Lee Klein Sinaga

From ccitonlinewiki
Revision as of 14:41, 11 December 2023 by Lee.klein (talk | contribs)
Jump to: navigation, search

TEMPERATURE DISTRIBUTION ANALYSIS ON MINI RADIANT INFANT WARMER

1. BACKGROUND

Menurut data World Bank 2021, angka kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari) di Indonesia adalah 11 dari 1000 bayi lahir hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada pada urutan ke-5 tertinggi dari 10 negara. Berdasarkan data pada jurnal The Trends of Neonatal Mortality Rate Among South East Asia Countries from 2000-2017 oleh Sani Rachman Soleman bahwa ada kesamaan penyebab utama kematian bayi neonatal di negara Indonesia dan Malaysia yaitu prematuritas atau bayi lahir kurang bulan.Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 tahun 2014, penyumbang utama kematian BBLR adalah prematuritas, infeksi, asfiksia lahir, hipotermia dan pemberian ASI yang kurang adekuat. Menurut buku terbitan WHO, Thermal Control of the Newborn: A practical Guide mendefenisikan range temperature normal bayi baru lahir adalah 36,5 - 37,5 derajat Celcius. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kematian karena hipotermia pada bayi berat lahir rendah (BBLR) dan bayi prematur jumlahnya cukup bermakna dan ntervensi untuk menjaga bayi baru lahir tetap hangat dapat menurunkan kematian neonatal sebanyak 18-42% (The Lancet Neonatal Survival 2005).

Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk mengatur temperatur tubuh sendiri karena sistem thermoregulatory bayi belum berkembang sepenuhnya. Otak bayi belum dapat memberikan perintah respon ke otot untuk bergerak dan menghasilkan panas tambahan untuk menyeimbangkan temperatur tubuh. Sehingga, dengan menggunakan radiant infant warmer, bayi baru lahir dibantu untuk menghangatkan tubuhnya. Radiant infant warmer memungkinkan tenaga medis atau perawat untuk melakukan tindakan medis ataupun pembersihan terhadap bayi baru lahir sembari tetap menjaga temperatur bayi pada range normal.

Berikut adalah perbandingan spesifikasi dan harga beberapa produk radiant infant warmer. Dapat dilihat bahwa berat peralatan berada di atas 100 kg, sehingga tidak memungkinkan peralatan tersebut dapat dipindahkan secara mobile dengan mudah. Jika dilihat dari sisi pemakaian daya, produk-produk tersebut memiliki daya yang besar sehingga tidak memungkinkan digunakan pada rumah-rumah yang memiliki kapasitas daya yang kecil. Dikarenakan produk tersebut sudah memiliki merk dan dengan kompleksitas fitur yang ada sehingga produk tersebut memiliki harga yang sangat mahal.

Harga.png

Dengan begitu, diperlukan sebuah alat yang memiliki dimensi yang lebih ringkas dengan harga yang lebih murah.


2. ANALISIS DISTRIBUSI TEMPERATUR DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC

Computational fluid dynamics or CFD is the analysis of systems involving fluid flow, heat transfer and associated phenomena such as chemical reactions by means of computer-based simulation. Penelitian ini menyajikan bagaimana menggunakan konsep CFD untuk menganalisis distribusi temperatur pada matras bayi di alat mini radiant infant warmer dengan memvariasikan jarak antar heater dan matras. Sehingga dari hasil analisis dapat memberikan tambahan wawasan untuk mendesain alat mini radiant infant warmer yang lebih efisien.

OpenFoam merupakan salah satu perangkat lunak CFD open source yang dapat digunakan untuk mensimulasikan pergerakan partikel fluida pada satu volume control yang kontinu.

3. Mini Radiant Infant Warmer System Dimensi dari mini radiant infant warmer yang akan disimulasikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut L