan, kelancaran operasional serta pencapaian target perusahaan.

2. Assistant Manager Procurement & Planning merancang, mengelola, mengendalikan, dan mengevaluasi terlaksananya aktivitas perencanaan dan pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa, dengan tujuan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan layanan pengelolaan supply chain di Zona 12 sehingga bisa mendukung pemenuhan Kebutuhan Pengadaan, kelancaran operasional serta pencapaian target perusahaan.

3. Analyst Procurement juga dapat disebut purchasing analyst, purchasing agent atau purchasing manager. Tanggung jawab procurement analyst dalam suatu perusahaan adalah untuk meneliti dan membandingkan produk dan layanan dari produsen/supplier (pemasok)/distributor untuk memutuskan apa yang paling cocok untuk perusahaan. Analyst Procurement bertanggung jawab untuk mengevaluasi vendor dan pemasok berdasarkan kualitas, harga, dan pengiriman. Keterampilan evaluasi, pengambilan keputusan dan komunikasi sangat penting untuk pekerjaan ini. Evaluasi yang tepat terhadap berbagai pilihan dapat membantu bisnis Anda secara finansial atau menyediakan produk dan layanan secara tepat waktu.

4. Junior Analyst Procurement bertanggung jawab untuk mengevaluasi vendor dan pemasok berdasarkan kualitas, harga, dan pengiriman. Keterampilan evaluasi, pengambilan keputusan dan komunikasi sangat penting untuk pekerjaan ini. Evaluasi yang tepat terhadap berbagai pilihan dapat membantu bisnis Anda secara finansial atau menyediakan produk dan layanan secara tepat waktu.

5. Contract Analyst Procurement profesional yang bertanggung jawab untuk meninjau, menganalisis, dan mengelola kontrak dalam suatu organisasi dalam hal ini pada proses pengadaan.


Green Procurement

Mengingat semakin pentingnya pengadaan ramah lingkungan dan pengembangan pemasok ramah lingkungan, para peneliti telah mencoba mengikuti praktik tersebut dengan mengidentifikasi faktor-faktor utama yang dapat mendorong praktik tersebut (Pagell, Wu, dan Wasserman 2010; Curkovic dan Sroufe 2011). Mayoritas penelitian ini menggunakan penerapan praktik ramah lingkungan dengan meningkatnya tekanan pemangku kepentingan (misalnya Paulraj 2009). Sebaliknya, penting juga untuk menyelidiki pentingnya pendahuluan spesifik perusahaan yang dapat mendorong pengadaan ramah lingkungan dan pengembangan pemasok ramah lingkungan.


Pengembangan kebijakan pengadaan ramah lingkungan (GPP) untuk barang dan jasa di Indonesia akan memfasilitasi penerapan agenda pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dengan mendorong praktik pengadaan barang/jasa ramah lingkungan di lingkungan pemerintah. Oleh karena itu, hal ini merupakan hal yang strategis pentingnya. Tujuan kebijakan GPP adalah menjamin pengadaan barang/jasa ramah lingkungan dengan pendayagunaan sumber daya alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, guna menjamin terlaksananya pembangunan berkelanjutan/adalah memberikan daftar jasa.


Semakin banyak perusahaan yang mengakui tanggung jawab perusahaan dan, khususnya, kesadaran lingkungan sebagai keharusan bisnis. Faktanya, alih-alih menimbulkan ketidaknyamanan yang merugikan, inisiatif lingkungan hidup justru menjadi sumber keseimbangan kompetitif (Reuter dkk. 2010; Hollos, Blome, dan Foerstl 2012). Oleh karena itu, pentingnya aspirasi lingkungan hidup telah mengakibatkan semakin pentingnya pengadaan ramah lingkungan (Meehan dan Bryde 2011). Semakin banyak perusahaan yang menerapkan pengadaan ramah lingkungan ke dalam operasi sehari-hari mereka di berbagai industri. Fokus pada inisiatif pengembangan pemasok ramah lingkungan yang canggih yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemasok. Namun, tidak semua perusahaan melakukan inisiatif pengembangan pemasok ramah lingkungan pada tingkat yang sama karena inisiatif ini memerlukan kemampuan yang lebih maju.


Dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam target emisi global, Pertamina EP Cepu dapat menerapkan green procurement sebagai salah satu bentuk usaha dalam mengurangi emisi karbon yang dihasilkan, baik pada proses pengadaan maupun pada tahap operasi. Hal ini juga dapat membantu perusahaan dalam menghemat pengeluaran dalam rangka mengurangi carbon tax.


BAB III - IDEALIZATION


Pada sub bab berikutnya membahas tentang idealization yang dapat diartikan sebagai penerapan rumus - rumus dan regulasi yang mengatur terkait pengadaan barang dan jasa di Lapangan Gas JTB. Pada kasus berikut rumus yang saya gunakan merupakan rumus hasil penerapan dari carbon calculator. Perhitungan yang kompleks dari carbon calculator dapat menghasilkan berbagai zat kimia penghasil emisi dari berjalannya proses produksi di Lapangan Gas JTB. Nilai hasil perhitungan karbon dapat dihitung dan diketahui sebagaimana dijelaskan pada sub bab sebelumnya yang membagi perhitungan hasil emisi secara terperinci baik dari emisi langsung maupun tidak langsung. Penerapan rumus dalam bentuk regulasi juga diterapkan dalam melaksanakan pengadaan barang dan jasa.


Rangkaian proses pengadaan barang dan jasa di Pertamina EP Cepu berdasarkan pada buku Pedoman Tata Kerja dan Petunjuk Pelaksanaan keluaran resmi dari SKK Migas yang menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan pengadaan. Buku berikut terus direvisi setiap periode untuk menyesuaikan dengan kondisi Indonesia dan Internasional dalam berbagai aspek. Dalam penerapan carbon calculator saya juga menggunakan dokumen resi dari Pertamina EP Cepu sebagai referensi saya dalam mengolah data aplikasi dan jurnal yang saya jadikan acuan dalam melakukan pengolahan data.


Proses ini jika diterapkan dengan cara berpikir conscious dengan penerapannya dalam kehidupan sehari - hari juga tidak terlepas dari rumus dan regulasi kehidupan. Regulasi dan rumus kehidupan sejatinya sudah diberikan oleh Allah Swt. kepada kita umat manusia sebagai pedoman dalam hidup dalam bentuk Al - Quran dan Hadist. Semua bergantung kepada kita apakah kita mau mengimplementasikannya pada kehidupan kita atau tidak. Jika kita berhasil menerapkannya maka kita termasuk orang yang beruntuk karena berada dijalan yang benar menerapkan apa yang sudah Allah Swt. berikan.


Landasan Teori

Perhitungan karbon pada flow process pengadaan barang dan jasa di Pertamina EP Cepu dapat dihitung menggunakan aplikasi carbon calculator


Aplikasi Digital Carbon Calculator

Merupakan aplikasi khusus yang digunakan untuk menghitung penggunaan karbon pada suatu proses dalam alur pengadaan barang dan jasa.


Modul Aplikasi Carbon Calculator

Hitung Emisi :

Hitung emisi merupakan modul yang terdapat pada aplikasi carbon calculator yang berfungsi untuk melakukan perhitungan penggunaan karbon. Perhitungan yang digunakan difokuskan pada emisi yang dihasilkan dengan memasukkan beberapa data seperti jenis dan jarak kendaraan yang ditempuh. Sehingga akan dihasilkan data karbon dari basis data carbon calculator.


Gambar Interface Carbon Calculator


Gambar Modul Hitung Emisi


Penggunaan karbon merupakan hasil dari perhitungan banyaknya karbon yang digunakan dalam suatu pengadaan barang dan jasa. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satu metode yang paling mudah digunakan merupakan carbon calculator dan merupakan bentuk digitalisasi dalam menerapkan green procurement.

Kriteria Kebutuhan Barang dan Jasa Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) memiliki capaian produksi full capacity 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan stabil untuk jangka waktu yang panjang. Lapangan JTB telah beroperasi dan mengalirkan gas perdana sejak 20 September 2022 lalu.


Gambar Lapangan Gas Jambaran - Tiung Biru


Peran strategis PEPC adalah memastikan kelancaran pengiriman gas dari Lapangan JTB sesuai nominasi buyer melalui pipa transmisi Gresik-Semarang untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan Lapangan Gas JTB yang tetap mementingkan aspek green procurement. dibutuhkan metode perhitungan karbon pada proses pengadaan sehingga dibutuhkan carbon calculator. Sehingga sebagai parameter mengukur penggunaan karbon, kebutuhan barang dan jasa pada Lapangan Gas JTB menjadi referensi dalam proses analisa laporan berikut.


Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah mendekati dan mencirikan sesuatu melalui observasi, wawancara, dan metode serupa lainnya. Metode ini menggunakan proses data non-numerik dan berfungsi untuk menentukan sifat dan karakteristik objek tertentu. Dalam kasus ini metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara Penggunaan karbon dan flow process pada proses pengadaan barang dan jasa Lapangan Gas JTB dan batas aman penggunaan karbon pada pengaplikasian green procurement.


Alur Metode

Dalam penerapan green procurement pada alur proses pengadaan diperlukan tahapan tahapan hingga menghasilkan output yang diharapkan. Berikut alur dalam menyusun sistem model perhitungan tersebut:


Gambar Alur Metode


Pengambilan Data

Data yang didapat untuk pembuatan alur proses pengadaan dan perhitungan karbon kalkulator didapat berdasarkan referensi STK Pertamina EP Cepu dan Pedoman Tata Kerja SKK Migas.

Berikut referensi pengambilan data untuk penjelasan flow process dan penerapan perhitungan kal


Gambar Cover Buku Pedoman Tata Kerja SKK Migas


Gambar Cover TKI Penerapan Kalkulator Karbon


Flow Process Pengadaan Sparepart Lapangan Gas JTB


Prakualifikasi

Pelaksanaan Prakualifikasi dilakukan dengan mengumumkan dalam sistem CIVD, atau mengundang melalui e-mail atau metode lainnya kepada semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat sesuai dengan data yang tersedia dalam CIVD dan memiliki SPDA yang masih berlaku.


Pendaftaran

Pelaksanaan pendaftaran Peserta Tender sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan dalam undangan. Dokumen Tender diberikan kepada Peserta Tender yang memenuhi persyaratan pendaftaran.


Pre Bid meeting

Pemberian penjelasan dilaksanakan melalui rapat pemberian penjelasan oleh minimal dua orang anggota Panitia Tender. Dilakukan di tempat dan pada waktu yang telah ditentukan dalam Dokumen Tender dan/atau perubahannya (jika ada). Pelaksanaan rapat penjelasan dapat dilakukan secara elektronik melalui teleconference atau video conference.


Open Bid

Pembukaan dokumen penawaran dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan dalam Dokumen Tender dalam suatu rapat yang dihadiri oleh Wakil Peserta Tender dan minimal dua orang anggota Panitia Tender. Pelaksanaan pembukaan dokumen penawaran dapat dilakukan secara elektronik melalui teleconference atau video conference.


Evaluasi Penawaran

Panitia Tender melakukan evaluasi penawaran berdasarkan ketentuan, tata cara evaluasi, dan kriteria yang ditetapkan dalam Dokumen Tender. Penawaran dengan pengecualian hanya dievaluasi apabila diperbolehkan dalam Dokumen Tender. Evaluasi teknis dimulai dengan pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian antara dokumen penawaran teknis dengan persyaratan Dokumen Tender. Hasil evaluasi teknis diberitahukan secara tertulis kepada Peserta Tender, dilengkapi dengan penjelasan singkat atas hasil evaluasi seluruh Peserta Tender termasuk penjelasan ketidaklulusan penawaran dari Peserta Tender.


