Valve Khairul Hasibullah

From ccitonlinewiki
Revision as of 01:56, 3 December 2020 by Khasibullah (talk | contribs)
Jump to: navigation, search

Assalamualaikum punteen teman-teman dan Pak Dai, izinkan saya memperkenalkan diri

Nama saya Khairul Hasibullah dari Teknik Mesin angkatan 2018. Tahun ini saya mengambil Mata kuliah Sistem Fluida

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Assalamu'alaikum wr.wb.

Pada pertemuan kedua ini Pak Dai mengajak mahasiswa untuk membahas tentang definisi Sistem Fluida. Di pertemuan ini juga dibahas mengenai diskusi sistem fluida lebih lanjut. Pak Dai menjelaskan mulai dari segitiga kecepatan, dimana dapat mengetahui head dan debit dari fluida. Segitiga kecepatan terdapat pada sudu turbin sebagai contohnya pada hub dan tip pada sudu turbin.

Tugas 2 Sistem Fluida:

Setelah kelas, pak Dai memberikan kami tugas untuk mempelajari examples dari library modelica yang ada pada software OpenModelica. Salah satu yang saya pelajari dari example tersebut adalah sistem 3 tangki dengan volume air yang berbeda-beda. Sistem ini menjelaskan bahwa terdapat 3 tangki dengan initial volume yang berbeda-beda. kemudian seiring berjalannya waktu, fluida akan berpindah dari tangki yang fluidanya banyak ke tangki yang fluidanya sedikit. Setelah beberapa waktu, sistem tersebut akan mencapai titik setimbang.

Berikut adalah model 3 tangki dari examples tersebut:

Model3tangki.png

setelah mengecek model dan melakukan simulasi, saya melakukan plot volume tiap tangki terhadap hasil simulasi tersebut. berikut adalah hasil dari simulasi tersebut:

Hasilplot.png


Pertemuan 3

PR yang diberikan oleh Pak Hariyotejo setelah pertemuan ketiga adalah melakukan analisa pemodelan sistem fluida yaitu berupa heating system dan three tanks dengan menggunakan open modelica.

Dari kedua sistem tersebut isi dari analisa pemodelan nya sebagai berikut :

1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada

2. Prosedur analisa pemodelan

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan

4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan

5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh


A. Heating System

Heatingsystem.png

1. Deskripsi Sistem ini membahas tentang sistem pemanas dengan aliran tertutup. Fluida pada tangki akan terbuka katupnya, dengan tekanan nya yang lebih rendah akan dihisap oleh pompa, selanjutnya fluida akan di teruskan ke heater/pemanas. Setelah fluida sudah mencapai heater terjadi perpindahan panas secara konveksi yang kemudian suhu fluida diukur dengan menggunakan sensor suhu. Setelah waktu yang ditentukan, handle pada valve akan terbuka sepenuhnya sehingga fluida dapat mengalir ke pipa selanjutnya. Pada pipa ini terjadi perpindahan panas secara konveksi dari fluida yang ada dilingkungan ke permukaan dinding serta perpindahan panas secara konduksi antara dinding pipa dengan pipa. Setelah terjadi perpindahan panas tersebut suhu fluida pipa akan dihitung kembali oleh sensor suhu dan kemudian dialirkan ke tangki lagi.

2. Prosedur analisa pemodelan Dalam melakukan pemodelan heating system ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

- Membuka class baru pada aplikasi open modelica - membuka file example, yaitu langkah-langkah nya(file --> fluid --> example --> heating system) - mengatur parameter-paramter yang ada seperti rentang waktu yang diperlukan untuk membuka katup, perbedaan temperatur yang terjadi, konveksi&

 konduksi yang terjadi

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan

Sebagaimana tergambar di atas simulasi ini merupakan aliran yang berawal dari sebuah tank yang berada di tempat tertinggi dari sistem, kemudian dipompa menuju section selanjutnya, yaitu burner (pembakar). Pada proses tersebut, sudah terjadi fungsi controlling melalui dua sensor yang sudah dipasang, yakni sensor massa (m_sensor) dan sensor suhu (T_sensor). Kemudian aliran fluida tetap mengalir melalui pipa yang dapat ditentukan aspek-aspeknya dengan Parameter.

