Valve-Edward Joshua
Contents
Biodata Diri
Nama: Edward Joshua P M
NPM: 1806233354
Sisflu-03
Pertemuan 1 | Kamis, 12 November 2020
Pada pertemuan pertama kelas Sistem Fluida dengan Pak Dai, kami mempelajari tentang karakterisasi aliran dari valve dan memperkirakan pressure drop yang terjadi pada model valve.
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu fluida dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Tipe-tipe valve:
- butterfly valve
- check valve
- gate valve
- globe valve
- ball valve
- needle valve
- diaphragm valve
- check valve
- safety valve
- pressure reducing valve
- trap valve
Setelah itu, bang Ales dari kelas CFD menjelaskan tentang apa itu CFD. CFD atau Computational Fluid Dynamics CFD adalah simulasi komputer untuk mengetahui pola aliran fluida. Perhitungan CFD didasarkan pada persamaan Navier-Stokes yang diselesaikan secara numerik.
Persamaan Navier-Stokes ini secara matematis menunjukkan hubungan antara konservasi momentum, massa, dan energi pada fluida.
Penggunaan CFD ini memudahkan kita untuk menganalisis masalah yang melibatkan fluida. Contohnya fenomena konduksi, konveksi, aliran fluida, dan lain-lain. CFD diperlukan di berbagai bidang seperti Aerodinamika, HVAC, dsb.
Lalu masing-masing dari kami menjalankan simulasi dengan CFDSOF mengenai pressure drop pada aliran gate valve.
PR Simulasi Valve
PR yang diberikan oleh Pak Dai setelah pertemuan pertama adalah melakukan simulasi aliran pada jenis valve yang lain. Valve yang saya gunakan untuk simulasi ini adalah globe valve.
Berikut adalah geometry valve yang akan saya gunakan pada simulasi ini:
Setelah menemukan geometry valve, dilakukan meshing terhadap geometry valve. Berikut hasil meshing yang didapatkan:
Kemudian, model simulasi ditetapkan sesuai dengan video tutorial yang telah diberikan oleh Pak Dai. Setelah menetapkan model simulasi, dilakukan tahap processing. Berikut adalah residual yang dihasilkan pada tahap ini.
Setelah melakukan tahap processing, dilakukan tahap post-processing. Tahap ini menggunakan perangkat lunak lain yaitu ParaView untuk memvisualisasikan hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh CFDSOF. Dilakukan proses kalkulasi di paraview untuk mendapatkan nilai tekanan statik, tekanan dinamik, dan tekanan total. Berikut adalah visual yang dihasilkan dari kalkulasi di ParaView.
Berikut juga hasil kalkulasi tekanan statik, tekanan dinamik, dan tekanan total
Pressure drop yang dihasilkan antara inlet dan outlet dari globe valve didapatkan dengan mencari selisih tekanan total antara inlet dan outlet globe valve. Hasil tersebut adalah
Pertemuan 2 | Kamis, 19 November 2020
Pada pertemuan ini, Pak Dai menjelsakan mengenai segitiga kecepatan pada sistem fluida. Segitiga kecepatan merupakan segitiga yang menunjukkan arah vektor kecepatan pada sebuah mesin fluida.
Pada sistem fluida masih teoritis dan masih perlu adanya evaluasi dan validasi, dalam hal ini bisa diselesaikan dengan CFD. Contohnya untuk mendesain turbin air, kita simulasi dengan cfd untuk menentukan sudut sudu. Kita tidak bisa melihat pengaruh segitiga kecepatan hanya dengan teoritis saja karen CFD bisa simulasi secara dinamik atau real time. Selain fungsi visualisasi, kita bisa melihat plotting apakah analisis tepat atau tidak.