Evaluasi harga dimulai dengan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan surat penawaran harga, rincian penawaran harga, dan dokumen pendukung lainnya. Evaluasi jasa digunakan bagi pekerjaan Jasa Konsultansi yang permasalahannya kompleks, memerlukan teknologi tinggi, memerlukan inovasi atau Jasa Konsultansi dengan lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam Dokumen Tender. Kualitas usulan merupakan faktor yang menentukan hasil pekerjaan (outcome) secara keseluruhan.


Negosiasi Harga

Negosiasi dilakukan oleh Panitia Tender dan jika diperlukan dapat dibantu oleh pekerja internal KKKS Cost Recovery maupun konsultan. KKKS Cost Recovery memberitahukan tempat, waktu, jangka waktu, dan metode pelaksanaan negosiasi kepada Peserta Tender yang akan dinegosiasi.


Penyanggahan

Sanggahan hanya dapat diajukan pada masa sanggah dengan melampirkan bukti yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap hasil evaluasi teknis pada Tender metode dua sampul atau dua tahap dan/atau Keputusan penetapan calon pemenang Tender.


Penunjukan Pemenang

Pemberitahuan wajib dilengkapi dengan informasi harga penawaran akhir calon pemenang Tender, peringkat berdasarkan HEP seluruh Peserta Tender yang lulus evaluasi harga, serta penjelasan singkat atas hasil evaluasi penawaran bagi Peserta Tender yang tidak lulus.


Penandatanganan Kontrak

Penandatanganan Kontrak dilakukan segera setelah calon pemenang Tender menerima penunjukan pemenang. Apabila calon pemenang Tender peringkat pertama tidak bersedia melakukan penandatangan Kontrak, maka dilakukan negosiasi kepada peringkat selanjutnya untuk mencapai kesepakatan harga.


Pembuatan Model


Aplikasi Pengolah Data Pada proses penjelasan cara kerja perhitungan emisi karbon pada Lapangan Gas JTB digunakan aplikasi bantuan yang bernama carbon calculator. Dengan menggunakan aplikasi berikut, perusahaan dapat mempermudah melakukan perhitungan karbon emisi karena sudah menggunakan sistem yang terkomputerisasi dengan basis data yang sudah dikumpulkan. Hal ini mempermudah perusahaan dalam melakukan proses pengadaan dengan tetap memperhatikan ambang batas karbon sehingga mendukung proses green procurement.


Gambar Interface Aplikasi Carbon Calculator


Aplikasi berikut mencatat berapa banyak emisi yang dihasilkan pada proses pengadaan barang jasa yang dilakukan di Lapangan Gas JTB. Aplikasi digunakan dengan cara memasukkan data - data yang dibutuhkan dari berbagai variabel hingga nanti didapatkan output berupa nilai karbon emisi pada suatu proses pengadaan.


Pengolahan Data

Tahapan awal pada proses perhitungan carbon calculator yaitu dengan memasukkan tempat, waktu, dan lapangan yang dibutuhkan datanya ketika dilakukan proses pengadaan untuk menentukan basis data yang diperlukan dan mengetahui besar penghasilan gas atau minyak pada periode tersebut. Pada data berikut digunakan acuan untuk basis data dan produksi selama bulan juni 2024


Gambar Input Data dan Hasil Produksi pada Aplikasi Carbon Calculator


Setelah berhasil melakukan “Import Data” maka aplikasi akan menampilkan pratinjau pada data tersebut yang menampilkan hasil produksi. Kemudian dilanjutkan ke proses input data lanjutan dari berbagai variabel yang dibutuhkan.


Modul Pengolahan Data

Pada tahapan selanjutnya setelah menginput data - data yang dibutuhkan akan dihasilkan dua jenis output, yaitu emisi langsung (direct emission) dan emisi tidak langsung (indirect emission). Pada masing - masing sub bab terdapat detailnya dari jenis emisi yang dimaksud. Pada bagian emisi langsung dibagi menjadi fuel combustion, waste gas combustion, process emission and vented source, dan fugitive sources. Sedangkan untuk emisi tidak langsung terbagi menjadi electricity dan steam heat.


Gambar Modul Tampilan Emisi yang Dihasilkan pada Lapangan Gas JTB


Pada tampilan tersebut dapat dilihat modul emisi yang menjabarkan detail untuk masing - masing jenis emisi baik langsung maupun tidak langsung. Dari modul tersebut dapat dilihat detail penggunaan karbon dan zat kimia berbahaya lainnya yang berpengaruh pada lingkungan.


Pengolahan Data Hasil Emisi pada Setiap Jenis Emisi

Ketika masuk ke setiap modul pada setiap jenis emisi, didapat data rincian kandungan kimia yang terkandung didalamnya. Nilai kapasitas produksi dan energy consumption juga dimasukkan dalam perincian yang didapatkan. Sebagai contoh, pada data emisi langsung diambil data berdasarkan emisi pada fuel consumption alat - alat yang terkait dengan produksi pengeboran sebagai berikut.


Gambar Emission Factor dari konsumsi bahan bakar pengeboran migas


Pada contoh lain juga diambil dari data berdasarkan emisi tidak langsung, yaitu dari pemanas dan sistem kelistrikan. Pada tabel dapat dilihat nilai yang dihasilkan relatif mendekati 0 karena sistem kelistrikan tidak menghasilkan emisi secara langsung terhadap lingkungan.


Gambar Penggunaan emisi pada sistem elektrifikasi dan pemanas


Total Rekap Emisi pada Operasi Lapangan Gas JTB Total Rekapitulasi data emisi pada perhitungan carbon calculator dapat dilihat pada rekapan nilai akhir yang dihasilkan berdasarkan basis data bulan Juni 2024 yang dijadikan sebagai parameter. Pada data berikut tercantum total penggunaan karbon pada proses produksi Lapangan Gas JTB dengan data cakupan emisi langsung maupun tidak langsung.


Gambar Total Emisi Lapangan Gas JTB


Pada di atas tercantum nilai penggunaan karbon dan kandungan kimia lainnya dari hasil operasi Lapangan Gas JTB.


