Viliasio Sirait
Contents
INTRODUCTION
VILIASIO SIRAIT
MESIN 17
1706036406
Rabu, 4 September 2019
Mengapa saya perlu belajar kalkulus?
Saya perlu belajar kalkulus karena kalkulus merupakan ilmu hitung dasar dalam penghitungan kejadian yang terjadi di alam dengan cara pendekatan melalui ilmu-ilmu fisika. Kalkulus menjadi modal dasar dalam menyelesaikan fenomena fenomena alam yang akan dipecahkan melalui pendekatan fisika. Pendekatan Fisika dipelajari melalui mata kuliah seperti Termodinamika, Mekanika Fluida Mekanika Kekuatan Material dan banyak matkul lain yang membahas tentang ilmu ilmu alam.
REVIEW PERTEMUAN PERTAMA
Pada kesempatan pertama hadir di kelas Metode Numerik 02 yang diampu oleh dosen Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara dan Dr. Eng. Radon Dhelika B.Eng., M.Eng., saya mendapat arahan untuk menuliskan alasan kenapa harus belajar kalkulus. Arahan ini diberikan oleh Pak Dai. Perlu diketahui bahwa Dai adalah nama panggilan dari dosen Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara yang merupakan singkatan dari "Doktor Ahmad Indra". Pertama kali mendengar ini saya kaget karena memang saya baru bener-benar mengetahui ini dari beliau karena sebelumnya senior, junior dan eman-teman angkatan saya tidak ada yang memberitahu saya alasan kenapa bapak Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara dipanggil bapak dai.
Pak dai pada hari pertama menjelaskan bahwa mata kuliah metode numerik merupakan mata kuliah yang akan menggunakan ilmu pemorgraman dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di matkul ini. Sedangkan metode numerik sendiri adalah sebuah metode yang dipakai untuk menuntaskan berbagai kasus dan masalah matematis melalui sistem komputasi. Metode numerik umumnya melibatkan jumlah komputasi yang banyak sekali, dengan melibatkan proses iterasi hitungan. Oleh karena itu, komputasi metode numerik dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer.
Pada kesempatan ini juga pak Radon panggilan akrab dari dosen Dr. Eng. Radon Dhelika B.Eng., M.Eng. mengatakan bahwa Mata kuliah metode numerik adalah satusatunya mata kuliah wajib departemen teknik mesin yang membahas tentang ilmu pemrograman. Ilmu pemorgraman sekarang erat dengan dunia keteknikan dimana kita tahu bahwa revolusi industri 4.0 sedang berlangsung sekarang. Tenaga manusia akan digantikan oleh robot yang telah diprogram untuk melakukan sesuatu yang tadinya dilakukan oleh manusia. Program yang ditulis di robot itu ditulis menggunakan bahasa pemrograman yang pada umumnya dipahami oleh lulusan-lulusan ilmu komputer. Oleh karena itu, unutk menghadapi revolusi industri 4.0 lulusan teknik mesin juga harus mempunya sense of programming supaya dapat bersaing dalam dunia kehidupan revolusi industri 4.0
Setelah itu pak Radon juga memberikan tugas persamaan yang harus diselesaikan melalui program pyton.
Rabu, 11 September 2019
REVIEW PERTEMUAN KEDUA
Pada pertemuan kedua, kelas sore hari ini kembali diisi oleh Pak DAI dan Pak Radon sebagai dosen pengampu. Pertemuan kali ini diawalai dengan pak dai yang membuka dan mereview sedikit materi yang disampaikan pada pertemuan pertama. mereview kembali apakah tugas untuk mencoba codingan unutk menyelesaikan permasalahan numerik dapat diselesaikan. Pak DAI mengecek beberapa pekerjaan yang telah dikerjakan dengan berbagai macam cara oleh mahasiswa di kelas. Namun tidak semua dicek karena ada beberapa yang gagal dalam mencoba dan tidak meletakannya pada web.
Setelah itu Pak DAI juga menceritakan keterkaitan antara metode numerik dan komputer. Komputer yang dijalankan oleh processsor dapat dikenali dalam 2 jenis yaitu 32 bit dan 64 bit. Hampir semua processor komputer menggunakan processor64 bit.
Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan manusia untuk mengidentifikasi sebuah masalah yang ada. AI dibuat oleh manusia, oleh karena itu sebenarnya manusia lah yang memeiliki kecerdasan itu sendiri. Industri 5.0 menurut Pak DAI akan menjadi Industri pancasila. Karena perkembangan industri harus mewujudkan "empowered Citizen" dalam hal ini bangsa indonesia. Jadi teknologi ridak boleh melemahkan manusia sehingga manusia menjadi idiot.
Materi selanjutnya adalah penggunaan python melalui website pythonanwhere.com. di website ini kita diajarkan menggunakan python tanpa perlu menginstall, jadi hanya simulasi pemakaiannya saja. Kita mengetahui command "print" dan sistem pemnomoran python mulai dari 0 1 2. Saya menuliskan :
print("hello phyton world")
rec = ('Viliasio','Sirait',(1,6,99))
awal,akhir,tanggallahir=rec
print(awal)
tahunlahir=tanggallahir[2]
print(tahunlahir)
nama=awal+' '+' '+' '+' '+' '+' '+' '+akhir
print(nama)
print(rec[1:2])
sehingga muncul:
hello phyton world
Viliasio
99
Viliasio Sirait
('Sirait',).