Terdapat 3 metode analisa sistem fluida:
eksperimen-> metode ini menggunakan sistem sesungguhnya dan hasilnya aktual, namun tidak praktis dan ekonomis. teori -> metode ini memberikan keyakinan kita untuk verifikasi data eksperimen betul atau tidak pada kondisi ideal, namun terdapat error karena terdapat batasan-batasan dan asumsi. numerik atau CFD: jika secara teori/analitik sulit dilakukan, maka bisa memakai CFD.Tidak memerlukan resources yang banyak, namun masih tidak akurat dan diperlukan iterasi yang sangat banyak agar hasil meyakinkan
Selanjutnya, Pak Dai menjelaskan kelebihan dari openmodelica kita tidak harus bisa coding, cukup dengan pemodelan saja sudah bisa dilakukan simulasi. Pak Dai juga menjelaskan contoh aplikasi sistem fluida pada openmodelica, yaitu empty tank. Simulasi ini menunjukkan perubahan volume tangki 1 dan 2 karena perbedaan ketinggian tangki. Pada hasil simulasi grafik volume pada tangki 1 menunjukkan penurunan, sementara grafik volume tangki 2 menunjukkan kenaikan.
Tugas Sistem Fluida
Setelah selesai kelas, Pak Dai memberikan tugas kepada kami untuk mempelajari Library yang ada pada OpenModelica. Saya mempelajari example-example yang ada di dalam library Modelica. Salah satu example tersebut adalah Tank with Overflow
Sistem ini menggambarkan perilaku tangki ketika kelebihan isi sehingga terjadi overflow. Ketika isi tersebut melebihi ketinggian yang telah diatur, maka cairan akan berpindah dari tangki atas ke tangki bawah.
Berikut adalah model sistem yang ada pada example tersebut.
Setelah mengecek model, kemudian dilakukan simulasi dan plotting. berikut adalah hasil plotting model tersebut.
File modelica dapat diakses di tautan berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/1AZNOmiu8AKEh_fSbNz-nKU_l0ihrV0cL?usp=sharing
Pertemuan 3 | Kamis, 26 November 2020
Pada pertemuan 3 kali ini, pak Dai mengajak kami untuk melakukan praktek mengenai Pemodelan Sistem Fluida bersama dengan pak Haryo. Namun sebelum beranjak ke praktek, Pak Dai mengajak kami diskusi mengenai apa itu Pemodelan Sistem Fluida itu sendiri. Menurut saya pribadi, pemodelan sistem fluida adalah memodelkan suatu kasus sistem fluida yang nyata dalam bentuk persamaan matematika agar dapat diselesaikan baik secara analitik maupun numerik.
Kalau menurut pak Dai, Penjelasan mengenai pemodelan sistem fluida dimulai dari filosofi pemodelan, yaitu sebuah usaha untuk mempelajari sebuah sistem aktual melalui sistem-sistem yang disimplifikasi. Artinya sebuah model adalah sistem yang disederhanakan yang berusaha merepresentasikan model yang sebenarnya. Untuk melakukan studi sistem aktual, tidak mungkin menganalisa langsung secara aktual. Dalam arti lain, sebuah pemodelan adalah sebuah usaha untuk membuat replika dari suatu sistem aktual. Pemodelan tidak akan sama dengan sistem aktual. Untuk dapat melakukan pemodelan Sistem Fluida, diperlukan pengetahuan basic mengenai Sistem Fluida
Lalu Pak Haryo menerangkan cara kerja OpenModelica
Kasus pertaman membahas tentang example Two Tanks. example ini dapat diambil dari library modelica yang ada di dalam software OpenModelica. Berikut adalah model dari two tanks tersebut.
Setelah melakukan simulasi, kami kemudian melakukan plotting untuk hasil simulasi. Berikut adalah hasil plotting dari simulasi tersebut:
dapat dilihat bahwa dalam waktu 1.5s, kedua tangki mencapai titik setimbang dimana ketinggian fluida di kedua tangki sama.
Kasus kedua membahas tentang example Empty Tank. Model ini menggambarkan pengosongan fluida 1 tangki ke 1 tangki lainnya. Berikut adalah model dari empty tanks tersebut.