Pengujian Model

Setelah dilakukan input data yang dibutuhkan pada aplikasi carbon calculator maka didapat saat output sebagai berikut. Data tersebut merupakan data valid yang digunakan pada proses operasi Lapangan Gas JTB dan merupakan perhitungan karbon dari basis data perusahaan. Dimana nilai emisi yang dihitung berdasarkan variabel CO2, CH4, N2O, NOx, SOx, PM, H2S, TOC, dan mmVOC.


Carbon tax

Pajak Pigouvian atau dikenal juga dengan pajak Pigouvian dikenakan atas transaksi yang menimbulkan biaya atau kerugian yang harus ditanggung oleh pihak ketiga yang sebenarnya tidak terlibat dalam transaksi tersebut. Fenomena ini disebut eksternalitas negatif. Pajak karbon juga dapat diartikan sebagai pajak atas produk yang mengeluarkan karbon, seperti bahan bakar fosil.


Dalam hal ini emisi karbon tidak hanya mencakup gas karbon dioksida (CO2), tetapi juga gas yang mengandung unsur fluor (F), seperti gas metana (CH) dan dinitrogen oksida (N2O). Pengaturan pajak karbon Indonesia pada tingkat undang-undang diatur dalam UU 7 Tahun 2021. Undang-undang ini mengatur tentang pengenaan pajak karbon atas emisi karbon yang berdampak negatif terhadap lingkungan.


Emisi karbon merupakan penyebab terbesar perubahan iklim global. Emisi karbon, juga dikenal sebagai gas rumah kaca, merupakan hasil dari tindakan manusia sehari-hari. Emisi karbon yang dimaksud adalah emisi karbon dioksida ekuivalen, yaitu emisi gas rumah kaca yang mencakup karbon dioksida (CO2), nitrous dioksida (N2O), dan metana (CH4).


Gambar Kajian Penerapan Carbon Tax pada Industri Konstruksi di Singapura dan Indonesia


Berdasarkan update kebijakan pajak karbon, Di dalam UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang HPP, dijelaskan tarif minimal pajak karbon sebesar Rp30,00 (tiga puluh rupiah) per kilogram karbon dioksida ekuivalen (CO2e) atau satuan yang setara. Besaran tarif pajak karbon di Singapura untuk tahun 2018 hingga tahun 2023 adalah sebesar $5 per ton emisi GRK (tCO2e). masih tergolong kecil dibanding Eropa.


Gambar Dampak penerapan pajak karbon pada berbagai negara


Barang yang dapat dikenakan pigouvian tax pada dasarnya adalah barang yang apabila diproduksi/dikonsumsi dapat berpotensi untuk mengurangi kualitas lingkungan (Bakker, 2009). Pigouvian tax merupakan pajak yang dirancang agar para pengambil keputusan turut memperhitungkan biaya sosial yang timbul akibat eksternalitas negatif (Mankiw, 2015).


Ambang Batas

Berdasarkan buletin who (2005), ambang batas CO2 di Indonesia untuk udara bersih adalah 310- 330 ppm selain itu udara tercemar adalah 350 – 700 ppm.


Gambar Kadar CO2 Bojonegoro


Parameter CO2 tersebut dihitung menggunakan perhitungan IPCC 2006. untuk gas karbon dioksida (CO2), untuk batas aman berada pada <5.000 ppm, untuk batas berbahaya berada pada 5.000 – 40.000 ppm, dan batas mematikan >40.000 ppm (Hardiyan, 2023). Angka CO2 di Blora, lokasi Lapangan Gas JTB masih tergolong tinggi meski masih dibawah 5.000 ppm. Perlu dilakukan tindakan preventif untuk dapat mengurangi kadar emisi CO2 dan senyawa karbon lainnya.


BAB IV - INSTRUCTION SITE


Sub Bab terakhir menjelaskan tentang Instruction Set yang mencakup segala solusi dari permasalahan yang saya temukan dalam pengerjaan laporan kerja praktik pertamina di EP Cepu divisi procurement. dalam penerapannya tentunya saya menemukan banyak masalah terutama yang cukup menguras pikiran adalah pemilihan topik yang tepat untuk laporan kerja praktik saya. Pengadaan memiliki cakupan aspek yang sangat luas dan memiliki banyak topik yang dapat dipelajari lebih dalam. Dalam pelaksanaannya masalah yang saya temukan adalah terbatasnya data yang dimiliki berkaitan dengan penggunaan karbon pada proses pengadaan dikarenakan data belum pernah diproses dengan variabel yang sulit untuk diketahui, seperti spesifikasi alat dan transportasi perusahaan yang tidak dapat diberitahu secara terperinci karena merupakan data rahasia milik Pertamina EP Cepu.


Masalah lain yang saya temukan berupa alur proses dari pengadaan yang sangat kompleks dan memiliki variasi yang sangat banyak sehingga dalam menjelaskannya akan memerlukan penjelasan yang panjang dengan banyak alternatif cara. Perbedaan kondisi pada suatu tahapan akan menghasilkan perbedaan jenis pengadaan pula. Akan tetapi, dengan adanya masalah tersebut sayang dapat menemukan solusinya, untuk permasalahan jenis green procurement, saya menggunakan perhitungan karbon hasil operasi pada Lapangan Gas JTB yang dilakukan dengan perhitungan dan pengolahan data menggunakan aplikasi carbon calculator.


Untuk variasi jenis pengadaan pada alur proses pengadaan saya mengambil satu sampel barang yaitu suku cadang pada Lapangan Gas JTB yang saya gunakan sebagai acuan dalam menentukan alur proses pengadaan sehingga jenis dari tiap tahapan pengadaan dapat ditentukan. Semua permasalahan yang saya hadapi dalam proses pengerjaan saya coba atasi dengan terus berikhtiar dan bertawakal kepada Allah Swt. Consciousness yang saya terapkan dalam menyelesaikan masalah mengingatkan saya pada penerapan surat Al - Insyirah ayat 5 - 6 yang menjelaskan bersama segala kesulitan yang kita hadapi sebagai manusia akan ada kemudahan yang merupakan pertolongan dari Allah Swt. selama kita mau berusaha dan berserah diri kepada Allah Swt.