Berikutnya, fluida masuk melalui valve (katup) yang dapat dibuka-tutup. Fluida terus mengalir untuk kemudian didinginkan dengan radiator yang memanfaatkan temperatur ambien. Suhu yang dihasilkan juga harus melalui sensor yang ada untuk mengontrol suhu yang diinginkan. Proses yang terjadi ini memungkinkan proses HeatingSystem dapat memenuhi temperatur fluida yang diinginkan.

4. Hukum utama fisika yang digunakan

hukum fisika yang digunakan -konservasi massa, dimana pada setiap pipa debit yang mengalir tetap yang dirumuskan dari

dm/dt=0 , sehingga rumus yang sering kita kenal adalah A1v1 = A2v2

- konservasi energi, dikarenakan adanya perbedaan ketinggian dari tangki ke pipa dibawahnya terjadi perbedaan level dan juga terjadi perbedaan tekanan. selanjutnya konservasi energi pada pompa mengubah energi mekanik pada motor diubah menjadi energi pada aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi gesekan pada pipa dan fitting yang terdapat pada sistem yang dilalui.

- hukum perpindahan panas

terjadi pada aliran fluida dari pompa masuk ke heater yang terjadi secara konveksi. Lalu juga terjadi ketika fluida masuk ke pipa tanpa pemanas terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke permukaan pipa secara konveksi dan permukaan pipa ke dalam dinding pipa secara konduksi


5. Hasil simulasi

Hasil simulasi error


B. ThreeTank

Threetanks.png


1. Deskripsi Sistem diatas adalah sistem yang mendemonstrasikan penggunaan 3 buah tangki yang memiliki ukuran yang sama, posisi ketinggian dan tinggi air didalam tangki yang berbeda. Sistem ini bertujuan untuk membuat level ketinggian permukaan air dari ketiga tangki sama jika ditinjau dari 1 referensi. Parameter-parameter pada sistem heating system ini adalah sebagai berikut :

Tangki 1

-Ketinggian Tangki = 12 m

-Cross Area = 1 m^2

-Level Start = 8 m


Tangki 2

-Ketinggian Tangki = 12 m

-Cross Area = 1 m^2

-Level Start = 3 m


Tangki 3

-Ketinggian Tangki = height = 12 m

-Cross Area = 1 m^2

-Level Start = 3 m


Pipe1

-Panjang pipa = 2 m

-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m

-Diameter pipa = 0.1 m


Pipe2

-Panjang pipa = length = 2 m

-ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m

-Diameter pipa = 0.1 m

Pipe3

• Panjang pipaa = length 2 m

• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 m

• Diameter pipa = 0.1 m


2. Prosedur analisa pemodelan

- Membuka class baru pada aplikasi open modelica - membuka file example, yaitu langkah-langkah nya(file --> fluid --> example --> Tanks --> Three Tanks) - mengatur parameter-paramter yang ada seperti pada komponen tank 1 ketinggian berapa, tank 2 ketinggian berapa, panjang pipa 1,2 berapa, lalu mengatur waktu simulasi berjalan berapa lama

3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan Dengan melakukan Simulate pada aplikasi OpenModelica, kita akan mendapatkan besaran-besaran dari variabel terikatnya. parameter yang sudah ada sebelumnya tidak saya ganti, yakni dengan ketinggian Tank1 8 m, Tank2 3 m, dan Tank3 3 m serta panjang pipa Tank3 lebih pendek dari kedua tangki yang lain. Apa yang akan menjadi pengamatan di sini adalah terjadinya proses aliran fluida, serta ditinjau juga bagaimana fluida jika mengalir dari ketinggian berbeda dan jika fluida mengalir dari ketinggian yang sama dengan ketinggan tangki yang berbeda. Tentunya kedua perbedaan itu memberikan hasil yang berbeda. Hasil pun menunjukkan volume akhir pada Tank2 dan Tank3 berbeda.


4. Hukum fisika yang digunakan

-Hukum fisika yang dapat diterapkan pada pemodelan tersebut adalah persamaan continuitas dan asas bernoulli. Dimana persamaan continuitas bisa kita gunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar ketiga tangki tersebut dalam kondisi setimbang, dan asas bernoulli digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan air pada ketiga tangki tersebut pada kondisi tekanan, massa jenis, dan kecepatan aliran yang sama.


5. Hasil simulasi


Simulasilevelthreetanks.png
Simulasimassflowthreetanks.png