Lalu setelah simulasi, dilakukan plotting. Saya menggunakan plotting volume untuk menganalisa sistem empty tank ini. berikut adalah hasil plot tersebut
garis biru merepresentasikan volume fluida pada tangki 2 sedangkan garis merah merepresntasikan volume fluida pada tangki 1. Dapat dilihat bahwa seiring berjalannya waktu, fluida pada tangki 1 berpindah menuju tangki 2. Sehingga pada waktu sekitar 33 detik, Volume fluida pada tangki 1 = 0
Tugas
Setelah kelas sistem fluida, pak Haryo memberikan tugas kepada kami yaitu menganalisa pemodelan sistem Three Tanks dan Heating System pada library OpenModelica
Analisa pemodelan sebagai berikut:
1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
Sistem pemanas dengan siklus aliran tertutup. Setelah 2000-an waktu simulasi, katup terbuka penuh. Komponen yang terpasang pada sistem tersebut adalah: pipa, pompa, sensor mass flowrate, pemanas, sensor temperatur, katup, dan tangki
Kontrol sederhana dipasang pada sistem tersebut sehingga sistem pemanas dapat diatur dengan katup. Pompa mengatur tekanan, dan pemanas mengatur temperatur.
2. Prosedur analisa pemodelan
- Membuka Library Modelica.Examples.HeatingSystem, lalu mengecek parameter dari masing-masing komponen. Mengatur parameter jika diperlukan.
- Setelah mengatur parameter masing-masing komponen, saya mensimulasikan sistem ini selama 200 detik.
- Setelah muncul hasil simulasi, saya mulai menganalisa masing-masing perubahan parameter dari tiap komponen dengan cara membandingkannya dengan hukum fisika yang berlaku. Hasil yang saya analisa adalah perubahan Temperatur dan laju untuk pengaturan berbeda-beda.
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
Aliran berawal dari tangki yang diasumsikan terisolasi dari pengaruh luar. Lalu pompa menarik fluida dari tangki menuju sistem pemanas. Aliran lalu melewati sensor untuk menghitung laju perpindahan massa. Setelah melewati sensor, aliran melewati pipa yang dipanaskan oleh pemanas (burner). Temperatur aliran lalu dihitung oleh sensor temperatur forward dan menuju ke katup. Saat aliran melaju melewati pipa terjadi perpindahan kalor dan massa antara dalam pipa dan ambient. Fluida alira lalu terhentikan di valve yang dikontrol. Lalu aliran yang melalui valve, melaju kembali menuju tangki. Selama proses dari pemanas hingga mencapai tangki, terjadi perpindahan kalor dan massa sepanjang pipa.
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
Karena melibatkan pergerakan fluida, konsep utama hukum yang digunakan dalam pemodelan adalah:
- Hukum konservasi energi
- Hukum konservasi massa
- Hukum konservasi momentum
- Hukum Termodinamika 1
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
Untuk simulasi Heating Systems saya masih belum bisa melakukannya karena terdapat kendala yang saya masih belum pahami itu apa.
1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
Sistem 3 tangki identik dengan ketinggian awal fluida yang berbeda-beda. Ketiga pipa saling tersambung oleh model pipa tanpa perpindahan kalor dan massa
2. Prosedur analisa pemodelan
- Membuka Library Modelica.Examples.ThreeTanks, lalu mengecek parameter dari masing-masing komponen. Mengatur parameter jika diperlukan.
- Setelah mengatur parameter masing-masing komponen, saya mensimulasikan sistem ini selama 200 detik.
- Setelah muncul hasil simulasi, saya mulai menganalisa masing-masing perubahan parameter dari tiap komponen dengan cara membandingkannya dengan hukum fisika yang berlaku. Hasil yang saya analisa adalah perubahan Volume fluida dalam tangki.
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
Kondisi awal tangki menunjukkan bahwa ketinggian fluida di dalam ketiga tangki berbeda-beda. Lalu karena terdapat ketidakseimbangan volume pada ketiga tangki, maka terdapat perbedaan tekanan pada tiap tangki. Tangki dengan volume lebih banyak memiliki tekanan yang lebih tinggi karena massa fluida juga banyak. Akibatnya, tangki dengan volume tinggi ini akan berpindah ke tangki yang memiliki volume yang lebih sedikit. Fluida ini akan terus berpindah hingga ketiga tangki mencapai titik setimbang dimana volume fluida pada ketiga tangki sama
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
- Hukum II Newton -> dikembangkan menjadi persamaan pressure drop
- Mass balance equation
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
Pertemuan 4
Pada pertemuan ini, Pak Hariyo membahas tentang remodelling sistem dari examples yang sudah ada pada aplikasi openmodelica. Example tersebut adalah Two Tanks dan
Tugas 04 Sistem Fluida
Pada pertemuan kali ini, pak Haryo memberikan kepada kami tugas yaitu menganalisa sebuah model Combined Cycle Power Plant yang ada di dalam Library ThermoSysPro 3.2 seperti berikut
1. Bagaimanakah analisa termodinamika (konservasi massa dan energi) pada sistem tersebut, buat skematik analisisnya.
Model Combined Cycle Power Plant diatas digunakan untuk mensimulasikan reduksi beban berlangkah pada power generator dari 100% menjadi 50% dalam waktu 800 detik.