Usaha Reduksi Emisi


Carbon Capture And Storage (CCS)

Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) adalah teknologi yang dirancang untuk mengurangi pemanasan global dengan mengurangi emisi CO2 ke atmosfer. Teknologi tersebut merupakan serangkaian proses yang saling berhubungan yang dimulai dengan pemisahan dan penangkapan CO2 dari sumber emisi gas buang, mengangkut CO2 yang ditangkap ke lokasi penyimpanan (transportation), dan menyimpannya di lokasi yang aman (storage). Pemisahan dan penangkapan CO2 dilakukan dengan menggunakan teknik penyerapan yang telah dikenal di industri selama bertahun-tahun.


Carbon Capture, Utilization And Storage (CCUS)

Penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS), juga dikenal sebagai penangkapan, pemanfaatan, dan sekuestrasi karbon, adalah proses menangkap karbon dioksida yang dikeluarkan dari sumber seperti pembangkit listrik tenaga batu bara dan menggunakannya kembali sehingga tidak dilepaskan ke dalam lingkungan. suasana atau proses penyimpanan. Penyimpanan karbon dioksida dalam formasi geologi mencakup struktur yang menyimpan minyak mentah, gas alam, air garam, dan karbon dioksida selama jutaan tahun, seperti reservoir minyak dan gas, lapisan batubara yang tidak dapat ditambang, dan formasi garam dalam.


Wet Scrubber

Wet scrubber adalah salah satu perangkat utama pengendali emisi, terutama dengan sifat gas yang tergolong asam. Wet scrubber adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai perangkat yang menggunakan cairan untuk menghilangkan kontaminan (Supriyadi dkk., 2021). Dalam wet scrubber, aliran udara yang mengandung polutan terkena cairan penggosok melalui semprotan, aliran, atau metode kontak lainnya. Beberapa keunggulan wet scrubber dibandingkan alat-alat pengendali emisi yang lain adalah :

• Wet scrubber tahan terhadap suhu dan kelembaban tinggi.

• Ukuran kecil, sehingga tidak perlu lahan yang luas.

• Wet scrubber dapat menghilangkan polutan berupa gas maupun padat.

• Wet scrubber dapat digunakan untuk mengolah gas yang bersifat asam.


Bag Filter

Bag filter atau sistem pengumpul debu adalah komponen yang tersusun atas saluran, bag filter, dan kipas. Kipas berfungsi untuk menyedot partikel debu yang berasal dari proses produksi. Partikel debu kemudian disaring di dalam bag filter agar udara yang dikeluarkan sudah sesuai dengan baku mutu. Debu dihisap oleh kipas di saluran keluar. Partikel atau debu bergerak dari saluran masuk melalui saluran-filter-kipas. Debu dan partikel memasuki rongga udara kotor di dalam kantong filter, Sebagian besar partikel jatuh ke dalam hopper dan partikel halus yang tersisa disaring da menempel di dinding luar filter. Kemudian debu yang menempel pada bag dibersihkan dengan sistem pembersih. Udara bersih dari filter masuk ke ruang udara bersih, yang disedot oleh kipas dan dibuang ke udara (Hardiansyah dan Afiuddin, 2021).


Air Resource Emission Reduction Techniques

Transportasi pekerja, material, dan peralatan dimulai dengan survei awal dan berlanjut selama proyek berlangsung. Kendaraan dapat mengeluarkan polutan secara langsung dan mengganggu debu di jalan beraspal atau tidak beraspal. Beberapa teknik yang dijelaskan pada bagian ini melibatkan berbagai bentuk sentralisasi, yang dapat mengurangi emisi dengan mengurangi jarak yang ditempuh di jalan raya atau jumlah perjalanan. Namun, pembangunan yang terpusat dapat menimbulkan permasalahan tersendiri.


Natural Gas Power

Mesin bertenaga gas alam biasanya lebih bersih daripada mesin diesel dan kira-kira setara dengan mesin diesel Tier 4. Mesin berbahan bakar gas alam menggerakkan motor listrik untuk mengebor sumur ini.


sentralisasi manufaktur dan pengeboran

Using liquids gathering systems to collect and pipe produced fluids from each remote well location to a centralized production and collection facility situated more closely to a major county or state highway.


Telemetri dan Otomasi pengeboran

Menggunakan pompa kimia dan telemetri pemantauan sumur yang didukung oleh panel surya. Mengurangi perjalanan truk, emisi mesin, dan emisi metana dari pompa pneumatik gas. Operasi yang dilakukan juga memungkinkan untuk dilakukan secara senyap. Menggunakan listrik dari jaringan listrik negara biasanya lebih bersih dibandingkan menggunakan mesin diesel atau gas alam untuk menggerakkan rig pengeboran, kompresor, dan unit pompa.


Contoh Laporan Reduksi Emisi Karbon Berikut terlampir beberapa contoh carbon report dari beberapa perusahaan berskala nasional dan global dalam membuat rincian hasil emisi karbon pada proses manufaktur produk.


Gambar Data emisi karbon BMW pada proses manufaktur berdasarkan “BMW Group Report 2023”


Gambar Data emisi karbon CO2 TMMIN pada proses manufaktur berdasarkan “Toyota Indonesia Sustainability Report 2023”


Gambar Data emisi karbon CO2 Semen Indonesia pada proses manufaktur berdasarkan “Semen Indonesia Sustainability Report 2023”

Hasil Analisis

Jenis hasil emisi total yang digunakan pada laporan berikut ada emisi ekuitas.. Emisi ekuitas (equity emissions) adalah emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihitung oleh suatu organisasi sesuai dengan bagian ekuitasnya dalam operasi. Bagian ekuitas mencerminkan kepentingan ekonomi organisasi, yaitu sejauh mana hak yang dimiliki organisasi terhadap risiko dan manfaat yang diperoleh dari suatu operasi.


Berdasarkan hasil pengolahan data dari aplikasi carbon calculator dengan penggunaan algoritma perhitungan yang berdasarkan basis data didapatkan besar emisi karbon total yang dihasilkan oleh Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru sebesar 2,418,333.01 ton.


