M. D. Fachturrohman

From ccitonlinewiki
Revision as of 16:29, 12 November 2020 by Bagol (talk | contribs)
Jump to: navigation, search

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Profil


WhatsApp Image 2020-03-30 at 1.41.16 PM.jpeg

Muhammad Daffa Fachturrohman (Fachtur) 1806181855 Jurusan Teknik Mesin (S1 Paralel)


Pertemuan 31 Maret 2020


Dalam pertemuan ini, saya diajarkan tentang Viscous Flow in Pipes. Lalu dipaparkan penjelasan tentang Aliran Laminer dan juga Aliran Turbulen, lalu dijelaskan sebab dari terjadinya pressure loss.

Setelah itu kami diberikan tutor dalam pembuatan pipa 2D dengan CFDSOF

Simulasi CFDSOF Di dalam simulasi ini, kami diminta untuk membuat geometri berbentuk box dan ukuran dimensi yang menggunakan sumbu x,y,z. Simulasi tersebut terbagi atas penentuan base mesh, generate mesh, check mesh, simulation model, fluid properties , dan boundary condition. ParaView pada pertemuan ini digunakan untuk melihat pesebaran besar tekanan dan kecepatan yang ada pada pipa tersebut dan juga unutk melihat grafik yang dihasilkan.

WhatsApp Image 2020-03-31 at 8.02.47 PM.jpeg

WhatsApp Image 2020-03-31 at 8.02.47 PM (1).jpeg




Pada pertemuan hari ini kami juga diberikan PR untuk dicari jawabannya secara individu, yaitu :

1. Apa itu entrance region?

2. Apa itu Aliran Berkembang Sempurna (Fully Developed Flow)?

3. Apa itu Entrance Length?

4. Apakah pengaruh viskositas dan pressure drop pada aliran pipa?

5. Bagaimana cara menghitung pressure drop pada suatu aliran?


Pertemuan 1 April 2020 (Menghitung Pressure Drop pada Pipa)


Pada pertemuan kali ini, Pak Indra dan bang Edo menjelaskan dari dasar-dasar pengaplikasian dari mekanika fluida, Ada 3 tahapan konservasi, yaitu:

1. Konservasi Massa

KonservasiMassa.PNG

2. Konservasi Momentum

KonservasiMomentum.PNG

3. Konservasi Energi

KonservasiEnergi.PNG

Setelah dijelaskan 3 konservasi dasar tersebut, lalu dijelaskan juga tentang entrance region, entrance length, dan juga fully develop flow pada aliran pipa

Lalu Bang Edo memberikan sebuah tutorial untuk mencari pressure drop menggunakan CFDSOF yang berdasar dari soal ini

Tugas PressureDrop.jpeg


Pertemuan 7 April 2020

Pada pertemuan kali ini, kami dijelaskan tentang governing equation.

Laminar flow through the parallel- plate analytical sol 5.png

Penjelasan dari governing equation dari pak Dai dijelaskan melalui gambar diatas


Pertemuan 8 April 2020

Pada pertemuan kali ini, kami dijelaskan tentang aliran fluida yang dibagi berdasarkan bilangan reynolds. Aliran-aliran ini ada 3, yaitu Aliran Laminar, Aliran Transisi, dan Aliran Turbulen. Pak Dai menjelaskan secara rinci dari 3 aliran tersebut, lalu bang edo juga memberikan penjelasan simulasi di CFDSOF untuk menentukan dan membedakan profil kecepatan dari aliran turbulen dan juga laminar.


Aliran turbul-lam.PNG

Garis biru merupakan aliran turbulen, sedangkan gari coklat merupakan aliran laminar


Pertemuan 14 April 2020

Pada pertemuan kali ini, kami diberikan sebuah quiz 6 nomor dan dikejarkan melalui wiki page.


Pertemuan 15 April 2020

Pada pertemuan kali ini, kami dijelaskan tentang minor loses. Minor losses terjadi karena adanya perubahan penampang saat fluida mengalir atau adanya perubahan arah (elbow). Saat terjadi perubahan geometri atau luas penampang. Biasanya akan ada perubahan profile kecepatan. Pak Dai menyuruh mahasiswa/i-nya untuk melakukan simulasi terkait kondisi ini.