Sederhananya, berikut adalah process flow diagram dari sebuah Combined Cycle Power Plant
Sistem ini terdiri dari beberapa proses, yaitu:
1. Gas Turbine • Air compressor Berguna untuk menghisap udara dari luar untuk menaikan tekanan udara yang di alirkan menuju combustion chamber • Combustion Chamber Tempat dimana bahan bakar dan udara Bersatu untuk menciptakan suatu energi yaitu udara panas yang dialirkan menuju turbin melalui nozzle,dimana pada alat ini tekanan dianggap konstan (Isobarik). • Gas turbin berfungsi untuk memutar generator untuk menghasilkan suatu energi. Gas Turbine yang berputar akibat dari panas yang di hasilkan pada combustiom chamber yang di aliri oleh nozzle menuju turbin . Diatas merupakan sistem dari gas turbin.Panas yang ada di gas turbin di alirkan menuju Heat recovery Steam generator.Berikut penjelasannya Siklus yang terjadi pada proses ini adalah siklus Bryton
2. Steam Turbine • Heat Recovery Steam Generator menangkap gas buangan • HRSG menangkap gas buangan dari Gas Turbine yang jika tidak dipasang, dapat keluar melalui saluran pembuangan.HRSG berguna untuk memanaskan Kembali uap pembuangan dari gas turbine untuk dialiri ke turbin,yang dimana turbin 2 bertugas memutar generator untuk menghasilkan suatu energi • Aliran steam ini kemudian melewati Steam Turbine, sehingga membuat Steam Turbine berputar dan menggerakkan generator drive shaft. Generator drive shaft ini kemudian mengubah sisa energi buangan Hasil buangan dari turbin dialirkan menuju kondesor untuk merubah sifat dari uap menjadi cair agar dapat didorong oleh pompa menuju HRSG untuk dipanaskan Kembali. Siklus yang terjadi pada proses ini adalah siklus Rankine
2. Lakukan identifikasi komponen-komponen utama pada sistem serta berilah deskripsi fungsi kerjanya dalam sistem dan penjelasan analisis parameter yang digunakan.
Karena sistem diatas merupakan sistem Combined Cycle Power Plant, maka terdapat 2 bagian utama dalam sistem pembangkit ini, yaitu Steam Generator (HRSG), dan Gas Turbine (GT)
HRSG
Komponen di dalam HRSG adalah sebagai berikut:
HRSG | |
Condenser | |
Drum | |
Generator | |
Heat Exchanger | • Superheater
• Evaporator • Economiser |
Pipe
Pipe yang digunakan adalah Lumped Straight Pipe |
|
Pump
Pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal |
|
Steam Turbine
Turbin yang digunakan adalah Turbin Uap Stodola |
|
Valve | |
Water Mixer
Water mixer pada model ini adalah sebuah junction yang menghubungkan beberapa inlet dan menggabungkannya menjadi kurang dari atau sama dengan jumlah inlet. |
• Volume B
• Volume C |
Water Splitter
Water splitter pada model ini berkebalikan dengan water mixer, yaitu sebuah junction yang menghubungkan 1 atau 2 inlet dan memecahnya menjadi lebih dari atau sama dengan jumlah inlet pada outlet. |
• Volume B
• Volume C |
GT | |
Kompresor | |
Gas Turbin | |
Combustion Chamber |
3. Medium fluida kerja apa saja yang terjadi dalam proses siklus tersebut, dan bagaimanakah proses analisis perhitungan dalam pemodelan.