Gambar Emisi Total Ekuitas dan operasional


Dari hasil data tersebut dapat saya menghitung perhitungan pajak yang dapat dikenakan kepada Pertamina EP Cepu berdasarkan perhitungan ESDM dengan besar denda pajak untuk setiap ton hasil emisi CO2 yang dihasilkan. Perhitungan hasil emisi dan pengaruhnya pada besar carbon tax tercantum pada perhitungan berikut:


Dengan besaran total emisi sebesar 2,418,333.01 ton emisi dan dengan perhitungan pajak 1 ton CO2 = Rp.30.000 sesuai dengan peraturan kementrian yang ditetapkan ESDM, maka dikenakan pajak sesuai perhitungan berikut:

  • Asumsi penghasilan emisi setiap bulan sama selama setahun

Jumlah emisi karbon total (Ton) = 2,418,333.01

Jumlah emisi karbon (Ton CO2) = 2,418,333.01 - 6,210.71 = 2.412.122,3

Harga pajak setiap ton = Rp.30.000

Jumlah pajak yang harus dibayar

= 2.412.122,3 x 30.000 = Rp. 72.363.669.000/bulan

Jumlah pajak yang harus dibayar selama setahun

= 72.549.990.300 x 12 = Rp. 868.364.028.000


Maka, dengan kondisi Lapangan Gas JTB saat ini berdasarkan referensi pajak yang ditetapkan ESDM Pertamina EP Cepu diwajibkan membayarkan pajak sebesar Rp. 868.364.028.000. Oleh karena itu, diperlukan metode - metode dalam mengurangi emisi karbon yang dihasilkan Lapangan Gas JTB.


Kesimpulan

Alur proses pengadaan yang disusun merupakan bentuk penjelasan dari pengadaan barang dan jasa dalam bentuk spare part dalam operasi Lapangan Gas JTB. Pembuatan alur pengadaan berikut mempermudah pendataan dan mempercepat proses dalam pelaksanaan tender untuk mengetahui penyikapan yang tepat untuk setiap tahapan.


Perhitungan emisi menggunakan carbon calculator yang menghasilkan data emisi karbon secara spesifik berdasarkan basis data membuat penerapan green procurement menjadi lebih terukur dan dapat menjadi parameter bagi perusahaan agar dapat menyesuaikan penggunaan karbon dengan ambang batas penggunaan karbon Pertamina. Penggunaan carbon calculator juga meningkatkan keakuratan data dan mempercepat proses pengambilan tindakan dalam pelaksanaan reduksi karbon untuk mendukung target net zero emission pada tahun 2050.


Saran


Adapun saran dapat dilakukan untuk laporan ini yaitu :

• Memperbanyak referensi tentang data terkait sebagai acuan teori yang lebih detail.

• Umpan balik dari user dan KKKS sebagai pihak yang menggunakan sistem.

• Meningkatkan kinerja dan tampilan sistem supaya lebih atraktif, efektif, dan efisien.

• Menerapkan green procurement pada aplikasi pengadaan barang dan jasa guna mendukung target net zero emission dan menghemat pajak yang dikenakan pada carbon tax.

• Menerapkan peraturan kepada vendor terkait detail hasil emisi karbon yang dihasilkan pada proses produksi pengadaan barang dan jasa.


DAFTAR PUSTAKA


(No date) Buku Minyak Dan Gas Bumi. Available at: https://migas.esdm.go.id/cms/uploads/perpustakaan/komik/komik-minyak-dan-gas-bumi.pdf (Accessed: 12 August 2024).


(Persero), P.P. (no date) Babak Baru, JTB catat produksi full capacity 192 Juta Kaki Kubik per Hari, Pertamina. Available at: https://www.pertamina.com/id/news-room/news-release/babak-baru-jtb-catat-produksi-full-capacity-192-juta-kaki-kubik-per-hari#:~:text=Bojonegoro%2C%2029%20Mei%202024%20%E2%80%93%20PT,standar%20kaki%20kubik%20per%20hari (Accessed: 12 August 2024).


Susilo, I.H. (no date) Analisa Penerapan Supply Chain Management Pada pt. Pertamina (persero), Universitas Gadjah Mada. Available at: https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/59122 (Accessed: 12 August 2024).


Widarsono, B. (2022) ‘POTENSI Peran kawasan Jawa Timur/Tengah Dalam Produksi Minyak Dan Gas Bumi nasional: Sebuah Kajian Atas Kinerja, Peluang, Tantangan, Dan Proyeksinya’, Lembaran publikasi minyak dan gas bumi, 44(3), pp. 215–226. doi:10.29017/lpmgb.44.3.165.


Anggraeni, D.Y. (2015c) ‘Pengungkapan emisi gas rumah Kaca, Kinerja Lingkungan, Dan Nilai perusahaan’, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 12(2), pp. 188–209. doi:10.21002/jaki.2015.11.


(2021) Procurement risk framework: Guidance note on procurement [Preprint]. doi:10.22617/tim210527-2.


‘Reporting requirements for green public procurement, 2022’ (2023) Government at a Glance [Preprint]. doi:10.1787/6145e3c5-en.


Firdaus, N.A., Wulandari, B.M. and Novembrianto, R. (2023) ‘Analisa Efisiensi unit bag filter Dan wet scrubber TERHADAP parameter Partikulat, SO2, no2, Dan Opasitas Pada industri Besi Dan baja di surabaya’, Environmental Engineering Journal ITATS, 3(1), pp. 57–64. doi:10.31284/j.envitats.2023.v3i1.3838.

Resume Pertemuan 1 26/06/2023

Pada pertemuan berikut saya mempelajari tentang apa artinya consiousness dan hubungunnya dengan metode numerik. Consiousness dapat diartikan sebagai kesadaran secara harafiah, tetapi jika kita menjabarkan secara terperinci pengertiannya cukup rumit karena menyangkut dengan kesadaran dan jiwa kita sebagai manusia. Consiousness sendiri merupakan proses berpikir manusia dimana tidak ada sesuatu yang benar - benar pasti pada ilmu matematika. Hal ini merupakan anugerah dari tuhan agar kita sebagai manusia dapat berpikir dan sadar dalam berpikir untuk memecahkan suatu masalah, sesungguhnya yang pasti benar hanyalah Tuhan Yang Maha Esa. Bisa kita ambil contohnya dalam persamaaan matematika sederhana yang ditunjukka pak DAI.

