Iza azmar aminudin
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
Biodata Diri
Nama : Iza Azmar Aminudin
NPM : 1806233316
Prodi : Teknik Mesin Universitas kelas paralel
Kelas Mekanika Fluida 02-2020
Pertemuan 1: 31 Maret 2020
Analisis Aliran Fluida dalam pipa menggunakan software CFDSOF-NG
Kelas ini dijalankan secara online dan diampu oleh Bang Edo Syafei sebagai Asisten Dosen.
Konsep Dasar
Bilangan Reynold
Bilangan Reynold adalah sebuaah kombinasi tak-berdimensi dari variabel-variabel yang penting dalam kajian aliran viskos. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Persamaan bilangan Reynold yaitu,
Re = V.D.ρ/μ
Dimana :
V kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)
D adalah diameter dalam pipa (m)
ρ adalah masa jenis fluida (kg/m3)
µ adalah viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)
Analisis Fluida Dengan Aplikasi CFDSOF-NG
Analisis fluida yang dilakukan pada CFDSOF kali ini adalah analisis kecepatan(u) dan tekanan(p) fluida pada pipa sepanjang 1 meter. Pada analisis kali ini, diasumsikan bahwa fluida mengalami aliran laminar. Berikut adalah asumsi properti fluida yang digunakan dalam menganalisis fluida. Kecepatan awal fluida : 0,01 m/s
Dynamic VIscosity : 0,000018 kg/m.s
Rho : 1,225kg/m3
Kinematic Viscosity : 1,47 x 10^-5
Diameter : 0,1 m
maka didapatlah nilai bilangan Reynold sebesar 0,889
Untuk aliran Laminar, bilangan Reynoldnya harus <2100, dengan demikian asumsi ini dapat digunakan untuk analisis aliran fluida.
Masuk ke dalam software CFDSOf, awalnya kita diberikan suatu analisis untuk bentuk box, karena analisis akan dilakukan dengan tinjauan dua dimensi. Selanjutnya adalah menentukan dimensi dan divisi (grid) untuk menganalisis aliran fluida dalam pipa. Sumbu Z diabaikan karena analisis ini hanya untuk 2 Dimensi.
Lalu, analisis dilanjutkan dengan menentukkan properti fluida sesuai dengan yang diinginkan. Pada kasus ini, properti fluida dan aliran fluida disesuaikan dengan asumsi awal yang akan telah dilakukan untuk aliran lamiran. Selain itu, fluida diasumsikan Inviscid , Incompressible, Steady-State, Laminar serta Subsonic.
Selanjutnya kita perlu untuk menjalankan CFD Solver. Setelah dijalankan, akan muncul grafik momentum residual terhadap waktu. Pada kasus ini diperolah iterasi sebanyak 65 kali.
Untuk visualisasi yang lebih jelas, gunakan software Paraview untuk melihat distribusi kecepatan(u) dan tekanan(p) sepanjang pipa.
Terlihat Kecepatan fluida yang mengalir pada pipa secara umum homogen disepanjang pipa.Kecepatan maksimal berada pada sumbu dari pipa dan bernilai nol pada fluida yang bersentuhan dengan permukaan pipa.Namun terdapat perbedaan pada Inlet dikarenakan Profile belum terbentuk sempurna pada Entrance Region.
Pada distribusi tekanan terlihat bahwa semakin jauh dari titik inletnya,maka tekanan akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan oleh terjadinya head loss atau penurunan tekanan fluida karena adanya gesekan antara permukaan pipa dengan fluida.
Untuk mengetahui bentuk profil didapatkan dengan cara melakukan plot pada aliran yang telah sempurna terbentuk (Fully Develop) yaitu berada pada x=0,8 m dari titik (0,0,0). Angka ini didapatkan dari perhitungan Enterance Length yang menunjukkan pada jarak ke berapa profil sudah terbentuk dengan sempurna(Fully Developed).
Selanjutnya, terdapat beberapa pertanyaan terkait materi ini yaitu sebagai berikut.
Pada pertemuan ini, Mas Edo sebagai pengajar serta memberi beberapa pertanyaan:
Apa itu entrance region/aliran masuk?
Apa itu fully developed flow/aliran berkembang sempurna?
Apa itu entrance length?
Apa pengaruh viskositas? dan pengaruh pressure drop dalam pipa?
Bagaimana cara menghitung pressure drop suatu aliran dalam laminar/turbulen?
Referensi
Munson, Bruce R. 2004. Mekanika Fluida Edisi keempat jilid 1. Iowa State University, Iowa, USA.
Pertemuan 2: 1 April 2020
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Pada pertemuan kali ini, kami menggunakan media Zoom untuk media pembelajaran kami dengan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Pertemuan kali ini diampu oleh Bapak Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara dan Bang Edo. Berikut adalah beberpa pelajaran yang saya dapatkan.
A. Konsep Dasar Dalam Mengerjakan Soal Mekanika Fluida
Dalam mata kuliah Mekanika Fluida ada beberapa prinsip yang mendasari berbagai macam konsep dan persamaan yang ada di dalam mata kuliah ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Hukum Konservasi Massa
Hukum Kekekalan Massa adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Hukum ini dapat dinyatakan kedalam bentuk persamaan yaitu.
dm/dt=0
2) Hukum Konservasi Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah tumbukan”. Hukum ini juga merupakan turunan dari hukum Newton kedua untuk gerak. Persamaan dari hukum ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
dv/dt~∑F
3) Hukum Konservasi Energi
hukum kekekalan energi menyatakan bahwa jumlah energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah—ia akan tetap sama. Energi tersebut tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan; namun ia dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain. Hukum ini sama seperti yang disampaikan dalam hukum Termodinamika I. Persamaan dari hukum kekekalan energi dalam mekanika fluida dapat dinyatakan sebagai.
dE/dt=W+Q
B. Konsep entrance region, entrance length dan fully develop flow
Terdapat beberapa konsep terkait aliran dalam suatu pipa. Berikut adalah beberapa definisi dari konsep-konsep tersebut.
1) Entrance Region adalah suatu wilayah atau daerah yang berada didekat dengan tempat masuknya fluida ke pipa. Atau bagian awal dari suatu empat aliran yang masuk dari suatu sumber.
2) Entrance Length adalah panjang suatu aliran dari awal masuk pipa hingga mencapai kondisi dimana fully developed flow atau aliran yang berkembang sempurna.
3) Fully Develeoped Flow adalah kondisi dimana profil kecepatan fluida tidak lagi berubah terhadap koordinat.
C. Pressure Drop
Pressure Drop didefinisikan sebagai penurunan tekanan yang terjadi karena adanya gesekan pada fluida yang mengalir. Pressure drop akan semakin tinggi dan berbanding lurus dengan gesekan pada fluida. Sedangkan besarnya gesekan dipengaruhi oleh viskositas dari suatu fluida.
Cara menghitung Pressure Drop salah satunya dapat menggunakan persamaan berikut ini.
D. Latihan Soal
Selanjutnya adalh latihan visualisasi vektor kecepatan pada aliran dalam pipa menggunakan software CFDSOF_NG dan cara menghitung dan memvisualisasikan pressure drop dalam grafik menggunkan software ini.