Medium fluida kerja yang bekerja dalam proses tersebut sebagian besar adalah Mesin Fluida, yaitu:
- Turbin Gas (Menghasilkan kerja)
- Turbin Uap (Menghasilkan kerja)
- Pompa Sentrifugal (Membutuhkan kerja)
- Kompresor (Membutuhkan kerja)
- Pada Analisa perhitungannya menggunakan hukum konservasi energi dan konservasi massa,
- Pada kompresor,pompa,turbin dan HRSG mengalami proses adiabatik,yang dimana proses adiabatic adalah proses yang tidak terjadi pergantian kalor dari sistem kelingkungan ataupun sebaliknya.
- proses ini diasumsikan kondisi steady state dan energi kinetic potensial diabaikan.
4. Jelaskan flow line (jalur koneksi) masing-masing yang diberi warna hitam, merah, dan biru sesuai dengan interkoneksi yang diberikan dalam diagram tersebut
- Jalur hitam
Jalur koneksi warna hitam yang tebal pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur gas yang terjadi pada sistem tersebut. Pada sistem tersebut, jalur gas tersebut adalah jalur suplai udara pada Gas Turbine dan jalur exhaust dari Gas Turbine
- Jalur merah
Jalur koneksi warna merah pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur uap temperatur tinggi pada sistem. Jalur uap tersebut melalui bagian Heat Exchanger, dan menyuplai uap untuk menggerakkan Turbin Uap Stodola.
- Jalur biru
Jalur koneksi warna biru pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur uap temperatur rendah pada sistem. Jalur ini terdapat di proses Heat Exchanger terutama pada bagian economizer, dan tangki penyimpanan.
Pertemuan 5
Pada pertemuan kali ini, Pak Hariyo membahas kembali mengenai pemodelan sistem fluida. Salah satu pemodelan sistem yang dianalisa adalah model kompresor yang terdapat di dalam library ThermoSysPro.
Kemudian kami diminta untuk melakukan remodelling dari kompresor. Pertama kita harus mengidentifikasi komponen-komponen yang terdapat pada model kompresor. Pada model kompresor, terdapat kompresor, pipa, dan sumber kondisi batas, dan pembuangan (sink).
Pada komponen-komponen pada model kompresor, terdapat parameter-parameter yang dapat diubah. Seperti contoh pada komponen kompresor, terdapat parameter Compression Factor, Isentropic Efficiency, dan Power Losses due to hydrodynamic friction.
setelah itu kami melakukan remodelling dari contoh sistem kompresor tersebut.
Kemudian pak Hariyo memberikan kami Tugas Besar
Pertemuan 6
Pertemuan Sistem Fluida kami pada hari ini diganti dengan kuliah umum dari CEO PT. Indopower Internasional, pak Dr. Ir. Harun Al Rasyid, mengenai Combined Cycle Power Plant
Sebelum membahas mengenai CCPP, pak Harun memberikan sedikit pengenalan mengenai turbin gas. Di awal tahun 1950, sekitar 224 turbin gas mulai beroperasi di seluruh dunia. Kapasistas turbin gas pada saat itu berkisar sekitar 27.000kW. Turbin gas merupakan combustion turbine yang memiliki beberapa konfigurasi seperti turbojet, turboprop, turboshaft, high-bypass turbofan, low bypass afterburning turbofan. Sekedar pengetahuan, turboprop biasanya dipasang di pesawat karena paling hemat bahan bakar dibanding gas turbin lainnya. Turbin gas terdiri dari 2 tipe: 1.) Heavy Duty; 2.) Aeroderivative. Untuk siklus gas turbin yang digunakan adalah siklus Brayton.
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih turbin gas, beberapa pertimbangan tersebut adalah tahun dibuat produknya, efisiensi site, heat rate, dan fuel consumption
CCPP merupakan pembangkit listrik yang menggunakan 2 siklus yaitu siklus dari turbin gas (Brayton Cycle) dan siklus dari turbin uap (Rankine Cycle). Secara garis besar digambarkan oleh flow berikut:
Dengan memanfaatkan energi sisa dari turbin gas untuk menggerakkan turbin uap, maka efisiensi dari pembangkit listrik jenis ini tinggi.