Dengan persamaan x²-1/x-1 dengan nilai x=1 akan mendapatkan hasil 0/0 yang artinya tak hingga/terdefinisi dan jika digunakan cara pemfaktoran maka akan didapatkan jasil berupa dua dengan cara pemfaktoran. Akan tetapi, cara tersebut hanya diselesaikan dengan cara numerik tetapi cara pertama yang menghasilkan angka 0/0 dapat ditemukan hasil perhitungan dengan cara komputasi. Hal tersebut membuktikan bahwa angka tersebut tidak benar² 0 sehingga bisa didapatkan hasil 0.0000001 sekian sebagai contoh. Hal ini membuktikan bahwa ilmu matematika dan sains merupakan deginisi dari ilmu pendekatan bukanlah ilmu yang pasti. Tidak ada angka yang benar² exact 1 atau 2 tapi yang ada pendekatan dari 1 atau 2 dengan angka desimal yang tidak terlihat.

Bahkan komputer pun hanya dapat mencaapai angka desimal pangkat 300 dan -300 sebagai batas. Jadi dengan cara numerik manual dan komputasi pun tidak sanggup untuk menjabarkan angka secara pasti karena tidak terbatas. Jadi angka tersebut memiliki angka desimal tak hingga yang mendekati angka tersebut. Hal ini juga membangun rasa concious yang ada pada diri saya bahwa hal yang terlihat sederhana ternyata tidak semidah itu dan tidaklah pasti karena kembali lagi kepastian hanyalah milik tuhan Yang Maha Esa.

Pak DAI juga melakukan diskusi dengan kami senagai mahasiswa dengan membuat kami berbicara dan lebih kritis dalam berpikir untuk memahami arti kata consious tersebut. Bahkan relebansinya pun akan pergi ke agama karena adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dan agama karena semuanya kembali kepada tuhan YME.


hydrogen storage Optimization project

Designing Hydrogen Storage cost less than Rp.500.000. I use the help from chat GPT to find the answer I use compressed gas hydrogen because it is the most cheapest kind of hydrogen tank than the other two. The pressure is 8 bar or 116 psi which result to it vaporization. The capacity is 1 liter. explanation for material and capacity also pressure are explained below.


A. Step of designing Hydrogen Storage

Define the requirements: Determine the specific requirements for the hydrogen storage system, such as the desired storage capacity, pressure, and temperature range. Consider the application and constraints, such as space limitations or weight restrictions.

Evaluate storage methods: Explore different hydrogen storage methods, such as compressed gas storage, cryogenic storage, metal hydride storage, or chemical storage.

Analyze system efficiency: energy losses during storage and retrieval, the energy required for compression or cooling, and any potential degradation over time.

Perform modeling and simulation: Use computer-aided modeling and simulation tools to simulate the behavior of the hydrogen storage system.

Material selection: If you choose a specific storage method like metal hydride storage, you need to select suitable materials that can absorb and release hydrogen efficiently.

Safety considerations: Ensure that safety measures are incorporated into the storage system design. Hydrogen is highly flammable.

Cost analysis: Perform a cost analysis to determine the economic feasibility of the optimized storage system.

Optimization iterations: Iterate the design and optimization process based on the results of testing and cost analysis.


B. Material for Hydrogen Storage

There are several materials commonly used for hydrogen storage, each with its advantages and limitations. The choice of material depends on factors such as storage capacity, operating conditions, safety considerations, and cost. Here are some of the materials used for hydrogen storage:

Compressed Gas Storage: Hydrogen can be stored in high-pressure tanks made of materials like carbon fiber reinforced composites (CFRP) or high-strength steel such as alumunium-magnesiun. These tanks can withstand the high pressure required for storage. CFRP tanks are lighter but more expensive, while steel tanks are heavier but more cost-effective.

Liquid Hydrogen Storage: Hydrogen can be liquefied at cryogenic temperatures (-253°C or -423.67°F) and stored in insulated tanks. These tanks are typically made of materials like stainless steel or aluminum alloy with high thermal conductivity and low reactivity with hydrogen.

Metal Hydride Storage: Certain metal alloys have the ability to absorb and release hydrogen gas. These materials, known as metal hydrides, can store hydrogen at moderate pressures and temperatures. Common metal hydrides include titanium-based alloys, magnesium-based alloys, and rare-earth metal alloys.

Carbon-based Materials: Carbon-based materials, such as activated carbon or carbon nanotubes, can store hydrogen through adsorption. Hydrogen molecules adhere to the surface of these materials through weak van der Waals forces. While adsorption can provide high storage capacity, it requires a large surface area and operates at low temperatures.


C. Hydrogen storage cost less than Rp.500.000

Compressed gas storage using high-pressure tanks made of carbon fiber reinforced composites (CFRP) or high-strength steel (alumunium - magnesium) is one of the most common methods. However, these tanks can be relatively expensive due to the materials and manufacturing processes involved.

Alternatively, solid-state hydrogen storage materials like metal hydrides or chemical hydrides may offer high storage densities, but they often come with higher costs due to the specialized materials and synthesis methods required.

Tank Shell: The tank shell is the main structure of the tank. Pressure Relief Device: protect the tank from over-pressurization. Valves Pressure Regulator Insulation: help reduce heat gain or loss, ensuring the stored hydrogen remains at the desired temperature. Leak Detection System Mounting and Support Components: These components include brackets, supports, and fasteners.