Dengan mencoba codingan sederhana tersebut, pikiran saya mulai terbuka dalam rangka berpikir dalam menuliskan sebuah coding
Rabu, 18 September 2019
Pada pertemuan ini, diawali dengan test dalam penalaran python. Pak DAI memberikan tugas sebuah deret, kita disuruh mencari rumus deretnya dan mengaplikasikannya ke dalam python untuk dapat dihitung. Pada pretest kali ini banyak sekali yang kebingungan karena untuk mencari rumus deretnya saja banyak yang kesusahan. lalu setelah pretest pertama dikumpulkan, pak radon meberikan penjelasan tentang pretest perta,a dan kemudian setelah itu dilaksanakan pretest kedua dengan deret yang lebih sederhana agar mahasiswa dapat menuliskan algoritmanya
Rabu, 25 September 2019
Pada pertemuan ini, pak DAI menjelaskan bahwa computer modelling dibagi menjadi dua yaitu model dan komputer. model adalah sebuah representasi dari barang yang sesungguhnya. model tidak memiliki ukuran yang sama dengan barang yang sesungguhnya, maka model akan disebut model jika dia representasi barang asli, simplifikasi barang asli dan memakai asumsi dalam menganalisis barang asli..
Rabu, 2 Oktober 2019
Pada hari ini saya tidak masuk ke kelas karena izin untuk mengikuti perlombaan KRTI di pasuruan. KRTI sendiri merupakan singkatan dari Kontes Robot Terbang Indonesia yang diselenggarakan Kemenristekdikti RI. KRTI merupakan agenda tahunan yang tahun ini diikuti oleh hampir 40 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. UI mengirimkan 2 tim untuk mengikuti 2 dari 4 divisi lomba di KRTI, yaitu divisi yang saya ikuti, Fixed Wing, dan divisi VTOL atau Vertical Take Off Landing. Tahun ini UI belum berhasil menmbawa pulang pernghargaan. Tim Fixed Wing yang saya ketuai harus puas di posisi 14 karena pesawat gagal take-off dikarenakan arah angin yang berubah rubah yang menyebabkan pesawat terjatuh saat terkena side wind dengan kecepatan lebih kurang 14 knot.
Setelah saya pulang saya mencari tahu mengenai materi pada hari ini. Pada hari inni diajarkan bahwa pengerjaan eliminasi gauss ini juga dapat diselesaikan dengan menggunakan numpy dan sympy dalam sistem persamaan linear.
Rabu, 9 Oktober 2019
Pertemuan kali ini di kelas membahas penyelesaian sebuah set aljabar. Pertemuan kali ini berebeda dari pertemuan yang saya biasanya hadiri karena pada pertemuan kali ini ada senior Mesin 14 bang edo yang menjelaskan tentang metode runge-kutta. Bang edo sendiri merupakan senior yang sudah lulus dan sekarang beraktivitas di lab MRC dalam melakukan riset dan salah satu risetnya merupakan dengan menggunakan metode numerik ini.
Rabu, 16 Oktober 2019
Hari Iini dilaksanakan QUIZ. dan Hasil pemrograman yang saya lakukan adalah
from numpy import linalg import numpy as np
baris 1 = [0,0,2,1,2] baris 2 = [0,1,0,2,-1] baris 3 = [1,2,0,-2,1] baris 4 = [0,0,0,-1,1] baris 5 = [0,1,-1,1,-1] nmat = np.array ([bar1,bar2,bar3,bar4,bar5]) print ("n Matrix adalah sebagai berikut:") print (nmat) cons = np.array ([1,1,-4,-2,-1]) print ("Matrix Y adalah sebagai berikut:") print (cons) jawab = linalg.solve (nmat,cons) a = int(jawab[0]) b = int(jawab[1]) c = int(jawab[2]) d = int(jawab[3]) e = int(jawab[4]) print ("hasil X adalah :") print ("x1= ",a) print ("x2= ",b) print ("x3= ",c) print ("x4= ",d) print ("x5= ",e)
Pertama, la
def dydx(x, y):
return ((x**2 - 4*y))
- Nilai Y dicari dari nilai x yang diberikan
- dan nilai awal Y ketika X di awal.
def rungeKutta(x0, y0, x, h):
# Menghitung jumlah iterasi
n = (int)((x - x0)/h) # Mengiterasikan jumalh iterasi
y = y0
for i in range(1, n + 1):
"Apply Runge Kutta Formulas to find next value of y"
k1 = h * dydx(x0, y) k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) # Nilai selanjutnya dari Y y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) # Nilai selanjutnya dari X x0 = x0 + h return y
- misalkan :
x0 = 0 y = 2 x = 0.02 h = 0.01 print ('The value of y at x is:', rungeKutta(x0, y, x, h))