Tugas Besar - Sistem Fluida
SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SEDERHANA DENGAN OPENMODELICA
Sinopsis
Tugas Besar Sistem Fluida ini akan membahas mengenai model Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sederhana. Model PLTA sederhana ini akan disimulasikan dengan perangkat lunak berbasis system dynamic yaitu OpenModelica. Tugas ini dilakukan untuk membantu kita memahami sebuah sistem fluida mulai dari sistem tersebut, sistem OpenModelica itu sendiri, parameter yang digunakan, hingga hasil akhir yang didapatkan dengan menjalankan simulasi tersebut.
Harapan dari tugas ini untuk kedepannya adalah dapat membantu kita dalam memahami dinamika sistem suatu sistem fluida dan menerapkan ilmu yang didapat dari tugas besar ini ketika merancang suatu model sistem fluida kedepannya nanti.
Latar Belakang
Sistem fluida merupakan ilmu yang mempelajari tentang berbagai cara kerja dan fungsi sistem fluida yang melibatkan berbagai mesin fluida untuk berbagai aplikasi di bidang teknik. Ilmu ini banyak digunakan di banyak bidang terutama bidang yang melibatkan sebuah sistem yang menggunakan mesin fluida. Proses perhitungan sistem fluida ada 3 macam: teoritis, eksperimental, dan simulasi. Ketiga proses perhitungan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Proses perhitungan eksperimental melibatkan komponen real dalam skala miniatur atau prototipe sehingga membutuhkan biaya dan perlu melewati proses trial and error. Proses perhitungan teoritis melibatkan banyak perhitungan matematis untuk menyelesaikan permodelan sistem, namun terdapat banyak asumsi sehingga tingkat kesalahan yang tinggi dapat terjadi. Proses perhitungan secara simulasi merupakan mediasi antara proses eksperimen dan teoritis dimana proses simulasi dapat membuat model sistem tanpa harus membuat miniatur model tersebut sehingga dapat menekan biaya dan lebih fleksibel apabila terdapat perubahan model.
Tugas besar ini dilakukan agar kami dapat memahami simulasi sebuah sistem fluida pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan menggunakan bantuan perangkat lunak OpenModelica. Simulasi ini dilakukan dengan software karena kondisi nyata dapat ditinjau tanpa harus membuat model skala kecil dari sistem. Software ini dapat membantu mahasiswa untuk mendapat gambaran dengan mudah pada suatu sistem fluida dari berbagai aspek dengan kondisi riil. Selain itu software ini membolehkan kami untuk mengubah parameter-parameter variabel bebasnya secara real time untuk dapat disesuaikan dengan kondisi nyata.
Tujuan
1. Memahami konsep sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air
2. Mampu membuat model PLTA sederhana dengan software OpenModelica
3. Memahami parameter-parameter yang terlibat pada model yang dibuat
4. Mendapatkan hasil akhir dari simulasi model tersebut
Metodologi
Konsep PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Teknologi ini udah sejak lama digunakan dari zaman kuno untuk membantu pekerjaan berat seperti memotong kayu, menggiling gandum, dan pekerjaan berat lainnya dengan menggunakan kincir air. Seiring berkembangnya teknologi, teknologi ini dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan listrik. Untuk mengubah tenaga air ini menjadi tenaga listrik, umumnya PLTA menggunakan turbin air dimana turbin ini akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Turbin air yang digunakan juga bermacam-macam. Ada yang menggunakan Turbin Pelton, Turbin Francis, Turbin Turgo, dsb. Turbin ini akan menggerakkan sebuah generator yang menghasilkan listrik.
Untuk memahami cara kerja PLTA, berikut adalah gambaran besar sebuah PLTA:
Jika dilihat pada gambar diatas, terdapat 6 komponen utama pada PLTA yaitu: Reservoir, Headrace, Surge Tank, Penstock, Turbin Air, dan Tailrace.
Siklus dimulai dari air yang terdapat pada reservoir bergerak menuju turbin air melalui headrace, surge tank, dan penstock. Akibat dari perbedaan ketinggian dan kecepatan air, air akan mengenai turbin dan menggerakkan turbin air dimana turbin air ini akan menggerakkan sebuah generator. Setelah itu air keluar melalui tailrace menuju reservoir bawah atau danau.