D. Safety Factor Hydrogen Storage

Leak Detection and Ventilation

Pressure Relief Mechanisms

Material Compatibility

Structural Integrity

Fire Suppression and Mitigation

Safety Training and Procedures

Regulatory Compliance

Risk Assessment

Final Report of Hydrogen Tank

Pada final report berikut, saya menggunakan bantuan dari chat GPT untuk mendapatkan coding program dalam merancang hydrogen compressed gas storage tank dengan kapasitas 1 liter dan tekanan 8 bar. Pada perhitungan berikut saya mendapatkan output berupa variabel - variabel yang dibutuhkan seperti luas surface area dan tebal dari material yang dibuthkan. Tank yang saya rancang menggunakan volume 1 liter dan menggunakan tekan 8 bar.

link video


Program Running

import numpy as np
from scipy.optimize import minimize
# Muhammad Jiyad Mahisa
# 2106707813
# Define the objective function
def objective(x):
   radius, height = x
   surface_area = 2 * np.pi * radius * (radius + height)
   return surface_area
# Define the volume from the function
def volume_constraint(x):
   radius, height = x
   volume = np.pi * radius**2 * height
   return volume - 1000
# Define the optimization problem
x0 = [1.0, 10.0]
bounds = [(0, None), (0, None)]
constraint = {'type': 'eq', 'fun': volume_constraint}
problem = minimize(objective, x0, bounds=bounds, constraints=constraint)
# Extract the optimized results
optimized_radius = problem.x[0]
optimized_height = problem.x[1]
minimum_surface_area = problem.fun
# Print the optimized results
print("Optimal Geometry:")
print("Optimal Radius: cm", optimized_radius)
print("Optimal Height: cm", optimized_height)
print("Minimum Surface Area: cm", minimum_surface_area)


Output Program Dari program diatas didapatkan output sebagai berikut

Ssjiyad.png

Ketebalan material dapat didapatkan akan berpengaruh pada kekuatan material, pemilihan material juga mempengaruhi yield strength dan strength dari tabung hydrogen tersebut.

Yield.jpg


Perhitungan biaya material

Untuk memperkirakan biaya tangki hidrogen berdasarkan program Python, Anda memerlukan data biaya terperinci untuk bahan, proses pembuatan, dan komponen tambahan apa pun. Sayangnya, saya tidak memiliki akses ke data biaya waktu nyata, dan estimasi biaya dapat sangat bervariasi berdasarkan berbagai faktor seperti pemilihan bahan, metode manufaktur, kondisi pasar, dan pertimbangan lainnya.

Material yang saya gunakan adalah alumunium AA5754 dengan properties sebagai berikut

Jiyadmen.jpg

Paduan aluminium-magnesium 5754 adalah paduan dalam keluarga aluminium-magnesium tempa (seri 5000 atau 5xxx). Ini terkait erat dengan paduan 5154 dan 5454 (Asosiasi Aluminium sebutan yang hanya berbeda pada digit kedua adalah variasi pada paduan yang sama). Dari tiga paduan 5x54, 5754 adalah paduan yang paling sedikit (% komposisi aluminium tertinggi), tetapi hanya dalam jumlah kecil. Ini digunakan dalam aplikasi serupa. Sebagai paduan tempa, dapat dibentuk dengan cara menggulung, ekstrusi, dan menempa, tetapi tidak dengan pengecoran. Ini bisa dikerjakan dengan dingin untuk menghasilkan temper dengan kekuatan yang lebih tinggi tetapi keuletan yang lebih rendah. Nama dan sebutan alternatif termasuk AlMg3, 3.3535, dan A95754. Paduan dan berbagai tempernya dicakup oleh standar berikut: Typical material properties for 5754 aluminium alloy include: Density: 2.67 g/cm3, or 167 lb/ft3. Young's modulus: 69 GPa, or 10 Msi. Ultimate tensile strength: 220 to 330 MPa, or 32 to 48 ksi. Thermal Conductivity: 130 W/m-K. Thermal Expansion: 23.7 μm/m-K.

Typical material properties for 5754 aluminium alloy include: Density: 2.67 g/cm3, or 167 lb/ft3. Young's modulus: 69 GPa, or 10 Msi. Ultimate tensile strength: 220 to 330 MPa, or 32 to 48 ksi.

Dalam memperhitungkan menggunakan program python saya menggunakan kodingan berikut untuk mendapatkan output cost dari material tersebut

class HydrogenTank:
   def __init__(self, volume):
       self.volume = volume
   def calculate_material_cost(self):
       # Cost assumptions (in arbitrary units)
       material_cost_per_liter = 60000
       # Calculate material cost
       material_cost = material_cost_per_liter * self.volume
       return material_cost
   def calculate_manufacturing_cost(self):
       # Cost assumptions (in arbitrary units)
       manufacturing_cost_per_volume = 70000
       # Calculate manufacturing cost
       manufacturing_cost = manufacturing_cost_per_volume * self.volume
       return manufacturing_cost
   def calculate_labor_cost(self):
       # Cost assumptions (in arbitrary units)
       labor_cost_per_hour = 15000
       manufacturing_hours = 8
       # Calculate labor cost
       labor_cost = labor_cost_per_hour * manufacturing_hours
       return labor_cost
   def calculate_total_cost(self):
       # Additional cost assumptions (in arbitrary units)
       additional_cost = 100
       # Calculate individual cost components
       material_cost = self.calculate_material_cost()
       manufacturing_cost = self.calculate_manufacturing_cost()
       labor_cost = self.calculate_labor_cost()
       # Calculate total cost
       total_cost = material_cost + manufacturing_cost + labor_cost + additional_cost
       return total_cost
def main():
   # Inputs
   volume = 1  # Volume of the tank in liters
   # Create HydrogenTank instance
   tank = HydrogenTank(volume)
   # Calculate total cost
   total_cost = tank.calculate_total_cost()
   # Output
   print(f"Estimated cost: Rp. {total_cost}")
if __name__ == '__main__':
   main()

Output dari program tersebut adalah sebagai berikut

Jiyadmamen.png

Kesimpulan Dari output program tersebut saya menghitung biaya dari material dan proses produksi per - liter. saya juga menghitung biaya pekerja dan waktu bekerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan tabung hydrogen yang diinginkan sehingga didapatkan besaran harga sebesar Rp.250.100. + additional and error cost Rp.200.000. Maka total biaya yang syaa butuhkan Rp.450.000

Link Video Final Report