Pertemuan 21 April 2020

Pada pertemuan kali ini, kami dijelaskan dan di paparkan tentang presentasi dari penelitian dari bang Agil, Teknik Meisn 2016. Beliau mempresentasikan kincir air berputar akibat energi kinetik oleh air. Sehingga menimbulkan momentum untuk memutarkan kincir air. Selain itu akibat kincir air yang menahan laju aliran air, ada perbedaan ketinggian saat saat sebelum dan sesudah memutarkan kincir air.Menurut Agil,ini menimbulkan energi potensial akibat perbedaan ketinggian tersebut. Menurut hukum Newton II, persamaan gayaadalah : massa x percepatan atau mass flowrate x perubahan momentum. karena adanya peruabahan momentum maka akan ada peruabahan energi kinetik dikarenakan perubahan kecepatan aliran saat masuk dan keluar menimbulkan perbedaan ketinggian. Perbedaan ketinggian ini yang menyebabkan adanya energi potensial yang terjadi karena adanya perbedaan ketinggian aliran fluida saat memutar turbin air.


Sinopsis Pengaruh Jenis Hydrant Nozzle terhadap kecepatan Outlet

Pada tugas kali ini, saya akan menjelaskan pengaruh dari jenis Hydrant Nozzle terhadap kecepatan outlet.

Hydrant nozzle sendiri adalah alat yang digunakan pada ujung selang untuk memancarkan aliran yang biasanya digunakan oleh pemadam kebakaran untuk mengeluarkan air dari selang yang digunakannya. Hydrant nozzle ini berbeda dengan pompa air, perbedaanya dapat dilihat dari jenis dari hydrant nozzle:

1. Jet Hydrant Nozzle Jet nozzle ini bisa mengontrol pancaran air yang telah keluar berbentuk solid stream atau lurus dengan tekanan yang besar dan padat. Sehingga, jenis ini cukup bagus bila digunakan untuk memadamkan api pada jarak jauh. Jet nozzle ini mampu memancarkan air hingga menembus jarak jauh, dimana para petugas akan tetap merasa aman saat sedang bertugas memadamkan api, namun tetap tidak menghilangkan fungsinya sebagai pemadam kebakaran. Jet nozzle ini mampu menembus adanya kobaran api dan langsung menuju sampai titik api, karena jet nozzle ini memiliki pancaran air yang jauh dan padat.

2. Spray Hydrant Nozzle (Variable Nozzle) Jenis ini kebalikan dari jet nozzle. Karena bentuk pancaran air yang dihasilkan cenderung berbentuk tirai atau berbentuk perisai yang menyebar. Selain itu, jika pada jet nozzle bertujuan memadamkan api dalam jarak jauh, namun untuk jenis ini justru digunakan untuk mendekati adanya kobaran api dalam kondisi yang aman. Hal ini dikarenakan panas dan paparan dari kobaran api, beserta resiko terhadap terjilat oleh percikan api bisa langsung dicegah dengan adanya tirai air yang dibuat oleh nozzle jenis ini. Sehingga, untuk memadamkan api dengan jarak dekat, misalnya saja pada ruangan indoor, biasanya proses pemadaman api lebih sering menggunakan nozzle jenis ini. Karena yang dibutuhkan adalah untuk memadamkan api dalam jarak yang dekat dan tidak terlalu jauh.

Berikut merupakan contoh dari jet hydrant nozzle

Jet.jpg

Berikut merupakan contoh dari spray/variable nozzle

Spray.png


Tugas Merancang

Pada Semester 5 ini saya akan menjalani mata kuliah Tugas Merancang I yang dibimbing oleh dosen saya Ahmad Indra Siswantara , pada Tugas Merancang I ini saya dibantu oleh dosen pembimbing Tumer saya dengan arahan membuat inovasi alat bertemakan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga untuk Bahan Bakar (Biogas). Pada pengerjaan Tugas Merancang ini saya ditemani oleh 2 rekan saya dari Teknik Mesin paralel yaitu Muhammad Ridhwan Sunandar dan Bolonni Nugraha. Saya sangat berharap alat yang nantinya akan saya bikin ini bermanfaat bagi masyarakat agar dapat mempermudah urusan dunianya dan tidak melewatkan urusan akhiratnya.


Tugas Merancang : Minggu - 1

Pada pertemuan pertama dengan bapak Ahmad Indra Siswantara saya dan rekan-rekan saya diberikan arahan dan juga tugas. Untuk arahannya saya akan membuat suatu alat sederhana terlebih dahulu secara individu, yaitu dari limbah rumah tangga menjadi suatu biogas. Pada tugas individu ini saya berkeinginan untuk menggunakan galon bekas yang ada di rumah saya untuk dijadikan biogas. Didalam galon ini saya akan memanfaatkan juga sayur-sayuran sisa yang ada dirumah saya untuk bahan-bahannya. Lalu ada juga arahan pada pertemuan tersebut untuk membaca dan memahami literatur yang diberikan oleh pak Ahmad Indra Siswantara untuk menjadi buku panduan selama pengerjaan Tugas Merancang