Perancangan Model Simulasi
Untuk membuat simulasi dari PLTA, dibutuhkan komponen-komponen yang dapat mendukung jalannya simulasi ini. Karena OpenModelica merupakan software open-source, terdapat library yang terdiri dari komponen dalam bahasa program modelica yang dapat ditambahkan dan digunakan untuk membuat model suatu sistem. Library yang saya gunakan untuk membuat model simulasi ini merupakan library open-source yaitu OpenHPL yang dapat diakses pada tautan https://github.com/simulatino/OpenHPL. OpenHPL adalah library yang berisikan komponen-komponen dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Berikut adalah model sistem PLTA sederhana yang saya buat menggunakan OpenModelica:
Berikut adalah parameter dari komponen-komponen yang saya gunakan pada model sistem tersebut
Icon | Parameter |
Simulasi dan Hasil
Simulasi dilakukan 2 kali dengan mengganti parameter ketinggian penstock untuk melihat perubahan yang terjadi. Ketinggian penstock pada simulasi 1 adalah 1000m dan ketinggian penstock pada simulasi 2 adalah 500m Output yang diharapkan adalah terdapat perbedaan dari sisi power yang dihasilkan oleh turbin ketika ketinggian penstock diubah. Berikut adalah hasil plotting dari simulasi tersebut
Simulasi 1
Simulasi 2
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan output yang dihasilkan dari kedua simulasi tersebut. Simulasi pertama dengan ketinggian penstock 1000m menghasilkan output power pada shaft sebesar 2.4e+8 W spada waktu t=2000s. Simulasi kedua dengan ketinggian penstock 500m menghasilkan 9.2e+7 W pada waktu t=2000s. Terdapat perbedaan yang signifikan ketika mengubah ketinggian penstock sebesar 2 kali.
Dapat dilihat dari grafik pula terlihat bahwa kedua simulasi memiliki osilasi yang besar pada saat t dibawah 500s. Hal ini disebabkan karena control belum mulai bekerja setelah 500s. Control ini mengatur guide vane opening. Ketika lewat dari t=500s, nilai guide vane opening akan diubah oleh controller sehingga output power yang dihasilkan setelah 500s menjadi kecil.
Kesimpulan
Dari tugas besar mengenai simulasi sistem dengan OpenModelica, dapat disimpulkan:
a. Prinsip dasar kerja PLTA adalah mengalirkan fluida dari ketinggian yang tinggi ke ketinggian yang rendah, lalu aliran ini memiliki energi potensial dan energi mekanik dimana energi ini akan diubah oleh turbin menjadi energi listrik.
b. Sistem PLTA yang dibuat pada OpenModelica terdiri dari komponen-komponen utama yaitu Reservoir, Headrace (pipa), Surge Tank, Penstock, Turbin, Tailrace (pipa), Tail (Reservoir bawah).
c. Setiap komponen memiliki parameter tersendiri yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi seperti pada Reservoir dapat diubah perbedaan ketinggian antara inlet dan permukaan, Ketinggian penstock, diameter Headrace, dan sebagainya.
d. Dari hasil simulasi, Semakin tinggi penstock maka semakin tinggi output yang dihasilkan oleh turbin. Hal ini disebabkan karena nilai energi potensialnya juga tinggi.
e. Masih terdapat kesalahan yang terjadi serta permodelan yang masih belum tepat digunakan untuk simulasi ini agar hasil lebih akurat.
Analisis Kesalahan
Dalam proses penyelesaian permasalahan ini sebenarnya terdapat kesalahan khususnya pada komponen yang dipilih untuk melakukan simulasi. Pada kenyataannya PLTA menggunakan turbin khusus sebagai sumber energi seperti Turbin Pelton atau Turbin Francis. Akan tetapi, dalam proses pembuatan dan uji coba pada OpenModelica, selalu terdapat kegagalan dalam membuat model, mulai dari jumlah variabel yang tidak sama, hasil pada iterasi tertentu melanggar argumen coding, dan parameter-parameter yang lebih detil seperti menggunakan Turbin Francis dan PenstockKP (mempertimbangkan elastisitas penstock) yang belum diketahui spesifikasinya seperti apa. Berikut salah satu contoh permasalahan yang saya temui ketika menggunakan model turbin pelton: